Jane membawa Layla dan kedua anak malang itu ke mansion Jane di negara L. Saat itu kebetulan sekali Thommas sedang berada di mansion bersama istrinya. Memang sudah lama sekali mereka menikah tapi belum juga dikaruniai anak. Jane sangat menyayangi menantunya Nayra. Nayra anak tunggal dari seorang pebisnis di negara L, mereka juga rekan kerja Jane. Mereka tinggal di negara lain untuk menjalankan bisnis mereka.
Jane awalnya ingin menjual Ana dan anak laki-laki itu dipasar gelap, tapi niat itu dia urungkan ketika Thommas jatuh hati pada Ana yang saat itu berusia 8 tahun, ia juga sangat cantik namun tampak sangat menyedihkan. Thommas dan Nayra akhirnya memutuskan untuk mengadopsi Ana dan juga anak laki-laki itu. Jane sempat menolak keinginan itu, tapi wajah dingin Ana membuat hatinya terenyuh dan ingin menjadikan Ana penerusnya kelak.
Setelah 2 minggu...
Layla, Ana dan anak laki-laki itu tinggal di mansion bersama, hal tak terduga justru terjadi. Kesalahpahaman yang buruk terjadi.
Suatu malam saat hujan lebat, Jane mendapati Thommas tengah berpelukan dengan Layla di paviliun tempat Layla tinggal, dalam kondisi setengah sadar. Sedangkan Nayra sedang dibawa anak laki-laki itu mencari bantal kesayangannya yang hilang di ruang laundry. Sementara Ana sedang tertidur pulas dikamarnya setelah bermain seharian bersama orang tua angkatnya di taman bermain.
Jane yang kaget dengan pemandangan itu segera menarik keras tangan Thommas.
"Apa yang kau lakukan??" bentaknya keras.
"I..ibu..apa yang kau lakukan disini?" tanya Thommas setengah sadar.
"Aku yang harusnya bertanya begitu padamu.. Apa yang kau lakukan disini Thommas?"
"Nyonya.. anda jangan salah paham.. Tuan Thommas hampir terjatuh karena sangat mabuk.."
"Kau seharusnya memanggil pelayan.. Atau jangan jangan kau ingin merayunya ya?" bentak Jane semakin emosi.
"Ibu.. kau jangan memarahinya.. akulah yang menggoda nya.. aku yang merayunya lebih dulu.." sela Thommas sempoyongan.
"Apa? Apa kau sudah gila Thommas??"
"Ibu.. aku ingin punya keturunan.. sudah berapa lama aku menikah tapi Nayra tidak bisa memberiku anak.." Thommas terus meracau dengan nada sedih.
"Kau benar-benar sudah gila !!" tukas Jane keras. "Kau sudah punya Ana dan Lucas.. mereka sekarang adalah anakmu.. sekarang kau sudah memiliki anak Thommas.."
"Mereka hanya anak pungut ibu !! aku menginginkan anak dari darah dagingku !!" bentak Thommas menyela perkataan Jane.
Plakk !!!
Tiba-tiba Layla menampar keras pipi Thommas, membuat Jane tertegun kaget.
"Anda sudah keterlaluan Tuan. Jika anda keberatan mengadopsi Ana dan Lucas, setidaknya jangan pernah mengatakan mereka anak pungut !!" bentak Layla tidak tahan mendengar penghinaan terhadap Ana dan Lucas.
"Berani sekali kau menampar anakku?!" timpal Jane mencengkram lengan Layla.
"Ada apa ini?" Nayra memecah ketegangan di antara Jane, Thommas dan Layla. Ia tampak kembali dengan Lucas yang tengah memeluk bantal kesayangannya.
"Nak Nayra.. kau darimana saja?" tanya Jane segera melepas cengkramannya pada Layla.
"Aku menemani Lucas mencari bantal kesayangannya di ruang laundry.. Ada apa ini Ibu? Kenapa ibu marah-marah?" tanya Nayra heran melihat situasi itu.
"Apa kau sengaja menyuruh Lucas membawa menantuku?" serang Jane menuduh Layla sinis.
"Ti..tidak Nyonya.. bagaiamana mungkin anda menuduh saya seperti itu?" geleng Layla cepat.
"Ibu !! sudah aku katakan.. akulah yang menggoda Layla.. aku mohon berhentilah memarahinya !!" bentak Thommas yang masih meracau.
"Apa yang kau katakan Sayang?" celetuk Nayra tercengang.
"Aku ingin punya anak Nayra.. kau selalu memintaku bersabar dan berusaha !! tapi mana hasilnya? aku ingin Layla melahirkan anak untukku !!"
"Anak sial*n !! kau sadarlah dengan apa yang kau katakan !!" bentak Jane mengguncang keras tubuh Thommas.
Nayra kini sudah berlinang air mata, tangannya yang tadi menggenggam tangan Lucas hangat kini ia lepaskan. Tatapan kebenciannya pada Layla dan Lucas kini terpancar.
"Apa kau benar-benar menipuku dengan mengatakan bahwa bantalmu hilang?? Agar wanita sial*n ini bisa menggoda suamiku??" tukas Nayra menatap tajam Lucas yang tampak ketakutan.
"A..aku tidak menipumu Ibu.. aku memang kehilangan bantalku.." jawab Lucas ketakutan.
"Anda benar-benar berpikir kami menipu kalian? Aku tidak melakukan apapun !! Tuan Thommas lah yang masuk sendiri kemari !! Aku tidak menggodanya !! Dan aku tidak menyuruh Lucas membawa anda nyonya Nayra.. Aku mohon percayalah !!" Layla segera bertekuk lutut memohon kepercayaan dari Nayra dan Jane.
"Apa kalian sudah merencanakan ini semua??! Berpura-pura butuh pertolongan padahal ingin mengambil keuntungan dari keluargaku?!!" bentak Nayra semakin memanas.
"Tidak Nyonya.. aku mohon percayalah.." Layla terus memohon sambil menangis pada Nayra.
"Bibi.." Lucas segera berlari kearah Layla dan memeluknya erat ketakutan. Lucas memang masih trauma dengan kehidupan sebelumnya.
Jane segera memanggil pelayan dan penjaga mansionnya. Para pelayan pria membawa Thommas kembali ke kamarnya. Sedangkan penjaga segera menyeret Layla dan Lucas keluar dari mansion itu di tengah derasnya hujan. Nayra melemparkan barang-barang Layla dan Lucas berhamburan keluar dengan emosi.
"Sebaiknya kalian segera pergi dari sini dan jangan pernah kembali.. atau aku akan melaporkan kalian ke polisi !!" bentak Nayra keras.
"Bagaimana dengan Ana?" gumam Jane setengah berbisik pada Nayra.
"Biarkan gadis kecil itu tinggal.. sejak awal kami memang hanya ingin mengadopsi gadis kecil itu.. tapi wanita sial*n itu selalu mengemis memohon untuk merawat Lucas juga.." jelas Nayra ketus.
"Aku akan menyingkirkan Ana jika dia membuat masalah.." timpal Jane dingin.
"Terima kasih ibu.." saut Nayra tersenyum dingin.
***
Keesokan paginya Thommas dan Nayra segera pergi keluar negeri untuk berbaikan. Jane memaksa mereka pergi berlibur, berharap kali ini Nayra akan segera hamil. Setelah perdebatan antara Thommas dan Nayra tadi malam mau tidak mau Thommas menuruti kemauan Nayra dan Jane untuk berlibur.
Saat bangun dari tidurnya Ana segera ke paviliun mencari Bibi Layla dan Lucas. Memang sejak awal Lucas dan Ana diperlakukan berbeda. Mengingat Lucas juga sudah cukup besar. Saat itu ia sudah berumur 10Q tahun, menurut mereka akan sulit untuk merawat dan mendidik Lucas.
Saat mencari cari di mansion Ana tidak mendapati Bibi Layla dan kakak laki-lakinya ada di paviliun. Ana sudah mencari ke seluruh ruang di mansion tapi tak kunjung menemui mereka. Ana bertanya pada semua orang di mansion dan juga bertanya pada Grandma Jane jawaban mereka adalah bahwa Lucas telah di adopsi oleh orang lain. Sedangkan Layla memutuskan untuk keluar negeri menjalani kehidupannya sendiri. Ana terus menangis sepanjang hari. Saat inilah penyakit baru Ana mulai muncul. Ia mengalami sulit tidur karena terus menangis dan termenung. Ia terus merasa gelisah, ia Selalu mimpi buruk dan mengigau. Terkadang ia suka berhalusinasi.
Jane selalu berusaha memberikan perawatan terbaik untuk Ana. 2 minggu berselang Thommas dan Nayra akhirnya kembali ke mansion. Thommas dan Nayra merawat Ana sepenuh hati, karena kondisi Ana semakin memburuk. Ia tidak mau berbicara pada siapapun. Dan hanya makan seadanya. Jika berbicara, ia hanya terus menerus menanyakan perihal Lucas dan Bibi Layla saja. Tahun demi tahun di lalui Ana dengan berbagai terapi agar ia kembali ceria seperti semula. Itu sebabnya Ia ketergantungan obat tidur dan terkadang minum obat penenang di beberapa situasi darurat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments