Tiba - tiba langkah orang tersebut terhenti karena ada yang menepuk bahu nya. Orang itu menoleh dan ternyata yang menepuk bahunya tersebut adalah kekasihnya. Mereka langsung berpelukan di tempat tersebut. Liam yang menyadari bahwa itu Jane yang sedang berpelukan dengan kekasihnya, hanya cuek sembari mengamati wajah kekasih Jane. Dio dan Chicko yang juga sedang mengamati merasa kecewa karena perempuan yang mereka ingin ajak berkenalan ternyata sudah mempunyai kekasih.
Bergumam sembari terus mengamati pria tersebut "oh jadi itu pacar si Kitten, hmmm emang cocok sih sama si Kitten tapi kok diliat dari wajahnya ada aroma - aroma bukan pria yang baik - baik."
"Yah gagal deh kenalan sama cecan (cewek cantik)" kesal Dio.
Chicko menepuk pundak Liam "iya nih, ternyata dia sudah mempunyai seorang pacar. Hei Liam kenapa melamun? sudah lah kita cari yang lain besok yang lebih cantik dari dia."
Liam tersadar dari lamunannya "Ha? apa?"
Dio meledek Liam "sudah jangan sedih Liam, besok kita cari cecan lagi yang masih jomblo hehe."
"Apaan sih? lagipula aku tidak ingin berkenalan dengan perempuan itu, kan kalian berdua yang ingin berkenalan dengan perempuan itu."
Chicko juga ikut meledek Liam "tapi kok sepertinya kamu sangat kecewa ketika tau perempuan itu sudah mempunyai seorang pacar."
Liam menjawab mereka dengan sombongnya "sok tau, jika aku berminat pacaran, pasti para perempuan sudah mendekat sendiri, tidak perlu mencari - cari."
Mendengar hal tersebut, kemudian Chicko menatap sinis Liam "dih sombong sekali anda. Soalnya di mata kamu itu seperti ada rasa kekecewaan yang terlihat waktu kamu melihat dia berpelukan dengan pacarnya hahaha."
Liam tertawa "sudah lah, pulang yuk sudah jam segini mau mandi."
Menghampiri mereka bertiga "hei kenapa terburu - buru untuk pulang?"
"Ya habis mau bagaimana lagi?"
"Lebih baik temani aku disini." Pinta Ricko.
"Dih malas sekali menemani kamu pacaran. Bisa - bisa kita cuma menjadi obat nyamuk. Ayo Chicko, Dio kita pulang."
Menjawab ajakan Liam dengan serempak "ayo."
Ricko dibuat kesal dengan tingkah mereka "haiss kalian ini."
(Mereka bertiga berjalan sembari melambaikan tangan).
Akhirnya mereka bertiga pulang meninggalkan Ricko dan Gita di tempat tersebut karena mereka malas melihat perbucinan mereka berdua. Rasanya seperti menjadi obat nyamuk kata mereka. Ketika mereka bertiga sedang berjalan menuju parkiran, kemudian terlintas suatu ide di pikiran Dio bahwa ingin mengajak mereka berdua untuk mengintip sebentar orang yang ingin mereka ajak berkenalan tadi.
Dio kemudian mengungkapkan apa yang ada dipikirannya. Lantas Chicko dan Liam yang mendengar ide Dio merasa kaget karena mereka berdua merasa tidak mungkin melakukan hal tersebut, bisa repot kalau ketahuan dengan sepasang kekasih tersebut. Dio kemudian memaksa Chicko dan Liam untuk ikut mengintip dua orang itu. Akhirnya Chicko luluh dan mau mengikuti perbuatan Dio karena dia juga merasa penasaran, sedangkan Liam tetap menolak dan pergi menuju tempat parkir untuk pulang ke rumah karena dia sudah merasa lelah sekali.
Dio dan Chicko hanya menggelengkan kepalanya sembari melihat Liam yang berjalan semakin menjauh dari pandangan mereka berdua. Kemudian mereka berdua kembali melanjutkan rencana mereka untuk mengintip sepasang kekasih tersebut dan bergegas pergi ke tempat mereka berada. Mereka berdua berjalan mengendap - endap supaya tidak ketahuan oleh orang tersebut. Mereka berjalan di bawah pohon tempat orang itu duduk tepat di belakang nya. Lalu mereka berdua mulai menguping pembicaran si cecan dengan kekasihnya.
Liam yang sudah sampai dirumahnya, berjalan menaiki tangga sembari memikirkan kedua temannya yang bodoh itu. Dia masih tidak habis pikir dengan rencana Dio yang ingin mengikuti si Kitten dengan kekasihnya itu.
Liam kemudian berhenti di depan pintu kamarnya dan bergumam "dasar orang aneh masa mau mengikuti orang pacaran, aku sumpahin kalian berdua ketahuan sama orang yang kalian ikuti biar di pukuli sampai babak belur dan di cakar sama itu kucing garong hahaha. Kalau begini mendingan aku pura - pura tidak kenal dengan si Kitten itu, karena kalau mereka tau aku kenal dengan si Kitten bisa - bisa aku di terror habis - habisan dengan mereka berdua untuk di minta i nomor handphone nya. Bisa - bisa si Kitten itu juga ngamuk - ngamuk kalau dia tau aku yang memberi nomornya ke mereka berdua. Lebih baik aku diam saja deh daripada hidup aku terancam."
Rosie yang keluar dari kamar dan mengetahui bahwa Liam sedang berbucara sendiri lalu menghampiri nya.
Menepuk pundak Liam "lama - lama kamu tinggal lagi di sini menjadi seperti orang gila ya?"
Lamunannya terbuyarkan oleh Rosie "sembarangan kalau bicara, mana mungkin aku menjadi orang gila. Mana buktinya?"
