Rumah

Setelah melewati perjalanan cukup jauh, dan sekarang aku sudah berdiri di depan rumahku yang sederhana, namun aku sangat merindukannya.

Disini masih pagi sekali, pukul 05.30 aku sudah sampai rumah , setelah dari terminal aku langsung naik taxi di sekitar terminal, jadi langsung sampai tujuan.

Tapi pandangan pertama ketika ku melihat rumah sudah membuatku kecewa, bapak bilang uang yang aku kirimkan akan dibuat untuk memasang keramik depan rumah, tapi ini nyatanya masih zonk. Dalam hati aku berkata, bahwa aku telah dibohongi lagi.

Aku melangkah sampai depan pintu, ku ketuk pintu itu.

Tok... Tokk... Tookk..

Terdengar suara dari dalam rumah , sesosok laki laki yang selama ini kurindukan , aku sangat menyayanginya tetapi dia selalu menaruh garam di sekujur luka sayatan di hatiku. Dia adalah bapakku.

" Siapa ?" ucap bapak sambil membukakan pintu.

Aku terdiam, aku memendam kecewa, aku memendam amarah, tapi aku hanya diam . Bapak terkejut melihatku, bapak bertanya kenapa tiba tiba pulang gak ada kabar .

" Lya, kok tiba tiba pulang, gak ada kabar juga mau pulang ?"

" Lya masuk rumah dulu ya pak, Lya beberes sebentar baru Lya beri tahu alasannya ke bapak " Aku langsung masuk rumah , aku masuk ke kamarku, aku syok, kamarku tak ubahnya seperti gudang yang sudah bertahun tahun tidak terawat, kotor dan baunya seperti ruang kosong lama, aku ingin menangis , kenapa begini pak ? Kenapa ?

" Kamu bawa oleh oleh apa nak? Bapak laper sekali "

Aku diam saja, sambil menahan air mataku, aku hanya mengeluarkan beberapa oleh oleh untuk bapak, tanpa sepatah kata pun terucap, bapak langsung memakannya.

Aku menyingkap lengan baju dan jeansku, aku ambil sapu dan membersihkan semuanya, setelah hampir satu jam aku bersih bersih, kubuka jendela kamarku, biar udara masuk, ku semprot setiap sudut kamarku dengan menggunakan pewangi ruangan, ku ganti spreiku , aku taruh barang bawaan ku di atas meja. lalu aku beranjak untuk mandi.

Di dapur kulihat, bapak makan oleh olehku tadi dengan lahap, mungkin bapak memang lapar, melihatnya makan sampai begitu, semua amarah yang berkecamuk di hatiku luntur semua, aku menyapanya , ku Salami tangannya .

" Pak, gimana kabarnya , makannya pelan pelan pak, nanti tersedak " ucapku duduk di depan bapak sembari mengambilkan segelas air putih untuk bapak

" Baik Lya, iya bapak lapar sekali,kemarin bapak gak makan , soalnya bapak takut gula bapak naik, tapi sekarang bapak lemes, makanya ada makanan langsung bapak makan "

" Iya pak, bapak sudah periksa lagi belum?"

" Belum , gak ada duit , kamu kenapa pulang?"

" Kontrak Lya sudah habis pak, lagian kan Lya mau kuliah lagi pak "

" Kuliah lagi... Kuliah lagi, kenapa sih yang ada di otak kamu itu hanya kuliah terus, gak ada gunanya kuliah itu, yang penting itu cuman duit, paham kamu " bentak bapak sambil berdiri menggebrak meja yang ada di depanku

Seketika amarahku muncul kembali.

" Itu impianku dari dulu pak, karena apa ? orang tuaku tidak paham apa keinginan anaknya, ok karena orang tua gak mampu, makanya aku kerja dulu, sekarang aku tanya ke bapak, uang selama 2 tahun aku kirim ke bapak, jadi apa ? mana yang kata bapak akan pasang keramik? mana yang kata bapak akan perbaiki rumah walau cuman sedikit, mana pak? mana ? Aku udah kirim ke bapak hampir 35 JT, jadi apa pak? Ada yang buat sedikit aja renovasi rumah? Zonk pak, bapak bohongi aku, terus uang yang kata bapak akan bapak ganti buat kuliahku, bapak akan ganti? enggak kan, aku bukannya kurang ajar pak, aku kecewa sama bapak, sangat kecewa " aku pergi meninggalkan bapak di dapur sendiri .

Aku mandi , aku berfikir aku masih ada sisa uang lebih , aku berfikir untuk sedikit merenovasi rumah. harus ada yang berubah setelah aku pergi selama 2 tahun, masak tidak ada yang nyantol di rumah .

Tapi mungkin lebih baik aku cek ke kampus tujuanku kuliah dulu, setelah biaya semua tercover baru aku mikir untuk perbaiki rumah.

...***...

Bapak memanggilku, matanya sembab , kelihatan sekali bapak abis nangis, aku kasihan, tidak tega tapi hatiku sangat kecewa.

" Lya tolong kesini "

" Iya, ada apa pak? "

" Bapak tahu kamu kecewa sama bapak karena bapak gak ada penghasilan, karena bapak sakit sakitan"

" Jangan bilang bapak sakit sakitan, aku gak suka dengernya pak , aku gak masalah bapak dirumah, aku gak masalah bapak gak kerja, tapi aku mohon pak, cari uang itu susah, mohon pak, kalau dipercaya jangan ngecewain pak, bapak selalu saja bilang aku sama ibu itu gak bisa dipercaya, tapi ini , bapak aku udah kecewa berkali kali karena bapak , jangan buat aku kecewa lagi pak, aku mohon ke bapa, sakit hati aku pak , ditambah lagi bapak menganggap remeh impianku, kalau aku bisa kuliah , aku bisa dapet kerjaan bagus Deket rumah, itu semua untuk siapa pak? untuk bapak , kenapa bapak tega menganggap rendah impianku pak"

" Karena bapak gak bisa ganti uang yang udah bapak pake "

" Ya Allah, aku sudah menebak semuanya pak , bapak.pake untuk apa uang sebanyak itu pak ?"

" Bapak untuk beli obat herbal , tapi belum ada hasilnya sekarang "

" Ya Allah pak , terus kata bapak kenari itu mana ?"

" Bapak jual, buat sehari hari "

" Ya Allah pak, itu uang... astagfirullah ya Allah , sudahlah pak, Lya capek , Lya pengen istirahat dulu pak "

Aku langsung masuk kamar, aku menangis sejadi jadinya , aku gak kuasa menahan kekecewaan ku, ini di rumah, tapi aku justru tak merasa nyaman disini, kenapa ya Allah.

Aku lelah.

...***...

Aku bangun malam sekali , sekitar jam 10.00 malam, aku bangun langsung ke dapur karena aku lapar sekali, aku mencari lauk, bapak gak ada lauk, aku cari nasi juga gak ada, aku cari lagi oleh oleh yang kubawa tadi, dan ternyata sudah gak ada , astaga satu box sudah habis , ya sudahlah, aku lihat di koperku ada masih ada mie instant, lalu aku masak mie instant itu di dapur, ku lihat bapak ternyata udah tidur, aku lihat bapak tidur lelap sekali, syukurlah kalau bisa tidur nyenyak bapak ,

Mie ku sudah matang, aku taruh di mangkok besar, ku campur sama saos sama kecap, itu saja sudah enak sekali.

Aku sudah lama sekali enggak masak, aku berfikir besok pagi untuk kepasar, dan beli beberapa bahan makanan, besok masak masak kesukaan bapak, soto ayam .

Ketika aku makan mie, tiba tiba hpku berbunyi ,ternyata dari mbak Yanti ,

" Ncuss, udah bobo ya ? Nico dari tadi gak bisa bobo, demam, manggilim ncuss Mulu, baru kepikiran buat tlp.ncuss, kalau belum bobo , boleh tlp Nico sebentar enggak ncuss ?"

Aduh kasihan banget Nico, apa kutlp sekarang aja ya, iyalah ku tlp aja sebentar.

" Halo...."

" Halo, eh Nico ada ncuss nih, cepet mau ngomong enggak ?"

" Ncuss... Nico kangen ma ncuss "

" Iya Nico sayang, ncuss juga kangen, tapi sekarang udah malem, Nico bobo dulu ya sayang, besok ncuss tlp lagi "

" Iya ncuss , dah ncuss "

" Iya Nico dadah met bobo Nico "

...****...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!