Di ujung tanduk

...***...

Kamarnya cukup luas, dan bersih, ada jendela yang menghadap ke jalan raya, dan menghadap ke pasar, Oh iya didepan pangkalan itu sudah pasar Jatinegara, jadi bapak mulai besok kalau mau belanja lebih dekat,

Ini dia kamarku dan kamar bapak ibu, aku tidur bertiga, rapi bersih dan teratur, pasti harga sewa sini mahal sekali, apalagi di Jakarta.

Aku disuruh bapak istirahat , tapi karena bapak ibu dibawah aku ikut mereka ke bawah, karena aku takut sendirian.

" Pak, ibu... " ucapku memanggil bapak ibu sambil menuruni tangga

" Lho Lya kok turun lagi kenapa nak ?" ucap ibu

" Lya takut diatas sendirian Bu, belum kenal tempatnya "

" Ya sudah duduk di kursi itu saja Lya, apa Lya sudah laper ?" tanya bapak

" Belum kok pak, pak Pangkalannya bagus ya, kamarnya juga bagus pak, kamar mandinya juga bersih gak kaya yang di kontrakan kemarin "

" Iya Lya, ini Alhamdulillah sekali kita bisa dapet tempat sebagus ini, dan Mbak Wulan memberikan satu tahun gratis buat kita, Alhamdulillah sekali "

" Gratis pak ? Seriusan gratis? Kok aneh ?"

" Maksud kamu aneh apa Bu? Justru Alhamdulillah sekali kalau ada orang yang berbuat baik sama kita, selama tidak ada yang merugi kan gak masalah to Bu ?"

" Iya tapi kan Wulan baru aja kenal ma kita pak, kenapa bisa sebaik itu sama kita, kan aneh "

" Sudahlah Bu, jangan ajak berdebat, bapak mau bereskan ini dulu "

" Lho yang ajak berdebat itu siapa pak, kenapa bapak apa apa jadi sensitif sekali kalau ibu bahas Wulan "

" Stop Bu, ngaca dulu, instropeksi dulu aja, baru ajak bapak berdebat, ngerti Bu , sekarang selesaikan tugas kamu aja, bapak juga selesaikan tugas bapak "

Ibu tidak menjawab bapak, ibu langsung keluar tanpa menghiraukan bapak.

" Bener bener kaya anak kecil kamu itu Bu, Aku ini kamu anggap apa, aku suami kamu seenggaknya hargai aku "

" Pak, sudah jangan marah marah, Lya aja yang bantuin bapak beberes ya "

" Enggak nak, istirahat aja, bapak bisa menyelesaikannya nak "

" Lya kasihan sama bapak, kenapa ibu begitu pak ?"

" Jangan pedulikan sikap ibuumu seperti itu, kamu jangan seperti itu kelak kalau sudah punya suami ya nak, gak baik kaya gtu "

" iya pak "

...***...

Ibu marah dengan bapak, ibu keluar kontrakan dan ibu pergi ke arah selatan, tidak tahu mau kemana tujuan ibu . Aku menyayangkan sikap ibu, kenapa ibu bersikap seperti itu. Aku pun segera bergegas membantu bapak membersihkan semuanya.

...***...

" Lho Martina.... ini beneran Martina kan ?" ucap seseorang

" A... loh kok kamu bisa disini, kamu Agung kan?"

" Heheheh, iya Martina aku agung, aku baru aja pulang 2 hari ini , aku nanyain kabarmu terus , tapi kamu gak ada respond ke aku "

" Ehhhh.... kamu kok bisa ada disini Gung ?"

" Ya memang rumahku sekitar sini Mar , oh ya ngomong ngomong udah makan belum? Cari makan yuuk, gak nyangka banget bisa ketemu kamu disini "

...***...

" Mau makan apa Mar ?"

" Ikut kamu aja Gung "

" Emmm ok, beli sate kambing 2 ya, sama minumnya es jeruk 2 "

" Baik pak "

" Kamu kok bisa disini Mar, rumah kamu daerah sini juga? Kok aku baru kali ini liat kamu disini ya?"

" Ehhh.... enggak , aku ikut suami merantau jualan mie ayam disini "

" Ouh.... aku pikir kamu dah ceraiin dia Mar ?"

" Maksud kamu ?"

