Kenapa harus berubah

...***...

Aku sampai di kamarku, karena hari ini libur, aku memiliki banyak waktu untuk beristirahat, aku ganti baju tidur, dan ku berbaring di kasurku. Yah memang empuk , beda dengan yang dirumah , pantas saja bapak meminta ku untuk membelikan kasur. Aku mendengarkan lagu sambil tidur, aku biasa menggunakan headset, yah walaupun banyak yang bilang itu tidak baik , tapi tetap saja aku lakukan. dan akhirnya aku pun terlelap tidur.

...***...

" Lya ... Lya... " ucap seseorang dibalik pintu rumahku

Sepertinya itu suara bapak , tapi masak bapak sudah pulang . kan bapak jualan di kontrakan Jakarta.

Kuintip dari jendela, ah iya benar saja itu bapak. Kubukakan pintu rumah , dan ku temui bapak ada di depan rumah, tapi mukanya kelihatan sangat lesu.

" Lho bapak sudah pulang ?" ucapku sambil menyalami tangan bapak

" Bapak pulang, bapak capek disana sendirian " ucap bapak masuk ke rumah

" Bapak mau dibikinin teh atau kopi ?"

" Kopi nak , yang panas ya nak, bapak capek sekali "

" Pak ini kopinya " ucapku sambil meletakkan kopi di atas meja makan "

Bapak mendekat dan mulai meminumnya , bapak duduk di kursi disampingku.

" Ibumu ada kabar enggak ?"

" Enggak ada pak, emang gimana pak ?"

" Dasar Brengsek, dia sudah merusak hidupku "

" Bapak kenapa ?"

" Bapak disana dagang sendirian , bangun jam 3 pagi , tutup jam 10 malam. Belanja sendiri , masak sendiri, siapin semuanya sendiri, remuk badan bapak "

" Ya udah pak istirahat dulu dirumah, dagangnya lanjut nanti aja "

" Dagang gimana ? Bapak udah gak mau dagang lagi, bapak capek, gara gara ibumu itu bapak sekarang susah, kalau ketemu pengen kupenggal kepalanya, sekarang kamu siap siap bajumu taruh koper semua "

" Maksud bapak apa pak? Kenapa Lya suruh nyiapin koper ?"

" Kamu bakal bapak anter ke rumah ibumu, kamu hidup aja sama ibumu, enak banget dia , dia yang selingkuh, yang dikasih tanggungan anak aku "

Rasanya seperti disambar petir , aku ingin menangis mendengar ucapan bapak, apakah bapak menganggap aku sebagai beban hidupnya, Ya Allah apa salahku ?

Aku tak bisa berkata apa apa , aku hanya melakukan yang diminta bapak , pandanganku benar benar sudah kosong, aku merasa tercabik cabik hatiku.

" Lyaaaaaaa.... sudah belum? Dasar anak pelacur, lama sekali cuman siap siap aja "

" Maaf pak, ini Lya sudah siap " Aku sakit hati dengar amarah bapak yang meledak ledak kepadaku.

" Sekarang kita pergi ke rumah ibumu "

...***...

Selang 3 jam perjalanan, aku sampai di rumah ibu, ibu disana baru bercakap dengan nenek di depan rumah.

Aku dan bapak mendekati mereka , bapak masih dalam amarahnya

" Lho bapak ? bapak aja Lya kesini? bapak mau jemput ibu lagi pak? ibu yakin bapak akan jemput ibu lagi " ucap ibu girang

" Jangan terlalu berharap, setelah semua kebohongan kamu, kamu masih menganggap aku akan memaafkanmu , aku kesini hanya ingin mengantarkan anakmu, aku gak mau punya tanggungan anak, aku hidup sendiri, punya dia justru malah tambah ngrepotin aku "

Aku seketika menangis , aku tidak dapat berkata apa apa lagi, aku hanya bisa menangis dan terdiam.

" maksud bapak apa ? Enggak ibu gak mau nanggung Lya disini, orang bapak yang kekeh bercerai, ya sudah tanggung itu anak , aku gak mau "

" Ibu macam apa kamu ini , dasar Pelacur "

" Jaga omongan kamu pak, siapa yang pelacur ?"

