Ineffable Life (Ms. Mafia & Mr. Idol)
Hujan petir berlangsung cukup lama, sudah berhari-hari Ana disekap di sebuah kamar bawah tanah. Seseorang telah mengikat Ana di atas sebuah tempat tidur tua, pria itu hanya berdiri di depan tempat tidur itu sambil menatap dingin dengan tatapan kosong pada Ana.
Sekujur tubuh Ana sudah dipenuhi luka memar karena pukulan dan siksaan dari pria berusia sekitar 50 tahunan itu.
"Lepaskan akuuu..tolong...aku mohon tolong aku..hentikan paman..tolong..aku mohon.." Ana tampak menghentak hentakkan kakinya di atas tempat tidur, iya berusaha melawan, terus berusaha teriak meminta pertolongan. Meski ia tahu itu hanya usaha yang sia-sia.
Pria itu lalu mendekat dan kembali akan melayangkan tamparan keras pada wajah Ana.
Deg !!
Mata Ana terbelalak, nafasnya terengah-engah, keringat mengucur diseluruh tubuhnya. Ia bangkit dari tidurnya, mimpi buruk itu masih selalu hadir meski sudah 20 tahun berlalu. Ana segera bangkit dari tidurnya dan duduk di pinggir tempat tidur yang luas, diliriknya jam digital hitam di atas meja samping tempat tidur "masih pukul 2.05 dini hari.." gumam nya dalam hati. Ia menghela nafas dengan berat, Ana berusaha meraih gelas kaca disamping jam itu lalu segera meneguk air didalamnya dengan cepat. Sesekali ia mengusap kasar wajah cantiknya mencoba melupakan bayangan bayangan dari mimpi buruknya.
Ana lalu meraih ponselnya dan mendapati sebuah pesan dari B1.
"Itu informasi palsu Ms.Grey.. dan pengiriman ke rusia selesai..".
Ana segera menekan menu call pada layar ponselnya, tak peduli meski sudah larut malam.
"Teruskan pencarian.. dan kau tau kan apa yang harus dilakukan pada penipu-penipu busuk itu..??" suara Ana terdengar agak lirih, ia juga segera menutup teleponnya tanpa menunggu jawaban dari orang yang ia telepon lalu kembali meletakkan ponselnya ke atas meja.
Ana bangkit dari tempat tidurnya. Membuka laci meja kecil tadi dan mengambil sebungkus rokok miliknya beserta mancis tua peninggalan mendiang ayahnya. Ana berjalan ke teras kamarnya yang langsung berhadapan dengan kolam berenang super mewahnya. Tak disadarinya ia sudah menghabiskan 4 batang rokok dengan cepat. Tersadar akan hal itu ia segera kembali ke kamar, menyimpan kembali rokok dan mancisnya di laci.
Kemudian ia mengambil sebuah botol obat berwarna abu-abu dan mengeluarkan 1 butir tablet berwarna putih kecil, ia segera menenggak obat tidur itu agar ia segera bisa kembali tidur.
Ana sudah ketergantungan obat tidur 10 tahun terakhir sejak ia berusia 18tahun. Ia mengalami susah tidur yang cukup parah dan selalu bermimpi buruk seperti yang baru saja ia alami. Ia bahkan pernah hampir 5 hari tidak tidur. Dengan nafas yang masih tersengal Ana kembali merebahkan tubuhnya lalu menarik selimut hingga di bawah dagunya dan mencoba kembali untuk tidur.
***
Keesokan paginya..
Ana dibangunkan oleh alarm nya.
Pukul 6.00 pagi.
Ana segera duduk dan menggeliatkan badannya, meregangkan seluruh ototnya yang masih terasa tegang. Tanpa menunggu terlalu lama Ana segera bangkit dari tempat tidur, meraih sebuah remote di dinding dan menekan tombol 'open' yang seketika seluruh gorden di sekeliling kamarnya terbuka otomatis, ia kembali menaruh remote itu dan berlalu keluar kamar menuju ruang gym-nya.
Tiap Pagi Ana biasanya menyempatkan diri untuk berolahraga sekitar 20 menitan, setelahnya ia akan membuat sarapan sendiri, dan kali ini ia membuat omlette dengan sosis dan semangkuk salad buah+sayur.
***
Ana mengenakan stelan blazer berwarna coklat tua, ia juga sudah mengenakan heels yang senada dengan pakaiannya, rambutnya dikuncir tinggi menambah pesona tegas pada wajahnya yang cantik hampir sempurna. Ia melangkah menuju mobilnya yang sudah stand by di halaman depan, ia selalu berkendara sendiri kemanapun ia pergi jarang sekali menggunakan supir, kini ia berkendara dengan mobil baru yang didapat dari neneknya Jane sebagai hadiah ucapan selamat atas jabatan barunya sebagai Presdir di Grey World perusahaan ayahnya.
***
Beberapa hari yang lalu..
"Grandma, kau tidak perlu membelikanku mobil ini..simpan saja uangmu untuk kesenangan dirimu sendiri.." tukas Ana dengan nada kesal.
"Aku hanya memberikanmu barang yang pantas untuk kau kenakan.." ucap neneknya terdengar sinis.
