Jane menyetir mobil Liam dengan kecepatan yang lumayan tinggi agar cepat sampai ke rumah Liam. Kecepatan dan cara menyetir Jane membuat Liam bergidik ngeri hingga Liam selalu berteriak - teriak saat Jane berusaha menyalip mobil. Kebisingan terjadi di dalam mobil tersebut karena Liam dan Jane saling berdebat satu sama lain.
Sembari menutup matanya "kamu kalau nyetir yang benar dong, bikin senam jantung nih. Kamu ini sebenarnya mau mengantarku pulang ke rumah atau mau mengantarku ke Yang Maha Kuasa sih?"
"Kamu ini sangat cerewet jadi orang, bisa diam tidak? nanti juga sampai rumah dengan selamat."
"Yang ada malah bikin aku tambah sakit kalau begini, bukan cuma sakit meriang biasa malah tambah sakit jantung, gara - gara kamu buat aku senam jantung dari tadi."
Kemudian Jane memarkirkan mobil Liam di garasi dan melepas seatbelt nya "ssttt diam Chicken, ini udah sampai rumah."
Setelah itu Liam membuka matanya dan terdiam sembari melihat sekitar "beneran ini sudah sampai rumah? bukan sampai ke tempat yang lain kan?"
Jane keluar dari mobil dan berjalan membukakan pintu Liam "iya bener, ayo cepat keluar dari mobil."
Setelah itu Liam bergegas keluar mobil, tapi ternyata kakinya merasa lemas dan seketika terjatuh di tanah. Jane yang mengetahui Liam akan terjatuh, dengan sigap langsung menahan tubuh Liam. Tetapi itu tidak berhasil karena Jane tidak kuat menahan tubuh Liam yang lebih besar dan lebih tinggi darinya. Setelah itu Jane berusaha dengan sekuat tenaga mengangkat tubuh Liam, namun tidak berhasil juga.
"Sudah lepaskan, aku bisa jalan sendiri. Kaki aku lemas begini karena kamu menyetir mobilnya seperti ingin mengajakku pergi ke Yang Maha Kuasa," ucap nya sembari berjalan masuk ke dalam rumahnya.
Jane berjalan mengejar Liam "haiss Chicken. Hei tunggu."
Liam segera melepas jas dan dasinya, kemudian merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya. Jane yang sudah berada di depan kamar Liam segera masuk ke dalam kamarnya untuk mengecek kondisi Liam, tetapi malah diusir oleh Liam karena merasa risih jika Jane terlalu dekat denganya.
Meletakkan salah satu tangannya di atas dahi Liam "mau aku panggilkan dokter?"
Lalu Liam menyingkirkan tangan Jane yang berada di dahinya "tidak perlu, aku baik - baik saja dan mungkin hanya karena kelelahan saja. Lebih baik pulanglah tidak perlu mengkhawatirkanku."
"Hei aku sudah baik ya mengantarkanmu pulang dan kamu malah mengusirku, dasar tidak tau berterima kasih."
Liam tersenyum meledek "ya ya ya terima kasih nona Jane sudah mengantarku pulang, walaupun kamu seperti ingin mengantarku pulang ke Yang Maha Kuasa."
Tok!! Tok!! Tok!! (Ada yang mengetuk pintu)
Liam berteriak "ya bi masuk saja."
Kemudian bibi menghampiri Liam "maaf den Liam. Mau dimasakin apa untuk makan siang?"
"Terserah bibi saja. Rosie sudah pulang dari kampus?"
"Belum den. Oh ya den tumben jam segini sudah pulang, apa ada urusan mendadak?"
"Tidak kok bi, saya cuma ingin istirahat saja karena badan saya sedikit lemas saja."
Kemudian bibi bertanya karena merasa khawatir "den Liam sakit? mau bibi ambilkan obat?"
Liam menggeleng "tidak perlu bi terima kasih. Bisa minta tolong buatkan minum untuk nona ini?"
"Baik den, saya permisi."
(mengangguk)
Setelah itu mereka berdua sempat berbincang - bincang sedikit dan tak lama kemudian, bibi datang membawa minuman untuk Jane. Lalu Jane berterima kasih kepada bibi dan melanjutkan berbincang dengan Liam sembari meminum buatan bibi. Ring!! Ring!! tiba - tiba telepon Jane berbunyi. Kemudian Jane berjalan ke depan pintu kamar Liam untuk mengangkatnya. Ternyata telepon itu dari Kyle pacar Jane yang memintanya untuk bertemu, tetapi Jane menolak karena dia tak tega meninggalkan Liam sendirian dan dia beralasan sedang sibuk. Setelah mengatakan alasan tersebut Jane mematikan teleponnyadan kembali berjalan menuju samping ranjang Liam.
