*Sampai Di Restaurant*
Mereka duduk di meja yang kosong, dan saat Liam memberikan buku menu kepada Jane, mereka berdua saling menatap dengan tatapan tajam satu sama lain. Josh yang menyadari hal itu langsung memberi kode dengan batuk batuk kecil.
Josh bertanya dengan rasa penasaran "apakah sebelumnya kalian berdua sudah mengenal satu sama lain?"
Liam dan Jane menjawab secara kompak "tidak pernah."
Josh yang ingin bertanya kembali lalu seketika diam seribu bahasa karena takut melihat tatapan menyeramkan adiknya itu. Situasi menjadi canggung dan sunyi, bahkan ketika mereka berempat sedang makan. Kemudian Liam mencoba untuk mulai membuka percakapan.
"apakah anda berasal dari Korea Mr. Josh?" ucap Liam memastikan
"Ya, kami berdua berasal dari Korea. Kalau anda sendiri bukankah berasal dari Australia?" sambung Josh.
"Lebih tepatnya saya campuran Australia Indonesia Mr. Josh" jawab Liam membenarkan.
Mengangguk paham "oh begitu rupanya."
"Ternyata benar si Kitten itu berasal dari Korea, aku kira dari Bojong Gede, karena wajahnya enggak meyakinkan sih." Gumam Liam.
Ring!! Ring!! telepon Jane berbunyi. Kemudian Jane mengambil handphonenya dan meminta izin untuk ke toilet sebentar mengangkat telepon. Tak lama kemudian Liam juga meminta izin ke toilet sebentar karena ingin buang air sekalian menguping pembicaraan si Jane. (Maklum Liam orangnya juga kepo apalagi tentang musuhnya si Jane)
Bergumam sembari merapikan pakaiannya "ah lega, eh aku bisa cari kesempatan nih buat menguping pembicaraan si Jane."
Raut wajah Jane yang awalnya kusut karena badmood, tiba - tiba berubah menjadi raut wajah bahagia dengan senyuman manis di bibirnya. Liam yang sedari tadi menguping tanpa dia sadari, dia ikut tersenyum juga.
"Ternyata kalau Kitten senyum manis juga ya, tidak seperti kucing garong, Haiss kenapa aku jadi ikutan senyum - senyum sendiri sih dasar. Oh ternyata dia sudah mempunyai pacar tapi siapa yang mau berpacaran dengan seorang kucing garong ya? jadi penasaran." Gumam Liam sembari terus menguping.
Jane yang sedari tadi merasa seperti diikuti oleh orang lain, akhirnya memberanikan diri untuk mendekati tempat yang dicurigainya.
Membentak Liam "oh ternyata yang dari tadi mengikuti aku itu kamu, kamu nguping ya?"
Seketika lamunan Liam dibuyarkan oleh bentakan Jane.
Liam yang kepergok oleh Jane kemudian berusaha membela diri "ihh fitnah, fitnah lebih kejam dari pembunuhan lho."
"Fitnah fitnah, itu fakta bukan fitnah. Kamu kan yang dari tadi menguping pembicaraan aku? emang ya dasar tukang nguping."
Berjalan keluar dari toilet "terserah kamu lah aku ingin kembali ke kantor bye."
Seketika Liam menghentikan langkahnya untuk mengatakan "kamu kalau tersenyum begitu manis juga, sering - seringlah tersenyum seperti itu Kitten" (smirk). Lalu Liam melanjutkan langkahnya.
Jane yang mendengar perkataan dari Liam tanpa sadar pipinya memerah seperti kepiting rebus dan terukir senyum di wajahnya.
Setelah itu Liam dan Yunna memutuskan untuk kembali ke kantornya dan menyelesaikan pekerjaannya. Setelah selesai menyelesaikan pekerjaannya, Liam mengajak Yunna untuk pergi keluar sebentar mencari sesuatu. Kemudian Yunna menerima ajakan dari Liam tersebut. Setelah itu mereka pergi ke sebuah toko furniture. Sesampainya di toko tersebut, kemudian Liam dan Yunna disambut ramah oleh karyawan yang bekerja di toko tersebut. Kemudian karyawan tersebut mengantar Liam dan Yunna untuk melihat - lihat beberapa perabotan yang ada di toko mereka.
Kemudian Yunna bertanya "apakah anda membutuhkan pembaharuan untuk ruang kerja anda?"
Sembari melihat - lihat beberapa perabotan "tidak. Sebenarnya aku ingin melihat - lihat untuk calon rumah aku nanti."
"Anda ingin membangun rumah anda sendiri?"
"Sebenarnya aku sudah membangun rumah aku sendiri karena sepertinya aku sudah menginginkannya. Rumah itu sebentar lagi pasti akan selesai. Aku perhatikan sepertinya selera kamu sangat bagus, jadi aku akan meminta pendapat dari kamu."
"Oh begitu. Baik pak tentu saja saya akan memberikan pilihan yang bagus untuk anda."
Bertanya memastikan "benar kan jika kamu setelah ini tidak mempunyai acara? karena saya tidak ingin memaksa kamu dan mengganggu acara kamu."
Tersenyum kepada Liam "tentu saja tidak pak, saya memang sedang kosong hari ini."
Kemudian Liam berjalan menuju ke bagian sofa dan terlihat tertarik dengan salah satu sofa yang ada di sana. Kemudian Yunna menghampiri Liam yang sedang berada di tempat salah satu sofa tersebut.
Kemudian Liam bertanya "bagaimana dengan yang ini? sepertinya ini tampak nyaman sekali."
Melihat sofa yang ditunjuk Liam "sepertinya ini memang bagus pak, tetapi apakah ini akan sesuai dengan design rumah dan ruangan anda?"
Berpikir sejenak "sepertinya begitu, atau bagaimana jika rumahnya sudah selesai dibangun aku akan mengajak kamu untuk melihat dan menentukan perabotan seperti apa yang sesuai untuk rumahnya. Menurutku akan lebih mudah jika kita melihat secara langsung walaupun aku mempunyai cetak birunya."
Tersenyum kepada Liam "itu ide yang bagus pak."
Akhirnya mereka keluar dari toko tersebut dan kembali ke kantor untuk menunggu absen pulang sembari meminum teh bersama dan berbicang - bincang.
Di sisi lain Jane yang sedari tadi melamun sembari tersenyum memikirkan ucapan Liam, tiba - tiba terbuyarkan oleh pertanyaan Josh.
"Memang benar sebelumnya kalian berdua tidak pernah saling bertemu dan mengenal satu sama lain? karena sedikit aneh sih kalau memang benar kalian belum pernah bertemu tapi tatapan kalian seperti orang yang sudah kenal satu sama lain."
Jane berusaha berbohong kepada Josh "memang benar kami berdua belum bertemu sebelumnya Oppa."
Lalu Josh tersenyum mendengar ucapan Jane "ternyata adikku ini sudah pandai berbohong dengan Oppanya."
Jane tetap saja membela dirinya sendiri "tidak kok, Jane tidak bohong."
"Hei, Oppa ini tau kalau kamu berbohong atau tidak, aku sudah mengenalmu dari kecil. Cepat ceritakan saja lah."
Jane yang sudah merasa pasrah, kemudian menceritakan semuanya tentang dia dan Liam kepada Oppa nya.
Setelah Josh mendengar cerita dari Jane, lalu Josh meledeknya "oh begitu rupanya. Tapi menurutku dia lebih baik daripada si Kyle pacarmu itu, lagi pula dia juga tampan kan?"
Mendengar hal tersebut, Jane seketika membentak Josh "Diam lah Oppa! berhenti meledekku. Jangan pernah coba - coba menjodohkanku dengan dia, aku ini sudah mempunyai seorang pacar."
Josh kembali memberikan nasihat kepada Jane "kamu ini, kan aku sudah bilang putuskan saja si Kyle itu, dia bukan laki - laki yang baik buatmu."
Berteriak sembari menaiki anak tangga "terserahlah Oppa aku capek mau istirahat sebentar. Oppa nanti aku mau bertemu Kyle di mall."
Josh memberikan larangan kepada Jane untuk menemui Kyle "tidak, aku tidak mengizinkanmu menemuinya."
Berteriak kepada Josh "aku akan tetap menemuinya."
Walaupun begitu, Josh tetap melarang Jane untuk menemui Kyle "aku mau balik ke kantor dan jangan coba - coba untuk menemuinya."
Jane kembali berjalan menaiki anak tangganya menuju kamar tanpa menjawab larangan Josh kakaknya. Tetapi 1 jam kemudian, Jane tetap pergi ke mall untuk menemui Kyle pacarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 447 Episodes
Comments
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
🅚🅔🅡🅔🅝
2023-02-01
1
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Lanjut Thor
2023-01-18
1