"Ini terlalu berlebihan.." gusar Ana lirih sambil memperhatikan sebuah mobil Bugatti Veyron berwarna hitam seharga $ 3,4 juta atau setara 34 milyar di depannya itu.
"Kau bisa merubah warnanya jika kau mau.." Jane berusaha merayu Ana yang ia tahu pasti enggan menerima pemberiannya itu.
"Aku rasa ini bukan soal warna" gumamnya dalam hati. "Apa ada hal lain yang ingin kau katakan?" Potong Ana mengalihkan pembicaraan.
"Tidak.. ucapan terima kasihmu sudah cukup.."
"Baiklah.. terima kasih.. aku harus membereskan barang-barangku.." Ana berusaha mengakhiri drama ini dan tentu saja segera memutus panggilannya begitu saja.
"Dia benar-benar sangat sulit untuk ku kendalikan.." gumam Jane dalam hati kesal karena teleponnya selalu dimatikan begitu saja oleh Ana, bahkan terkadang di abaikan olehnya.
***
Tampak dari depan 2 orang penjaga berdiri siaga di depan pintu masuk gedung dengan mengenakan stelan jas hitam. Ana memperlambat laju mobilnya, tapi justru terus berjalan menuju arah parkiran bawah tanah yang mana parkiran itu hanya untuk karyawan. Sebelumnya Pak Kim sudah memberitahukan pada para penjaga plat mobil yang di kendarai Ana agar di sambut dengan baik dan hormat. Tapi mereka justru bingung melihat Ana tidak berhenti di depan pintu masuk, sebagaimana biasanya dilakukan para eksekutif di perusahaan itu.
Mereka segera menghubungi Pak Kim.
"Pak Kim mobil Ms.Grey sudah tiba tapi ia menuju parkiran bawah tanah.." jelas salah seorang penjaga.
"Apa?? Baik..aku segera menunggunya di depan lift.." Pak Kim segera berlari menuju pintu lift di dekat loby kantor.
Tak lama kemudian Ana memang muncul disana bersama beberapa karyawan lain di dalam lift itu.
Pak Kim segera menunduk menyambut Ana di depan lift. Bersama beberapa pengawal untuk Ana.
"Hello Ms.Grey, selamat datang di Grey World.." sapa Pak Kim sambil menunduk menyapa.
Seketika sekeliling Ana terkejut mendengar nama yang disebut Pak Kim. Saat tersadar mengingat nama Grey, seketika karyawan di sekeliling Ana ikut membungkuk menyapanya.
Ana yang merasa risih hanya tersenyum tipis.
"Hallo.." jawabnya singkat segera berjalan menuju ruangan meeting di lantai 1 serambi di dampingi Pak Kim dan pengawalnya.
Selama menuju ruang meeting terdengar samar-samar semua karyawan di lantai 1 itu saling berbisik satu sama lain membicarakannya.
"Apa dia anak presdir Thommas.."
"Aku dengar dia akan menggantikan ayahnya disini.."
"Dia tampak sinis sekali.. tidak seperti ayahnya.."
"Dia terlihat lebih dingin dari ayahnya.."
"Dia cantik sekali.."
"Wajahnya canyik seperti malaikat.."
"Dia terlihat sangat sempurna.. aku sangat iri !!"
"Aku dengar Tuan Thomas tidak memiliki anak.."
"Jadi siapa dia??" bisik gadis bergaun putih itu lirih.
Deg !!!!
Seketika gadis dengan dress putih itu terdiam terpaku ketika ia sadar saat ini Ana menatapnya dengan tatapan dingin. Ana yang telah menghentikan langkahnya menatap gadis itu dan mulai mendekatinya.
Gadis itu hanya berdiri terpaku menahan napasnya karena merasa terintimidasi oleh tatapan tajam Ana.
"Hallo..saya Anavalia Grey.. aku rasa kau harus mengenalku agar kau bisa berbicara di belakangku sesuai fakta.. hmm.. apakah aku harus meminta izinmu untuk menggantikan ayahku disini??" Ana tersenyum manis tapi dengan tatapan mata yang mematikan.
Seketika semua orang tercengang melihat kejadian itu. Gadis itu tak sanggup berkata-kata, matanya berkaca-kaca menahan tangisnya yang akan pecah.
"Ma..maafkan aku Ms.Grey.." ujarnya tertunduk malu. Pak Kim segera membawa Ana ke ruang meeting.
"Ms.Grey kita harus segera keruang meeting..semua orang sudah menunggu.." sela Pak Kim ditengah suasana tegang itu.
"Sampai jumpa Nona.." Ana segera berpaling melangkah menjauh darinya. Gadis itu seketika terduduk lemas ketakutan akan dipecat setelah mengalami kejadian itu.
***
>> Ilustrasi foto yang author gunakan merupaka artis/aktor ternama dan hanya sebagai imajinasi author saja, untuk memudahkan pembaca membayangkan perawakan masing-masing karakter 😊
Anavalia Grey (Ms.Grey)
Bugatti Veyron
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Eni Kusumawati
wajahnya kurang galak
2024-01-09
0
💞Amie🍂🍃
semangat kak, mampir juga di karyaku ya Don't leave me my dear.
mari saling bantu dengan boom like😁 dan teman- temannya
2022-07-14
1
Tita Dewahasta
halo, aku datang membawa likeeee
2021-04-05
1