Part 3 : Tidak seperti Ayahnya

Ana melepaskan jas Pak Kim dan menyerahkannya kembali pada Pak Kim sebelum masuk ke ruangannya.

"Biarkan aku sendiri.." Ana segera masuk keruangannya menuju sofa di depan meja kerjanya, ia menghempaskan tubuhnya lemas kesana.

Pak Kim adalah sekretaris ayah Ana sejak 18 tahun lalu. Ia bekerja dengan Ayah Ana saat ia baru berusia 20 tahun. Thommas, ayah Ana mendapati Pak Kim membantu ibunya (Grandma Jane) saat jatuh pingsan di pinggir jalan saat tengah berlibur ke negara itu. Pak Kim saat itu menolak pemberian hadiah berupa sejumlah uang yang sangat banyak dari Thommas dan justru mengatakan..

"Membantu seseorang tidak berarti harus mengharapkan imbalan apapun.. aku melakukan ini karena aku juga memiliki seorang ibu yang sudah cukup tua.. ibuku juga sedang sakit.. aku hanya berpikir bahwa harus menolong ibu tuan, aku tidak tau apa yang akan terjadi jika ia adalah ibuku.."

Hal ini membuat Thommas tertarik padanya dan semenjak itu menawarkan pekerjaan untuk menjadi asisten Thommas yang kebetulan sudah ia pecat beberapa waktu lalu karena lalai dalam pekerjaannya. Pak Kim di ajari banyak hal di perusahaan Thommas yang memang saat itu belum terlalu sukses dan masih sedang merintis di dunia bisnis.

Pak Kim sosok yang hangat dan sabar. Ibunya meninggal saat ia berumur 30 tahun. Setidaknya ia sempat membelikan ibunya mobil mewah, pakaian mewah, serta tinggal di apartemen yang mahal. Tapi ia tetap merasa belum cukup membahagiakan ibunya, terlebih ia belum sempat memberikan ibunya seorang menantu dan cucu. Bahkan hingga saat ini Pak Kim belum juga menikah. Karena ia masih merasa sedih karena ia tak sempat memenuhi keinginan ibunya untuk menikah. Ia merasa tidak perlu menikah karena tidak ada lg orang yang ingin ia bahagiakan. Baginya wanita hanya membuatnya kesulitan karena menurutnya wanita itu sangat rumit.

Ia selalu menyumbangkan sebagian gajinya untuk beberapa panti asuhan di negara K tersebut. Ia selalu melakukan itu setelah ibunya meninggal hingga saat ini.

***

Pak Kim masuk keruangan Ana membawakan nampan berisi semangkok ayam goreng ekstra pedas dan cheese spageti. Ana termenung melihat itu.

"Apa ini?" Tanya Ana heran.

"Anda belum memakan apapun sejak tadi, saya harap ini sesuai dengan selera anda.." jelas Pak Kim tanpa ragu. Tentu saja sebelum menyajikan makan siang untuk Ana di ruangannya Pak Kim sudah menghubungi Grandma Jane untuk menanyakan makanan kesukaan Ana, awalnya Grandma Jane tampak ragu-ragu namun ia menyebutkan beberapa makanan yang pernah ia lihat Ana memakannya dengan lahap.

Ana hanya tak habis pikir bagaimana Pak Kim bisa tau seleranya. "Hmm...terima kasih.." jawabnya singkat.

"Selamat menikmati Ms.Grey" Pak Kim segera berlalu keluar ruangannya.

Ana masih melihat makanan yang menggiurkan itu. Aroma pedas cabe dari ayam itu sangat menggoda ditambah cheese spageti yang tampak sangat nikmat. Tanpa berpikir panjang Ana langsung menyantap makanan itu dengan lahap setelah Pak Kim segera meninggalkan ruangannya.

"Ini benar-benar nikmat, Pak Kim sangat tau seleraku, ia terlihat seperti ayahku.. sangat memahamiku tanpa aku harus mengatakan apapun.." gumamnya dalam hati dengan tenang.

***

"Ana sering membuat spageti, khususnya cheese dan bolognise dengan ekstra daging, ia juga suka makanan apapun yang sangat pedas, ia tidak bisa meminum alkohol sejak beberapa tahun belakangan karena penyakitnya.. ia juga perokok berat, kau harus mengingatkannya untuk mengurangi kebiasaan buruk itu.." ucap Grandma Jane tegas. Lalu ia ingat Ana suka olahraga ekstrim bersama Thommas dulu.

