👑
👑
👑
👑
👑
Kimmy cepat-cepat membawa Kinan ke Rumah Sakit dengan sebelumnya menghubungi Zidan terlebih dahulu.
Zidan sudah menunggu istrinya didepan Rumah Sakit dengan membawa blankar,Zidan tampak sangat khawatir dengan keadaan istrinya.
Sesampainya di Rumah Sakit,Zidan sangat terkejut melihat keadaan istrinya yang sudah berlumuran dengan darah,Zidan dan kedua Perawat dengan cepat membawa Kinan ke IGD.
Sesampainya di IGD,seorang Dokter memeriksanya dan menyarankan untuk segera membawa Kinan ke ruangan Operasi.Didepan ruangan Operasi,Zidan tampak mondar-mandir sementara Kimmy menunggunya duduk dikursi ruang tunggu.
Butuh waktubyang cukup lama untuk Zidan Kimmy menunggu hasilnya,hingga akhirnya Dokterpun keluar.
"Bagaimana Dok keadaan istri saya?" tanya Zidan dengan sangat khawatir.
"Mari Dr.Zidan ikut keruangan saya."
Zidan pun mengikuti Dr.Andi keruangannya..
"Bagaimana Andi dengan keadaan istri saya?" tanya Zidan.
"Saat ini kondisi Kinan masih lemah dan Alhamdulillah saya sudah bisa menyelamatkan nyawa Kinan,kalau sedikit saja terlambat akan membahayakan nyawanya,tapi----" ucapan Dr.Andi terhenti,dia terlihat menghela nafasnya dalam-dalam.
"Tapi kenapa Andi?" tanya Zidan panik.
"Maafkan aku Zidan,aku tidak bisa menolong anak kamu," sahut Dr.Andi lemah.
"Apa?"
Hancur sudah dunia Zidan,bagaikan tersambar petir Zidan dan Kinan harus kehilangan calon anak yang mereka tunggu-tunggu selama ini bahkan anak mereka harus pergi sebelum lahir kedunia ini.
"Maafkan aku Zidan,Kinan mengalami pendarahan hebat kalau kita mempertahankan janin itu akan membahayakan bagi keselamatan Ibunya,kamu harus sabar dan ikhlas," ucap Dr.Andi dan menepuk pundak Zidan.
Zidan keluar dari ruangan Dr.Andi dengan langkah gontai entah apa yang akan Zidan katakan kepada istrinya saat istrinya nanti sadar.
"Bagaimana Bang,apa yang dikatakan Dokter?" tanya Kimmy.
"Kinan mengalami keguguran," ucap Zidan lemah.
"Astagfirullah," Kimmy menutup mulutnya dengan tangannya.
"Bagaimana dengan keadaan Kak Kinan?" tanya Kenzo dengan nafas ngos-ngosan.
"Kinan mengalami keguguran Ken," jawab Zidan lirih.
"Apa?" Kenzo sangat terkejut.
"Sebenarnya apa yang sudah terjadi Kimmy?" tanya Zidan.
"Aku juga tidak tahu Bang,tapi tadi pas aku mau memberikan laporan ke Kak Kinan aku lihat Kak Kinan sudah terduduk di lantai dengan darah yang mengalir dikakinya," sahut Kimmy.
Tidak lama kemudian Kinan pun dipindahkan keruangan rawat,Zidan,Kenzo,dan Kimmy menemani Kinan.
Zidan tidak henti-hentinya menggenggam tangan Kinan dan menciumnya,hingga Kinan pun mulai membuka matanya.
"Mas.." panggil Kinan lirih.
"Sayang,Alhamdulillah kamu sudah sadar juga."
Kenzo dan Kimmy pun menghampiri Kinan.
"Kakak kenapa bisa seperti ini?" tanya Kenzo.
Kinan sama sekali tidak menjawab,dia hanya memegang perutnya dan merabanya.
"Mas,kandungan aku baik-baik saja kan?kenapa sekarang rasanya berbeda sekali?" tanya Kinan panik.
Zidan tidak bisa menjawab pertanyaan Kinan,dia hanya bisa memeluk istrinya itu dengan erat.
"Mas anak kita baik-baik saja kan?" Kinan kembali bertanya.
"Kamu yang sabar Sayang,anak kita sudah bahagia."
"Maksud Mas apa?"
"Alloh lebih menyayangi anak kita jadi saat ini dia sudah bahagia berada di surga Sayang," ucap Zidan yang tanpa terasa meneteskan air matanya.
"Ga mungkin Mas,dia masih ada kan Mas diperut aku?kamu pasti bohong kan Mas?" teriak Kinan.
Kinan memberontak dipelukan Zidan,Zidan hanya bisa memeluk istrinya dengan erat sementara Kimmy sudah menangis tersedu-sedu dipelukan Kenzo.
"Kamu yang sabar Sayang,kita harus mengikhlaskannya,aku yakin kita akan mendapatkan anak lagi," Zidan terus memberikan semangat kepada Kinan hingga akhirnya Kinan mulai tenang.
***
1 minggu sudah Kinan dirawat di Rumah Sakit dan saat ini Kinan sudah bisa pulang.Selama satu minggu ini Kinan belum bisa menceritakan kejadian yang sebenarnya yang sudah membuat dia dan Zidan kehilangan anaknya.
Sesampainya dirumah Kinan masih terlihat melamun,tidak ada semangat dalam dirinya.Kinan selalu menyalahkan dirinya karena tidak bisa menjaga anaknya,tapi Zidan selalu memberikan semangat dan motivasi kepada istrinya supaya istrinya kembali seperti semula.
Waktu pun berjalan dengan begitu cepat,Dev pun selalu memberikan perkembangan mengenai Perusahaan Kinan yang berada di Belanda dan saat ini kondisinya semakin parah dan krisis.
Kinan mulai berpikir dan memutuskan untuk berangkat ke Belanda dia tidak boleh terus-terusan terpuruk memikirkan anaknya,benar yang dikatakan suaminya kalau anaknya sudah bahagia berada di surga.
Kinan pun mulai bangkit dan semangat karena Perusahaan sangat membutuhkannya,Kinan tidak mau Perusahaan keluarga hancur begitu saja setidaknya Kinan harus mencoba menyelamatkan Perusahaan dari kebangkrutan.
Malam pun tiba,setelah selesai makan malam bersama Kinan pun mengajak Kenzo dan Zidan berkumpul diruangan keluarga.
"Mas,Kenzo ada yang mau aku bicarakan," seru Kinan.
"Ada apa Sayang,kayanya serius banget?" tanya Zidan.
Zidan dan Kenzo mulai memperhatikan Kinan sementara Zein sedang sibuk dengan mainannya.
"Aku harus segera pergi ke Belanda,Dev menghubungiku katanya Perusahaan keluarga kita terancam bangkrut karena orang kepercayaan yang Kakak tugaskan mengurus Perusahaan malah melalukan korupsi besar-besaran dan Perusahaan kita rugi hampir triliunan rupiah Ken," jelas Kinan.
"Apa?Asragfirullah.." sahut Ken dan Zidan bersamaan.
"Jadi aku harus segera berangkat ke Belanda untuk memulihkan Perusahaan kita,saat ini juga para Karyawan kita sedang melakukan demo besar-besaran karena kata Dev mereka belum menerima gaji selama satu bulan ini," seru Kinan.
"Astaga,tapi Kakak mau sampai kapan berada disana?" tanya Kenzo.
"Belum tahu Ken,mungkin Kakak tidak akan kembali sebelum semua Perusahaan kita kembali normal," sahut kinan.
"Apa kita harus pergi semuanya Sayang?" tanya Zidan.
"Iya Mas,seperti begitu dan Zein juga akan melanjutkan sekolahnya disana."
"Terus Perusahaan yang ada disini bagaimana Kak?" tanya Kenzo.
"Kalau ada waktu senggang,kamu sempatkan pergi ke Perusahaan.Perusahaan yang ada disini baik-baik saja jadi aman kalau Kakak tinggalkan,lagipula ada Kimmy yang nantinya akan membantu kamu,Kakak juga tidak akan lepas tanggung jawab begitu saja karena Kakak akan memantau Perusahaan dari sana," jelas Kinan.
"Baiklah Kak,kapan Kakak akan berangkat?" tanya Kenzo.
"Besok lusa Ken."
"Mommy,benarkah kita akan pindah?" tanya Zein.
"Iya Sayang,maafkan Mommy ya kamu tidak apa-apa kan Sayang?" tanya Mommy Kinan.
"Tidak apa-apa Mom,justru Zein senang selain Zein akan bertemu dengan Uncle Dev,Zein juga tidak perlu bertemu dengan bocah itu lagi," sahut Zein dengan bahagianya.
"Bocah itu lagi..maksudnya?" tanya Mommy Kinan.
"Mommy ingat dengan anak perempuan gendut yang suka ngejar-ngejar Zein?sampai sekarang bocah itu terus saja mengejar-ngejar Zein,Zein ga suka Mom makannya Zein senang banget kita akan pindah," seru Zein antusias.
