Diperjalanan pulang, tiba - tiba Liam ditelepon oleh Dio untuk mengajak Liam berkumpul bersama di taman kota. Dengan segera Liam melajukan mobilnya ke taman kota. Beberapa menit kemudian, Liam telah sampai di taman kota, dan sedang memarkirkan mobilnya. Liam yang tadinya bodo amat dengan cuaca dingin, akhirnya dia memakai jacketnya yang dipakai oleh Jane tadi karena merasa kedinginan. Setelah itu Liam berkeliling taman untuk mencari keberadaan teman - temannya sembari menelepon Dio. Setelah 30 menit berkeliling akhirnya dia menemukan keberadaan teman - temannya dan menghampiri mereka bertiga.
Menepuk - nepuk bahu Liam "hei Liam, duduk sini."
Kemudian Liam duduk di samping Dio "tumben sekali mengajak ketemuannya mendadak, biasanya satu hari sebelumnya memangnya ada hal penting apa?"
"Tidak ada apa - apa sih, soalnya anak - anak bisa diajak berkumpul bersama semuanya," ucap Ricko.
Mengangguk paham "oh begitu."
Kemudian Chicko mencium sesuatu "sebentar deh kok sepertinya tidak ada yang mengajak perempuan deh, tapi kok ada bau parfum perempuan ya?"
Dio juga ikut tercium bau nya"ihh masa sih? kok aku jadi merinding ya?"
"Jangan - jangan ada mbak Kunti nih aku jadi merinding," ucap Chicko.
Ricko sangat tenang menghadapi hal tersebut "mbak Kunti apa? mungkin ada perempuan yang lewat terus baunya terbang sampai sini."
Lalu Dio melihat lingkungan sekitar "mana ada perempuan lewat jam segini? liat aja di sekeliling kita tidak ada perempuan."
Mendengar hal tersebut, lalu Liam menepuk bahu Dio "kamu sih mengajak berkumpul bersama hampir tengah malam begini, udah gitu tempatnya berada di Taman Kota."
Lalu Ricko yang merasa penasaran akhirnya juga ikut mencari sumber bau yang dibicarakan oleh Dio dan Chicko.
Tak lama kemudian, Ricko tertawa "oh aku tau nih sumbernya darimana. Itu tuh jacket Liam yang berbau parfum perempuan hahaha."
Chicko dan Dio kemudian mengendus - endus jacket Liam secara bersamaan. Liam yang merasa risih dengan kelakuan mereka berdua langsung mendorong wajah mereka berdua dengan kedua tangannya.
Berkata secara bersamaan "wah iya nih."
Kemudian Ricko meledek Liam "katanya tidak mau pacaran, eh kok di jacketnya menempel bau parfum perempuan sih? habis jalan sama kekasihnya ya bang?"
Chicko kemudian ikutan meledek Liam "iya nih sepertinya kita mengganggu Liam yang sedang kencan dengan pacarnya nih, aduh maaf ya Liam."
Lalu mereka bertiga tertawa terbahak - bahak secara bersamaan.
"Apaan sih suudzon sekali jadi orang. Aku itu baru saja mengantar teman aku pulang, karena diluar dingin dan kebetulan dia tidak membawa jacket, akhirnya aku meminjamkan jacket yang aku pakai sekarang."
Lalu Ricko menggoda Liam "oh begitu. Teman apa teman nih?"
"Teman lah Ric tidak lebih."
Dio juga ikutan menggoda Liam "ya kalau cuma teman sih Liam tidak mungkin akan meminjamkan jacketnya, soalnya Liam itu orangnya dingin dan orangnya sangat cuek sekali."
Liam menjadi kesal dibuatnya "haiss, teman ya teman kalian itu dibilangin susah banget jadi orang."
(Mereka bertiga hanya menganggukkan kepalanya).
"Oh ya teman aku mau join nih ke dalam geng kita boleh tidak? orangnya juga sudah mau sampai disini."
"Boleh lah Ric masa tidak, kan kalau semakin ramai semakin seru," ucap Dio.
"Nah benar itu, kalau semakin banyak begini kan menjadi seru, sekalian kapan - kapan kita mengadakan holiday bareng touring - touring kemana gitu," ucap Chicko.
Kemudian Dio menepuk - nepuk bahu Liam "boleh nih Liam diangkat sebagai seksi pendanaan."
"Tidak mau kalau aku menjadi seksi pendanaan. Kalian itu minta dibayarin terus, mendingan aku mengundurkan diri daripada aku nanti menjadi bangkrut."
Kemudian mereka berempat membeli makanan yang dijual oleh pedagang yang tidak jauh dari tempat mereka duduk sembari menunggu teman Ricko yang katanya ingin datang dan join ke dalam geng mereka. Tak lama kemudian, orang itu menghampiri Ricko dan menepuk punggungnya yang sedang asik makan tersebut.
Kemudian Ricko menoleh kebelakang "eh sudah sampai? sini duduk mau makan apa?"
Kemudian pria itu duduk di samping Ricko dan memperkenalkan dirinya di hadapan teman - teman Ricko. Liam yang tengah asik memainkan handphone nya sembari meminum susu jahenya. Dia terkejut ternyata teman Ricko adalah klien baru perusahaannya kemarin yang tak bukan dan tak lain adalah kakak nya si Jane. Josh juga merasa terkejut ternyata Liam merupakan teman dekatnya Ricko yang sering Ricko ceritakan kepada si Josh.
"Ah ternyata anda Mr Josh," ucapnya yang masih merasa tidak percaya.
Kemudian Josh tersenyum canggung "jangan panggil aku dengan panggilan formal Liam, panggil saja dengan namaku."
"Ah iya Josh."
Ricko bertanya dengan rasa penasaran "oh jadi kalian berdua sudah mengenal satu sama lain?"
"Ah ya, kita sudah saling kenal karena dia klien yang ingin bekerja sama dengan perusahaanku." Jelas Liam.
Dio kembali meledek Liam "oh begitu baginda Liam."
"Hmm"
Chicko bertanya kepada Josh "oh ya Josh kami sudah merencanakan bahwa kami akan pergi untuk holiday bersama, apakah kamu akan ikut?"
"Ya benar, dan baginda Liam yang akan menjadi seksi pendanaan untuk holiday kali ini."
"Hei kan aku sudah bilang kalau aku tidak mau sebagai seksi pendanaan. Lagipula aku tidak tau apakah aku bisa ikut atau tidak."
Dio memohon kepada Liam "please lah, sekali aja."
Bertanya kepada Josh "sudah jangan ribut. Kamu mau ikut kami holiday kan?"
"Baiklah aku akan ikut, tapi Ric aku harus melihat jadwal aku dulu."
Ricko berkata "ya tenang saja kita akan membahanya lagi besok kalian akan aku kabari jika ingin tetap holiday."
Kemudian Liam tertawa terbahak - bahak "fix ini hanya wacana forever doang hahaha. Wacana wacana wacana."
Dio merasa kesal jika holiday nya tidak jadi "Diam Li!"
Setelah itu, mereka mulai memainkan gitar dan bernyanyi bersama, karena jika mereka sedang berkumpul bersama tetapi tidak bernyanyi sembari memainkan gitar rasanya ada yang kurang. Mereka menyanyikan beberapa judul lagu indonesia dan barat. Mereka semua menyanyikan dengan suka dan cita. Setelah satu jam kemudian dan jam sudah menunjukkan pukul setengah satu pagi, mereka memutuskan untuk mengahirinya dan berjalan bersama menuju tempat parkir. Setelah itu mereka pulang ke rumah masing - masing.
Sesampainya dirumah, Liam berjalan mengendap - endap karena takut jika dia akan dimarahi oleh orang tuanya karena pulang terlambat. Rosie yang kebetulan selesai mengambil minuman dari kulkas dan mengetahui jika Liam pulang terlambat, langsung menepuk bahu Liam mengagetkannya. Spontan Liam berteriak dengan kencang dan Rosie langsung menutup mulut Liam agar terdiam. Lalu mereka berdua saling menatap satu sama lain. Liam yang mengetahui jika itu Rosie, langsung ingin memarahi Rosie tetapi terdengar suara langkah kaki yang sedang menuruni tangga membuatnya sedikit panik dan tidak jadi memarahi Rosie. Kemudian Rosie menarik tangan Liam untuk bersembunyi di balik sofa karena untung saja sofa mereka sangat besar dan tinggi. Ternyata itu Mr Robinson yang sedang mengecek karena terdengar suara teriakan dari ruang tengah. Setelah Mr Robinson pergi kembali ke kamarnya, kemudian Liam dan Rosie berlari menuju kamar masing - masing dan berpura - pura tidur agar tidak dimarahi oleh mommy nya yang selalu mengecek anak - anaknya ketika malam hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 447 Episodes
Comments
🛡️Change⚔️ Name🛡️
😁😁😁😁😁
2023-01-18
0
Kangee
lanjuutkan..😁
satu bunga untukmu thor
2022-10-21
2
Falia
kocak banget 🤣🤣🤣
2022-04-10
3