Setelah tiket sudah dibeli,mereka masuk ke area tempat wisata dengan saling melempar candaan masing-masing.
Mereka tak henti-hentinya memuji tempat itu
bener-bener ciptaan Tuhan yang indah.
Felisha mengarahkan pandangannya ke suatu tempat yang dirasa cocok untuk mereka berkumpul sekedar duduk dan makan Snack.
"Ka,lihat deh disana sepertinya bagus pemandangannya,kita kesana yux."ajak Felisha
semuanya mengikuti arah kemauan para cewek tersebut,dan bener saja memang bagus pemandangannya.Udara yang sejuk dengan pohon Pinus dan Cemara disekitarnya,ada bangku panjang yang bisa untuk mereka duduk.Para cewek pun bisa duduk sambil makan dan minum,sedangkan para cowok masih setia dibelakang nya.Karena ga ada bangku lagi,mereka mengalah untuk berdiri sambil sesekali memotret pemandangan yang ada di sekelilingnya.
Ditengah keasyikan mereka bercanda ,tiba-tiba jelita melihat ada hewan yang melata diatas rambut Kintan.Jelita yang mengetahuinya langsung spontan berteriak
"Kintaaaaaaaan,,,apa itu diatas rambutmu"
karena teriakannya mereka semua lompat-lompat,bukan karena takut dengan hewannya tapi kaget dengan suara teriakan jelita.
"apaan sih teriak-teriak, kayak Tarzan aja"jawab Faiz ke jelita
"tuh lihat,,diatas rambut Kintan ada hewan apa itu."dengan jijik jelita menunjukkan kearah rambut kintan
dengan sigap Bima langsung mengambil ulat dirambut Kintan dan membelainya (wah Bima mengambil kesempatan ditengah kesempitan😄)
"udah ga ada ,ga usah takut."jawab Bima lirih disamping Kintan
"hey sepertinya lu pantas mendapat julukan baru ya"ucap Faiz ke jelita
"apaan sih,,lu mau ngasih julukan apa."jawab jelita
"Tarzan,,,tarzanwati,,lu tu cocok kalo tinggal dihutan dengan Tarzan,teriakan lu itu bisa membangunkan macan tidur."ejek Faiz
"sialan lu,,kalo gw Tarzan ,,lu yang jadi bapak tarzannya,,,"balas jelita ga mau kalah
"heleh bilang aja lu pengen hidup dengan gw dihutan"canda Faiz lagi diikuti Sura gelak tawa semua sahabatnya
"lu tu ye,,, awas dibelakangmu ada ular"ucap jelita berakting kalo dibelakang Faiz seolah-olah ada ular,Faiz pun melompat dan teriak,dan disaat dia menoleh dibelakangnya tidak ada apa-apa.
jelita pun membalasnya dengan menjulurkan lidahnya "wueeeel,,,Cemen segitu aja takut,,wuell."
"awas lu ya,,sini kau."dan merekapun saling mengejar dan berbalas ejekan
*usaha pendekatan Felisha
Kejar-kejaran antara Faiz dan jelita menjadi hiburan tersendiri bagi mereka.
Tak kalah Felisha juga berusaha mencari perhatian Bima
"Ka Bima temani aku yux jalan kesana,sepertinya disana ada kopi enak"Felisha mengajak Bima
"malas ah ,kesana aja sendiri."jawab Bima
"takut nyasar ka."
"minta Davin nemenin."
"ga mau,,aku maunya ka Bima yang ngantar,please"pinta felisha
Bima nampak sekilas melirik Kintan ,yang sebenarnya pengen tau respon Kintan,tapi sayangnya Kintan nampak cuek dan ga peduli .Kintan berpura-pura bermain ponsel ,padahal sebenarnya hatinya ada rasa sebel.Bima yang tau ga ada respon dari Kintan agak jengkel juga.dengan berat hati mengiyakan ajakan Felisha
"ya udah ayo."ajak Bima ke Felisha
akhirnya mereka berdua pergi.Felisha dengan sangat manja menggandeng lengan Bima,sudah berapa kali Bima menepisnya tapi Felisha ga peduli ,dia cuek aja tetap melingkarkan tangannya di lengan Bima.Berkali ditepis berkali juga dia melingkarkan,akhirnya bimapun ngalah.
Akhirnya kopi pun sudah dibawa Felisha
dan setelah mendapat yang dimau,Bimapun segera mengajak Felisha balik di tempat semula.Sejujurnya Bima tidak ingin meninggalkan Kintan yang hanya dengan Davin.
"Ka Bima ,,lihat dech pemandangan disana bagus,ayo ka kita kesana."ajak Felisha sambil menunjuk arah yang dituju
"kalo mau kesana,kamu kesana aja sendiri,aku mau balik ditempat yang tadi."
"Yach ka Bima ga asyik,,kenapa sih mau balik? ucap Felisha penuh selidik
"emm,,barusan Davin telfon kakak disuruh balik,,, ayo "alasan Bima
Felisha pun akhirnya ngekor ngikutin Bima dibelakangnya sambil cemberut.
"gagal dech berduaan ,,dasar cowok dingin,ga peka."gerutu Felisha
"ga usah gerutu ,aku dengar."jawab Bima yang mendengar umpatan Felisha
Kintan ngobrol berdua dengan Davin,bercanda dan makan Snack bareng sampe ga sadar bahwa Bima dan Felisha sudah ada dibelakang mereka.
"ehm,,ehem."deheman Bima membuat Davin dan Kintan menoleh
"Bim,,lu udah balik,ga ada suaranya."ucap Davin
"kenapa,,lu ngarep gw ga balik,biar bisa berduaan."ejek Bima yang sudah meradang
"cie,,yang lagi berduaan,seru banget ngomongin apaan sih."ucap Felisha yang menggoda mereka
"ngomongin kamu,,kamu ko bisa cantik banget."ucap Davin ke Felisha
tiba-tiba Davin berdiri dan merebut kopi yang dari Felisha
"ini untukku kan,,terima kasih kamu perhatian sekali."ucap Davin
"eh enak aja lu main ngrebut ,ini untuk ka Bima."jawab Felisha
"ga papa kasihkan Davin aja,aku mau minum air putih
Bima sengaja merebut air mineral yang dibawa Kintan
Kintan pun kaget dan melotot kearah Bima.
"Cha berhubung kamu sudah disini,aku mau ke toilet dulu ya."pamit Kintan yang ingin sengaja menghindari Bima
karena hatinya yang merasa ga karuan.
Kintan pun berlalu meninggalkan mereka.
"duh sepertinya gara-gara minumku banyak,aku juga jadi kebelet nih."alasan Bima yang langsung berlari.
Dia berniat mengejar Kintan
"Kintan ,,tunggu."kejar Bima
Kintanpun berhenti
"ngapain ka Bima ngikutin aku."
"siapa yang ngikutin,aku juga mau ke toilet."alasan Bima.
"ya udah sana pergi ke toilet."
"kamu mau kemana."
"bukan urusan ka bima."
Kintanpun berbalik arah mau melangkahkan pergi,tapi tangannya dicekal Bima
"tunggu-tunggu,,sekarang aku sudah disini berarti kamu jadi urusanku, ayo ikut aku kesana."ajak Bima sambil menunjuk arah
dan Kintan pun mengikutinya
"kenapa ka Bima ngajak aku kesini."
"disini udaranya sangat bagus,membuat orang lebih rileks terutama jika orang itu lagi marah."ucap Bima sambil melirik ke arah Kintan
"maksud ka Bima ,aku lagi marah "
"aku ga berkata apa-apa."
"gimana tadi berduaan nya dengan Davin,kelihatannya seru ,tertawa bercanda ria."tanya Bima
"emangnya kenapa, toh kita cuma ngobrol ga bergandengan tangan."jawab Kintan yang masih tidak bisa menutupi rasa kesalnya karena melihat Felisha yang menggandeng Bima.
Bima yang mendengar jawaban Kintan langsung menoleh dan menatap Kintan dengan tatapan penuh arti
Kintanpun masih bersikap cuek dengan melempar kerikil kecil ke arah danau buatan didepannya.
"kalo diajak dan ditanya seseorang,bisa ga jawabnya sambil lihat orangnya."
Kintan masih saja tidak bergeming dan acuh dengan Bima, kemudian dia berdiri niat hati mau pergi,tapi Bima keburu menghadangnya.
"Kintan tatap aku."pinta Bima
akhirnya Kintan menatap Bima dengan degub jantung yang ga karuan,karena tatapan Bima telah menusuk keruang hatinya dan itulah yang ga bisa Kintan tutupi "kenapa tatapannya tajam sekali,semakin membuat hatiku meleleh aja,aku kan lagi marah, kesal sama dia."gumam kintan dalam hati
"aku tau kamu marah,kesal karena melihat Felisha ngajak aku dan sengaja menggandeng lenganku, tapi kamu lihat sendiri kan ,aku berulang kali menepisnya dan tidak menanggapinya,, dan kamu tau kenapa aku tadi cepat-cepat ingin ngajak balik,karena aku lihat kamu berdua hanya dengan Davin,dan aku ga rela." ucapan Bima sontak membuat Kintan terperangah
"e-emang kenapa."
"masih tanya kenapa,ga peka banget sih."jawab Bima
"ya -ya emang kan aku ga tau."ucap Kintan gugup
"ga tau apa pura-pura ga tau."ledek Bima
"ih apaan sih nyebelin banget."jawab Kintan
"tapi kamu syuka kan."ledek Bima lagi
"ga" jawab kintan
"syuka."balas bima
"ga
"syuka
"ga"balas bima
tanpa sadar Kintan membalas
"syuka"jawab Kintan keceplosan terus menutup mulutnya
"nah kan syuka hehehee ,terima kasih sayang"ucap Bima setengah berbisik ke telinga Kintan
Kintan yang mendengarnya memerah seperti tomat dan langsung mencubit pinggang Bima
"curaangg ya ka bima"
"awww,,sakit ."
"biarin,,wuell"ledek Kintan smabil menjulurkan lidahnya
merekapun saling kejar seperti anak-anak dan akhirnya perasaan merekapun kembali seperti semula, setelah suasana hati mereka ceria,mereka kembali ketempat Davin dan Felisha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
termyata dah selesai slah pahamnya😌
2022-07-19
0