"Kamu ini ya Zein,kasihan anak itu," sahut Daddy Zidan.
"Biarin," Zein menjawabnya sembari berlalu meninggalkan semuanya.
"Dasar anak itu."
"Mirip siapa coba?" goda Kinan dengan menatap Zidan.
"Mirip Bang Zidan," celetuk Kenzo.
Kenzo langsung ngacir kekamarnya karena takut dengan tatapan Zidan.Sementara itu Kinan tertawa terbahak-bahak dan langsung berlari kekamarnya.
"Awas kamu Sayang," ucap Zidan yang berlari menyusul Kinan.
Begitulah Kinan dan Zidan,walaupun saat ini mereka sudah mempunyai anak tapi kelakuannya kadang-kadang seperti ABG yang baru saja jatuh cinta.
Sesampainya dikamar,Zidan langsung menangkap tubuh Kinan dan menggelitikinya dengan gemas.
"Ampun Mas ampun," teriak Kinan dengan terus tertawa.
"Berani ya kamu menertawakan aku."
"Enggak Mas,sudah ampun."
Zidan pun menghenyikannya karena istrinya sudah berlinang air mata,Zidan pun menarik tubuh istrinya kedalam dekapannya.
"Mas,bagaimana dengan Rumah Sakit?" tanya Kinan.
"Rumah Sakit ada Billy yang mengurusnya,lagipula mungkin aku tidak bisa ikut tinggal bersama kamu dan Zein disana karena aku juga punya tanggung jawab ternadap Rumah Sakit,mungkin setiap akhir pekan aku akan mengunjungi kalian ke Belanda,kamu gapapa kan?" seru Zidan.
"Maaf ya Mas,gara-gara aku Mas bakalan capek bolak-balik Indonesia-Belanda," keluh Kinan.
"Kenapa harus minta maaf,aku gapapa kok Sayang sebagai pewaris kerajaan bisnis keluarga Gunawan kamu harus siap dalam segala situasi justru aku yang seharusnya minta maaf karena sebagai suami aku tidak bisa membantu kamu," seru Zidan.
Tidak ada jawaban dari istrinya itu,setelah sekian lama menunggu terdengar nafas teratur dan dengkuran halus ternyata Kinan sudah tertidur.
Zidan pun tersenyum dan mencium kening Kinan,Zidan pun mulai merasakan kantuk dan akhirnya Zidan pun menyusul Kinan menuju alam mimpi.
***
Keesokan harinya,Kinan dan Zidan mendatangi sekolahan Zein untuk mengurus kepindahan Zein.
Sembari menunggu Orang tuanya mengurus surat-surat,Zein menemui Romi sahabatnya kedua anak laki-laki itu memutuskan untuk mengobrol di taman sekolah dan duduk dibawah pohon tempat favorit mereka berdua.
"Serius kamu Zein?kamu mau pindah sekolah?" tanya Romi terkejut.
"Iya Rom."
"Apa kamu bakalan selamanya tinggal disana?"
"Aku juga tidak tahu Rom,kalau aku mah ikut aja kata Mommy dan Daddy aku."
"Kalau kamu sudah menjadi orang sukses nanti,jangan sampai lupakan aku ya," seru Romi.
"Tidak akan,kamu adalah sahabatku satu-satunya,jangan lupa kita harus saling berkomunikasi biar kita selalu tahu kabar masing-masing," sahut Zein.
Tidak lama kemudian Mommy Kinan pun memanggil Zein.
"Rom,aku pergi dulu ya jaga diri kamu baik-baik kalau ada anak yang gangguin kamu lawan jangan diam saja,karena mulai sekarang tidak akan ada orang yang bisa nolongin kamu lagi ok."
Romi pun menganggukan kepalanya dan kedua anak laki-laki itu pun saling berpelukan satu sama lain untuk terakhir kalinya.Zein pun berlari kearah Orang tuanya dan melambaikan tangannya.
Waktu pun berjalan dengan cepat,satu minggu sudah Zein pindah ke Belanda dan Karren sama sekali tidak mengetahuinya.
Seperti saat ini Karren tampak tidak semangat menyantap sarapannya,dan itu disadari oleh kedua Orang tuanya.
"Sayang,kok makanannya dimainin gitu bukannya dimakan?" seru Papah Radit.
"Oh iya,sudah satu minggu ini kok Karren tidak meminta dibuatkan bekal double biasanya kan ingin bawa dua kotak bekal untuk Kakak tampan," sambung Mamah April.
"Kakak tampan Karren ga ada Mah," jawab Karren dengan sedihnya.
"Ga ada bagaimana?" tanya Mamah April penasaran.
"Sudah satu minggu ini Karren tidak melihat Kakak tampan Mah,Karren kangen sama Kakak tampan," keluh Karren dengan wajah yang murung.
Darren yang mendengar keluhan Karren tidak memperdulikannya,Darren serius memakan sarapannya.
"Mungkin Kakak tampannya sakit Sayang," seru Mamah April.
"Benarkah Mah,kalau Kakak tampan sampai sakit Karren harus menjenguknya Mah."
"Iya,tapi sekarang Karren sarapan dulu ya Sayang dan cepat-cepat siap-siap nanti terlambat lho kesekolah," sahut Mamah April.
Karren pun menurut dan memakan sarapannya,sesampainya di sekolah Karren dan Darren pun langsung berlari masuk kedalam setelah sebelumnya mencium tangan Mamah dan Papahnya.
"Darren,kamu duluan saja masuk ya aku mau kekelasnya Kakak tampan kali aja hari ini Kakak tampan masuk," ucap Karren yang langsung berlari menuju kelas Zein.
"Jangan lama-lama Karren sebentar lagi bel masuk," teriak Darren.
Karren tidak mendengarnya karena Karren sudah terlanjur berlari menjauh dari Darren.
Dengan hati-hati Karren menuju kelas Zein,didepan pintu kelas Karren tampak celingukan mencari kesana-kemari tapi tetap saja tidak menemukan orang yang dia cari.
Tiba-tiba Karren dikejutkan dengan tepukan seseorang dipundaknya.
"Hei anak kecil,ngapain kamu disini?" tanya Romi.
"Aku mau cari Kakak tampan."
Romi tahu siapa Kakak tampan yang dia maksud.
"Memangnya kamu ga tahu ya,kalau Kakak tampanmu itu sudah pindah sekolah," sahut Romi.
"Hah,pindah sekolah?kapan Kak?kok aku ga tahu," seru Karren dengan terkejutnya.
"Sudah satu minggu yang lalu,ngapain juga dia harus ngasih tahu kamu,emangnya kamu siapanya?sudah sana masuk,tuh belnya sudah berbunyi," sahut Romi.
Karren pun meninggalkan kelas Zein dengan mata yang merah,Karren berlari menuju kelasnya sesampainya di kelas Karren langsung menangis dengan tangan dilipat diatas mejanya.
"Kamu kenapa Karren?apa Kakak itu menyakitimu?" tanya Darren.
Karren menggelengkan kepalanya...
"Terus kamu kenapa?" Darren kembali bertanya.
"Ka--Kakak tampanku pergi,,huhuhu," Karren semakin kencang menangis sehingga membuat teman-temannya menghampiri Karren.
"Astaga,bisa diam ga malu-maluin aja," bentak Darren.
"Darren,aku ga bakalan ketemu lagi sama Kakak tampan karena dia sudah pindah sekolah," Karren makin kencang menangis sehingga membuat Darren menutup mulut Karren.
"Sudah jangan nangis lagi."
Dari semenjak itu,Karren menjadi anak yang murung tidak ada lagi canda tawa centil khas Karren,sampai-sampai Mamah April dan Papah Radit pun merasa khawatir.
Sudah segala cara Mamah April dan Papah Radit membujuk Karren supaya Karren kembali lagi seperti dulu tapi tetap saja Karren selalu murung bahkan sekarang Karren mempunyai kebiasaan baru yaitu melamun.
Butuh waktu lama untuk membuat Karren kembali seperti semula,rasa sukanya kepada Zein sangat besar walaupun dia masih sangat kecil untuk mengenal suka kepada lawan jenis.
👑
👑
👑
👑
👑
Hallo semuanya apakabar😇😇
Maaf ya baru bisa up soalnya mood Authornya sedang hancur gara-gara kurang piknik🤣🤣
Semoga para Reader-readerku tercinta selalu sabar dan tidak bosan menunggu kelanjutannya ya🤗🤗
Jangan lupa
like
vote n
komen
TERIMA KASIH
LOVE YOU💜💜💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
☠☀💦Adnda🌽💫
bocah kecil udah ngerti jatuh cinta 🤭🤭🤭
2021-09-06
0
Almadina Batik
thor papi adam meninggal knp thor .kan di cerita bos cantik pujaan hati yg meninggal abangnya mami echa waktu di kalimantan
2021-02-13
0
💱𝔞𝐦💱
jadi ikut sedih 😞😞😞
gpp karren sabar ya sekolah dulu yg pinter nnti kakak tampan akan balik lagi ke kamu
2021-01-25
0