9.Pertemuan kembali (2)

Keduanya nampak gugup dan sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Akhirnya Kintan pun memberanikan diri untuk memulai obrolan mereka.

"Kak,,aku kembalikan buku dulu ya,kakak mau langsung pinjam apa gimana?ucap Kintan

"aku ikut denganmu,,,ehm maksudnya aku langsung mau pinjam."jawab cowok itu gugup

Setelah obrolan singkat mereka ,keduanya sibuk dengan tujuan masing-masing,tetapi masih sama-sama di ruangan itu.cowok itu mencari buku referensi untuk tugas kuliahnya,sedangkan Kintan duduk membaca buku di pojok ruangan itu.

Disaat asyik membaca ,Kintan dikejutkan cowok itu yang melihat Kintan membaca ,cowok itupun berinisiatif duduk didepannya.

"hey,,kamu masih disini,,kukira sudah pulang."

ucap cowok itu sambil tersenyum

"mimpi apa aku semalam,,bisa bertemu lagi dengannya,,,meleleh hati ini bang lihat senyum manismu.😊" ucap Kintan dalam hati

sambil tersenyum tipis.

"iya kak,,bentar lagi pulang,masih nanggung bacanya kurang sedikit lagi."ucap Kintan

"ehm..boleh kenalan ga,namamu siapa?" ucap cowok itu memberanikan diri.

karena momen ini yang ditunggu dari Minggu lalu.Pertemuan pertama Minggu lalu ga sempat kenalan karena kondisi yang tidak memungkinkan.

"boleh kak,,namaku Kintana Larasati." ucap Kintan sambil malu

"aku GANINDRA ABIMANA,,panggil aja Bima." jawabnya sambil mengulurkan tangannya

Merekapun berjabat tangan dan saling bertatap dan melemparkan senyumannya.

Tiba-tiba ditengah keasyikan mereka yang seolah enggan melepas tangannya satu sama lain,ponsel Kintan berbunyi,dan itu telfon dari Felisha

Kintanpun segera mengangkatnya.

"Halo Cha,,ada apa tumben akhir pekan ingat sama aku."canda Kintan

"lebay ah,,,loe lagi dimana."tanya Felisha

"aku di perpustakaan nih,ngembalikan buku."jawab Kintan

"ogh...mau ngabarin aja,Minggu depan kerumahku ya..Mama pengen ketemu kalian,mau masakin yang enak bilangnya sekalian mamaku mau kenalan dengan empat sekawan yang cerdas dan gokil gokil,hehe."ucap Felisha

"oke siap,, atur aja."

"yes,,,nanti aku kabari lagi ya,,daaa."jawab Felisha mengakhiri telfonnya.

selama Kintan telfonan dengan Felisha ,Bima selalu memandang dan menatap Kintan dengan tersenyum.

"cewek ini sudah mengganggu pikiranku,melihat senyumnya yang manis tutur kata nya lembut ,ach,,,semakin membuat ku tersiksa ga karuan." gumam Bima dalam hati sambil menggaruk tengkuknya

"sini sebentar aku pinjam hpmu!"

"eh kakak mau apa dengan hpku."

tiba-tiba Bima sudah merebut hpnya Kintan dan melakukan panggilan Miss call ke nomer nya Bima.

setelah itu Bima berhasil menyimpan nomer hpnya Kintan.

"terima kasih aku sekarang sudah punya nomermu,"ucap Bima tersenyum mengembalikan ponsel Kintan.

"maaf ka Bima ,,sepertinya aku harus pulang."

"kamu lapar ga?"tanya Bima yang masih ingin ngobrol dengan Kintan

"ga kak,,aku sudah makan tadi."

"didepan situ ada bakso yang enak,,temenin aku makan yux!"ucap Bima

"maaf kak aku harus pulang,,,maaf ga bisa nemenin,lain waktu aja ya."ucap Kintan

"oh ya udah ga pa pa..semoga lain waktu kita bisa ketemu lagi."ucap Bima tersenyum menatap Kintan

"ya udah kak,,aku pulang dulu ."pamit Kintan pada Bima

"hati hati dijalan ya,,"ucap Bima dengan lembut dan membelai rambutnya.

lagi lagi Bima ga bisa menahan tangannya untuk membelai rambutnya Kintan.

"ya ,kak Bima juga hati hati dijalan!" ucap Kintan dengan tersenyum

"kenapa hatiku sebahagia dan senyaman ini ketika dekat dengannya."ucap Kintan dalam hati dan selama perjalanan dia hanya tersenyum dengan apa yang terjadi hari ini.

**************

Perjalanan yang sangat melelahkan bagi GANINDRA ABIMANA. Bima yang duduk dibangku kuliah semester 4 di salah satu universitas di kota S.Hari hari Bima sangatlah sibuk ,karena selain dia kuliah ,papa nya terkadang menyuruhnya untuk membantu pekerjaan di perusahaan.Hari itu Papanya memintanya pergi ke kota M untuk menghadiri peresmian salah satu anak cabang perusahaan Abimana grup.

"Sambil menyelam minum air"pikir Bima.

yach di hari itu juga dia harus pergi ke perpustakaan di kota M karena ingin mencari buku referensi untuk tugas mata kuliahnya.

Sebenarnya perpustakaan yang ada di kota S juga tidak kalah besar dan lengkap dengan yang ada di kota M,tapi karena waktu itu dia diberi tugas papanya untuk pergi ke kota M jadi sekalian mengunjungi perpustakaan di kota M tersebut.

Ganindra Abimana adalah putra tunggal dari Abimana grup.Siapa yang tidak kenal dengan perusahaan Abimana grup.Perusahaan yang bergerak di bidang elektronik,mempunyai cabang dimana-mana bahkan di luar negeri.Papanya juga salah satu donatur terbesar di salah satu universitas ternama di kota S.Perusahaan arloji yang bermerk menjadi icon Abimana grup,sehingga perusahaan tersebut sangat dikenal baik lokal maupun mancanegara.

Meskipun sebagai pewaris tunggal Abimana grup,tetapi Bima bukan cowok yang sombong dan angkuh. Bima adalah cowok yang cerdas ,berpendirian kuat,tapi sedikit dingin dengan gadis.Semua itu dilakukan karena dia tidak mau memberi harapan ke banyak gadis,dia menyadari dengan kedudukannya sebagai pewaris tunggal Abimana grup pasti akan sedikit sulit mendapatkan gadis yang bener bener tulus dan tidak matrealistis.Kebanyakan gadis yang mengejar ngejarnya hanya ingin mengincar hartanya saja dan tidak memiliki ketulusan hati terhadap sesama.

"Ach,,,hari yang melelahkan tapi sekaligus membahagiakan,ga nyangka bertemu dia lagi,

Kintana Larasati ,nama yang cantik secantik orangnya,baru kali ini kulihat gadis memiliki hati yang tulus dan peduli dengan sesama."ucap Bima

sambil melihat ponselnya,Bima memberanikan diri untuk menghubungi Kintan.

** Di rumah Kintan **

Kintan memasuki kamarnya dan langsung membersihkan diri di kamar mandi.

Setelah membersihkan diri,dia hendak melihat jadwal pelajaran dan mengecek tugas mana yang belum diselesaikan.

Drtzz,,,,,, drtzz,,,,, drtzz

ponsel Kintan berbunyi tapi tanpa nama,karena hari itu Kintan ga menyimpan no telfon Bima.

Kintan mengabaikan suara ponsel yang tanpa nama itu,karena sudah sering diangkat ujung ujungnya salah sambung.

Karena tidak diangkat,Bima pun mengirim pesan via whatsup

Ding,,,,(suara pesan WA masuk dari Bima)

"malam Kintan,,apakah sudah tidur?