*Pagi hari*
Liam yang sudah bersiap dan berpakaian rapi kemudian berjalan keluar kamar menuruni anak tangga hendak pergi ke meja makan untuk sarapan bersama Rosie.
"Good morning Rosie sayang." (Sembari berjalan menghampiri Rosie dan mengecup keningnya).
"Morning too Liam. Cepat sarapan atau sebelum aku menghabiskan semua makanan ini," ucapnya sembari mengunyah makanan.
"Ah Iya." (Menarik kursi dan duduk).
"Ini kopi nya den Liam," ucap bibi meletakkan secangkir kopi di meja.
"Terima kasih bi."
"Sama - sama den. Kalau begitu saya permisi dulu den, non," ucap bibi.
(Mengangguk)
Liam mulai mengambil makanan dan memakannya. Suasana berubah menjadi hening tanpa ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka berdua karena asik menyantap makanan masing - masing.
Liam memulai membuka percakapan "bagaimana kuliah kamu disini?"
"Yaa begitulah sudah mulai memasuki semester akhir. Oh ya gimana dengan restaurant nya? bukankah kamu pulang kesini untuk mengurusnya?" jawab Rosie.
"Yah rencana awal aku ingin mengurusnya, tapi lihatlah apa yang dilakukan oleh daddy mu itu, dia malah menyuruhku untuk mengurus cabang perusahaannya." Jelas Liam.
"Hei bukankah dia itu daddy mu? kan aku hanya anak pungut."
"Ah janganlah kamu merasa seperti itu lagi, kami sudah menganggapmu sebagai anggota keluarga kami dan kami menyayangimu layaknya keluarga kandung bukan sebagai anak pungut. Tapi kau anak kesayangan daddy kan?" ucap Liam.
"Iya, terima kasih telah mengangkatku sebagai anggota keluarga kalian, aku merasa sangat beruntung. Ah tapi aku bukan anak kesayangan daddy kok," ucap Rosie cengegesan.
"Kalau kamu bukan anak kesayangan lalu kenapa dia selalu membelamu dan menuruti permintaanmu? apakah aku ini sebenarnya yang anak pungut?"
"Hei kau ini. Sudah hentikan bercandamu itu Liam." Tegas Rosie.
"Iya iya, eh Rosie tolong bicara dengan daddy agar dia tidak memintaku untuk mengurus kantor cabang disini dan agar aku mengurus restaurant saja," ucapnya memohon.
"Hei aku tidak enak untuk membicarakan itu dengan daddy, emangnya kenapa sih kamu tidak mau mengurusnya?" tanya Rosie penasaran.
Sembari meminum kopinya "aku hanya tidak ingin saja, aku ingin beralih profesi."
Rosie merasa terheran dengan jawaban Liam "tidak biasanya kamu begini Liam, pasti ada apa - apa."
Kemudian Liam menyatukan kedua tangannya dan mulai memohon kepada Rosie "tidak, tidak ada apa - apa. Please tolong minta daddy supaya menempatkanku di restaurant saja."
Rosie mulai pasrah "hufftt, baiklah nanti akan aku bicarakan dengan daddy."
"Thank you," ucapnya dengan mata berbinar - binar.
"Ah kalau begitu aku harus pergi ke kampus dulu, bye Liam." mengecup pipi Liam.
"Bye be careful my dear," ucap manis Liam sambil membereskan barangnya dan berangkat menuju kantor.
Setelah itu Liam mengendarai mobilnya menuju kantor. Sedangkan Rosie sudah sampai di kampusnya. Setelah selesai kuliah, tiba - tiba Rosie di datangi oleh seorang laki - laki yang ingin mengajak nya berbicara. Akhirnya Rosie menyetujuinya karena dia juga merasa penasaran dengan apa yang laki - laki itu ingin bicarakan kepadanya. Setelah mereka berdua pindah ke taman, laki - laki itu berkata kalau dia menyukai Rosie. Sontak Rosie kaget mendengar ucapan dari laki - laki tersebut, karena laki - laki itu termasuk orang yang terkenal dan menjadi idaman para perempuan di kampus dan juga teman - temannya. Kemudian Rosie berbicara dengan nya agar diberi waktu untuk menjawabnya. Akhirnya dengan perasaan yang sedikit canggung, Rosie berpamitan pulang karena hari sudah mulai sore.
Ring!! Ring!! telepon Rosie berbunyi. Dengan segera Rosie mengangkatnya.