" Siapa lagi kalau bukan istri brengsek kaya kamu "

" Melihat semua ini, aku semakin bersyukur karena aku sudah bisa cerai dengan kamu, sikap kamu terlalu kasar dan arogant "

Mendengar setiap kata demi kata , yang semuanya berisi penolakan terhadap hadirnya aku, sangat menyakitkan, aku mencoba bertahan, tapi hatiku tidak, kaki tidak mampu menopang badanku lagi, dan akhirnya aku terjatuh , dan aku sudah tidak ingat apa apa lagi "

...***...

Aku tersadar tapi aku tak tahu aku dimana , semuanya baru, aku tidak mengenalinya , Aku berbaring di kasur, aku bingung .

" Aku .... Aku... " ucapku tertatih masih setengah sadar

" Kamu udah bangun Lya, ini nenek "

" Hmmm.... Nenek ?"

" Iya Lya, Alhamdulillah kamu udah bangun Lya "

" Iya nek, Lya tadi kenapa nek ?"

" Sudah jangan dibahas lagi, ini dimakan dulu ya, biar agak enakan "

" Iya nek, bapak sama ibu kemana nek ?"

" Mereka ada di depan, nenek panggilkan dulu ya "

" Gak ... gak usah nek, bapak ibu gak suka sama Lya "

Nenek tetap pergi ke depan tanpa menghiraukan ucapanku.

...***...

Bapak ibu ada di depan, mereka tampak canggung satu sama lain , ego mereka dipertaruhkan disini. Nenek muncul dari balik pintu, mengagetkan mereka.

" Kalian berdua, sedikit saja turunin ego kalian, beri kesempatan ke anak kalian untuk ngungkapin apa yang membuatnya nyaman, dia masih kecil... tapi dia punya hati , ucapan kalian berdua tadi menyakiti jelas perasaan anak kalian, kalau tidak, enggak mungkin dia sampai terjatuh dan pingsan, dipikir berulang kali sebelum ngomong itu, sekarang kalian yang bermasalah tapi anak kalian yang menanggung beban kaya gini, kalau kalian gak mau satu sama lain ngerawat Lya, bawa Lya ke panti asuhan saja " ucap nenek panjang lebar menunjukkan kekecewaannya .

Seketika bapak ibu menatap nenek, mereka seakan berfikir masalah ini.

" Mungkin lebih baik iya dia dibawa ke panti asuhan " ucap bapak

" Aku pikir itu lebih baik " ucap ibu menimpali

Nenek terkejut bukan main dengan ucapan kedua anaknya itu, nenek meradang dan benar benar marah.

" INGET KATA IBU, GUNAWAN... MARTINA..., KALIAN BERDUA YANG BODOH, KALAU SAMPAI CUCU IBU TERLANTAR, HIDUP KALIAN AKAN LEBIH BURUK DARI HIDUP CUCU NENEK, SEKARANG KALIAN PERGI, JANGAN BALIK LAGI, LYA AKAN HIDUP SAMA NENEK "

Dan begitulah, bapak ibu pergi , sedangkan aku hidup bersama nenek, nenek sangat menyayangiku, aku hidup bahagia walau hatiku kosong karena orang tuaku pergi menelantarkanku, aku hidup bersama nenek kurang lebih 3 tahun, sesudah itu aku diambil bapak lagi, aku belum tahu apa alasannya, dia hanya bilang karena nenek sudah sangat tua, dia ingin merawatku. Dan benar saja, selang seminggu aku pulang ke rumah bapak , nenek meninggal. Aku menyayangimu nek. Dan sampai sekarang aku tidak bagiamana kabar ibu. Dan aku dibesarkan di rumah bapak, dengan semuanya sudah berubah, bapak tidak menyayangiku seperti dulu, bapak selalu menekan finansial kepadaku, bapak sudah menikah lagi dengan seseorang yang tidak suka denganku, dan semua ucapan kasar bapak kepadaku setiap hari.

Sampai disini aku selalu bertanya apa alasan bapak menjemputku dari rumah nenek, padahal dulu dia sangat ingin membuang ku ...

Sebenarnya apa pantas, ketika orang tua tidak mampu mempertahankan keutuhan rumah tangga, lantas anak yang kalian sudutkan sebagai sebuah beban dalam hidup kalian, dia lahir di kehidupan kalian tanpa adanya dia meminta, lantas kenapa hadiah Tuhan yang diberikan kepada kalian justru kalian jadikan kambing hitam atas semua masalah. Kenapa ?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!