Chicken VS Kitten
Liam Gerard Robinson, atau yang lebih dikenal dengan nama Liam saja. Dia adalah pria berdarah campuran Indonesia dan Australia yang berusia 26 tahun, dengan tinggi 198 cm. Merupakan putra sulung dari pasangan Jonathan Robinson dan Margareth Robinson, yang pasti hampir semua orang mengenalnya karena beliau adalah pengusaha terkaya yang menduduki peringkat no 1 se Asia. Bisnis keluarga mereka bergerak dalam bidang real estate dan properti, yang memiliki cabang perusahaan hampir berada di seluruh penjuru negeri. Selain itu, keluarga mereka juga memiliki beberapa hotel dan restaurant yang tersebar di kawasan wisata beberapa negara. Walaupun begitu, keluarga mereka tetap bersikap rendah hati kepada siapapun tanpa membedakan status sosial dan jabatan seseorang.
Liam juga mempunyai seorang adik perempuan yang memiliki selisih umur 3 tahun lebih muda dari dia bernama Roseanne Zoe Robinson. Tetapi keluarga mereka sudah terbiasa memanggilnya dengan sebutan Rosie yang memiliki arti nama mawar yang cantik. Menurut Liam itu memang benar karena dia seperti bunga mawar, bunga yang berduri dan indah. Walaupun bunga itu mempunyai duri tetapi semua orang tidak memperdulikan durinya dan hanya tertuju pada keindahan bunganya saja. Itu sesuai dengannya yang semua orang hanya melihat kecantikan dan kebaikan hatinya tanpa memperdulikan dari mana dia berasal. Mereka berdua sudah terbiasa bersama sejak mereka masih kecil, dan mereka berdua saling berbagi cerita satu sama lain, layaknya seorang kakak beradik yang memiliki satu darah yang sama. Liam sangat menyayangi dan menjaga Rosie selayaknya seorang kakak yang bertanggung jawab, walaupun mereka berdua terkadang bertengkar dan berdebat satu sama lain.
Liam mempunyai hobby berolahraga, membaca buku, dan bermain game seperti kebanyakan pria lainnya. Bahkan Liam dan para sahabatnya sering melakukan beberapa kegiatan seperti pendakian gunung, camping, bermain skate, basket, sepak bola, dan olahraga yang terbilang cukup ekstrim bagi sebagian banyak orang salah satunya terjun dari air terjun di kawasan wisata alam dan kegiatan lainnya yang berada di alam luar. Orang tua Liam sering dibuat pusing sekaligus khawatir oleh hobby nya tersebut karena jika tidak dilakukan dengan benar dan berhati - hati, bisa saja taruhannya adalah nyawa mereka sendiri. Walaupun orang tua Liam khawatir, tetapi mereka tetap mengizinkan Liam untuk pergi melakukan kegiatan tersebut. Sejauh ini, tidak pernah ada yang sampai menderita luka serius saat sedang melakukan kegiatan tersebut karena kita selalu saling mengingatkan satu sama lain untuk selalu berhati - hati dan waspada, yah walaupun terkadang hanya mengalami luka - luka kecil.
Liam saat itu masih berada di Australia, dan sore itu Liam mengendarai mobilnya menuju sebuah villa yang berada di dekat pantai untuk menemui seseorang. Liam juga sekalian berencana untuk berlibur di pantai sembari menikmati sunset yang ada di pantai tersebut. Setelah sampai di villa tersebut, kemudian Liam di sambut oleh seorang wanita waktu memasuki sebuah villa tersebut. Kemudian wanita itu tersenyum kepada Liam dan memeluk Liam. Setelah melepas pelukannya, wanita itu menggandeng tangan Liam menuju ke sebuah rooftop villa tersebut untuk melihat sunset di villa tersebut sembari menikmati minuman bersoda.
"Tumben kamu datang ke villa Li? Biasanya kamu selalu sibuk bekerja lembur."
"Yah memang sengaja sih untuk sekali - kali tidak bekerja lembur hehe."
Wanita itu tersenyum kepada Liam "memang ada hari special ya hari ini?"
Liam berfikir sejenak "hmm sepertinya ada."
"Benarkah? Apa itu?"
"Untuk menikmati sunset bersama dengan kamu."
"Wah wah wah kamu ini selalu saja begini setiap aku menanyakan hal tersebut."
Kemudian Liam mengusap rambut wanita tersebut dengan lembut "lalu untuk apa kamu selalu menanyakan hal yang sama padahal kamu sudah mengetahui jawabannya, setiap kali aku mengunjungimu di villa ini."
"Hahaha tidak apa - apa kan Li? oh iya biasanya setiap kali kamu pulang villa ini kamu selalu membawa sesuatu untuk aku, tapi kok sepertinya tidak membawa apa - apa."
Liam kemudian mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku jacketnya "siapa bilang aku tidak membawa kan sesuatu untukmu kali ini Nat."
"Wow apa itu? sepertinya sangat indah sekali."
Kemudian Liam mengeluarkan sebuah kalung dan memakaikan kalung itu dileher wanita itu. "apakah kamu menyukainya?"
(Melihat liontin kalungnya) "aku sangat menyukainya, dan ini sangat indah. Thank you Liam."