"Apakah kamu ada urusan?"
"Tidak kok itu cuma pacar aku saja yang menelepon meminta untuk bertemu, dan aku tidak tega meninggalkanmu sendiri disini."
"Tenanglah kan ada bibi disini dan sebentar lagi Rosie pasti sudah pulang. Jadi pergilah."
"Bagaimana kalau aku akan pergi setelah Rosie datang saja?"
"Tidak perlu. Kabari pacarmu itu kalau kamu jadi pergi dengannya dan pergilah dengannya."
Tidak lama kemudian Rosie berlari masuk setelah diberitahu oleh bibi bahwa Liam sedang tidak enak badan.
Duduk di tepi ranjang Liam "Liam, apakah kau baik - baik saja?"
"Yes i'm okay Rosie, don't worry."
"Really? kau pucat sekali Liam. Oh ternyata disini ada Jane, hai Jane."
Tersenyum kepada Rosie "hai Rosie."
"Iya dia disini karena tadi mengantarkanku pulang. Kamu jangan memanggilnya seperti kamu memanggilku, dia lebih tua darimu maka kamu harus menghormatinya dan jangan memanggil dengan namanya," ucap Liam sedikit tegas.
"Baik Liam, mmm.." ucapan Rosie pun terpotong.
Tersenyum manis "eonni, panggil saja dengan sebutan eonni. Karena aku sudah terbiasa dengan panggilan seperti itu."
Tersenyum canggung kepada Jane "ah baik Eonni Jane."
Kemudian Rosie berjalan membuka laci - laci meja Liam seperti sedang mencari sesuatu.
Berjalan menuju ranjang Liam "nah ketemu."
"Apa yang kau bawa itu?" tanya Liam.
Menunjukkan kepada Liam "ternyata ini penyebab tubuhmu lemas. Kamu telah lupa meminum vitamin mu, kamu harus meminumnya setiap hari karena kalau kamu tidak meminumnya maka tubuhmu akan terasa lemas dan sakit. Ini sangat penting untuk kesehatanmu ingat kata dokter dulu Liam," ucap Rosie sedikit memarahinya.
"Yah kau benar, aku ingin tidak meminumnya karena badanku sudah merasa baik - baik saja semenjak kejadian dulu, tapi sepertinya aku harus meminum vitamin itu lagi," ucapnya sedikit menyesal.
Memberikan segelas air putih dan vitamin itu kepada Liam "kamu benar minumlah dan kemudian istirahatlah kamu terlalu banyak bekerja dan terlalu banyak pikiran."
(Sesudah meminum vitamin)
Kemudian Liam berbicara kepada Jane "kamu sekarang pergilah temui dia, karena Rosie sudah pulang dari kamupusnya."
"Ah baik lah saya pergi permisi dulu." Lalu Jane melangkah pergi.
Berjalan mengejar Jane "biar aku mengantar eonni ke depan."
*Di ruang tengah*
"Rosie apakah aku boleh menanyakan sesuatu kepadamu?"
"Silahkan Eonni."
Bertanya karena merasa penasaran "tentang vitamin itu, apakah dia selalu meminumnya?"
"Ah vitamin itu. Ya dia harus selalu meminumnya karena kalau tidak dia akan sakit."
"Kenapa begitu?" semakin penasaran.
"Karena dulu ada suatu kejadian yang menyakiti hatinya bahkan membuatnya depresi, setelah kejadian itu dia menjadi sangat gila kerja karena menurutnya dia bisa melupakannya hanya dengan cara itu. Bukannya berhasil, tetapi malah membuat tubuhnya menjadi mudah sakit - sakitan dan sering sakit kepala jika terlalu memikirkan hal berat. Maka dari itu dia harus selalu meminum vitaminnya agar menjaga tubuhnya tetap sehat dan bugar." Jelas Rosie.
Mengangguk paham "oh begitu ya. Memangnya kejadian seperti apa sehingga membuatnya menjadi seperti itu?"
"Maaf Eonni aku tidak bisa menjelaskannya secara detail kepada mu, biar Liam saja yang menjelaskannya sendiri kepada mu."
Lalu Jane melambaikan tangannya "ah baiklah. Aku pulang dahulu."
Rosie membalas lambaian tangan dari Jane "ya, terima kasih eonni bye."
"Bye."
Setelah itu, Jane pulang kerumah dulu untuk bersiap - siap bertemu dengan Kyle.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 447 Episodes
Comments
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Oke
2023-01-18
0
Kangee
tulisannya bisa dirapihin lagi.. semangat👍
2022-10-21
0