Pak Kim sudah beberapa hari ini ternyata menguntit pelaku pengrusakan mobil Ana saat Ana sedang luang atau berada di luar kantor. Hingga suatu hari ia mengikuti gadis itu yang ternyata mengikuti Ana ke sebuah gedung tua bekas jualan BBQ di tengah kota. Ana terlihat pergi seorang diri tanpa pengawalnya. Ia menemui seorang pria tua di dekat gedung itu.
Pak Kim tau kalau Ana memang berencana membeli sebuah gedung tua untuk di jadikan store jualan usahanya. Di sisi lain Pak Kim melihat aksi gadis itu mulai mengempiskan ban mobil Ana satu persatu, hingga Ana berhasil memergokinya. Pak Kim berusaha melihat dari kejauhan hingga tak lama kemudian ia menerima telepon dari mitra perusahaan mereka yang ingin me-reschedule ulang jadwal meeting mereka. Pak Kim teralihkan dengan panggilan itu.
Namun sesaat setelah panggilan itu dimatikan Pak Kim sudah menemukan kondisi Ana dan pelaku yang bersimbah darah. Dengan sigap ia segera menelepon polisi setempat dan meminta bantuan.
***
"Breaking news ! Ms.Grey.. Presiden Grey World kini tengah dilarikan ke rumah sakit setelah mendapatkan luka serius dibagian perutnya akibat penyerangan yang baru saja ia alami.. Saat ini pelaku pun sudah di amankan polisi dan mengalami masa kritis setelah mendapat perlawanan balik dari Ms.Grey.. polisi juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti penyerangan dari pelaku.." berita yang di siarkan di tv ruang istirahat Louis tengah menyiarkan berita penyerangan yang Ana alami.
Saat ini Louis sedang shooting sebuah drama baru. Ia yang mendengar berita itu segera menelepon manajernya untuk mencari tahu kebenaran itu.
Saat ia hendak pergi ingin menyusul Ana ke rumah sakit, produser film justru menahannya, karena shootingnya akan berakhir sebentar lagi, jadi mereka meminta Louis untuk sabar menunggu sebentar lagi.
Ia terus menerus tampak gusar. Ia tidak memiliki nomor ponsel Ana maupun Pak Kim. Jadi ia hanya di selimuti rasa gelisah di hatinya hingga akhirnya Pak Dong datang.
"Hei Lou.. Apa kau sudah melihat berita di tv??" Serunya panik.
"Jadi itu benar??" Tanya Louis lemas.
"Ya.. aku baru saja menelepon Pak Kim sekretarisnya.. mereka sekarang berada di rumah sakit.. Ms.Grey sedang menjalani operasi, dokter bilang lukanya cukup serius.." jelas Pak Dong gelisah.
"Aku berharap dia akan baik-baik saja.."
"Dia harus baik-baik saja.." gumam Louis lirih.
"Sebentar lagi shootingmu selesai.. mari kita kesana setelah ini.." ujar Pak Dong tampak sangat khawatir.
Louis hanya mengangguk. Pikirannya bercabang. Ia tidak dapat fokus dengan baik selama shooting, membuat mereka mengulang take shooting beberapa kali lagi.
***
Ana terbaring di tempat tidurnya. Ia masih berada di ruang ICU menunggu hingga ia tersadar, ia kehilangan banyak darah, mengalami robekan pada lambung dan ususnya. Dokter berkata ia akan butuh waktu yang cukup lama untuk menyembuhkan luka pada lambung dan ususnya itu. Ia akan dibuat tertidur selama beberapa hari ke depan untuk memulihkan kinerja lambung dan ususnya, ia akan mendapat asupan makanan sementara hanya dari infus yang terpasang di pembuluh darah tangannya.
Pak Kim menatapnya dari balik pintu dengan tatapan sedih, ia menyalahkan dirinya karena terlambat melaporkan masalah itu ke polisi.
Louis yanh sudah berada di rumah sakit kini berdiri di samping Pak Kim dengan tatapan kosong. Ia tidak menyangka bahwa gadis menyeramkan itu bisa terbaring lemas di atas tempat tidur rumah sakit.
"Ana !!!" Seru Grandma Jane tiba-tiba membuyarkan lamunan Pak Kim dan Louis.
"Nyonya besar.. " sapa Pak Kim dengan suara bergetar karena menahan kesedihannya.
"Apa yang terjadi?? Bagaimana dia bisa terluka??" Grandma Jane tampak histeris. Dari kejauhan tampak beberapa paparazi mengambil foto dan video Jane yang histeris dengan kondisi Ana.
"Maafkan saya Nyonya.. tidak menjaganya dengan baik.." Pak Kim tampak sangat menyesal dan merasa bersalah.
"Dulu anakku?? Sekarang cucu ku?? Apa kau sengaja melakukan ini??" Tuduh Jane histeris.
"A..apa maksud anda Nyonya?" Pak Kim terenyuh mendengar kicauan Jane.
"Apa kau lupa? Beberapa bulan lalu kau lalai menjaga putraku hingga ia kecelakaan, sekarang kau lalai menjaga cucuku, kau bahkan tidak bersamanya saat ia diserang hingga terluka seperti ini !! Bukankah sudah kuperingatkan padamu untuk terus bersamanya.. tapi kenapa kau tidak mendengarkan aku !!" Ia terus histeris tak peduli banyak mata memperhatikan mereka.
"Cucuku yang malang.. Ana bangunlah.." timpalnya lagi melihat ke dalam ruangan ICU dari balik pintu.
"Ma..maafkan saya Nyonya.." Pak Kim hanya tertunduk lemas menitikkan air matanya penuh penyesalan.
Namun kemudian Pak Kim juga tersadar, bagaimana Nyonya besar tau bahwa ia tak bersama Ana saat kejadian penyerangan itu. Meski ia berada di lokasi kejadian, tetapi ia tidak berada di dekat Ana, ia tetap tidak bisa melindungi Ana. Namun sesaat kemudian ia melupakan pemikiran itu sejenak karena ia memang merasa bersalah pada Ana.
Louis hanya terdiam melihat situasi saat ini. Tidak tau apa yang harus dia lakukan. Wanita ini tampak sangat menyayangi Ana. Bahkan Bibi Layla juga tampak sangat tulus menyayanginya. Lalu kenapa Ana masih menderita?
Louis terus bergelut dengan semua pikirannya tentang Ana. Ia melihat ke dalam ruangan ICU, Ana masih terbaring tak sadarkan diri dengan bantuan alat pernapasan dan selang dalam mulutnya.
***
Beberapa hari berlalu. Ana sempat beberapa menit melewati masa kritis meski belum sempat sadar hingga membuka matanya. Louis selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi Ana ke rumah sakit seorang diri di tengah kepadatan jadwal shooting dan konsernya. Sesekali ia berbicara dengan Pak Kim dan Bibi Layla di rumah sakit. Terkadang ia juga datang bersama Pak Dong. Bibi Layla selalu menemani Ana setiap saat. Sementara Grandma Jane hanya hadir saat di hari pertama Ana masuk rumah sakit itu saja. Berita Ana dan kehadiran Grandma Jane juga disiarkan di beberapa berita di tv nasional maupun internasional.
Malam ini Pak Kim harus lembur di kantor karena ada pekerjaan mendesak yang harus ia selesaikan segera. Sementara waktu, ia dan wakil presdir lah yang mengambil alih pekerjaan Ana di perusahaan.
Bibi Layla juga pamit ijin pulang sebentar untuk mengambil beberapa pakaian ganti yang baru untuknya dan Ana. Malam itu Louis memutuskan untuk menemani Ana hingga Bibi Layla kembali.
Saat suasana cukup hening, seseorang masuk ke dalam ruangan Ana. Berpakaian rapi dengan tubuh tegap gagah dan wajah yang terdapat goresan luka di pelipisnya. Wajahnya tampak kalut.
"Maaf.. jam besuk sudah habis.." tegur Louis enggan.
"Aku hanya sebentar saja.." ia hanya berdiri di dekat tempat tidur Ana menatapnya dengan tatapan kosong.
Mereka tak bergeming satu sama lain. Hingga tak lama kemudian bibi Layla sudah tiba dan kembali ke ruangan Ana. Pria tadi menyapa Bibi Layla yang sudah tampak mengenal pria itu.
"Selamat malam Nyonya.."
"Malam.. sudah lama sekali kita tidak bertemu..." tanya Bibi Layla ramah.
"Aku baru saja kembali dari luar negeri Nyonya ada pekerjaan yang harus aku kerjakan.. Aku akan berjaga diluar selama Ms.Grey di rawat disini.. dan juga akan ada pengawal lain yang akan bergantian berjaga di luar ruangan, panggil kami jika anda membutuhkan sesuatu.."
"Terima kasih.. aku sangat mengkhawatirkan kondisi Ana saat ini.." Bibi Layla menatap wajah lesu Ana yang masih tertidur.
"Aku akan berjaga di luar Nyonya.." pria itu segera berlalu keluar ruangan Ana melewati Louis yang sejak tadi memperhatikannya.
"Itu siapa Bi??" tanya Louis penasaran setelah pria itu keluar.
"Itu pengawal pribadi Ana.. aku sempat bertemunya beberapa kali.." jawab Bibi Layla tenang sambil menyusun barang barangnya di lemari.
"Tapi aku tidak pernah melihatnya di kantor.." sangkal Louis penasaran.
"Dia orang kepercayaan Ana yang pertama, yang kedua adalah Pak Kim.. aku juga sangat jarang bertemu dengannya.. biasanya ketika ia datang ke mansion, Ana akan langsung membawanya berbicara ke ruang kerja.. atau mereka berbicara jauh di dekat kolam renang.. Ana bilang B1 mengurus pekerjaannya yang lain.." jelas Bibi Layla masih sambil mengemas barangnya.
"Pekerjaan lain?" gumam Louis dalam hati menduga-duga pekerjaan lain seperti apa yang melibatkan pria seperti itu. Karena pria tadi terlihat seperti gengster yang menyeramkan, meski wajahnya lumayan tampan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments