Part 20 : Penyusup di Rumah Sakit

3 hari tak mengunjungi Ana karena harus shooting di luar kota, akhirnya Louis segera mampir ke rumah sakit begitu sudah pulang. Ia terkejut melihat Ana yang sudah berada di posisi tengah duduk sambil memangku laptopnya, ditemani Pak Kim dan Bibi Layla.

"Kau sudah sadar??" seru Louis kaget.

"Apa kau berharap aku selamanya tidak sadarkan diri?" jawab Ana ketus.

"Maksudku kondisimu masih tampak kurang sehat, kenapa langsung bekerja?"

"Ratusan ribu orang bergantung padaku.. bagaimana aku bisa tidak bekerja??" jawabnya lagi datar.

"Sepertinya akal sehatnya tetap rusak meski ia telah koma.." gumam Louis menatapnya sinis.

"Kau tidak ada kerjaan? Sedang apa disini?" timpal Ana masih fokus pada laptopnya.

"Wah..kau ini benar-benar tidak berperasaan.. aku jauh jauh baru pulang dari luar kota langsung kesini untuk menjengukmu.." celetuk Louis yang membuat Pak Kim dan Bibi Layla tersipu.

"Memangnya aku menyuruhmu datang kesini?" timpal Ana menatap Louis dingin.

Louis membanting buket bunga dan buah yang ia pegang dari tadi ke atas meja. "Baiklah.. aku pergi.."

"Makanlah dulu.. kami akan makan malam bersama.. Pak Kim sudah memesan makanan.." seru Ana kemudian karena kebetulan sudah waktunya jam makan malam.

"Jadi aku harus pergi atau tinggal?" seru Louis bingung.

"Makanlah dulu.. lalu segera pergi dari sini.." tambahnya lagi segera menutup laptopnya.

"Ana.. jangan begitu.. bagaimanapun dia sering datang kemari menjengukmu.." Bibi Layla mencoba melerai perdebatan Ana dan Louis. "dia juga sangat mengkhawatirkanmu.." tambahnya setengah berbisik.

Pak Kim dan bibi Layla yakin di balik ucapan dingin dan ketus Ana ia sebenarnya perhatian dan baik hati.

Menunggu 25 menit pesanan makanan mereka segera datang. Mereka menyantap nasi dan beef bbq yang sudah datang ke ruangan Ana sesuai pesanan Pak Kim. Ana tampak makan dengan sangat perlahan.

"Apa kau sudah boleh makan-makanan seperti ini?" tanya Louis melihat Ana yang kesulitan mencerna makanannya.

"Tentu saja.." jawabnya singkat.

"Bagaimana shootingmu kemarin??" timpal Bibi Layla mencairkan suasana. "Aku tidak sabar menunggu episode filmnya selanjutnya.. kenapa mereka tidak menayagkannya setiap hari saja?? aku tidak sabar menunggu seminggu sekali untuk menontonnya.." keluh Bibi Layla terlihat lucu.

"Shootingku sangat lancar Bi.. aku ini kan aktor profesional.. aku tidak perlu mengulang setiap tag shooting nya.." jawab Louis percaya diri. "Kalau saja di tayangkan setiap hari bisa rugi dong.. semakin penasaran penonton.. maka semakin tinggi rating filmnya kan??" jelas Louis terkekeh.

"Lalu.. apa nanti ada adegan kissing nya? biasanya drama drama kan memang selalu begitu kan??" timpal Bibi Layla yang di barengin dengan Ana yang tersedak makanannya.

Louis dengan sigap menyodorkan gelas minumnya untuk Ana dan menepuk perlahan pundak Ana. "Aku rasa kau belum bisa memakan makanan seperti ini.." gerutu Louis dengan nada cemas.

Ana menggerakkan bahunya memberi sinyal agar Louis menyingkirkan tangannya dari pundak Ana. "Aku baik baik saja.."

Bibi Layla dan Pak Kim yang melihat ke akraban Ana dan Louis pura pura tidak melihat ke arah mereka, meski mereka tampak curi curi pandang ke arah Ana.

Tok..tok..tok..

Dokter tampak hadir bersama beberapa perawat.

"Anda sedang makan ya? Tapi.. kenapa anda memakan makanan seperti ini?? Saya sudah katakan untuk makan bubur dahulu selama beberapa hari ini.." dokter itu tampak mengomel, seketika mereka semua menghentikan aktivitas makannya.

"Maaf dokter.. kami tidak tau kalau ia belum boleh makan makanan seperti ini.." timpal Bibi Layla panik.

"Aku sudah memberi tahunya pada Ms.Grey siang tadi.." jelas Dokter itu lagi. "Ini berbahaya untuk kesehatan anda Ms.Grey.."

Ana hanya terdiam menghentikan makannya tanpa berkomentar.

"Lalu.. ini hasil rontgen terbaru anda.. kondisi luka dalam anda sudah mulai membaik, luka bagian luar juga perlahan sudah mulai sembuh.. namun anda harus mengurangi kebiasaan merokok anda Ms.Grey.. itu bisa mengundang komplikasi penyakit lain.."

Ana segera merampas hasil rontgen nya dari tangan dokter itu, menerawang hasil rontgen nya. "Aku berada disini untuk mengobati luka di perutku.. jadi jangan anda bahas hal hal yang lain dari itu.." celetuk Ana dingin.

"Ma..maafkan saya Ms.Grey.. ini hanya masukan demi kebaikan dan kesehatan anda.." dokter itu tampak merasa tidak enak hati terhadap Ana.

"Aku tau apa yang terbaik untukku.. apa kalian sudah selesai? pergilah.. aku ingin istirahat.." usir Ana dengan nada lirih dan berat.

Dokter dan perawat tadi segera pamit dan bergegas pergi meninggalkan ruangan Ana.

"Ana.. kenapa kau bicara seperti itu.. dokter itu memberitahumu untuk kebaikanmu.." seru Bibi Layla merasa tidak enak dengan dokter tadi.

"Sudahlah Bi.. aku akan baik baik saja.." Ana segera menyingkirkan makanannya yang belum habis ke atas meja di samping tempat tidurnya.

Louis hanya bergumam dalam hatinya, betapa keras kepala dan arogannya sifat Ana tadi.

Tak lama kemudian, B1 muncul dari balik pintu. Tatapan Ana berubah seketika. Ana tau ada yang tidak beres.

"Bisa tinggalkan kami berdua?" ujar Ana lirih.

Seketika Pak Kim, Louis dan Bibi Layla segera bangkit dari duduk mereka dan keluar meninggalkan Ana dan B1 di kamarnya.

Louis hanya duduk menunggu di depan ruangan Ana bersama anak buah Ana yang sedang menyantap makanan pesanan dari Ana tadi sambil berjaga. Sementara Pak Kim dan bibi Layla sedang pergi ke cafetaria rumah sakit.

"Sudah berapa lama kau bekerja dengan Ms.Grey?" tanya Louis penasaran.

"Aku? Sudah 5 tahun.." jawabnya singkat masih sambil menikmati makanannya.

"Sudah lama juga ya.. kau sangat betah dengannya?" tanya Louis lagi setengah berbisik.

"Memangnya kenapa?" tanya pria itu dengan tatapan yang tidak senang.

"Ah..tidak apa apa.. aku hanya bertanya.. silahkan lanjutkan makanmu.. maaf mengganggu."

Tak lama kemudian B1 keluar dari ruangan Ana. Ia tampak menunduk menyapa Louis lalu segera berlalu pergi. Louis segera bangkit kembali masuk ke dalam ruangan Ana. Ana tampak sedang menatap ke jendela.

"Kau baik-baik saja??" tanya Louis lirih.

"Tentu.." angguk Ana pelan. "Maaf mengganggu makanmu.. Sepertinya nasimu sudah dingin.. aku akan memesankan makanan yang lain.." seru Ana meraih ponselnya di meja.

Louis bingung dengan tatapan Ana. Ana tampak galak tapi kadang ia tampak sangat hangat dan perhatian.

"Tidak perlu.. aku sebaiknya segera pulang saja.. aku sangat lelah.." geleng Louis tersenyum hangat serambi meraih mantelnya di gantungan dekat pintu.

"Baiklah.. hati-hati di jalan.."

"Kau juga.. semoga lekas pulih.." sahut Louis melambaikan tangannya lalu segera pergi, dan Ana hanya tersenyum tipis pada Louis.

***

Beberapa hari berlalu..

Dokter mengatakan besok pagi Ana sudah dibolehkan untuk pulang. Lagipula ia akan segera menghadiri persidangan atas penyerangan yang ia alami beberapa waktu lalu. Malam ini Pak Kim pulang lebih awal karena harus segera bekerja lembur menyusun schedule kerja untuk Ana yang akan segera kembali bekerja. Bibi Layla dan anak buah Ana sedang mengurus administrasi rumah sakit agar besok pagi Ana bisa segera pulang tanpa menunggu lama. Ana yang tengah terbaring di sadarkan ketika ada seorang perawat yang masuk membawa troli obat.

"Aku akan memberikan obat ya Ms.Grey.." perawat laki-laki itu mengenakan pakaian perawat seperti yang lain dan mengenakan masker medis.

"Bukankah aku sudah mendapat asupan obat setengah jam yang lalu?" tanya Ana tampak curiga karena ia hapal betul jadwal ia mendapat asupan obat.

"Ini multivitamin dan obat untuk meredakan radang pada perut anda Ms.Grey.." pria itu tampak mengambil sebuah suntikan.

Saat akan menyuntikkan obat itu ke infus Ana. Ana menahan tangan pria itu. Mencengkramnya kuat.

"Aku bilang, aku sudah mendapatkan obatku.." gumam Ana menggeram.. "Siapa kau?" celetuk Ana tegas.

Pria itu segera menepis tangan Ana dan berusaha menyuntikkan suntikan itu langsung ke leher Ana. Ana berusaha menahan tangan pria itu dengan sekuat tenaga, meski ia kurang sadar karena pengaruh obat sebelumnya yang memang bikin ngantuk berat.

Ana mengangkat kedua kakinya dan melingkarkannya ke tubuh pria itu mengunci tubuh pria itu hingga ia kesulitan bergerak.

"Siapa kau??!!" teriak Louis tiba tiba dari arah pintu masuk yang seketika mengagetkan Ana dan pria itu. Pria itu segera meninju perut Ana keras ketika ia berhasil melepaskan tangannya dari Ana. Hingga Ana melepaskan kunciannya. Louis segera berusaha menangkap pria itu tapi ia justru berhasil di kalahkan. Pria itu segera kabur yang tak lama segera di kejar oleh B1 yang baru kembali dari kamar mandi dan melihat pria itu berlari di kejar oleh Louis.

"Jaga Ms.Grey !!" teriak B1 segera mengejar pria itu.

Louis segera kembali berlari masuk ke ruangan Ana, melihat Ana meringis kesakitan memegangi perutnya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya nya khawatir segera membunyikan bel di dinding dan segera di hampiri oleh perawat.

"Siapa dia? Apa yang mau dia lakukan padamu?" ribuan pertanyaan ingin ia lontarkan bersamaan. Tapi melihat kondisi Ana yang meringis kesakitan membuat ia mengurungkan niat itu.

"Bagaimana kalian bisa tidak sadar ada penyusup masuk?" bentak Louis marah memarahi perawat yang berada dalam ruangan Ana.

"A..apa?? penyusup?" perawat itu ternganga kaget sambil memeriksa luka Ana yang tampak kembali berdarah.

"Apa kalian tau? Ada perawat yang masuk ingin mencelakai dia!!" bentaknya lagi kesal.

Ana menarik tangan Louis perlahan. Louis menatap Ana lekat-lekat. Ia tampak menggeleng pelan memerintahkan Louis untuk berhenti.

"Aku bisa saja menuntut kalian atau memberi tahu publik tentang kelalaian ini.." tambahnya lagi masih emosi.

Perawat itu segera memanggil dokter untuk memeriksakan kondisi Ana lebih lanjut. Louis yang melihat ada sebuah suntikan di lantai memberikan itu pada perawat disana.

"Coba kalian periksa apa isi obat ini.. aku yakin tadi penyusup itu memegang suntikan ini.."

Perawat yang satunya segera mengambil suntikan itu dan membawanya keluar untuk diperiksa.

Tak lama setelah mereka mengobati luka Ana yang sedikit mengeluarkan darah akibat pukulan tadi, dokter dan perawat segera pamit untuk keluar ruangan.

"Kenapa kau sendirian disini?" tanya Louis cemas sambil menaikkan selimut Ana hingga ke dadanya.

"Bibi Layla sedang ada di bawah.." jawab Ana lemas. "Terima kasih sudah menolongku.."

"Untung aku datang tepat waktu.. kalau tidak bagaimana?" bentak Louis kesal.

"Kenapa kau kesal padaku?? Seharusnya kau kesal pada penyusup itu !! Aku kan sedang sakit.." gerutu Ana tidak terima di omelin oleh Louis.

"Ma..maafkan aku.. aku sangat shock.." gumam Louis lirih tak bisa membantah perkataan Ana.

"Apa lenganmu baik-baik saja? Bukankah tadi dia menolakmu hingga membentur dinding?" tanya Ana menatap Louins intens. Louis yang salah tingkah mengelus lengannya yang tak ia sadari memang terasa sedikit nyeri.

"Lenganku baik-baik saja.. sudah jangan khawatirkan aku.. khawatirkan saja kondisimu sendiri.. kau terlalu memperdulikan orang lain. Tapi tidak menyadari kesulitan sendiri.." omelan Louis membuat Ana diam tertegun.

-->

Episodes
1 Part 1 : Anavalia Grey / Ms.Grey
2 Part 2 : Kesan & Kekacauan Pertama
3 Part 3 : Tidak seperti Ayahnya
4 Part 4 : Seiring Berjalannya Waktu
5 Part 5 : Pertemuan yang Dinanti
6 Part 6 : Rahasia Lain Ms.Grey
7 Part 7 : Masa Lalu #1
8 Part 8 : Masa Lalu #2
9 Part 9 : Pertemuan Pertama yang Mendebarkan
10 Part 10 : Kecemasan yang bertambah
11 Part 11 : Perdebatan
12 Part 12 : Perempuan dingin yang gila
13 Part 13 : Potongan Puzzle #1
14 Part 14 : Kejutan untuk Bibi Layla
15 Part 15 : Penyusup di Mansion
16 Part 16 : Perhatian Pertama
17 Part 17 : Stalker
18 Part 18 : Gadis itu..
19 Part 19 : Breaking news !!
20 Part 20 : Penyusup di Rumah Sakit
21 Part 21 : Idientitas Ms.Grey
22 Part 22 : Aku Janji
23 Part 23 : Serangan di Basecamp
24 Part 24 : Dominic
25 Part 25 : Gosip di Kantor
26 Part 26 : Detektif Albert
27 Part 27 : Tipuan Muslihat Dominic
28 Part 28 : Suami Grandma Jane
29 Part 29 : Uang Tutup Mulut
30 Part 30 : Rasa Kesal yang Menggunung
31 Part 31 : Menikahlah..
32 Part 32 : Lucas
33 Part 33 : Api Cemburu
34 Part 34 : Penguntit
35 Part 35 : Ingin Tinggal Bersamaku..
36 Part 36 : Salju Pertama
37 Part 37 : Mr. Zhou
38 Part 38 : Kekasihmu??
39 Part 39 : Makna Tattoo Itu
40 Part 40 : Tingkah Mencurigakan Layla
41 Part 41 : Isu Kencan Louis
42 Part 42 : Perjodohan
43 Part 43 : Isu
44 Part 44 : Pertemuan Rahasia
45 Pengumuman !
46 Part 45 : First Game
47 Part 46 : Pengakuan
48 Part 47 : Kesepakatan
49 Part 48 : Keretakan
50 Part 49 : Keluarga Baru
51 Part 50 : Perseteruan
52 Part 51 : Diabaikan
53 Part 52 : Pertunangan
54 Part 53 : Halusinasi
55 Part 54 : Ucapan Terima Kasih
56 Part 55 : Percaya padamu
57 Part 56 : Seperti malaikat
58 Part 57 : Mudah Cemburu
59 Part 58 : Rahasia Besar #1
60 Part 59 : Rahasia Besar #2
61 Part 60 : Wajah Iblis
62 Part 61 : Gadis di Tangga Darurat
63 Part 62 : "Sejak lama.."
64 Part 63 : Perseteruan Ms.Grey vs Franz
65 Part 64 : "Makan ramen bersamaku??"
66 Part 65 : Pengakuan Layla
67 Part 66 : Pernyataan cinta pertama
68 Part 67 : Say No untuk Pernikahan
69 Part 68 : Tidak Ada Kata Terlambat
70 Part 69 : "Aku akan melindungimu.."
71 Part 70 : "Dia bukan typeku.."
72 Part 71 : "Mari kita berkencan.."
73 Part 72 : Aku baik-baik saja..
74 Part 73 : Rahasia Baru Ms.Grey
75 Part 74 : Memberinya Kesempatan
76 Part 75 : Tetangga Baru
77 Part 76 : Makan malam di kencan pertama
78 Part 77 : Lagi??!
79 Part 78 : Teman Lama
80 Paet 79 : "Kau lebih dari cukup.."
81 Part 80 : Kalian sangat beruntung
82 Part 81 : Minta bantuan
83 Part 82 : Menambah Beban Hidupnya
84 Part 83 : Perseteruan Sesungguhnya Ms.Grey vs Franz
85 Part 84 : Harus Segera Berakhir
86 Part 85 : Menyelesaikan semuanya sendiri..
87 Part 86 : Rasa kalut Ms.Grey
88 Part 87 : Sadarlah !!
89 Part 88 : 'gadis itu'
90 Part 89 : Mainan Baru
91 Part 90 : Gelang Couple
92 Part 91 : Semakin Tidak Terkontrol
93 Part 92 : Kondisi Kritis Ms.Grey
94 Part 93 : Dimana Ms.Grey?
95 Part 94 : Pesan Rahasia Ms.Grey
96 Part 95 : Emoticon Gembok
97 Part 96 : Alia
98 Part 97 : Pengirim Anonim
99 Part 98 : Hampir Kehilangannya
100 Part 99 : Reinkarnasi Thommas Grey
101 Part 100 : Pencuri Laptop & Segel
102 Part 101 : Penyerangan di Kantor Polisi
103 Part 102 : Putus Asa
104 Part 103 : Penampilan Baru Ms.Grey
105 Part 104 : Cucu Kesayangan
106 Part 105 : Mundurnya Sang Presdir
107 Part 106 : Hal Paling Egois
108 Part 107 : Dendam Layla
109 Part 108 : Rahasia B1
110 Part 109 : Musibah
111 Part 110 : Hal yang Menyedihkan
112 Part 111 : Amnesia Sementara
113 Part 112 : Apakah Mimpi?
114 Part 113 : Masih Menyukainya
115 Part 114 : Kunjungan Mr.Zhou
116 Part 115 : Demi Kebaikan Jane
117 Part 116 : Kemunculan Layla
118 Part 117 : Rasa Penasaran Louis
119 Part 118 : Ketulusan Ms.Grey pada Albert (Lucas)
120 Part 119 : Surat Kecil untuk Albert
121 Part 120 : "AG"
122 Part 121 : Alat pelacak
123 Part 122 : Kunjungan Tak Terduga
124 Part 123 : Rahasia B1
125 Part 124 : Cinta dari Fansnya
126 Part 125 : Kepedihan yang Mendalam
127 Part 126 : Perjanjian
128 Part 127 : Pertemuan yang Mengejutkan
129 Part 128 : Just "Ana"
130 Part 129 : "Presdir Kim !"
131 Part 130 : She's Back !!
132 Pengumuman !!
133 Bab 131 : Seperti Melihat Hantu
134 Bab 132 : Halusinasi
135 Bab 133 : Putri Pak Kim??
136 Part 134 : "Maafkan Aku.."
137 Part 135 : "Musuh yang Sesungguhnya.."
138 Part 136 : Kecurigaan Louis
139 Part 137 : Bukti Baru
140 Bab 138 : Pesan Suara
141 Bab 139 : Ruang Rahasia
142 Bab 140 : Pesan Suara
143 Bab 141 : Mereka???
144 Bab 142 : Tong Sampah
145 Bab 143 : Arak
146 Bab 144 : Teka-Teki
147 Bab 145 : Manipulasi CCTV
148 Bab 146 : Kematian Leo
149 Bab 147 : Buku Besar
150 Bab 148 : Bohong..
151 Bab 149 : Momen Bahagia
152 Bab 150 : Apa itu Bahagia?
153 Bab 151 : Akhirnya..
154 Bab 152 : Ternyaman
155 Bab 153 : Saksi -> Tersangka
156 Bab 154 : Sel Sebelah
157 Bab 155 : Jangan Berharap
158 Bab 156 : Pacar Pertama Irene
159 Bab 157 : Jatuh Cinta Lagi
160 Bab 158 : Kencan Buta
161 Bab 159 : Kucing Liar
162 Bab 160 : Kecurigaan Ana
163 Bab 161 : Sergap
164 Bab 162 : Pembunuh
165 Bab 163 : Segel Thommas
166 Bab 164 : Ulah Jane
167 Bab 165 : Malam Gairah
168 Bab 166
169 Bab 167
170 Bab 168
171 Bab 169
172 Bab 170
173 Bab 171
174 Bab 172
175 Bab 173
176 Bab 174
177 Bab 175
178 Bab 176
179 Bab 177
180 Bab 178
181 Bab 179
182 Bab 180
183 Bab 181
184 Bab 182
185 Bab 183
186 Bab 184
187 Bab 185
188 Bab 186
189 Bab 187
190 Bab 188
191 Bab 189
192 Bab 190
193 Bab 191
194 Bab 192
195 Bab 193
196 Bab 194
197 Bab 195
198 Bab 196
199 Bab 197
200 Bab 198
201 Bab 199
202 Bab 200
203 Bab 201
204 Bab 202
205 Bab 203
206 Bab 204
207 Bab 205
208 Bab 206
209 Bab 207
210 Bab 208
211 Bab 209
212 Bab 210
213 Bab 211
214 Bab 212
215 Bab 213
216 Bab 214
217 Bab 215
218 Bab 216
219 Bab 217
220 Bab 218
221 Bab 219 - R.I.P
222 Bab 220 - R.I.P
223 Bab 221 - Ending !!!!!!!!!!!!!!
224 EPISODE BONUS YANG MENDEBARKAN !!!!!!!!
Episodes

Updated 224 Episodes

1
Part 1 : Anavalia Grey / Ms.Grey
2
Part 2 : Kesan & Kekacauan Pertama
3
Part 3 : Tidak seperti Ayahnya
4
Part 4 : Seiring Berjalannya Waktu
5
Part 5 : Pertemuan yang Dinanti
6
Part 6 : Rahasia Lain Ms.Grey
7
Part 7 : Masa Lalu #1
8
Part 8 : Masa Lalu #2
9
Part 9 : Pertemuan Pertama yang Mendebarkan
10
Part 10 : Kecemasan yang bertambah
11
Part 11 : Perdebatan
12
Part 12 : Perempuan dingin yang gila
13
Part 13 : Potongan Puzzle #1
14
Part 14 : Kejutan untuk Bibi Layla
15
Part 15 : Penyusup di Mansion
16
Part 16 : Perhatian Pertama
17
Part 17 : Stalker
18
Part 18 : Gadis itu..
19
Part 19 : Breaking news !!
20
Part 20 : Penyusup di Rumah Sakit
21
Part 21 : Idientitas Ms.Grey
22
Part 22 : Aku Janji
23
Part 23 : Serangan di Basecamp
24
Part 24 : Dominic
25
Part 25 : Gosip di Kantor
26
Part 26 : Detektif Albert
27
Part 27 : Tipuan Muslihat Dominic
28
Part 28 : Suami Grandma Jane
29
Part 29 : Uang Tutup Mulut
30
Part 30 : Rasa Kesal yang Menggunung
31
Part 31 : Menikahlah..
32
Part 32 : Lucas
33
Part 33 : Api Cemburu
34
Part 34 : Penguntit
35
Part 35 : Ingin Tinggal Bersamaku..
36
Part 36 : Salju Pertama
37
Part 37 : Mr. Zhou
38
Part 38 : Kekasihmu??
39
Part 39 : Makna Tattoo Itu
40
Part 40 : Tingkah Mencurigakan Layla
41
Part 41 : Isu Kencan Louis
42
Part 42 : Perjodohan
43
Part 43 : Isu
44
Part 44 : Pertemuan Rahasia
45
Pengumuman !
46
Part 45 : First Game
47
Part 46 : Pengakuan
48
Part 47 : Kesepakatan
49
Part 48 : Keretakan
50
Part 49 : Keluarga Baru
51
Part 50 : Perseteruan
52
Part 51 : Diabaikan
53
Part 52 : Pertunangan
54
Part 53 : Halusinasi
55
Part 54 : Ucapan Terima Kasih
56
Part 55 : Percaya padamu
57
Part 56 : Seperti malaikat
58
Part 57 : Mudah Cemburu
59
Part 58 : Rahasia Besar #1
60
Part 59 : Rahasia Besar #2
61
Part 60 : Wajah Iblis
62
Part 61 : Gadis di Tangga Darurat
63
Part 62 : "Sejak lama.."
64
Part 63 : Perseteruan Ms.Grey vs Franz
65
Part 64 : "Makan ramen bersamaku??"
66
Part 65 : Pengakuan Layla
67
Part 66 : Pernyataan cinta pertama
68
Part 67 : Say No untuk Pernikahan
69
Part 68 : Tidak Ada Kata Terlambat
70
Part 69 : "Aku akan melindungimu.."
71
Part 70 : "Dia bukan typeku.."
72
Part 71 : "Mari kita berkencan.."
73
Part 72 : Aku baik-baik saja..
74
Part 73 : Rahasia Baru Ms.Grey
75
Part 74 : Memberinya Kesempatan
76
Part 75 : Tetangga Baru
77
Part 76 : Makan malam di kencan pertama
78
Part 77 : Lagi??!
79
Part 78 : Teman Lama
80
Paet 79 : "Kau lebih dari cukup.."
81
Part 80 : Kalian sangat beruntung
82
Part 81 : Minta bantuan
83
Part 82 : Menambah Beban Hidupnya
84
Part 83 : Perseteruan Sesungguhnya Ms.Grey vs Franz
85
Part 84 : Harus Segera Berakhir
86
Part 85 : Menyelesaikan semuanya sendiri..
87
Part 86 : Rasa kalut Ms.Grey
88
Part 87 : Sadarlah !!
89
Part 88 : 'gadis itu'
90
Part 89 : Mainan Baru
91
Part 90 : Gelang Couple
92
Part 91 : Semakin Tidak Terkontrol
93
Part 92 : Kondisi Kritis Ms.Grey
94
Part 93 : Dimana Ms.Grey?
95
Part 94 : Pesan Rahasia Ms.Grey
96
Part 95 : Emoticon Gembok
97
Part 96 : Alia
98
Part 97 : Pengirim Anonim
99
Part 98 : Hampir Kehilangannya
100
Part 99 : Reinkarnasi Thommas Grey
101
Part 100 : Pencuri Laptop & Segel
102
Part 101 : Penyerangan di Kantor Polisi
103
Part 102 : Putus Asa
104
Part 103 : Penampilan Baru Ms.Grey
105
Part 104 : Cucu Kesayangan
106
Part 105 : Mundurnya Sang Presdir
107
Part 106 : Hal Paling Egois
108
Part 107 : Dendam Layla
109
Part 108 : Rahasia B1
110
Part 109 : Musibah
111
Part 110 : Hal yang Menyedihkan
112
Part 111 : Amnesia Sementara
113
Part 112 : Apakah Mimpi?
114
Part 113 : Masih Menyukainya
115
Part 114 : Kunjungan Mr.Zhou
116
Part 115 : Demi Kebaikan Jane
117
Part 116 : Kemunculan Layla
118
Part 117 : Rasa Penasaran Louis
119
Part 118 : Ketulusan Ms.Grey pada Albert (Lucas)
120
Part 119 : Surat Kecil untuk Albert
121
Part 120 : "AG"
122
Part 121 : Alat pelacak
123
Part 122 : Kunjungan Tak Terduga
124
Part 123 : Rahasia B1
125
Part 124 : Cinta dari Fansnya
126
Part 125 : Kepedihan yang Mendalam
127
Part 126 : Perjanjian
128
Part 127 : Pertemuan yang Mengejutkan
129
Part 128 : Just "Ana"
130
Part 129 : "Presdir Kim !"
131
Part 130 : She's Back !!
132
Pengumuman !!
133
Bab 131 : Seperti Melihat Hantu
134
Bab 132 : Halusinasi
135
Bab 133 : Putri Pak Kim??
136
Part 134 : "Maafkan Aku.."
137
Part 135 : "Musuh yang Sesungguhnya.."
138
Part 136 : Kecurigaan Louis
139
Part 137 : Bukti Baru
140
Bab 138 : Pesan Suara
141
Bab 139 : Ruang Rahasia
142
Bab 140 : Pesan Suara
143
Bab 141 : Mereka???
144
Bab 142 : Tong Sampah
145
Bab 143 : Arak
146
Bab 144 : Teka-Teki
147
Bab 145 : Manipulasi CCTV
148
Bab 146 : Kematian Leo
149
Bab 147 : Buku Besar
150
Bab 148 : Bohong..
151
Bab 149 : Momen Bahagia
152
Bab 150 : Apa itu Bahagia?
153
Bab 151 : Akhirnya..
154
Bab 152 : Ternyaman
155
Bab 153 : Saksi -> Tersangka
156
Bab 154 : Sel Sebelah
157
Bab 155 : Jangan Berharap
158
Bab 156 : Pacar Pertama Irene
159
Bab 157 : Jatuh Cinta Lagi
160
Bab 158 : Kencan Buta
161
Bab 159 : Kucing Liar
162
Bab 160 : Kecurigaan Ana
163
Bab 161 : Sergap
164
Bab 162 : Pembunuh
165
Bab 163 : Segel Thommas
166
Bab 164 : Ulah Jane
167
Bab 165 : Malam Gairah
168
Bab 166
169
Bab 167
170
Bab 168
171
Bab 169
172
Bab 170
173
Bab 171
174
Bab 172
175
Bab 173
176
Bab 174
177
Bab 175
178
Bab 176
179
Bab 177
180
Bab 178
181
Bab 179
182
Bab 180
183
Bab 181
184
Bab 182
185
Bab 183
186
Bab 184
187
Bab 185
188
Bab 186
189
Bab 187
190
Bab 188
191
Bab 189
192
Bab 190
193
Bab 191
194
Bab 192
195
Bab 193
196
Bab 194
197
Bab 195
198
Bab 196
199
Bab 197
200
Bab 198
201
Bab 199
202
Bab 200
203
Bab 201
204
Bab 202
205
Bab 203
206
Bab 204
207
Bab 205
208
Bab 206
209
Bab 207
210
Bab 208
211
Bab 209
212
Bab 210
213
Bab 211
214
Bab 212
215
Bab 213
216
Bab 214
217
Bab 215
218
Bab 216
219
Bab 217
220
Bab 218
221
Bab 219 - R.I.P
222
Bab 220 - R.I.P
223
Bab 221 - Ending !!!!!!!!!!!!!!
224
EPISODE BONUS YANG MENDEBARKAN !!!!!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!