***
Pagi pagi seperti biasa , bapak ibu mulai menyiapkan dagangan , ibu memasak bumbu , sedang bapak membuat mie . Dan aku sudah dihampiri Susi untuk bermain masak masakan didepan kontrakan.
" Permisi Bu, Lya nya ada enggak ?"
" Oh iya Susi, Lya nya ada dikamar, sebentar ya ibu panggilin dulu "
" iya Bu " ucap Susi
Ibu memanggilku ke kamar dan menyuruhku untuk keluar menemui Susi.
" Lya, sayang bangun, dicari Susi itu "
" Hah ... iya Bu Lya bangun , Susi dimana Bu ?"
" itu diluar Lya "
" Hei Susi, udah datang ?"
" hehhehe. iya Lya, main masak masakan yuuk, aku punya mainan baru lho "
" ayuuk, Bu apa boleh aku maen ma susi ?"
" Boleh dong Lya, tapi inget ya, kalau mau kemana mana izin dulu sama bapak sama ibu, biar gak jadi khawatir semua orang , ya sayang?"
" iya Bu "
Ketika aku mau keluar bermain, tiba tiba kudengar suara perempuan berteriak, iya itu Tante Wulan. dalam hatiku dia mau ngapain lagi sih .
" Aduuuhhhh.... " Teriak Tante Wulan, ternyata Tante Wulan terjatuh di lantai .
Bapak dan ibu mendekat, Bu Sarah pun juga ikut mendekat, karena teriakannya lumayan keras
" Ada apa Bu ?" ucap bapak
" Aduh pak Gunawan kaki saya terkilir, sakit sekali "
" Sini saya bantu saja Bu, pak kamu lanjutkan bikin mienya biar Bu Wulan aku yang ngurusi "
" Emang Bu Martina kuat ngangkat saya "
" Ya kamu jalan sendiri lah, cuman terkilir gitu doang, manja banget " ucap Bu Sarah tiba tiba.
" Sini Bu Martina saya aja yang ngurusi orang satu ini" ucap Bu sarah
" Apa apaan sih Bu Sarah, jangan pegang saya " teriak Tante Wulan
" Wulan... dengerin saya ya sekali lagi kamu bikin ulah kecentilan deketin suami disini, saya laporin kamu ke RT, biar sekalian kamu diusir dari sini " ancam Bu Sarah
" Siapa yang genit? Mata kamu gak lihat saya terkilir ?"
" Alah alesan doang, kalau kaki terkilir otomatis dia lebam, atau kalau enggak, dia ada bengkak atau merah, orang kaki gak kenapa kenapa bilang terkilir lah apa lah, ini cuman modus buat deketin pak Gunawan kan ?"
" Jaga itu mulut kamu, sudahlah terima kasih saya bisa berdiri sendiri " ucap Tante Wulan berdiri, berjalan terpatah patah, gak tahu itu pura pura atau beneran.
***
" Pak Gunawan saya itu sudah feeling dia mau ngedeketin bapak , soalnya dia dulu juga ngedeketin suami saya pak "
" Saya gak punya apa apa Bu, masa iya mau ngedeketin saya , lagian saya sudah beristri dan punya anak "
" iya bapak , pak Gunawan mah gak percaya kalau dibilangin , Bu Martina juga harus tegas Bu, jangan diem aja "
" iya Bu , terima kasih sarannya , pasti akan kami pertimbangkan juga Bu " ucap bapak
" iya Bu Sarah , oh ya ngomong ngomong Bu Sarah udah maem apa belum ? "
" hehehhe, saya belum masak Bu nungguin tukang sayur dulu lewat "
" Sini Bu, sarapan bareng, saya buatin mie ayam "
" eh gak usah pak, beneran deh, malah ngrepotin "
" enggak ngrepotin kok Bu , nih udah mau jadi Bu, sini makan dulu Bu bareng bareng, Susi juga sekalian diajak Bu "
" Aduh jadi ngrepotin ini pak Bu "
" Udah ayo makan dulu Bu "
Kami berlima sarapan mie ayam, setelah selesai bapak juga pamit untuk jualan keliling dulu , tapi kali ini ibu ingin ikut, dan aku dititipkan di tempat Bu Sarah, itu atas ide Bu Sarah
" Bu , bapak berangkat jualan dulu ya "
" Lho kok Bu Mar gak ikut sekalian pak "
" hehhehe enggak Bu, soalnya Lya kasihan ditinggal di kontrakan sendiri "
" Ya sama saya kan bisa pak, lagian ada Susi , bisa maen bareng Ama Susi, biar Susi juga gak keluyuran Bu "
" Ah nanti malah ngrepotin Bu "
" Gak papa pak, tenang aja ma saya itu, rumah dikunci aja pak bu "
" Besok aja Bu, ini kebetulan saya belum siap siap juga "
" Ya sudah Bu, kalau gtu saya juga pamit dulu ya pak Bu, itu tukang sayurnya lewat , saya mau beli sayur dulu "
" iya Bu "
" Ya udah Bu bapak juga berangkat ya , kabari kalau ada apa apa "
" iya pak hati hati ya, bapak juga kabari ibu "
***
Bapak berangkat dagang jam 10 pagi, keliling . Dan sekarang sudah pukul 16.30, bapak berhenti di dekat masjid biasanya dia mangkal. Tiba tiba Tante Wulan mendekati bapak .