"Dan ia suka semua hal terutama olahraga ekstrim seperti panjat tebing, memanah, arum jeram, berburu di hutan, ia benar-benar seperti seorang anak laki-laki.." panjang lebar penjelasan Grandma Jane pada Pak Kim di telepon tadi sesaat sebelum ia membelikan menu makan siang itu pada Ana, itu membuat Pak Kim kini sedikit banyak sudah mengetahui tentang Ana atasannya.

Terlepas dari Ana bosnya atau bukan, Pak Kim memandang Ana lebih berharga karena Ana anak satu-satunya dari Thommas, orang yang berjasa pada hidupnya saat ia terpuruk di masa muda dulu, ia ingin melindungi dan menjaga Ana seperti Thommas dulu menjaga dan melindunginya saat muda.

Pak Kim dulu sering ditawari untuk mendapatkan promosi, tapi ia selalu menolak karena ia tidak sanggup dan takut menerima beban tanggung jawab yang lebih besar, ia takut mengecewakan Thommas jika ia gagal melaksanakan tugasnya sebagai kepala divisi tertentu. Ia memutuskan hanya untuk menjadi sekeretaris Thomas Grey, selalu setia berada di sisi ayah Ana hingga ia meninggal dunia. Meski ia hanya seorang sekretaris tapi kini gajinya sudah hampir setara dengan Mr.Lee yang seorang Wakil CEO di perusahaan itu.

Drrrt...drrttt..

Ana segera menerima panggilan masuk di ponselnya. Panggilan dari B1.

"Bagaimana??...hmm...benarkah? Kalian harus segera menemukannya... baiklah... jangan kecewakan aku.."

Ana mengakhiri panggilan misterius itu. Mata indahnya menatap keluar jendela ruang kerjanya, membayangkan sosok yang selama ini ia cari, sosok yang selama ini ingin ia temukan bagaimanapun caranya.

***

Tok tok tok..

Pak Kim kembali masuk keruangan Ana. Ana menatap Pak Kim yang berjalan masuk Ana tampak mengenakan kacamata baca dan tengah membaca file-file kerja yang menumpuk di mejanya.

"Ms.Grey.. Nona Hyuna ingin menemui anda.."

"Siapa dia?" Tanya Ana bingung.

"Hmm..gadis di cafetaria tadi Ms.Grey.." jawab Pak Kim dengan nada hati-hati.

Ana hanya tersenyum sinis sambil mengangguk pelan.

"Baiklah.. suruh dia masuk.."

Lalu sosok gadis menyebalkan itu masuk keruangan Ana dan segera berlutut dihadapan Ana dengan terisak pelan.

"Ms.Grey.. aku mohon maafkan aku.. aku khilaf.. aku berjanji tidak akan melakukannya lagi.. aku mohon.. maafkan aku.." ia terisak sambil duduk bersimpuh memohon maaf pada Ana yang segera bangkit dari duduknya.

Ana hanya menatapnya dengan tatapan yang tak bisa di artikan. Pak Kim hanya terdiam berdiri didalam ruangan itu.

"Pak Kim..bawa kemari yang aku minta tadi.." ujar Ana lirih tanpa memalingkan pandangannya dari gadis malang itu.

Pak Kim lalu segera berlalu mengambil barang yang diperintahkan Ana untuk di ambil dari cafetaria siang tadi yang telah ia simpan di dekat meja kerjanya dengan seribu tanda tanya di pikirannya. Setelah kembali ke ruangan Ana, ia segera menyodorkan bungkusan itu pada Ana.

Ana melihat kedalam plastik itu, ia melangkah maju ke depan gadis itu.

Lalu...

Menumpahkan isi plastik itu ke lantai yang ternyata berisi potongan daging yang gadis itu serakkan di cafetaria saat bertengkar dengan Ana tadi.

"Makan itu.." timpal Ana lirih. Padahal daging itu sebelumnya telah dibuang ke dalam tempat sampah, dan bahkan kini berada di lantai ruangan Ana.

"Ms.Grey.." gumam gadis itu lirih dengan mata sembab masih berkaca-kaca. Bibirnya bergetar hebat.

"Makan itu.. maka aku akan memaafkanmu.." Ana bersandar di meja kerjanya sambil melipat kedua tangannya di dada. Pak Kim terperanjat kaget melihat perilaku Ana.

