*Sore Hari di Taman Kota*
(Jane berlari menghampiri Kyle)
"Sorry i'm late," ucap Jane.
Mengusap rambut Jane dengan lembut "no problem babe. Duduk dulu, mau aku beliin minuman?"
Kemudian Jane duduk di kursi taman "boleh."
Lalu Kyle pergi sebentar membeli minuman untuk Jane yang sedikit kehausan karena berlari tadi. 20 menit kemudian, Kyle datang membawa minuman untuk Jane dan mereka berbincang sebentar sambil menikmati pemandangan taman di sore hari.
Membuka botol minum Jane "kamu tadi kenapa? katanya tidak bisa menemui aku, tetapi kenapa tiba - tiba sekarang meminta aku untuk menemui kamu?"
Menengguk minumannya "tadi temanku sakit dan aku ingin menjaganya, tapi ternyata tidak lama kemudian adiknya pulang ke rumah. Dia juga memintaku untuk tetap menemui kamu, walaupun sebenarnya aku tidak tega meninggalkannya sendiri."
Mengangguk pelan "oh begitu. Oh iya aku mau memberitahukan sesuatu kepada kamu."
"Apa itu?"
Tersenyum kepada Jane "kalau aku sudah pindah ke apartement."
Jane tersenyum dengan lebar "benarkah? dimana alamatnya?"
Kemudian Kyle mengambil handphone nya dan mengirimkan alamat apartement nya kepada Jane.
Membaca pesan dari Kyle "oh disini ternyata, lumayan dekat dengan rumah aku dong."
Merangkul bahu Jane "ya sebenarnya memang sengaja sih biar bisa bertemu dengan kamu setiap hari."
"Ihh apaan sih. Mau jalan sekarang?"
Berdiri dari tempat duduknya "ayo boleh."
Kemudian Jane dan Kyle pergi berjalan - jalan seperti sepasang kekasih yang sedang berbahagia. Mereka saling bergandengan tangan satu sama lain seperti sedang ingin menyebrang jalan, dan mereka juga saling berbagi kisah satu sama lain.
*Di Kamar Liam*
Liam yang sedang tertidur, tiba - tiba terbangun karena Rosie datang sembari membawakan nampan yang berisi makanan dan segelas air putih untuknya. Dia meletakkannya di atas meja samping ranjang Liam. Lalu Liam duduk dan hendak mengambil makanannya tetapi dicegah oleh Rosie karena dia ingin menyuapi Liam.
Menahan tangan Rosie yang ingin mengambil sendok "Tidak perlu Rosie, aku bisa makan sendiri."
Kemudian memengang tangan Liam "tidak apa - apa biarkan aku menyuapi kamu."
(Liam hanya Mengangguk)
Sembari memasukkan 1 sendok makanan ke mulut Liam "Apa kamu masih marah kepadaku?"
"Menurutmu?"
"Hufftt. Aku sekali lagi minta maaf kepadamu karena tidak menuruti ucapanmu."
"Ya ya ya, tapi harus dengan satu syarat."
"Apa itu?"
Tersenyum nakal "kamu harus bujuk daddy supaya restaurant biar aku saja yang mengelolanya."
"Apa - apaan ini? aku tidak akan memberimu izin untuk mengelola restaurant," ucap seseorang dari depan pintu.
Kemudian Rosie dan Liam menoleh ke arah pintu dan terkejut "DADDY?"
Muncul di depan pintu sembari melipat kedua tangannya "hei ada mommy juga disini, tapi kalian malah memanggil daddy saja."
"Kenapa kalian pulang?" tanya Liam kebingungan.
"Hei ini rumah kami berdua jadi terserah kami mau pulang atau tidak ke rumah ini," ucap daddy Liam.
Kemudian Liam bergumam "kenapa sih kalian harus pulang jadi ribet kan kalau gini, tidak bisa bebas pergi kemanapun."
"Hei Buddy, daddy mendengarmu."
Liam menggaruk kepalanya "mendengar apa dad?"
"Kamu tidak perlu berpura - pura, kamu mau daddy mencoret kamu dari kartu keluarga ha?" ucapnya tegas.
Liam mengadu kepada mommy nya "mom lihat daddy, dia ingin mencoretku dari kartu keluarga."
Kemudian mommy Liam melerai mereka berdua "sudahlah kalian berdua ini tiap bertemu selalu saja ribut."
"Bukankah daddy dan mommy akan pulang minggu depan? kok sudah sampai disini?" tanya Rosie.
"Yah niatnya ingin begitu, tetapi mommy kalian yang memaksa daddy untuk pulang lebih awal, karena dia merindukan kalian." Ledeknya.
Mendengar ucapan dari suaminya, Mrs. Robinson merasa kesal "yah hon, bukankah kamu yang memaksaku? jangan membalikkan fakta begini dong."
(Lalu mereka berempat tertawa bersama)
Mr. dan Mrs. Robinson berjalan ke arah anak - anaknya dan memeluknya karena mereka berdua sangat rindu kepada Liam dan Rosie. Setelah itu, Mrs. Robinson mengecek keadaan Liam yang sedang sakit karena tadi diberi tahu oleh bibi waktu sampai dirumah. Mr. Robinson ingin membawa nya ke rumah sakit, tetapi ditolak oleh Liam karena dia hanya merasa sedikit kelelahan saja dan lupa meminum vitaminnya.
*Malam hari*
Daddy, Mommy, dan Rosie sedang berkumpul bersama diruang tengah hanya untuk sekedar berbincang dan melepas rindu kepadaRosie si anak bungsunya sembari menonton film bersama.
"Bagaimana dengan kuliah kamu princess?" tanya Mr. Robinson.
"Ya baik - baik saja dad." Jawabnya.
Mendengar jawaban dari anaknya, kemudian Mr. Robinson meledek Rosie "Masa?"
"Ya, walaupun ada sedikit yang aku tidak pahami hehe." Jawabnya sambil cengegesan.
Mengusap lembut rambut Rosie "yah kalau soal begitu mah sudah biasa, kalau tidak mengerti tanyakan saja kepada kakakmu."
"Tidak mau."
"Kenapa princess? apa kakakmu itu sering meledek dan memarahimu?" tanya Mrs. Robinson.
Memeluk Mommy nya dari samping "ya, dia selalu meledek dan memarahiku mom. "
Liam berjalan menuruni tangga dan mendengar apa yang diucapkan oleh Rosie "hei aku tidak pernah meledek dan memarahimu, dasar tukang mengadu."
"Sudah lah kalian ini ribut terus." Lerai Mrs. Robinson.
Kemudian Liam berjalan menuju kulkas untuk mengambil cemilan dan duduk disebelah daddy nya.
"Hei buddy, apa kamu sudah merasa baikan sekarang?" Tanya Mr. Robinson.
Memakan camilannya "sudah dad, aku hanya kelelahan saja."
"Bagaimana? apa kamu sudah mendapatkan seorang kekasih hm?"
"Ah mommy apa tidak ada hal lain yang dibahas selain tentang kekasih?" ucap Liam merasa kesal.
"Tapi mom, dad, Liam sebenarnya sedang dekat dengan seorang perempuan." Menyela obrolan Liam dengan mommy nya.
Mrs. Robinson merasa antusias mendengar perkataan Rosie "wah, benarkah Liam?"
Liam menyangkal ucapannya "tidak mom, si anak kecil ini sedang mengada - ngada."
"Aku bukan anak kecil, lagipula aku juga tidak mengada - ngada. Bahkan perempuan itu kemarin menghawatirkannya."
"Hei diamlah kamu, jangan ikut campur!"
"Wah siapa ya kira - kira calon menantu kita hon? aku ingin segera bertemu dengannya." Mr Robinson berbicara dengan Mrs Robinson.
Ting tong!! Ting tong!! (Suara bel rumah berbunyi)
Liam kemudian berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang datang.
"Ah Kitten, Ada apa?"
"Apakah kau sudah baik - baik saja sekarang?"
"Ya memang aku dari tadi baik - baik saja, kamu yang memaksaku untuk pulang dasar Kitten."
"Ya habisnya muka kamu pucat sekali seperti mayat, kan aku mejadi khawatir."
"Hei diamlah, apa kamu kesini hanya untuk mencari keributan denganku?"
"Aku..." terpotong oleh Mrs Robinson yang datang menghampiri mereka berdua.
"Wah siapa ini yang datang? Liam kenapa kamu tidak menyuruh gadis cantik ini untuk masuk," ucap Mrs Robinson.
"Ah dia hanya kurir paket mom, nanti juga pulang sendiri."
"Mana mungkin soalnya dari tampilannya bukan seperti tukang paket. Mari masuk dulu nak."
Kemudian Jane berjalan masuk mengikuti Mrs. Robinson "terima kasih tante."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 447 Episodes
Comments
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Lanjut 👍
2023-01-18
1
Kangee
lanjutkan👍👍
2022-10-21
1
Kangee
saranku diperbaiki lagi yaahh...😁🙏
contoh kecil, sebelum dibuka percakapan dan tanda petik harusnya enter dan paragraf baru dan setelah tanda petik pakai huruf kapital🙏😁
2022-10-21
1