Misi Bara di jalankan membuat Bi dan Nay pancingan, Bi binggung dengan keadaan mobilnya yang oleng. Bi membanting setir mobil dan lompat keluar, mobil terjun bebas ke arah tebing. Bi menatap penuh amarah, dia langsung tahu jika bara mulai bermain.
Kristan mendapatkan kabar mobil Bi terjun ke tebing langsung pergi keluar menuju tempat Bi. Tapi di tengah perjalanan sebuah panggilan terdengar, suara teriakan Nay terdengar. Kris langsung mengerem kuat mobilnya, berkali-kali Kris memukul setir mobil coba berpikir.
"Ini pasti permainan Bara, tidak mungkin dia berhasil menangkap Nay yang di kelilingi para girls Chrispeter " Kris mematikan ponselnya dan fokus menemui Bi.
Tiba di lokasi Bianka sudah tidak ada, dia pergi mencari Bara yang tidak terlacak keberadaannya. Langkah Bi tidak di hentikan oleh para pengawal saat memasuki kawasan Mansion Bara. Di dalam Bara sudah menunggu kedatangan Bianka.
"Pengecut kamu Bara, beraninya menyerang secara diam-diam." Bi menatap Bara yang ternyata berada di mansion tapi hebatnya dia tidak terlacak dengan teknologi yang Bi ciptakan.
"Aku hanya menguji cinta Bi, Bara melangkah masuk diikuti Bianka ke dalam sebuah ruangan yang sangat besar dengan layar monitor canggih. Puluhan orang yang bekerja di bawah Bara mengoperasikan komputer.
Sebuah rekaman terlihat, Rindu muntah darah, Kei dan Reva juga karena serangan bawahan Bara yang membabi-buta. Seseorang juga melempar Nayla yang sudah pingsan ke hadapan Bara yang membuat Bi berteriak.
"Gila kamu Bara," Bianka langsung bergerak menyerang Bara.
Terjadi pertarungan sengit antara keduanya yang saling menjatuhkan, Bara mengakui kehebatan bela diri Bi yang kuat, dan lincah.
Bi tidak menyangka bara sangat handal dalam bela diri, sedikitpun tubuhnya tidak tersentuh. Bi menatap rasa jijik melihat Bara yang sangat licik dan tidak perduli dengan saudaranya sendiri.
"Apa yang kamu inginkan? lepaskan gadis kecil ini, kasihan dia Bara."
Mata Bi sakit, dadanya terasa perih melihat Nay yang terbaring tidak berdaya dan kepalanya di injak kuat oleh kaki bara.
"Menikahlah denganku Bianka!"
Bagaikan di sambar petir di siang hari, Bi terkejut bukan main dengan keinginan Bara untuk menikah. Permainan yang Bara lakukan akan menghadapi para orangtua Chrispeter.
"Kamu ingin berurusan dengan keluarga Chrispeter? mereka tidak akan membiarkan kamu menikahi aku."
"OHH, jika tidak bisa hari ini juga dia mati. Kamu akan menjadi saksi kematian Nayla." Bara tertawa melihat wajah Bi yang sedang berpikir keras.
"Beri aku waktu berpikir,"
Bara menggagukan kepalanya, langsung menggakat tubuh Nay ke atas sambil mencekiknya. Bi langsung bergerak menghentikan Bara yang hampir membuat Nay kehabisan nafas, tubuh Nay dilempar dan berada dalam tangkapan Bi.
"Aku sudah mendapatkan jawabannya Bi, maka mendekat lah."
Bianka menggenggam tangannya kuat menahan amarahnya, agar tidak membahayakan nyawa Nayla. Bi mendekati Bara yang bersandar di meja panjang dan menarik tangan Bi dalam dekapannya.
"Jangan macam-macam Bara, aku bukan wanita lemah. Aku bisa melawan jika aku dalam..." mata Bianka langsung melotot tidak menyangka dengan tindakan Bara.
Bara mencium bibir Bi dengan lembut, lama Bara menikmati atas dan bawah bibir Bi. Sedangkan Bianka mencari sela untuk menyerang Bara, tapi pengawalan ketat membuat Bi hanya diam.
Gigitan kecil membuat bibir Bi terbuka membuat Bara masuk lebih dalam, Bi mendorong tubuh Bara yang gerakannya mulai kasar.
Bara langsung melepaskan Bi, dan melangkah pergi tanpa bicara apapun. Dia mencaci-maki dirinya sendiri yang terbawa suasana nikmat bermain dengan Bi.
"Bodoh kamu Bara menyerahkan ciuman ke wanita kasar seperti Bi, seandainya yang aku cium tadi Rinda pasti nikmat sekali."
Bara tersenyum membayangkan adegan tadi bersama Rinda, membuat Bara tersenyum dan merindukan Rinda.
"Pernikahan dengan Bi hanya permainan, agar Kristan hancur. Setelah Kristan mati perlahan, aku akan menceraikan Bi dan menikahi Rinda."
Tindakan Bara yang akan berusaha dengan Chrispeter sudah dia rencanakan, jika setelah urusannya dengan Bi selesai. Dia akan langsung memiliki Rinda, jika keluarga besar Chrispeter menolak. Maka Bara akan menggunakan rencana B untuk membawa Rinda seorang dalam markasnya. Tidak ada yang bisa masuk dan keluar dari sana tanpa seizin Bara, tanpa terkecuali keluarga Chrispeter.
***
Bianka ke luar dari kawasan mansion Bara dengan emosi yang masih mengebu-gebu. Tidak ada pria yang berani menyentuhnya, tapi Bara bisa mendapatkannya dengan sebuah ancaman.
Bi membawa Nay ke rumah sakit terdekat dan mencoba mengirimkan sinyal lokasinya pada Reva.
Kekacauan juga terjadi di markas Bi yang hancur porak-poranda yang membuat Kristan marah besar, karena kehilangan adiknya yang kembali jatuh di tangan mafia kejam.
Nay masuk ruang perawatan intensif, Kris datang dengan terburu-buru, di lihatnya Bianka yang terdiam begong dengan kondisi berantakan.
"Pelakunya Bara?!" Kris duduk menatap wajah Bi yang dingin, Kris menangkup wajah Bi mengutarakan niatnya untuk menikah.
"Bara! ingin aku menikah dengannya, jika tidak dia akan membawa Rinda dan mengusik ketenangan Chrispeter, dan racun yang berada di tubuh Nay tidak akan memiliki penawarannya."
"Bi! kamu tidak mungkin menerima kan, Bara seorang psikopat." Reva menatap Bi penuh kekecewaan.
"Sebelum pernikahan terjadi, Bara harus melewati para ayah dan mama Chrispeter. Ini menjadi syarat untuk meminang keturunan Chrispeter."
"Kei benar, Haikal akan berurusan dengan ayah Haikal dan bunda Bunga." Rindu juga binggung harus mengorbankan adiknya atau sepupunya, sama-sama akan menyakitkan.
Kristan melangkah pergi tanpa pamitan, dia menuju kediaman mansion Bara yang sedang berpesta pertarungan. Kris memaksa agar bertemu Bara, tapi ternyata Bara tidak berada di rumah.
Kris menunggu kedatangan Bara dengan genggaman kuat, siap membunuh Bara.
Langkah kaki melangkah masuk membuat Kris berdiri dengan tatapan tajam, Bara melihat Kris dan tersenyum manis menyapanya. Tubuh Bara kembali'dengan berlumuran darah, tubuhnya juga banyak bekas luka membuat Kris prihatin.
"Apa yang kamu pikirkan Bara? tidak sayang kamu pada dirimu sendiri!" tatapan menyedihkan dari mata Kris membuat Bara tersinggung dan menunjukkan tatapan gelap amarah.
Lemparan belati melayang hampir menembus dada Kris, tapi dia masih sempat menghindar hanya terkena goresan. Bara melangkah tersenyum sinis mengambil kembali belatinya.
"Kamu datang tanpa di undang adikku Kris! bagaimana kabar adik kita? dia masih hidup! sayang sekali aku berharap dia sudah merenggang nyawa dan KOIT." Tawa bara menggelegar dan menatap Kris sinis yang tidak mendukungnya ikut tertawa.
"Kau akan mendapatkan balasannya Bara, hidupmu tidak akan bahagia!" Kris melemparkan belati tapi Bara menangkapnya dan menusukan di tangan membuat Bara tersenyum bahagia.
Kris benar-benar tidak mengerti dengan pikiran Bara yang berubah menjadi monster yang mengerikan.
***
TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA YA
JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
ira
sepertinya bara itu cuman menyukai atau mengagumi kelembutannya Rinda aja deh kalau cinta kayaknya gak menurutku
2024-08-24
0
Qaisaa Nazarudin
lha katanya Bara suka sama Rinda??
2024-08-14
0
momy ervina
lanjut
2022-09-01
0