"I..ini..." tangan gadis itu tampak bergetar hebat menunjuk potongan daging yang berserakan di lantai.

"Apa kau tau? Ada jutaan orang di dunia ini yang tidak bisa makan dengan makanan layak.. Dan aku sangat membenci orang yang tidak bisa menghargai makanan.. bahkan aku bekerja keras agar aku bisa membantu orang-orang diluar sana agar mereka mendapatkan makanan yang layak untuk mereka makan.. Sedangkan kau.. dengan mudahnya tidak menghargai makanan itu.. ugh! Aku sangat membencinya.." Ana menatap dengan tatapan sinis.

"Tolong hukum aku dengan hukuman lain Ms.Grey.. makanan ini.. ini sudah sangat kotor.." mohon Hyuna masih menangis terisak.

"Aku rasa kau tidak ada bedanya dengan makanan itu.. karena kau bahkan lebih kotor dari sampah.." celetuk Ana dingin.

"Jika kau tidak sanggup sebaiknya kau segera pergi darisini.. aku sangat sibuk.."

"Ba..baiklah.. aku akan memakannya.." tukas Hyuna segera mengambil potongan daging itu dengan tangannya yang bergetar.

Ana hanya melihatnya dengan tatapan datar. Sedangkan Pak Kim masih berdiri terpaku, tak tau apa yang harus ia lakukan. Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Tentu saja Ia terkejut dengan perlakuan Ana pada Hyuna, bahkan Thommas saja tidak pernah berbuat kasar pada karyawannya, apalagi memberi hukuman seperti ini.

Hyuna memasukkan potongan daging itu kedalam mulutnya perlahan, ia tampak mencoba mengunyahnya hingga beberapa kali ia ingin termuntah namun ia tetap menahannya sambil terisak pelan.

Ia berusaha menelan daging didalam mulutnya hingga habis.

Ana tersenyum sinis.

"Baiklah.. kau sudah aku maafkan.. berdirilah.." pinta Ana.

"Pak Kim.. bawa dia keluar darisini.. Dan aku tidak ingin melihatnya lagi.." perintah Ana tegas.

"M..Ms.Grey anda berjanji akan memaafkanku.." tukas Hyuna segera berdiri.

"Aku memang sudah memaafkanmu.. tapi bukan berarti kau bisa tetap bekerja diperusahaan ini.. Pergilah.." Ana segera membalikkan tubuhnya berjalan menuju kursinya.

Hyuna segera berlari memeluk kaki Ana. Memohon hingga meronta-ronta.

"Tolong jangan pecat aku Ms.Grey !! aku akan melakukan apapun untukmu... aku mohon.. aku sangat membutuhkan pekerjaan ini.. aku mohon.."

Ana menepis tangan Hyuna dari kakinya dengan keras. Ana berjongkok ke depan Hyuna.

"Baiklah.. Hanya ada satu keinginanku.." bisik Ana pelan ke telinga Hyuna.

Hyuna mengangguk dengan cepat. "Katakanlah Ms.Grey.."

"Keluar dan pergi dari sini.. dan bawa mulut kotormu pergi jauh dari sini.." bisik Ana lirih.

Terpopuler

Comments

Tita Dewahasta

Tita Dewahasta

like 3

kutunggu feedback nya di karyaku "emak, aku pengen kawin" ya

2021-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 : Anavalia Grey / Ms.Grey
2 Part 2 : Kesan & Kekacauan Pertama
3 Part 3 : Tidak seperti Ayahnya
4 Part 4 : Seiring Berjalannya Waktu
5 Part 5 : Pertemuan yang Dinanti
6 Part 6 : Rahasia Lain Ms.Grey
7 Part 7 : Masa Lalu #1
8 Part 8 : Masa Lalu #2
9 Part 9 : Pertemuan Pertama yang Mendebarkan
10 Part 10 : Kecemasan yang bertambah
11 Part 11 : Perdebatan
12 Part 12 : Perempuan dingin yang gila
13 Part 13 : Potongan Puzzle #1
14 Part 14 : Kejutan untuk Bibi Layla
15 Part 15 : Penyusup di Mansion
16 Part 16 : Perhatian Pertama
17 Part 17 : Stalker
18 Part 18 : Gadis itu..
19 Part 19 : Breaking news !!
20 Part 20 : Penyusup di Rumah Sakit
21 Part 21 : Idientitas Ms.Grey
22 Part 22 : Aku Janji
23 Part 23 : Serangan di Basecamp
24 Part 24 : Dominic
25 Part 25 : Gosip di Kantor
26 Part 26 : Detektif Albert
27 Part 27 : Tipuan Muslihat Dominic
28 Part 28 : Suami Grandma Jane
29 Part 29 : Uang Tutup Mulut
30 Part 30 : Rasa Kesal yang Menggunung
31 Part 31 : Menikahlah..
32 Part 32 : Lucas
33 Part 33 : Api Cemburu
34 Part 34 : Penguntit
35 Part 35 : Ingin Tinggal Bersamaku..
36 Part 36 : Salju Pertama
37 Part 37 : Mr. Zhou
38 Part 38 : Kekasihmu??
39 Part 39 : Makna Tattoo Itu
40 Part 40 : Tingkah Mencurigakan Layla
41 Part 41 : Isu Kencan Louis
42 Part 42 : Perjodohan
43 Part 43 : Isu
44 Part 44 : Pertemuan Rahasia
45 Pengumuman !
46 Part 45 : First Game
47 Part 46 : Pengakuan
48 Part 47 : Kesepakatan
49 Part 48 : Keretakan
50 Part 49 : Keluarga Baru
51 Part 50 : Perseteruan
52 Part 51 : Diabaikan
53 Part 52 : Pertunangan
54 Part 53 : Halusinasi
55 Part 54 : Ucapan Terima Kasih
56 Part 55 : Percaya padamu
57 Part 56 : Seperti malaikat
58 Part 57 : Mudah Cemburu
59 Part 58 : Rahasia Besar #1
60 Part 59 : Rahasia Besar #2
61 Part 60 : Wajah Iblis
62 Part 61 : Gadis di Tangga Darurat
63 Part 62 : "Sejak lama.."
64 Part 63 : Perseteruan Ms.Grey vs Franz
65 Part 64 : "Makan ramen bersamaku??"
66 Part 65 : Pengakuan Layla
67 Part 66 : Pernyataan cinta pertama
68 Part 67 : Say No untuk Pernikahan
69 Part 68 : Tidak Ada Kata Terlambat
70 Part 69 : "Aku akan melindungimu.."
71 Part 70 : "Dia bukan typeku.."
72 Part 71 : "Mari kita berkencan.."
73 Part 72 : Aku baik-baik saja..
74 Part 73 : Rahasia Baru Ms.Grey
75 Part 74 : Memberinya Kesempatan
76 Part 75 : Tetangga Baru
77 Part 76 : Makan malam di kencan pertama
78 Part 77 : Lagi??!
79 Part 78 : Teman Lama
80 Paet 79 : "Kau lebih dari cukup.."
81 Part 80 : Kalian sangat beruntung
82 Part 81 : Minta bantuan
83 Part 82 : Menambah Beban Hidupnya
84 Part 83 : Perseteruan Sesungguhnya Ms.Grey vs Franz
85 Part 84 : Harus Segera Berakhir
86 Part 85 : Menyelesaikan semuanya sendiri..
87 Part 86 : Rasa kalut Ms.Grey
88 Part 87 : Sadarlah !!
89 Part 88 : 'gadis itu'
90 Part 89 : Mainan Baru
91 Part 90 : Gelang Couple
92 Part 91 : Semakin Tidak Terkontrol
93 Part 92 : Kondisi Kritis Ms.Grey
94 Part 93 : Dimana Ms.Grey?
95 Part 94 : Pesan Rahasia Ms.Grey
96 Part 95 : Emoticon Gembok
97 Part 96 : Alia
98 Part 97 : Pengirim Anonim
99 Part 98 : Hampir Kehilangannya
100 Part 99 : Reinkarnasi Thommas Grey
101 Part 100 : Pencuri Laptop & Segel
102 Part 101 : Penyerangan di Kantor Polisi
103 Part 102 : Putus Asa
104 Part 103 : Penampilan Baru Ms.Grey
105 Part 104 : Cucu Kesayangan
106 Part 105 : Mundurnya Sang Presdir
107 Part 106 : Hal Paling Egois
108 Part 107 : Dendam Layla
109 Part 108 : Rahasia B1
110 Part 109 : Musibah
111 Part 110 : Hal yang Menyedihkan
112 Part 111 : Amnesia Sementara
113 Part 112 : Apakah Mimpi?
114 Part 113 : Masih Menyukainya
115 Part 114 : Kunjungan Mr.Zhou
116 Part 115 : Demi Kebaikan Jane
117 Part 116 : Kemunculan Layla
118 Part 117 : Rasa Penasaran Louis
119 Part 118 : Ketulusan Ms.Grey pada Albert (Lucas)
120 Part 119 : Surat Kecil untuk Albert
121 Part 120 : "AG"
122 Part 121 : Alat pelacak
123 Part 122 : Kunjungan Tak Terduga
124 Part 123 : Rahasia B1
125 Part 124 : Cinta dari Fansnya
126 Part 125 : Kepedihan yang Mendalam
127 Part 126 : Perjanjian
128 Part 127 : Pertemuan yang Mengejutkan
129 Part 128 : Just "Ana"
130 Part 129 : "Presdir Kim !"
131 Part 130 : She's Back !!
132 Pengumuman !!
133 Bab 131 : Seperti Melihat Hantu
134 Bab 132 : Halusinasi
135 Bab 133 : Putri Pak Kim??
136 Part 134 : "Maafkan Aku.."
137 Part 135 : "Musuh yang Sesungguhnya.."
138 Part 136 : Kecurigaan Louis
139 Part 137 : Bukti Baru
140 Bab 138 : Pesan Suara
141 Bab 139 : Ruang Rahasia
142 Bab 140 : Pesan Suara
143 Bab 141 : Mereka???
144 Bab 142 : Tong Sampah
145 Bab 143 : Arak
146 Bab 144 : Teka-Teki
147 Bab 145 : Manipulasi CCTV
148 Bab 146 : Kematian Leo
149 Bab 147 : Buku Besar
150 Bab 148 : Bohong..
151 Bab 149 : Momen Bahagia
152 Bab 150 : Apa itu Bahagia?
153 Bab 151 : Akhirnya..
154 Bab 152 : Ternyaman
155 Bab 153 : Saksi -> Tersangka
156 Bab 154 : Sel Sebelah
157 Bab 155 : Jangan Berharap
158 Bab 156 : Pacar Pertama Irene
159 Bab 157 : Jatuh Cinta Lagi
160 Bab 158 : Kencan Buta
161 Bab 159 : Kucing Liar
162 Bab 160 : Kecurigaan Ana
163 Bab 161 : Sergap
164 Bab 162 : Pembunuh
165 Bab 163 : Segel Thommas
166 Bab 164 : Ulah Jane
167 Bab 165 : Malam Gairah
168 Bab 166
169 Bab 167
170 Bab 168
171 Bab 169
172 Bab 170
173 Bab 171
174 Bab 172
175 Bab 173
176 Bab 174
177 Bab 175
178 Bab 176
179 Bab 177
180 Bab 178
181 Bab 179
182 Bab 180
183 Bab 181
184 Bab 182
185 Bab 183
186 Bab 184
187 Bab 185
188 Bab 186
189 Bab 187
190 Bab 188
191 Bab 189
192 Bab 190
193 Bab 191
194 Bab 192
195 Bab 193
196 Bab 194
197 Bab 195
198 Bab 196
199 Bab 197
200 Bab 198
201 Bab 199
202 Bab 200
203 Bab 201
204 Bab 202
205 Bab 203
206 Bab 204
207 Bab 205
208 Bab 206
209 Bab 207
210 Bab 208
211 Bab 209
212 Bab 210
213 Bab 211
214 Bab 212
215 Bab 213
216 Bab 214
217 Bab 215
218 Bab 216
219 Bab 217
220 Bab 218
221 Bab 219 - R.I.P
222 Bab 220 - R.I.P
223 Bab 221 - Ending !!!!!!!!!!!!!!
224 EPISODE BONUS YANG MENDEBARKAN !!!!!!!!
Episodes

