30 menit kemudian, Yunna mengetuk pintu Liam Jika ada orang yang ingin bertemu dengan Liam. Karena dia sedang sedikit senggang, Liam mengizinkan Yunna untuk membawa orang itu masuk ke dalam ruangannya. Lalu orang tersebut masuk dan duduk di kursi depan meja Liam. Ternyata orang itu adalah teman Liam semasa SMA yang datang berkunjung.
Dengan ekspresi tidak percaya "kamu? kenapa bisa tau kalau aku ada di sini?"
Tersenyum kepada Liam "ya aku tau jika kamu sudah pulang dari Australia dan sekarang mengurus perusahaan ini."
"Mau apa kamu kesini?"
"Aku hanya ingin datang mengunjungimu saja dan ingin mengetahui seperti apa kamu sekarang."
Liam mulai menunjukkan ekspresi yang tidak mengenakkan "kamu ini amnesia atau bagaimana? setelah sekian lama semenjak kejadian itu kamu datang dengan wajah yang seperti tidak mempunyai dosa sedikitpun. Apa kamu tidak merasa malu?"
"Malu? kenapa aku harus malu? itu salah kamu sendiri, kamu orang yang selalu kaku dan seolah - olah tidak peduli denganku."
Liam mulai geram dengan perilaku orang tersebut dan seperti ingin memukulnya "aku kaku dan tidak perduli denganmu? apakah matamu itu buta atau dulu kau sudah tertutup dengan yang lain?"
"Sudahlah Liam, itu hanya bagian dari masa lalu. Lebih baik kamu melupakannya saja daripada harus hidup di bawah bayang - bayang masa lalu."
Liam menatap orang tersebut dengan sinis "siapa bilang aku hidup di bawah bayang - bayang masa lalu? buktinya aku sekarang sudah bangkit dan yang bisa kamu lihat sekarang bahwa aku baik - baik saja."
Orang itu tertawa "yah aku hargai usaha kamu untuk bangkit, aku dengar - dengar setelah kejadian itu kamu langsung pindah ke Australia ya?"
Berdecih sinis "cih jangan sok tau jadi orang, aku pindah ke Australia memang karena aku mengurus perusahaan aku yang ada di sana dan bukan karena kejadian itu."
"Syukurlah kalau memang begitu tujuan kamu pindah di Australia."
Tertawa dengan keras sembari berdiri dari tempat duduknya "hahaha sebenarnya yang masih hidup dibawah bayang - bayang masa lalu itu kamu kan? karena lihat saja, kamu datang menemuiku hanya untuk membahas hal tersebut yang jelas - jelas itu sudah kejadian di masa lalu, dan kamu bilang tadi ingin melihat aku yang sekarang? sebenarnya kamu kan yang lebih terpuruk daripada aku waktu itu?"
Orang itu hanya terdiam dan kemudian berdiri dari tempat duduknya "lebih baik aku pergi dari sini."
Tertawa lebih keras sembari melambaikan tangannya melihat orang itu pergi "hahaha bye."
Kemudian orang itu berjalan meninggalkan ruangan Liam dengan perasaan yang sedikit malu. Jam menunjukkan pukul 11.00. Yunna mengetuk pintu ruangan Liam untuk memberitahukan jika klien sudah ada di ruangan meeting. Dengan segera Liam bergegas menuju ruang meeting untuk membahas kerja sama perusahaan. Tiba - tiba.... (Brukkk kertas file proposal yang dibawa Liam berhamburan di lantai) dengan segera Liam memungut kertas tersebut karena kertas - kertas itu sangat penting.
Masih sibuk memungut kertas - kertas file nya "maaf."
Ikut membantu Liam memungut kertas - kertas tersebut "saya juga meminta maaf."
Setelah semua kertas terkumpul, kemudian Liam menatap seseorang yang dia tabraknya tadi sembari memastikan apakah orang itu baik - baik saja.
Setelah melihat wajah orang yang dia tabrak, betapa terkejutnya Liam ternyata orang yang dia tabrak adalah Jane "lah, kamu lagi kamu lagi dasar Kitten tukang tabrak, menyesal aku mengucap maaf kepada kamu."
Jane juga terkejut setelah tau orang itu adalah Liam "aku juga menyesal bilang sorry ke kamu, kalau tadi aku tau itu kamu mendingan kertasnya aku injak - injak sekalian agar robek."
Kemudian Liam mulai meledek Jane "kenapa sih aku selalu saja bertemu dengan kamu. Coba saja kalau bertemu dengan kamu itu membuat hari ku cerah berseri, ini justru membuat hariku suram seperti masa depan kamu. Lagian kamu disini ngapain sih mencari kerjaan?"
Jane semakin kesal karena perkataan Liam, dan gantian Jane yang meledek Liam "sembarangan kalau berbicara. Aku itu kesini menemani oppa aku mau meeting, kamu itu ternyata karyawan disini ya? apa jangan - jangan kamu OB disini? soalnya muka kamu itu seperti Office Boy able banget."
Menyentil dahi Jane "sok tau, mana ada OB memakai setelan jas rapi dan wangi begini." Sembari menunjuk - nunjuk pakaian yang dia pakai.
Lalu Jane berkata sembari berjalan pergi "sudahlah aku mau menemui oppa dulu."
Liam kembali meledek Jane "kamu itu perempuan masih muda sukannya sama kakek - kakek ihhh jijik."
Seketika Jane kembali berjalan menghampiri Liam
Jane mengepalkan tangannya dan ingin mengayunkannya ke wajah Liam "siapa juga yang suka kakek - kakek Chicken?"
Seketika Liam menutupi wajahnya untuk melindungi dari pukulan Jane sembari tertawa "kamu lah siapa lagi. Tadi katanya mau cari oppa, oppa kakek - kakek kan?"
Melipat tangannya "bukan lah, oppa itu kakak laki - laki dalam bahasa Korea gitu aja enggak ngerti cih payah."
Kemudian Liam berkacak pinggang "dih jangan sok pakai bahasa Korea, memangnya kamu orang Korea apa?"
Jane semakin kesal "ya iyalah aku itu berasal dari Korea tau, kamu fikir aku berasal darimana? liat wajah aku nih, wajah perempuan Korea." sembari menunjuk - nunjuk wajahnya
Liam mendekatkan wajahnya ke wajah Jane untuk memastikan dan meledeknya kembali "aku kira kamu asalnya dari Bojong Gede hahaha. Mana wajah Korea Korea nya? enggak ada tuh lagian lebih mirip sama kucing garong rawr."
(Mulai gugup) "Ihhh singkirkan wajah kamu dari wajah aku, nanti wajah aku bisa terkontaminasi kalau dekat - dekat wajah kamu. Aku itu beneran dari Korea tau, lagian mana tuh Bojong Gede?" ucap Jane menyingkirkan wajah Liam dengan jari telunjuknya di dahi Liam.
Setelah itu Liam berjalan pergi ke ruang meetingnya "cih apaan sih mendingan aku pergi meeting males ngobrol sama kamu lama - lama."
Betapa terkejutnya Liam ketika memasuki ruang meeting dan mengetahui kalau ternyata Jane adalah adik dari klien yang akan meeting dengan perusahaannya tersebut.
Liam berguman "aduh kalau misalnya kerjasama perusahaan dibatalkan gara - gara si Kitten itu cerita hal yang barusan terjadi, Aku bisa dicoret dari KK sama Daddy nih. Liam Liam kenapa sih harus berurusan sama kitten itu, lagian juga kenapa dia terus saja bertemu denganku awas aja kalau sampai kerjasama dibatalkan akan aku kasih pelajaran itu Kitten."
Kemudian Josh berdehem dan bertanya kepada Liam "maaf, bisa kita mulai meeting nya?"
Pertanyaan Josh membuat Liam tersadar dari lamunannya "tentu."
*Selesai meeting
Liam menjabat tangan Josh dan tersenyum "terima kasih telah menjalin kerjasama dengan perusahaan kami, perusahaan kami pasti akan berusaha melakukan yang terbaik."
Kemudian Josh membalas senyuman Liam dan mengajaknya untuk makan siang bersama "sama - sama. Maukah anda dengan sekretaris anda makan siang bersama dengan saya dan adik saya?"
Melepaskan jabatan tangannya "tentu, mari kita makan siang bersama."
Sebenarnya Liam malas karena harus makan siang dengan si Jane, tapi karena demi menjalin hubungan kerjasama perusahaan akhirnya dia mau menerima ajakan Josh untuk makan siang bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 447 Episodes
Comments
Ir Syanda
Iya anak kucing emang gitu kok Liam, jadi harap maklum 😊
2023-02-20
1
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
hadir
2023-02-01
1
anan
aku hadir k
2022-12-19
1