Liam hanya mengangguk dan tersenyum kepadanya. Setelah itu mereka melanjutkan berbincang di rooftop tersebut sembari menikmati pemandangan pantai di malam hari. Lalu mereka berdua memutuskan untuk memanggang barbeque untuk makan malam mereka berdua. Setelah itu mereka berjalan - jalan di pantai dan bercanda ria sembari menikmati udara pantai di malam hari. Setelah itu mereka memutuskan untuk duduk di bibir pantai dan bermain pasir pantai.
"Bagaimana dengan pekerjaan kamu di kantor hari ini Li?"
"Ya biasa saja seperti hari - hari biasanya memangnya kenapa kamu menanyakan hal tersebut?"
"Memangnya aku tidak boleh menanyakan hal tersebut? yah aku hanya ingin lebih perhatian saja kepadamu karena kamu sudah sangat perhatian kepadaku."
Mencipratkan air pantai ke wajah wanita itu "hahaha kata - katamu sangat membuatku geli. Sudah hentikan rayuanmu itu Nat."
Lalu dia mengusap wajahnya "iya Liam hahaha. Oh iya, kapan kamu akan mengajakku berlibur?"
Liam berfikir sejenak "kapan ya? aku belum ada waktu untuk mengajakmu pergi berlibur bersama. Tapi aku janji akan mengajakmu berlibur jika aku sudah mempunyai waktu."
"Hmm baiklah. Aku ingin pulang ke New York akhir bulan ini."
"Kenapa begitu? apa kamu mau meninggalkan aku di Australia sendirian?"
"Kamu ini, selalu aja manja begini. Kamu kan tinggal dengan orang tua kamu, sedangkan aku tinggal di villa ini sendirian dan aku ingin pergi ke New York untuk mengunjungi orang tua aku."
"Lalu pekerjaan kamu bagaimana?"
"Tenang saja Li, aku pasti akan bekerja di perusahaan orang tua aku atau aku bisa bekerja sebagai pemain film di New York."
(menghela nafas lega) "baiklah kalau begitu. Tapi kamu jangan lupa ya denganku."
Wanita itu tersenyum dan kemudian memeluk Liam dari samping "hei aku tidak akan melupakanmu Liam. Pria yang tampan, baik hati dan tentunya sangat manja jika dengan wanita yang tepat."
Liam tertawa mendengar ucapan wanita tersebut dan kemudian menggendong wanita tersebut menuju pantai lalu menceburkannya ke pantai. Lalu mereka berdua tertawa karena basah kuyup terkena ombak di pantai. Setelah itu mereka berdua pulang ke villa untuk mengganti baju karena kedinginan.Beberapa hari kemudian, Liam berada di sebuah cafe dengan di temani oleh wanita yang selalu dekat dengannya. Mereka berdua berbincang sembari menikmati kopi di cafe tersebut. Mereka berdua juga berencana untuk pergi hangout berdua nanti malam.
"Sekarang tumben kamu mengajakku pergi hangout begini, biasanya sibuk bekerja lembur lagi dan lagi."
"Ya tidak apa - apa kan? apa kamu sekarang mulai tidak suka jika pergi hangout denganku?"
Kemudian wanita itu menggenggam tangan Liam "tentu tidak Li, aku hanya selalu terheran saja jika kamu tiba - tiba mengajakku pergi hangout begini, pasti ada sesuatu kan?"
"Ya memang sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu hal kepadamu Nat."
"Apa itu? cepat katakan."
Liam mulai menggenggam tangan wanita itu "aku ingin mengatakan kalau aku besok akan pulang kembali ke Indonesia."
"Kenapa mendadak begini? memangnya ada apa?"
"Daddy meminta aku untu pulang menemani Rosie, dan aku akan mulai mengurus restaurant yang ada di sana."
"Oh begitu. Ya sudah tidak apa - apa."
"Kamu marah kepadaku?"
"Tidak Liam, kan kamu sudah selalu mendukung semua keputusanku, pekerjaan dan karir aktris ku. Jadi aku juga ingin bergantian mendukungmu tapi ingat, jangan lupakan aku juga. Suatu saat kamu akan menemuiku dan orang tua ku di New York kan?"
Liam tersenyum kepada wanita itu "tentu saja, pasti aku akan datang berkunjung ke New York dan melihat akting film kamu disana Nat."
Setelah itu mereka berdua pergi hangout menuju taman hiburan dan menikmati malam terkhir mereka berdua sebelum Liam pergi pulang ke Indonesia selamanya. Setelah itu Liam mengantar Nat pulang ke villa, lalu Liam
pulang ke rumahnya untuk membereskan barang - barangnya yang akan dia bawa ke Indonesia. Di pagi harinya, Liam diantar oleh daddy dan mommy nya berangkat menuju bandara untuk pulang ke Indonesia. Saat Liam sedang menunggu keberangkatan pesawatnya sendirian tanpa orang tuanya, tiba - tiba Liam di kejutkan oleh sebuah back hug oleh seseorang yang ternyata adalah Nat. Lalu Liam membalas pelukan dari Nat tersebut. Tak lama kemudian pesawat yang akan Liam tumpangi sudah akan berangkat, Liam kemudian menngucapkan selamat tinggal kepada Nat dan langsung berlari menuju pintu pesawat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 447 Episodes
Comments
Ling Kun menghilang
mampir kak
2024-09-13
2
Rawai hiatus ✅
itu namanya "Liam" atau "Liam saja"....
2023-10-09
2
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ
sangat tersentuh indah bgt kak Thor
2023-10-05
2