Updated 224 Episodes

1
Part 1 : Anavalia Grey / Ms.Grey
2
Part 2 : Kesan & Kekacauan Pertama
3
Part 3 : Tidak seperti Ayahnya
4
Part 4 : Seiring Berjalannya Waktu
5
Part 5 : Pertemuan yang Dinanti
6
Part 6 : Rahasia Lain Ms.Grey
7
Part 7 : Masa Lalu #1
8
Part 8 : Masa Lalu #2
9
Part 9 : Pertemuan Pertama yang Mendebarkan
10
Part 10 : Kecemasan yang bertambah
11
Part 11 : Perdebatan
12
Part 12 : Perempuan dingin yang gila
13
Part 13 : Potongan Puzzle #1
14
Part 14 : Kejutan untuk Bibi Layla
15
Part 15 : Penyusup di Mansion
16
Part 16 : Perhatian Pertama
17
Part 17 : Stalker
18
Part 18 : Gadis itu..
19
Part 19 : Breaking news !!
20
Part 20 : Penyusup di Rumah Sakit
21
Part 21 : Idientitas Ms.Grey
22
Part 22 : Aku Janji
23
Part 23 : Serangan di Basecamp
24
Part 24 : Dominic
25
Part 25 : Gosip di Kantor
26
Part 26 : Detektif Albert
27
Part 27 : Tipuan Muslihat Dominic
28
Part 28 : Suami Grandma Jane
29
Part 29 : Uang Tutup Mulut
30
Part 30 : Rasa Kesal yang Menggunung
31
Part 31 : Menikahlah..
32
Part 32 : Lucas
33
Part 33 : Api Cemburu
34
Part 34 : Penguntit
35
Part 35 : Ingin Tinggal Bersamaku..
36
Part 36 : Salju Pertama
37
Part 37 : Mr. Zhou
38
Part 38 : Kekasihmu??
39
Part 39 : Makna Tattoo Itu
40
Part 40 : Tingkah Mencurigakan Layla
41
Part 41 : Isu Kencan Louis
42
Part 42 : Perjodohan
43
Part 43 : Isu
44
Part 44 : Pertemuan Rahasia
45
Pengumuman !
46
Part 45 : First Game
47
Part 46 : Pengakuan
48
Part 47 : Kesepakatan
49
Part 48 : Keretakan
50
Part 49 : Keluarga Baru
51
Part 50 : Perseteruan
52
Part 51 : Diabaikan
53
Part 52 : Pertunangan
54
Part 53 : Halusinasi
55
Part 54 : Ucapan Terima Kasih
56
Part 55 : Percaya padamu
57
Part 56 : Seperti malaikat
58
Part 57 : Mudah Cemburu
59
Part 58 : Rahasia Besar #1
60
Part 59 : Rahasia Besar #2
61
Part 60 : Wajah Iblis
62
Part 61 : Gadis di Tangga Darurat
63
Part 62 : "Sejak lama.."
64
Part 63 : Perseteruan Ms.Grey vs Franz
65
Part 64 : "Makan ramen bersamaku??"
66
Part 65 : Pengakuan Layla
67
Part 66 : Pernyataan cinta pertama
68
Part 67 : Say No untuk Pernikahan
69
Part 68 : Tidak Ada Kata Terlambat
70
Part 69 : "Aku akan melindungimu.."
71
Part 70 : "Dia bukan typeku.."
72
Part 71 : "Mari kita berkencan.."
73
Part 72 : Aku baik-baik saja..
74
Part 73 : Rahasia Baru Ms.Grey
75
Part 74 : Memberinya Kesempatan
76
Part 75 : Tetangga Baru
77
Part 76 : Makan malam di kencan pertama
78
Part 77 : Lagi??!
79
Part 78 : Teman Lama
80
Paet 79 : "Kau lebih dari cukup.."
81
Part 80 : Kalian sangat beruntung
82
Part 81 : Minta bantuan
83
Part 82 : Menambah Beban Hidupnya
84
Part 83 : Perseteruan Sesungguhnya Ms.Grey vs Franz
85
Part 84 : Harus Segera Berakhir
86
Part 85 : Menyelesaikan semuanya sendiri..
87
Part 86 : Rasa kalut Ms.Grey
88
Part 87 : Sadarlah !!
89
Part 88 : 'gadis itu'
90
Part 89 : Mainan Baru
91
Part 90 : Gelang Couple
92
Part 91 : Semakin Tidak Terkontrol
93
Part 92 : Kondisi Kritis Ms.Grey
94
Part 93 : Dimana Ms.Grey?
95
Part 94 : Pesan Rahasia Ms.Grey
96
Part 95 : Emoticon Gembok
97
Part 96 : Alia
98
Part 97 : Pengirim Anonim
99
Part 98 : Hampir Kehilangannya
100
Part 99 : Reinkarnasi Thommas Grey
101
Part 100 : Pencuri Laptop & Segel
102
Part 101 : Penyerangan di Kantor Polisi
103
Part 102 : Putus Asa
104
Part 103 : Penampilan Baru Ms.Grey
105
Part 104 : Cucu Kesayangan
106
Part 105 : Mundurnya Sang Presdir
107
Part 106 : Hal Paling Egois
108
Part 107 : Dendam Layla
109
Part 108 : Rahasia B1
110
Part 109 : Musibah
111
Part 110 : Hal yang Menyedihkan
112
Part 111 : Amnesia Sementara
113
Part 112 : Apakah Mimpi?
114
Part 113 : Masih Menyukainya
115
Part 114 : Kunjungan Mr.Zhou
116
Part 115 : Demi Kebaikan Jane
117
Part 116 : Kemunculan Layla
118
Part 117 : Rasa Penasaran Louis
119
Part 118 : Ketulusan Ms.Grey pada Albert (Lucas)
120
Part 119 : Surat Kecil untuk Albert
121
Part 120 : "AG"
122
Part 121 : Alat pelacak
123
Part 122 : Kunjungan Tak Terduga
124
Part 123 : Rahasia B1
125
Part 124 : Cinta dari Fansnya
126
Part 125 : Kepedihan yang Mendalam
127
Part 126 : Perjanjian
128
Part 127 : Pertemuan yang Mengejutkan
129
Part 128 : Just "Ana"
130
Part 129 : "Presdir Kim !"
131
Part 130 : She's Back !!
132
Pengumuman !!
133
Bab 131 : Seperti Melihat Hantu
134
Bab 132 : Halusinasi
135
Bab 133 : Putri Pak Kim??
136
Part 134 : "Maafkan Aku.."
137
Part 135 : "Musuh yang Sesungguhnya.."
138
Part 136 : Kecurigaan Louis
139
Part 137 : Bukti Baru
140
Bab 138 : Pesan Suara
141
Bab 139 : Ruang Rahasia
142
Bab 140 : Pesan Suara
143
Bab 141 : Mereka???
144
Bab 142 : Tong Sampah
145
Bab 143 : Arak
146
Bab 144 : Teka-Teki
147
Bab 145 : Manipulasi CCTV
148
Bab 146 : Kematian Leo
149
Bab 147 : Buku Besar
150
Bab 148 : Bohong..
151
Bab 149 : Momen Bahagia
152
Bab 150 : Apa itu Bahagia?
153
Bab 151 : Akhirnya..
154
Bab 152 : Ternyaman
155
Bab 153 : Saksi -> Tersangka
156
Bab 154 : Sel Sebelah
157
Bab 155 : Jangan Berharap
158
Bab 156 : Pacar Pertama Irene
159
Bab 157 : Jatuh Cinta Lagi
160
Bab 158 : Kencan Buta
161
Bab 159 : Kucing Liar
162
Bab 160 : Kecurigaan Ana
163
Bab 161 : Sergap
164
Bab 162 : Pembunuh
165
Bab 163 : Segel Thommas
166
Bab 164 : Ulah Jane
167
Bab 165 : Malam Gairah
168
Bab 166
169
Bab 167
170
Bab 168
171
Bab 169
172
Bab 170
173
Bab 171
174
Bab 172
175
Bab 173
176
Bab 174
177
Bab 175
178
Bab 176
179
Bab 177
180
Bab 178
181
Bab 179
182
Bab 180
183
Bab 181
184
Bab 182
185
Bab 183
186
Bab 184
187
Bab 185
188
Bab 186
189
Bab 187
190
Bab 188
191
Bab 189
192
Bab 190
193
Bab 191
194
Bab 192
195
Bab 193
196
Bab 194
197
Bab 195
198
Bab 196
199
Bab 197
200
Bab 198
201
Bab 199
202
Bab 200
203
Bab 201
204
Bab 202
205
Bab 203
206
Bab 204
207
Bab 205
208
Bab 206
209
Bab 207
210
Bab 208
211
Bab 209
212
Bab 210
213
Bab 211
214
Bab 212
215
Bab 213
216
Bab 214
217
Bab 215
218
Bab 216
219
Bab 217
220
Bab 218
221
Bab 219 - R.I.P
222
Bab 220 - R.I.P
223
Bab 221 - Ending !!!!!!!!!!!!!!
224
EPISODE BONUS YANG MENDEBARKAN !!!!!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!