(on telepon)
"Hallo Rosie, nanti aku lembur, jadi kamu tidak perlu menungguku untuk makan malam. Kamu ingin menitip apa padaku biar nanti waktu aku pulang akan membelikannya untukmu," ucap Liam.
"Oh begitu, mmm aku ingin kamu membelikanku martabak manis saja karena kebetulan sedang ingin memakannya."
"Ah baiklah nona saya akan membelikannya untuk anda."
Rosie ingin memberitahu tentang hal itu kepada Liam, tetapi dia merasa ragu "mmm Liam."
"Ya apa lagi?" tanya Liam.
"Tidak nanti saja aku menceritakannya saat kau sudah pulang," ucap Rosie.
"Oke, sudah dulu ya bye."
"Bye." Rosie menutup teleponnya.
Sebenarnya Rosie ingin bercerita kepada Liam soal kejadian di taman tadi, tapi Rosie takut karena dia ingat kata - kata Liam kalau Liam melarangnya berpacaran dan memintanya untuk berfokus pada kuliahnya terlebih dahulu. Di jam 7 malam, Liam pulang kerumah dengan membawa martabak pesanan Rosie. Liam menyuruh bibi untuk memanggil Rosie di kamar agar segera memakan martabaknya karena masih hangat dan supaya tidak menjadi dingin. Setelah itu Liam pergi kekamar untuk mandi dan meletakkan barang - barangnya. Setelah Rosie turun, dengan bersemangat dia memakan martabak nya. Tak lama kemudian, Liam turun menghampiri Rosie yang sedang asyik memakan martabak nya.
Dengan sedikit keberanian, Rosie menceritakan apa yang terjadi di taman tadi dan meminta persetujuan dari Liam. Setelah mendengar cerita Rosie, ekspresi wajah Liam berubah menjadi dingin dan dia mengatakan bahwa dia tetap tidak menyetujuinya karena dia tidak mau adik kesayangannya mengalami apa yang dia alami dahulu. Rosie yang sedikit kecewa atas sikap kakaknya dan membentak kakaknya itu karena sebenarnya Rosie juga menyukai laki - laki itu. Situasi yang awalnya damai berubah menjadi menegang karena perdebatan antara kakak beradik tersebut.
Liam yang tadinya merasa sangat capek membuat dia emosi dan kelepasan memarahi Rosie. Perdebatan semakin panas, hingga Rosie berlari pergi dari rumah dengan menangis. Liam yang tidak bisa mencegah adiknya pergi hanya bisa menggaruk kepalanya frustasi sembari menetralkan emosi nya yang meledak - ledak tadi. Selama 30 menit Liam mencoba menghubungi Rosie, karena malam semakin larut namun Rosie tidak menjawabnya. Karena Rosie tidak bisa dihubungi, akhirnya Liam memutuskan untuk pergi mencarinya. Namun setelah 1 jam mencari, Liam belum menemukan Rosie. Akhirnya Liam memutuskan untuk pulang ke rumah menunggu Rosie pulang.
*Sedangkan ditaman kota*
Jane yang sedang berjalan - jalan dengan Kyle, akhirnya berpamitan kepada Kyle untuk pulang karena supirnya sudah menjemputnya. Saat Jane berjalan menuju supirnya, tiba - tiba melihat ada seorang cewek yang sedang menangis sendirian di taman tersebut. Jane yang merasa iba akhirnya menelepon supirnya untuk menunggunya sebentar karena ingin menghampiri perempuan tersebut.
"Hai, kenapa kamu menangis sendirian disini?" tanya Jane pelan.
(Semakin menangis)
"Hei tenanglah sstt cup cup sudah berhentilah menangis," ucap Jane berusaha menenangkannya.
(Mulai berhenti menangis)
"Kenapa kamu menangis sendirian disini? jika kamu ingin bercerita, kamu bisa bercerita denganku. Perkenalkan namaku Jane Kim." Sambil menyodorkan tangannya.
Menjabat tangan Jane dengan masih sesenggukan "aku Rosie."
Tersenyum kepada Rosie "nama yang indah. Senang bertemu dengamu," ucap Jane.
Membalas senyuman Jane "senang bertemu denganmu juga. Sepertinya kau bukan orang asli sini?" tanya Rosie.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 447 Episodes
Comments
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
ads 5
2023-02-08
0
🛡️Change⚔️ Name🛡️
🌟🌟🌟🌟🌟
2023-01-18
0