" Iya kamu kemarin kan sempet bilang mau ceraiin dia, terus nglanjutin hubungan kita "

" Sudahlah , jangan bahas kaya gtu lagi, aku hampir saja dicerai suamiku kemarin, aku sudah punya anak, aku punya banyak pertimbangan Gung, aku yakin kamu juga begitu "

" Sama Mar, aku juga punya istri sama anak, tapi kalau kita gak bahagia, kenapa diterusin? "

" Kasian anak anak Gung "

" Yah terserah kamu sih Mar, tapi aku bakalan nungguin kamu mar "

...***...

Nah aku sama bapak udah hampir selesai berbenah, udah siang, karena ibu belum balik, bapak ingin mengajakku makan di luar, buat makan siang, kami pun memutuskan untuk makan di luar.

" Lya ingin makan apa ? makan diluar aja yuuk " ucap Bapak

" Ayuuukk pak , Lya juga udah laper pak "

" Mau makan apa nak ?"

" Ehmmm.... Sate kambing boleh enggak pak, kemahalan enggak pak ?"

" Boleh, ya sudah ayo cari sate kambing, gak papa nak , sekali kali boleh kita jajan ya , bapak cari rezeki juga buat keluarga nak , sekarang Lya siap siap terus kita keluar "

" Lya udah cuci tangan cuci kaki pak "

" Ya sudah ayo keluar, sebentar bapak kunci dulu nak"

" iya pak "

...***...

Ternyata yang paling dekat disitu hanya sate kambing tempat ibu dan Agung makan bareng . Aku dan bapak masuk ke warung itu dan memesan , Kebetulan agak sepi, Aku melihat ke sekeliling.

Aku melihat ibu dan lelaki itu sedang tertawa bersama seakan gak ada beban dihari mereka. Aku lalu mencoba berbicara ke bapak tentang apa yang aku lihat, tapi aku takut bapak marah.

" Pak coba liat ke belakang "

" Ada apa nak?" sambil membuka hp

" Itu pak coba liat ke belakang, tapi Lya mohon jangan marah ya pak "

" Ada apa to.... nak " ucap bapak sambil melihat ke belakang, bapak menatap tajam pemandangan itu, bapak langsung memotret ibu dengan lelaki itu, bapak langsung memegang tanganku

" Nak, sudah lupakan, nanti saja diobrolin di kontrakan ya, sudah lupakan, inget satu pesan bapak, jangan ditiru sikap ibumu yang seperti ini "

" iya pak " ucapku sambil menahan air mata, karena aku tahu ini sudah diujung tanduk perpisahan bapak dan ibu.

" Jangan menangis Lya, ada bapak sama Lya "

" iya pak "

" Permisi pak, ini pesanannya dibungkus 2 sate kambing , sama es jeruk 2, sama nasi 2, jadi totalnya 85 pak "

" Lya pegang dulu nak, ini ya pak uangnya terima kasih "

" Sama sama pak "

...***...

Sampai di kontrakan, bapak dan aku langsung memakan sate kambing tadi karena memang lumayan laper dari tadi

" Enak juga ya Lya, bumbunya berasa "

" iya pak "

" dihabisin nak , makan yang banyak biar sehat "

" iya pak "

" Pak , Lya boleh nanya enggak ?"

" tanya apa Lya "

" Kenapa bapak tadi liat ibu sama laki laki itu bapak hanya diam "

" hmmm kita bahas sesudah maem aja ya Lya "

" iya pak "

...***...

" Lya kesini, duduk sini di sofa sama bapak "

" iya pak "

" Bapak punya harga diri Lya, bapak gak mau disamakan dengan laki laki itu , bapak anggap ketika ibu kamu sudah mau menerima ajakan lelaki lain untuk apapun itu bentuknya tanpa seizin bapak, berarti dia sudah tidak pantas diperjuangkan lagi , jadi kita akan tegur secara pribadi, dan kenapa bapak foto, supaya bapak punya bukti, kurang lebih seperti itu nak, sudah sekarang Lya istirahat atau mainan disana gak papa, bapak bersih bersih lagi ya "

" iya pak , Lya sayang sama bapak, Lya maunya nanti sama bapak, Lya gak mau sama ibu "

" iya Lya "

...*****...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!