" Pak Gunawan, saya pesen satu ya pak mie ayamnya "
" Lho mbak Wulan, sudah sembuh belum kakinya , iya mbak saya bikinin dulu "
" Pak Gunawan masih banyak itu mie ayamnya ?"
" hehhehe iya mbak, lumayan masih banyak, soalnya tadi saya bawa agak banyakan mbak "
" Oh gitu, saya beli semua deh pak "
" Mbak Wulan seriusan ? Tapi buat apa mbak?"
Mbak Wulan tiba tiba memanggil semua anak kecil disekitar situ, dan menyuruh mereka makan."
Bapak segera membuatkan semua mie ayam dan memberikan satu satu untuk anak anak tadi.
" Jadi totalnya berapa pak ?"
" Totalnya 1625000 mbak "
" Ya udah ini pak uangnya, dihitung dulu pak "
" Iya mbak, pas makasih ya pak "
" Pak saya mau minta maaf, kalau saya tadi membuat kegaduhan di tempat bapak "
" iya mbak gpp, ya sudah mbak, karena sudah habis saya mau pamit pulang dulu "
" Iya sudah pak hati hati, saya mau pergi dulu, saya masih ada acara soalnya pak "
" iya mbak hati hati "
" iya makasih pak "
***
Tok Tok Tok
" Bu, bukain pintu Bu ?"
Terdengar suara bapak mengetuk pintu , aku dan ibu langsung membukakan pintu untuk bapak ,
" Yeh bapak udah pulang "
" Lho bapak udah pulang , sudah habis pak dagangannya ?"
" Alhamdulilah sudah Bu "
" Alhamdulillah pak "
" Ya udah bapak mau beberes dulu, apa ada nasi Bu ?"
" Ada pak, ibu tadi sengaja masaknya sore, jadi biar nanti malem masih enak pak "
" iya makasih ya Bu, ambilin buat bapak Bu "
" iya pak ibu ambilin "
" emang tadi bapak magang dimana bisa ceper banget lakunya pak? "
" di Deket masjid Bu, kebetulan tadi mbak Wulan pesen mie ayam, terus liat dagangan bapak masih banyak, terus diborong sama dia, buat ngasih makan anak anak di sekitar masjid Bu "
" Kenapa hidupku penuh dengan nama Wulan Wulan dan Wulan "
" Kamu tuh kenapa sih Bu, malah marah marah ?"
" masih tanya kenapa aku marah , tanya diri kamu sendiri pak , bisa bisanya kamu gak paham "
" Jangan kaya anak kecil, kamu hanya terpengaruh ucapannya Bu Sarah "
" Kamu salah tapi gak bisa ucap maaf atau apa yang bisa meredakan emosi istri kamu pak ?"
" Jangan kaya anak kecil, aku mau mandi terus istirahat, siapin makanku "
" ambil sendiri aja kalau mau makan "
" kamu jangan kurang ajar sama suami , ambilin sekarang , istri kurang ajar kamu itu, kamu aja yang jelas jelas udah selingkuh, gak pernah aku nyalahin kamu, apalagi ngebentak kamu, kamu perempuan malah kurang ajar sama suami "
Ibu menangis dan masuk ke kamar , Aku bingung, kenapa bapak dan ibu bertengkar karena Tante Wulan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments