Part 6 : Rahasia Lain Ms.Grey

Setelah kembali ke mansion Ana menyediakan semua kebutuhan Bibi Layla. Pakaian baru, kosmetik, tas, sepatu mewah dll. Ana juga memberikan Bibi Layla ponsel terbaru padanya.

"Jangan membuang-buang uangmu Ana.." bibi Layla sangat sungkan dengan segala pemberian Ana.

"Ini bukan apa-apa Bi.. Aku bahkan rela memberikan nyawaku untukmu.." Ana hanya tersenyum hangat.

"Berhenti merasa berhutang budi padaku Ana.. kau hidup seperti sekarang karena memang sudah takdirmu untuk bisa hidup lebih baik.. sudah sepantasnya kau memiliki semuanya saat ini, setelah apa yang kau lalui dulu.." Bibi Layla menggenggam kedua tangan Ana erat.

"Kalau bukan karena kau yang telah menyelamatkan aku waktu itu.. pasti aku sudah mati Bi.. jadi aku mohon jangan kita bicarakan ini lagi..

"Apa boleh aku tinggal disini?" Bibi Layla menatap Ana dengan ragu.

"Tentu saja.. memangnya kenapa?" Tanya Ana heran.

"Apa Nyonya besar Jane akan setuju??" tanya nya lagi.

Ana dapat menangkap sinyal bahwa Bibi Layla takut sekali pada Grandma Jane.

"Memangnya kenapa?? Kenapa kau tidak boleh tinggal bersamaku? Aku akan segera memberitahunya.. dia tidak ada hak melarangmu Bi.." Ana mencoba meyakinkan Bibi Layla yang tampak gusar.

"..." Bibi Layla hanya mengangguk pelan tanpa bergeming.

"Besok aku harus kembali bekerja.. karena banyak meeting yang tertunda.. Ini ambillah.." Ana menyodorkan sebuah black card. "Belilah apapun yang Bibi inginkan dengan kartu ini.."

"Tidak perlu Ana.. Aku tidak membutuhkan apapun.. semua ini udah lebih dari cukup.." ia menolak tangan Ana pelan.

"Ambillah.. berhenti menolakku.." Ana menyelipkan kartu itu ke dalam saku baju Bibi Layla.

"Sekarang Bibi istirahatlah.. aku mau keluar sebentar.."

"Ini sudah malam Ana.. kau mau kemana?" Tanya Bibi Layla khawatir.

"Ada pekerjaan yang mendesak.. aku tidak akan lama.." lalu Ana segera keluar dari kamar Bibi Layla menuju kamarnya. Mengambil jaket "long coat" berwarna hitamnya. Kini ia berpakaian serba hitam, kaos hitam, long coat hitam, jeans hitam dan sneakers hitam.

Ia menuju parkiran mobil di bawah tanah mansionnya.

***

Jalanan gelap dikelilingi pepohonan yang sangat lebat. Jalan yang berbelok-belok dan kadang mendaki menuju ke sebuah bangunan tua dengan pagar yang sangat tinggi. Itu bangunan tua bekas sebuah galeri yang sudah tak ada penghuni lagi, di depan pagar tampak berdiri 2 orang penjaga dengan memegang senapan mesin m-16. Mereka segera membuka pagar gerbang ketika melihat mobil Ana mendekat dan mulai melambat, ia masuk terus kedalam hingga berhenti di depan bangunan tua tersebut. Pria dengan bekas luka goresan di dahi kanannya ini yang terakhir kali Ana jumpai di kota Bs saat menemukan Bibi Layla.

"Siapa dia?" Tanya Ana dingin turun dari mobilnya.

Sebelumnya Ana mendapat pesan dari B1 bahwa mereka menangkap seseorang yang mencurigakan yang mengintai mereka dari hutan dekat basecamp mereka. Pria itu tidak mengetahui bahwa Ana memasang cctv khusus di area basecampnya dgn cctv yg hanya menangkap suhu panas tubuh manusia, bukan hanya sekedar cctv biasa.

"Ia mata-mata dari negara E Ms.Grey.." jawabnya tegas.

"Berani sekali.." gumam Ana tersenyum sinis.

Mereka segera masuk ke bangunan tua itu. Lalu menuju lantai bawah tanah dengan bau sangat menyengat dari darah bercampur bau mesiu (bau isi peluru senapan). Di pojok ruangan duduk seorang pria yang di penuhi darah dan luka di sekujur tubuhnya. Mulut serta tangan dan kakinya terikat ke kursi. Di bawah kursi itu telah di alasi plastik putih yang menampung darahnya. Ana menatapnya dingin.

Pria itu berusaha berontak dan teriak tertahan karena mulutnya disumpal kain dicampur oli lalu di ikat. Ana membuka sumpalan itu dari mulutnya.

"Siapa yang menyuruhmu.." tanya Ana dingin.

"A..anda..??" serunya terbata-bata dengan wajah penuh kaget. "Ms.Grey maafkan aku.. aku sungguh tidak tahu kalau andalah.."

"kalau aku apa??" Timpal Ana menaikkan sebelah alisnya memotong ucapan pria itu. "Kau tau siapa aku?" tanya Ana menatapanya dengan tatapan dingin.

"Ti..tidak.. maksudku.. Aku hanya disuruh mencari tau siapa yang menggagalkan pengiriman bos kami, dan juga mengambil alih pemasok senjata di negara E.. aku tidak tau bahwa itu adalah kau.." gelengnya keras. "Yang aku tau kau adalah cucu dari Nyonya Jane.."

"Siapa yang menyuruhmu?" Ana mencengkram erat rahang pria itu hingga ia mengerang kesakitan.

"A..aku.. hanya melakukan tugasku Ms.Grey.. maafkan aku.." pria itu berusaha bungkam.

"Aku tidak peduli dengan tugasmu.. aku hanya bertanya.. siapa yg menyuruhmu?" Celetuk Ana tegas.

"..." pria itu hanya terdiam. Ia mengatup mulutnya rapat-rapat hingga dagunya bergetar hebat.

"Ternyata kau memilih untuk bermain-main denganku??" Angguk Ana melangkah mundur.

"Baiklah.. beritahu dia bagaimana cara bermain denganku.." Ana memberi kode pada anak buahnya untuk beraksi.

B1 memegangi kepala pria itu dan pria yg lainnya memasukkan secara paksa sebuah selang yang mengeluarkan oli panas ke dalam mulut laki2 itu. Hingga ia menggeliat kesakitan.

"Arghhh !!!!" Pria itu berteriak, bergelinjang dan terus berusaha berontak di atas kursinya.

Tak lama kemudian Ana mengangkat tangannya memberi tanda untuk segera berhenti pada anak buahnya. Ia mendekati pria itu lagi dengan tatapan membunuh.

"Dominic... dominic yang menyuruhku.." ujarnya terengah-engah menahan sakit yang luar biasa. Dan akhirnya ia menyerah untuk membongkar rahasianya. Tenggorokan dan sekujur tubuhnya terasa panas dan sakit. Pria itu muntah darah segar bercampur oli. Mulutnya tampak melepuh.

Ana tersenyum dingin. "Apa yang ia inginkan.." gumam Ana lirih.

"Di.. dia mengatakan bahwa kau sudah mengacaukan semua bisnis gelapnya di negara E.. dan dia menyuruhku memastikan siapa dalang dari semua ini.. a..aku tidak tau kalau itu kau Ms.Grey.." pria itu terkulai lemas.

"Lalu?" Timpal Ana singkat. "Apa yang akan kau lakukan setelah kau tau bahwa itu aku??"

"Maafkan aku.. lebih baik aku mati disini daripada aku harus kembali pada mereka.." mohon pria itu sesenggukan.

"Ia akan membunuhmu Ms.Grey.. dia berkata akan balas dendam padamu.. aku.. aku mohon bunuh saja aku Ms.Grey.. bunuh saja aku.. atau mereka akan melakukan hal buruk padaku.. mereka pasti juga akan membunuhku.." mohonnya tersengal.

Ana menatapnya intens meraih senjata api dari kantong saku anak buahnya. Menodongkannya ke kepala pria malang itu. Pria itu tampak memejamkan matanya ketakutan serta menahan rasa sakit pada sekujur tubuhnya yang tak tertahankan lagi.

"Like you wish.."

Dorrr !!!!

Satu peluru panas bersarang di kepala pria itu. Ana melihat tangan dan long coat nya terkena cipratan darah pria itu dan tersenyum tipis. Ternyata Ana mengabulkan permintaan pria itu tanpa berpikir panjang.

"Bereskan dia.." ana segera menyodorkan kembali senjata itu ke anak buahnya. Mengelap tangannya ke long coat hitamnya.

"Kumpulkan semua informasi tentang Dominic secepatnya.." Ana segera berlalu keluar dari gedung tua itu menuju mobilnya. Sebelum masuk ke dalam mobil, ia sempat membakar sebatang rokoknya sambil bersandar ke mobil.

B1 tampak mendekatinya.

"Anda tidak perlu mengotori tangan anda untuk menghabisi mereka Ms.Grey.. biar aku yang melakukannya untukmu.."

"Tidak masalah.. kau tau? Terkadang itu terasa menyenangkan.." jawab Ana santai sambil terkekeh. "Bermain-main dengan tikus kotor seperti mereka.. bukan hal yang buruk.."

"Aku tidak ingin anda terlibat masalah suatu hari nanti.." B1 kini benar-benar mengkhawatirkan Ana yang memiliki banyak musuh sejak lama.

"Jangan khawatirkan aku.. aku sudah terbiasa dengan hal hal buruk seperti ini.. bahkan aku tidak tau bagaimana caranya harus berhenti.. aku merasa ini sudah seperti takdir hidupku.."

"Ms.Grey.."

"Sudahlah.. aku harus segera pulang.. aku meninggalkan Bibi Layla di mansion.." Ana mematikan rokoknya yang sudah hampir habis, lalu segera pergi mengendarai mobilnya meninggalkan tempat itu.

Ana tak menunjukkan ekspresi apapun. Tatapannya kosong, datar, seperti tidak ada yang terjadi.

***

Ana menggeluti dunia gelapnya sejak 8 tahun lalu di usianya menginjak 20 tahun. Ia dikenalkan dengan kelompok mafianya sekarang dari neneknya Jane, mereka adalah tim lama Grandma Jane. Jane pernah berusaha mencuci otak Ana agar menjadi penerusnya tapi Jane merasa bahwa ia gagal, karena ia berpikir Ana justru tidak tertarik sedikitpun.

Padahal faktanya, ia berhasil menciptakan monster pada jati diri Ana.

Yapp..Jane terkenal sebagai Dark Queen dikalangan mafia di negara L bahkan dibeberapa negara lain. Ia memiliki tambang batubara, minyak bumi, dan usaha yang legal maupun ilegal lainnya yang melibatkan orang-orang di pemerintahan juga, sehingga itu yang membuatnya selalu aman dan jauh dari masalah.

Bahkan ia juga merupakan pengedar narkoba terbesar di negara L. Kini Jane sudah sangat tua, ia sudah berumur 72tahun meski ia masih terlihat seperti 50 tahun. Mendengar namanya saja sudah membuat mafia lain mati ketakutan, ngeri akan kekejamannya jika menyiksa musuh-musuhnya.

Tapi faktanya di mata masyarakat awam ia adalah sosok yang disebut sebagai malaikat. Karena ia mendanai banyak panti asuhan, panti jompo, membuka sekolah gratis, membantu banyak orang yang membutuhkan di berbagai negara. Sehingga kebaikannya itu mampu menutupi kedok buruknya selama ini. Padahal faktanya dari semua tempat yang ia danai. Satu persatu anak-anak itu ia ambil dan ia jual ke pasar gelap, dengan kedok ada yang ingin mengadopsi mereka. Dengan kekuatan dan kekayaan yang ia miliki, ia selalu berhasil menghentikan penyelidikan polisi terhadap banyak kasus dan kecurigaan dari polisi.

Itu sebabnya Ana menolak terlibat dengan usahanya. Grandma Jane tidak mengetahui bahwa Ana mengetahui semua rahasia buruknya. Maka dari itu Ana kini menjalani usaha ilegal sebagai pemasok senjata api maupun senjata nuklir ilegal ke berbagai negara. Ia berusaha menyandang gelar sebagai mafia untuk mendapatkan banyak info di dunia gelap untuk menggagalkan usaha perdagangan manusia yang dilakukan banyak geng mafia di dunia. Dan tentunya ini tidak di ketahui neneknya. Tidak ada yang mengetahuinya. Jane selalu berfikir bahwa Ana hanya seorang pengecut yang bersembunyi di balik kasih sayang ayahnya.

Selama 2 tahun ia mengajarkan Ana bagaimana kerasnya dunia mafia, memberi tahu Ana banyak hal-hal gila yang ia geluti selama ini. Tapi Ana tidak pernah menunjukkan reaksi apa-apa, seolah-olah baginya Ana tidak tertarik ataupun tidak mampu melakukan hal-hal yang dilakukan neneknya.

Padahal faktanya ia telah berhasil membuat Ana menjadi pembunuh berdarah dingin yang sebenarnya. Selama ini ia diam karena mendalami setiap ajaran Jane tanpa banyak bicara. Ia sudah membunuh banyak musuh dengan tangannya sendiri. Itu merupakan kepuasan tersendiri baginya. Ia selalu beranggapan bahwa musuh yang sedang di siksa atau bunuh adalah orang yang melecehkan dan menyiksanya di panti asuhan dahulu.

Tapi bagaimanapun Ana sangat melindungi para wanita dan anak-anak mengingat penderitaannya di masa lalu.

***

Mobil Ana memasuki halaman mansion. Ia segera memarkirkan mobilnya. Dilirik jam tangannya menunjukkan pukul 2.10 dini hari. Ia segera keluar dan menuju kamarnya di paviliun. Ia membuka long coat dan sepatunya, memasukkannya kedalam plastik hitam lalu membuangnya ke dalam tong besi di dekat kolam renang, ia segera membakar semua barang-barang nya itu.

Menjelang api itu padam Ana segera membersihkan bekas darah pria tadi yang ada di tangannya.

"Kau sedang apa?" Tanya seorang wanita lirih.

Ana terlonjak kaget mendapati Bibi Layla yang berdiri di dekat pintu kamarnya. "Bibi.. kau belum tidur? Kenapa kau ada disini?" Ana shock ketika ia sadar air di wastafel nya masih berwarna merah darah.

"Aku tidak bisa tidur.. a..apa itu? Apa kau terluka? Kenapa tanganmu berdarah?" Tanya Bibi Layla kaget melihat aliran air bercampur darah di wastafel.

"Ah.. i...ini darah rusa.. aku tidak sengaja menabrak rusa Bi.. Bibi kan tau, jalanan menuju mansion masih terdapat hutan, terkadang banyak hewan menyebrang tiba-tiba dan tertabrak pengendara lain.. tapi aku sudah menguburnya.." jawab Ana berbohong terus berusaha membersihkan tangannya.

"Oh.. aku pikir kau terluka.. Lalu apa yang kau bakar di luar sana?" Tanya Bibi Layla penuh penasaran.

"Apa Ana menyembunyikan sesuatu dariku?" Gumamnya dalam hati.

"Itu berkas kerja ku yang harus dimusnahkan.. " ujar Ana datar lagi-lagi berbohong pada Bibi Layla tanpa ekspresi apapun di wajahnya.

"Kenapa membakar malam-malam begini.. bisa bikin polusi.."

"Ah..maaf Bi.. tapi itu memang harus segera dimusnahkan.. lagipula mansion ini jauh dari rumah penduduk lain dan keramaian.. Jadi harusnya itu bukan masalah.." Ana berusaha mengalihkan Bibi Layla.

"Bibi.. tidurlah.. aku akan segera tidur.." Ana berusaha mengalihkan Bibi Layla.

"Oh.. baiklah.. kau juga harus segera istirahat.." Bibi Layla segera beranjak menjauh dari kamar Ana.

Fiuhhh !

"Hampir saja.." gumam ana lega dalam hati.

Ana keluar kamar mendekati tong besi itu, membakar sebatang rokoknya lagi, ia memandangi api dalam tong itu dengan tatapan kosong dan terus mengepul asap rokoknya santai. Setelah memastikan sisa bakaran sudah menjadi abu, dan rokoknya habis ia segera kembali masuk ke kamar.

Ana segera menghampiri meja disamping tempat tidurnya, mengambil obat tidurnya. Meneguknya dengan segelas air, lalu segera berbaring ke tempat tidur.

***

Terpopuler

Comments

kakaㅇ_₩

kakaㅇ_₩

nanti aku lanjut lagi ya kk

2021-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 : Anavalia Grey / Ms.Grey
2 Part 2 : Kesan & Kekacauan Pertama
3 Part 3 : Tidak seperti Ayahnya
4 Part 4 : Seiring Berjalannya Waktu
5 Part 5 : Pertemuan yang Dinanti
6 Part 6 : Rahasia Lain Ms.Grey
7 Part 7 : Masa Lalu #1
8 Part 8 : Masa Lalu #2
9 Part 9 : Pertemuan Pertama yang Mendebarkan
10 Part 10 : Kecemasan yang bertambah
11 Part 11 : Perdebatan
12 Part 12 : Perempuan dingin yang gila
13 Part 13 : Potongan Puzzle #1
14 Part 14 : Kejutan untuk Bibi Layla
15 Part 15 : Penyusup di Mansion
16 Part 16 : Perhatian Pertama
17 Part 17 : Stalker
18 Part 18 : Gadis itu..
19 Part 19 : Breaking news !!
20 Part 20 : Penyusup di Rumah Sakit
21 Part 21 : Idientitas Ms.Grey
22 Part 22 : Aku Janji
23 Part 23 : Serangan di Basecamp
24 Part 24 : Dominic
25 Part 25 : Gosip di Kantor
26 Part 26 : Detektif Albert
27 Part 27 : Tipuan Muslihat Dominic
28 Part 28 : Suami Grandma Jane
29 Part 29 : Uang Tutup Mulut
30 Part 30 : Rasa Kesal yang Menggunung
31 Part 31 : Menikahlah..
32 Part 32 : Lucas
33 Part 33 : Api Cemburu
34 Part 34 : Penguntit
35 Part 35 : Ingin Tinggal Bersamaku..
36 Part 36 : Salju Pertama
37 Part 37 : Mr. Zhou
38 Part 38 : Kekasihmu??
39 Part 39 : Makna Tattoo Itu
40 Part 40 : Tingkah Mencurigakan Layla
41 Part 41 : Isu Kencan Louis
42 Part 42 : Perjodohan
43 Part 43 : Isu
44 Part 44 : Pertemuan Rahasia
45 Pengumuman !
46 Part 45 : First Game
47 Part 46 : Pengakuan
48 Part 47 : Kesepakatan
49 Part 48 : Keretakan
50 Part 49 : Keluarga Baru
51 Part 50 : Perseteruan
52 Part 51 : Diabaikan
53 Part 52 : Pertunangan
54 Part 53 : Halusinasi
55 Part 54 : Ucapan Terima Kasih
56 Part 55 : Percaya padamu
57 Part 56 : Seperti malaikat
58 Part 57 : Mudah Cemburu
59 Part 58 : Rahasia Besar #1
60 Part 59 : Rahasia Besar #2
61 Part 60 : Wajah Iblis
62 Part 61 : Gadis di Tangga Darurat
63 Part 62 : "Sejak lama.."
64 Part 63 : Perseteruan Ms.Grey vs Franz
65 Part 64 : "Makan ramen bersamaku??"
66 Part 65 : Pengakuan Layla
67 Part 66 : Pernyataan cinta pertama
68 Part 67 : Say No untuk Pernikahan
69 Part 68 : Tidak Ada Kata Terlambat
70 Part 69 : "Aku akan melindungimu.."
71 Part 70 : "Dia bukan typeku.."
72 Part 71 : "Mari kita berkencan.."
73 Part 72 : Aku baik-baik saja..
74 Part 73 : Rahasia Baru Ms.Grey
75 Part 74 : Memberinya Kesempatan
76 Part 75 : Tetangga Baru
77 Part 76 : Makan malam di kencan pertama
78 Part 77 : Lagi??!
79 Part 78 : Teman Lama
80 Paet 79 : "Kau lebih dari cukup.."
81 Part 80 : Kalian sangat beruntung
82 Part 81 : Minta bantuan
83 Part 82 : Menambah Beban Hidupnya
84 Part 83 : Perseteruan Sesungguhnya Ms.Grey vs Franz
85 Part 84 : Harus Segera Berakhir
86 Part 85 : Menyelesaikan semuanya sendiri..
87 Part 86 : Rasa kalut Ms.Grey
88 Part 87 : Sadarlah !!
89 Part 88 : 'gadis itu'
90 Part 89 : Mainan Baru
91 Part 90 : Gelang Couple
92 Part 91 : Semakin Tidak Terkontrol
93 Part 92 : Kondisi Kritis Ms.Grey
94 Part 93 : Dimana Ms.Grey?
95 Part 94 : Pesan Rahasia Ms.Grey
96 Part 95 : Emoticon Gembok
97 Part 96 : Alia
98 Part 97 : Pengirim Anonim
99 Part 98 : Hampir Kehilangannya
100 Part 99 : Reinkarnasi Thommas Grey
101 Part 100 : Pencuri Laptop & Segel
102 Part 101 : Penyerangan di Kantor Polisi
103 Part 102 : Putus Asa
104 Part 103 : Penampilan Baru Ms.Grey
105 Part 104 : Cucu Kesayangan
106 Part 105 : Mundurnya Sang Presdir
107 Part 106 : Hal Paling Egois
108 Part 107 : Dendam Layla
109 Part 108 : Rahasia B1
110 Part 109 : Musibah
111 Part 110 : Hal yang Menyedihkan
112 Part 111 : Amnesia Sementara
113 Part 112 : Apakah Mimpi?
114 Part 113 : Masih Menyukainya
115 Part 114 : Kunjungan Mr.Zhou
116 Part 115 : Demi Kebaikan Jane
117 Part 116 : Kemunculan Layla
118 Part 117 : Rasa Penasaran Louis
119 Part 118 : Ketulusan Ms.Grey pada Albert (Lucas)
120 Part 119 : Surat Kecil untuk Albert
121 Part 120 : "AG"
122 Part 121 : Alat pelacak
123 Part 122 : Kunjungan Tak Terduga
124 Part 123 : Rahasia B1
125 Part 124 : Cinta dari Fansnya
126 Part 125 : Kepedihan yang Mendalam
127 Part 126 : Perjanjian
128 Part 127 : Pertemuan yang Mengejutkan
129 Part 128 : Just "Ana"
130 Part 129 : "Presdir Kim !"
131 Part 130 : She's Back !!
132 Pengumuman !!
133 Bab 131 : Seperti Melihat Hantu
134 Bab 132 : Halusinasi
135 Bab 133 : Putri Pak Kim??
136 Part 134 : "Maafkan Aku.."
137 Part 135 : "Musuh yang Sesungguhnya.."
138 Part 136 : Kecurigaan Louis
139 Part 137 : Bukti Baru
140 Bab 138 : Pesan Suara
141 Bab 139 : Ruang Rahasia
142 Bab 140 : Pesan Suara
143 Bab 141 : Mereka???
144 Bab 142 : Tong Sampah
145 Bab 143 : Arak
146 Bab 144 : Teka-Teki
147 Bab 145 : Manipulasi CCTV
148 Bab 146 : Kematian Leo
149 Bab 147 : Buku Besar
150 Bab 148 : Bohong..
151 Bab 149 : Momen Bahagia
152 Bab 150 : Apa itu Bahagia?
153 Bab 151 : Akhirnya..
154 Bab 152 : Ternyaman
155 Bab 153 : Saksi -> Tersangka
156 Bab 154 : Sel Sebelah
157 Bab 155 : Jangan Berharap
158 Bab 156 : Pacar Pertama Irene
159 Bab 157 : Jatuh Cinta Lagi
160 Bab 158 : Kencan Buta
161 Bab 159 : Kucing Liar
162 Bab 160 : Kecurigaan Ana
163 Bab 161 : Sergap
164 Bab 162 : Pembunuh
165 Bab 163 : Segel Thommas
166 Bab 164 : Ulah Jane
167 Bab 165 : Malam Gairah
168 Bab 166
169 Bab 167
170 Bab 168
171 Bab 169
172 Bab 170
173 Bab 171
174 Bab 172
175 Bab 173
176 Bab 174
177 Bab 175
178 Bab 176
179 Bab 177
180 Bab 178
181 Bab 179
182 Bab 180
183 Bab 181
184 Bab 182
185 Bab 183
186 Bab 184
187 Bab 185
188 Bab 186
189 Bab 187
190 Bab 188
191 Bab 189
192 Bab 190
193 Bab 191
194 Bab 192
195 Bab 193
196 Bab 194
197 Bab 195
198 Bab 196
199 Bab 197
200 Bab 198
201 Bab 199
202 Bab 200
203 Bab 201
204 Bab 202
205 Bab 203
206 Bab 204
207 Bab 205
208 Bab 206
209 Bab 207
210 Bab 208
211 Bab 209
212 Bab 210
213 Bab 211
214 Bab 212
215 Bab 213
216 Bab 214
217 Bab 215
218 Bab 216
219 Bab 217
220 Bab 218
221 Bab 219 - R.I.P
222 Bab 220 - R.I.P
223 Bab 221 - Ending !!!!!!!!!!!!!!
224 EPISODE BONUS YANG MENDEBARKAN !!!!!!!!
Episodes

Updated 224 Episodes

1
Part 1 : Anavalia Grey / Ms.Grey
2
Part 2 : Kesan & Kekacauan Pertama
3
Part 3 : Tidak seperti Ayahnya
4
Part 4 : Seiring Berjalannya Waktu
5
Part 5 : Pertemuan yang Dinanti
6
Part 6 : Rahasia Lain Ms.Grey
7
Part 7 : Masa Lalu #1
8
Part 8 : Masa Lalu #2
9
Part 9 : Pertemuan Pertama yang Mendebarkan
10
Part 10 : Kecemasan yang bertambah
11
Part 11 : Perdebatan
12
Part 12 : Perempuan dingin yang gila
13
Part 13 : Potongan Puzzle #1
14
Part 14 : Kejutan untuk Bibi Layla
15
Part 15 : Penyusup di Mansion
16
Part 16 : Perhatian Pertama
17
Part 17 : Stalker
18
Part 18 : Gadis itu..
19
Part 19 : Breaking news !!
20
Part 20 : Penyusup di Rumah Sakit
21
Part 21 : Idientitas Ms.Grey
22
Part 22 : Aku Janji
23
Part 23 : Serangan di Basecamp
24
Part 24 : Dominic
25
Part 25 : Gosip di Kantor
26
Part 26 : Detektif Albert
27
Part 27 : Tipuan Muslihat Dominic
28
Part 28 : Suami Grandma Jane
29
Part 29 : Uang Tutup Mulut
30
Part 30 : Rasa Kesal yang Menggunung
31
Part 31 : Menikahlah..
32
Part 32 : Lucas
33
Part 33 : Api Cemburu
34
Part 34 : Penguntit
35
Part 35 : Ingin Tinggal Bersamaku..
36
Part 36 : Salju Pertama
37
Part 37 : Mr. Zhou
38
Part 38 : Kekasihmu??
39
Part 39 : Makna Tattoo Itu
40
Part 40 : Tingkah Mencurigakan Layla
41
Part 41 : Isu Kencan Louis
42
Part 42 : Perjodohan
43
Part 43 : Isu
44
Part 44 : Pertemuan Rahasia
45
Pengumuman !
46
Part 45 : First Game
47
Part 46 : Pengakuan
48
Part 47 : Kesepakatan
49
Part 48 : Keretakan
50
Part 49 : Keluarga Baru
51
Part 50 : Perseteruan
52
Part 51 : Diabaikan
53
Part 52 : Pertunangan
54
Part 53 : Halusinasi
55
Part 54 : Ucapan Terima Kasih
56
Part 55 : Percaya padamu
57
Part 56 : Seperti malaikat
58
Part 57 : Mudah Cemburu
59
Part 58 : Rahasia Besar #1
60
Part 59 : Rahasia Besar #2
61
Part 60 : Wajah Iblis
62
Part 61 : Gadis di Tangga Darurat
63
Part 62 : "Sejak lama.."
64
Part 63 : Perseteruan Ms.Grey vs Franz
65
Part 64 : "Makan ramen bersamaku??"
66
Part 65 : Pengakuan Layla
67
Part 66 : Pernyataan cinta pertama
68
Part 67 : Say No untuk Pernikahan
69
Part 68 : Tidak Ada Kata Terlambat
70
Part 69 : "Aku akan melindungimu.."
71
Part 70 : "Dia bukan typeku.."
72
Part 71 : "Mari kita berkencan.."
73
Part 72 : Aku baik-baik saja..
74
Part 73 : Rahasia Baru Ms.Grey
75
Part 74 : Memberinya Kesempatan
76
Part 75 : Tetangga Baru
77
Part 76 : Makan malam di kencan pertama
78
Part 77 : Lagi??!
79
Part 78 : Teman Lama
80
Paet 79 : "Kau lebih dari cukup.."
81
Part 80 : Kalian sangat beruntung
82
Part 81 : Minta bantuan
83
Part 82 : Menambah Beban Hidupnya
84
Part 83 : Perseteruan Sesungguhnya Ms.Grey vs Franz
85
Part 84 : Harus Segera Berakhir
86
Part 85 : Menyelesaikan semuanya sendiri..
87
Part 86 : Rasa kalut Ms.Grey
88
Part 87 : Sadarlah !!
89
Part 88 : 'gadis itu'
90
Part 89 : Mainan Baru
91
Part 90 : Gelang Couple
92
Part 91 : Semakin Tidak Terkontrol
93
Part 92 : Kondisi Kritis Ms.Grey
94
Part 93 : Dimana Ms.Grey?
95
Part 94 : Pesan Rahasia Ms.Grey
96
Part 95 : Emoticon Gembok
97
Part 96 : Alia
98
Part 97 : Pengirim Anonim
99
Part 98 : Hampir Kehilangannya
100
Part 99 : Reinkarnasi Thommas Grey
101
Part 100 : Pencuri Laptop & Segel
102
Part 101 : Penyerangan di Kantor Polisi
103
Part 102 : Putus Asa
104
Part 103 : Penampilan Baru Ms.Grey
105
Part 104 : Cucu Kesayangan
106
Part 105 : Mundurnya Sang Presdir
107
Part 106 : Hal Paling Egois
108
Part 107 : Dendam Layla
109
Part 108 : Rahasia B1
110
Part 109 : Musibah
111
Part 110 : Hal yang Menyedihkan
112
Part 111 : Amnesia Sementara
113
Part 112 : Apakah Mimpi?
114
Part 113 : Masih Menyukainya
115
Part 114 : Kunjungan Mr.Zhou
116
Part 115 : Demi Kebaikan Jane
117
Part 116 : Kemunculan Layla
118
Part 117 : Rasa Penasaran Louis
119
Part 118 : Ketulusan Ms.Grey pada Albert (Lucas)
120
Part 119 : Surat Kecil untuk Albert
121
Part 120 : "AG"
122
Part 121 : Alat pelacak
123
Part 122 : Kunjungan Tak Terduga
124
Part 123 : Rahasia B1
125
Part 124 : Cinta dari Fansnya
126
Part 125 : Kepedihan yang Mendalam
127
Part 126 : Perjanjian
128
Part 127 : Pertemuan yang Mengejutkan
129
Part 128 : Just "Ana"
130
Part 129 : "Presdir Kim !"
131
Part 130 : She's Back !!
132
Pengumuman !!
133
Bab 131 : Seperti Melihat Hantu
134
Bab 132 : Halusinasi
135
Bab 133 : Putri Pak Kim??
136
Part 134 : "Maafkan Aku.."
137
Part 135 : "Musuh yang Sesungguhnya.."
138
Part 136 : Kecurigaan Louis
139
Part 137 : Bukti Baru
140
Bab 138 : Pesan Suara
141
Bab 139 : Ruang Rahasia
142
Bab 140 : Pesan Suara
143
Bab 141 : Mereka???
144
Bab 142 : Tong Sampah
145
Bab 143 : Arak
146
Bab 144 : Teka-Teki
147
Bab 145 : Manipulasi CCTV
148
Bab 146 : Kematian Leo
149
Bab 147 : Buku Besar
150
Bab 148 : Bohong..
151
Bab 149 : Momen Bahagia
152
Bab 150 : Apa itu Bahagia?
153
Bab 151 : Akhirnya..
154
Bab 152 : Ternyaman
155
Bab 153 : Saksi -> Tersangka
156
Bab 154 : Sel Sebelah
157
Bab 155 : Jangan Berharap
158
Bab 156 : Pacar Pertama Irene
159
Bab 157 : Jatuh Cinta Lagi
160
Bab 158 : Kencan Buta
161
Bab 159 : Kucing Liar
162
Bab 160 : Kecurigaan Ana
163
Bab 161 : Sergap
164
Bab 162 : Pembunuh
165
Bab 163 : Segel Thommas
166
Bab 164 : Ulah Jane
167
Bab 165 : Malam Gairah
168
Bab 166
169
Bab 167
170
Bab 168
171
Bab 169
172
Bab 170
173
Bab 171
174
Bab 172
175
Bab 173
176
Bab 174
177
Bab 175
178
Bab 176
179
Bab 177
180
Bab 178
181
Bab 179
182
Bab 180
183
Bab 181
184
Bab 182
185
Bab 183
186
Bab 184
187
Bab 185
188
Bab 186
189
Bab 187
190
Bab 188
191
Bab 189
192
Bab 190
193
Bab 191
194
Bab 192
195
Bab 193
196
Bab 194
197
Bab 195
198
Bab 196
199
Bab 197
200
Bab 198
201
Bab 199
202
Bab 200
203
Bab 201
204
Bab 202
205
Bab 203
206
Bab 204
207
Bab 205
208
Bab 206
209
Bab 207
210
Bab 208
211
Bab 209
212
Bab 210
213
Bab 211
214
Bab 212
215
Bab 213
216
Bab 214
217
Bab 215
218
Bab 216
219
Bab 217
220
Bab 218
221
Bab 219 - R.I.P
222
Bab 220 - R.I.P
223
Bab 221 - Ending !!!!!!!!!!!!!!
224
EPISODE BONUS YANG MENDEBARKAN !!!!!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!