Setelah sesampainya di ruang tengah, kemudian Jane dipersilahkan duduk oleh Mrs. Robinson yang diikuti oleh Liam yang duduk disamping Rosie.
Mr. Robinson melihat ke arah Jane dan bertanya "wah siapa nama gadis cantik ini?"
"Nama saya Jane om." Jawabnya ramah.
Rosie kembali mengejek Liam "apakah daddy ingin melihat calon menantu daddy?"
Mr. Robinson merasa penasaran "ya, tentu saja princess."
Menunjuk Jane "nah itu yang sedang duduk di depan daddy."
"Hei jangan bicara ngelantur kamu," ucap Liam merasa kesal.
Mrs Robinson bertanya kepada Jane "wah apakah benar kamu ini pacar Liam?"
"Saya hanya teman Liam tante."
"Tapi bukankah selama ini kalian..." (duak) Rosie yang belum selesai berbicara merintih kesakitan karena kakinya di injak oleh Liam.
"Ah sakit. Mom dad lihatlah Liam, dia menginjakku."
Liam meledek Rosie kembali "tadi ada kecoa di kakimu, makanya kamu jangan suka mengada - ngada jadinya di datangi oleh kecoa hih menakutkan. Awas aja waktu kamu tidur nanti juga didatangi oleh raja kecoa yang besar banget terus kamar kamu jadi kerajaan kecoa hahaha."
Kemudian Rosie kembali mengeratkan pelukannya kepada mommy nya "ihh mom aku takut nanti temani aku tidur ya?"
Mr Robinson memarahi Liam "Liam hentikan lah, kamu ini kebanyakan membaca buku komik makanya jadi begini. Lihatlah adikmu sekarang menjadi ketakutan."
Kemudian Liam berdiri dan melangkahkan kakinya untuk pergi "haiss dad sudahlah aku mau ke dapur dulu."
"Maafkan kelakuan anak - anak tante dan om ya mereka memang selalu saja berkelahi," ucap Mrs Robinson.
Jane tersenyum kepada mereka "iya tidak apa - apa kok tan, om."
Akhirnya mereka berempat berbincang dan bercanda ria di ruang tengah. Sembari menonton film. 30 menit kemudian, Liam datang menghampiri mereka di ruang tengah untuk memberitahukan bahwa makan malam sudah siap. Tak lupa, Mrs. Robinson juga mengajak Jane untuk bergabung makan malam dengan mereka. Jane kemudian menerima tawaran tersebut dan berjalan di samping Mrs. Robinson.
*Di meja makan*
Setelah semua mengambil hidangannya, mereka menyantap hidangan tersebut dengan tenang.
"Bagaimana dengan rasanya?" tanya Liam memecah keheningan.
"Wah masakan bibi memang mantap enak sekali," ucap Mr Robinson.
"Iya nih tumben bibi masaknya berbeda sekali," ucap Rosie menyahut ucapan daddy nya.
Liam memasang wajah cemberut "yak kalian ini, Ini Liam yang memasaknya."
Rosie kembali meledek Liam "masa? ah aku tidak mempercayainya."
"Beneran yang memasak makanan ini tu Liam, Kan bibi?"
"Bener non, tuan. Yang memasak makanan ini memang den Liam," ucap bibi.
Mr Robinson juga meledek Liam "bi, kamu itu dibayar berapa oleh Liam untuk berbohong?"
"Tidak kok tuan, memang yang memasak khusus malam ini den Liam."
Lalu bibi berjalan pergi meninggalkan ruang makan untuk membereskan peralatan dapur yang digunakan Liam untuk memasak hidangannya tadi.
"Sudahlah kalian selalu saja ribut," ucap Mrs Robinson.
"Bagaimana dengan rasa masakan ini nona? apakah lezat?" tanya Liam.
Kemudian Jane mengangguk sembari tersenyum "ya ini enak sekali."
Liam yang mendengar hal tersebut, wajahnya berubah memerah karena tersipu malu. Setelah itu mereka kembali melanjutkan makan malam. Saat sedang makan, Liam terus melirik Jane secara diam - diam. Jane yang menyadari hal tersebut hanya tersenyum manis kepada Liam. Rosie yang mengetahui tingkah laku kakaknya hanya berdehem untuk menganggu mereka berdua.
Rosie tertawa "mmm mom dad, sepertinya ada bau - bau yang akan jadian nih. Mungkin kalian harus segera memikirkan tentang pesta pernikahan."
"Kami itu tidak ada hubungan apa - apa, lagipula kami tidak dekat satu sama lain. Bahkan kami saja selalu bertengkar jika bertemu."
Kemudian Rosie memancing Liam "hei calm down bro. Aku tidak menyingungmu bahkan tidak menyebutkan nama kamu, so kenapa kamu malah menyangkalnya? bahkan berusaha menjelaskannya."
Liam yang merasa gugup berusaha menyangkalnya "ah aku mmm anu bukan maksudku, aku sedang belajar akting karena aku pikir ingin mencoba masuk ke dunia entertaiment."
Jane yang mendengarnya hal itu hanya tersipu malu sembari menahan tawa nya karena melihat tingkah laku Liam yang sedang gugup.
"Hm begitu. bagaimana Jane? apakah dia cocok untuk masuk ke dalam dunia entertaiment?" tanya Mrs Robinson.
Jane beralih menatap Mrs. Robinson "yah kurasa dia cocok tan untuk masuk ke dunia entertaiment, bahkan mungkin saja dia bisa membintangi puluhan judul film sebagai pemeran utama hahaha."
"Yah kau benar Jane, lihatlah tadi bagaimana dia mendalami perannya dengan menyangkal ucapan Rosie secara medetail." Ledek Mrs Robinson.
Mr Robinson berbicara kepada Liam "setelah aku pikir - pikir, mungkin daddy akan mengirim kamu ke Korea untuk aku titipkan kepada teman daddy jika kamu ingin ke dunia entertaiment."
Kemudian Liam menggaruk - garuk kepalanya "ah tidak dad, aku ingin pindah ke restoran saja karena aku sudah pandai memasak sekarang."
"Yah sudah aku katakan berapa kali bahwa aku tidak mengizinkanmu untuk mengelola restaurant, karena daddy tau kalau restaurant mulai buka jam 2 siang. Jadi kau ingin bangun siang kalau tidak hanya bermain game saja kan?"
"Tidak dad. Bukan begitu."
"Sekali tidak ya tidak."
Membereskan makanannya dan beranjak dari temoat duduknya "ah baiklah aku sudah kenyang dan aku ingin pergi ke kamar dulu."
"Mmm maaf sepertinya sudah malam, sebaiknya aku pulang om, tan terima kasih untuk hidangan makan malamnya."
Mrs. Robinson mengantarkan Jane ke depan pintu "biar Liam yang mengantarmu."
"Ah tidak perlu tan, supirku yang akan menjemputku."
"Hei tidak apa - apa, biar aku meminta Rosie untuk memanggilkan Liam. Rosie tolong panggil kakakmu itu untuk mengantar Jane pulang."
Kemudian Rosie berjalan menuju kamar Liam untuk memintanya mengantarkan Jane pulang. Tak lama kemudian, Liam turun dengan membawa jaket agar dipakai oleh Jane karena cuaca diluar sedang dingin.
Memberikan Jacketnya kepada Jane "nih pakai ini. Diluar dingin."
Mengambil jacket dari tangan Liam dan memakainya "ah, terima kasih."
Berjalan keluar rumah "ayo mari kita berangkat."
Mengikuti langkah Liam "ayo."
Mereka berdua berjalan menuju ke garasi untuk mengambil mobilnya. Setelah itu, mereka berdua pergi ke rumah Jane untuk mengantarnya.
*Di Dalam Mobil*
"Mmm maafkan keluarga aku ya. Memang biasa seperti itu sih kalau semuanya berkumpul."
Tersenyum menatap Liam "iya tidak apa - apa, keluarga aku juga begitu kok kalau pas lagi kumpul bersama."
Tidak lama kemudian, mereka telah sampai di depan rumah Jane.
melepas seatbelt "mau mampir dulu?"
"Tidak terima kasih ini sudah malam mungkin lain kali aku mampir bye."
Melepas jacketnya dan memberikannya kepada Liam "ah ya, ini jaketmu."
"Ya." Mengambil jaket dari tangan Jane.
"Terima kasih atas jaketnya dan sudah mau mengantarkan aku pulang," ucapnya manis.
"Ya sama - sama. Aku pulang dulu bye."
Kemudian Jane turun dari mobil dan melambaikan tangannya "bye."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 447 Episodes
Comments
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Cara penulisan sangat rapi. 👍
2023-01-18
1
Kangee
semangatt👍👍
2022-10-21
0