"Itu tadi aku perhatikan dari tadi kamu bicara sendiri di depan pintu, bukannya masuk ke kamar buat mandi karena badan kamu bau, malah bicara sendiri seperti orang gila."
"Hei aku itu bukan orang gila, aku cuma kepikiran tadi waktu main skateboard. Memangnya kamu mau punya kakak gila?"
"Ya tidak mau lah, memangnya kamu kepikiran soal apa?"
"Ada deh kepo." (Blam) Liam kemudian masuk ke dalam kamarnya.
Rosie menggerutu karena sikap Liam "ihh dasar punya kakak tidak jelas, pantas saja jomblo."
(Ceklek) "bukannya kamu juga jomblo?"
"Ih Liam." (Blam)
Rosie yang akan memukul Liam, merasakan tangannya sakit karena yang dia pukul bukannya Liam tetapi pintu kamar Liam karena Liam dengan cepat berhasil menutup dan mengunci pintunya sebelum Rosie menerobos masuk ke dalam kamarnya.
Rosie berteriak dan merintih kesakitan " LIAM!! ah awww sakit. "
Liam tertawa dibalik pintu kamarnya " Rasain. Enak kan main boxing sama pintu, siapa suruh selalu main pukul hahaha. "
Kemudian Rosie memberikan ancaman kepada Liam dab setelah itu berjalan menuju ruang makan " Awas aja kamu Liam, akan aku pukul lebih keras dari aku memukul pintu ini. "
Liam yang mendengar ancaman Rosie hanya bisa tertawa terbahak - bahak. Setelah merasa puas, akhirnya Liam pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang bau karena habis bermain skateboard tadi.
Disisi lain, 1 jam berlalu, sekitar jam 19.00 mereka berdua tetap stay di bawah pohon tersebut sembari menguping pembicaraan dan mengawasi Jane sampai mereka digigit banyak nyamuk yang terbang kesana kemari. Jane lama - kelamaan menyadari bahwa daritadi seperti ada orang yang mengawasinya. Kemudian Jane menengok ke belakang dan ingin berdiri dari tempat duduknya untuk memastikan apakah benar ada yang mengawasinya atau tidak. Lalu Jane berbicara dengan Kyle.
Jane memutuskan untuk bertanya " Babe, kamu merasa tidak sih ada yang mengawasi kita berdua di belakang pohon? "
" Mmm tidak, memangnya siapa yang mengawasi kita babe? "
" I don't know babe. " Jawabnya.
" Biar aku cek aja kah? jika kamu merasa begitu? "
Mencegah Kyle " Tidak perlu, aku tidak mau kamu kenapa - kenapa. "
" Udah tidak apa - apa babe. Sebentar ya cuma menengok kebelakang doang. "
Dio dan Chicko kemudian mengetahui bahwa si pacar Jane ingin pergi ke tempat mereka bersembunyi. Mereka berdua yang merasa terancam kemudian memutar otak agar tidak ketahuan. Setelah beberapa saat, akhirnya mereka menemukan suatu ide cemerlang.
" Bagaimana kalau kita takut - takutin aja pacar cecan itu biar kita tidak ketahuan? "
" Menakut - nakuti bagaimana maksud kamu ko? "
" Iya, kita putar aja suara ketawa kuntilanak di wetube. "
" Ah ide bangus nih, tapi kuota aku habis nih, jadi tidak bisa memutar suara itu di wetube.
" Haiss, tenang pakai handphone aku saja santai. "
" Iya deh, cepat cari suara ketawa kuntilanak. Keburu dia datang ke sini dan kita ketahuan. "
" Iya sabar. Nah ini udah aku nyalain suaranya. "
(Hihihihihi Hihihihi Hihihihi) ceritanya suara kuntilanak.
" Ih babe dengar tidak itu suara apa? " tanya Kyle.
Menjawab pertanyaan Kyle dengan santai " Suara orang ketawa mungkin. "
(Hihihihi Hihihihi Hihihihi)
Kyle mulai ketakutan " Ti tidak mungkin babe itu suara orang ketawa, di sekitar sini sudah sepi, disini cuma kita berdua. "
Berfikir sejenak " Iya juga sih jangan - jangan itu suara hantu lagi. "
(Hihihi Hihihi Hihihi)
" Be be benar kan babe aku tidak bercanda. "
" Ih kamu sih kenapa kamu mengajak aku kesini sampai malam, udah gitu dibawah pohon besar begini lagi. "
Kemudian Kyle mengajak Jane untuk pulang " Mendingan kita pulang aja yuk babe. "
" Ayo udah mulai merinding nih. "
(Hihihihi Hihihihi Hihihihi)
Mereka berdua berteriak sembari berlari " HANTU!!! "
Setelah mereka pergi, Dio dan Chicko memutuskan untuk memeriksa apakah sepasang kekasih itu sudah pergi atau belum. Dirasa sudah aman, lalu mereka berdua muncul dari balik pohon dengan tertawa terbahak - bahak bersama.
Dio sembari merangkul bahu Chicko " Wah seru nih kalau kita setiap malam menjahili sepasang kekasih begini, lumayan untuk hiburan. Hahaha. "
" Benar juga, kapan - kapan kita menjahili lagi kalau ada orang yang pacaran disini, gimana? "
" Oke. Yuk kita pulang, sudah jam segini dan udah sepi lagi ko. "
" Yuk. "
Akhirnya mereka berdua berjalan pergi untuk pulang ke rumah masing masing. Tiba - Tiba...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 447 Episodes
Comments
🛡️Change⚔️ Name🛡️
😁
2023-01-18
0
Falia
kenapa si dio ini selalu betingkah kocak 🤣🤣
2022-04-10
4