***
Aku sarapan bareng Susi dan Tante Wulan, sebenarnya dia sangat baik kepadaku, tapi aku merasa Tante Wulan ada niatan buruk untuk ibuku. Jadi aku tetap tak suka ke dia.
" Lya, kamu maemnya yang banyak ya, biar gemuk kaya Susi, heheheh " gurau Tante Wulan
" iya tante " ucapku
Kami sarapan bertiga di warung nasi uduk dekat lapangan , masih didaerah kontrakan ...
***
Bapak dan ibu sudah selesai menyiapkan semuanya, ibu mencariku ingin mengajakku sarapan bersama, ibu mencariku ke depan kontrakan tapi tidak menemukanku, ibu ke rumahnya Susi, dan yang dirumah hanya ibunya Susi, Bu sarah
" Permisi, Bu, anak saya apa main disini Bu ? Tadi baru saja main sama Susi anak ibu didepan sini ?" tanya ibu
" Eh, iya ya Bu, tadi main depan sini, tapi gak bilang ke saya juga terus pergi kemananya bu, tunggu sebentar lagi paling pulang Bu, anak saya sudah kenal daerah sini kok Bu, jadi gak usah khawatir " ucap Bu sarah menenangkan ibu
" Ya sudah Bu, saya balik dulu ke rumah ya Bu "
" iya Bu, nanti saya kabari yah Bu "
" iya Bu sarah terima kasih "
ibu balik ke rumah, ibu khawatir aku dimana, ibu khawatir karena aku belum kenal lingkungan sekitar.
" Lya mana bu, kok kamu pulang sendirian ?"
" Lya gak ada pak ?"
" Gak ada gimana maksud ibu ?"
" Iya pak , tadi Lya main sama Susi , anak tetangga sebelah, aku cari ke depan ,udah gak ada, aku cari kerumahnya Susi, ibu nya juga gak dikasih tahu pergi kemana , ibunya bilang paling bentar lagi pulang, Susi sudah paham daerah sini "
" Aduh kemana Lya itu, gak biasanya dia gak pamit kalau mau pergi "
" Terus gimana pak ?"
" Tunggu sebentar lagi aja Bu, semoga gak ada apa apa, sekalian beresin ini abis masak tadi Bu "
" iya pak "
Bapak dan ibu melanjutkan beberes , sudah 1 jam lebih tapi Lya juga belum balik , ibu juga sudah khawatir , bapak juga mulai khawatir, tiba tiba terdengar suara Bu Sarah dari luar .
" Bu ... Bu Martina , Bu... "
" iya Bu, ada apa? Susi udah balik Bu ?"
" Makanya itu Bu saya mau tanya apa udah balik, gak biasanya juga Susi pergi gak bilang ke saya Bu , apa saya tanya ke tetangga sekitar dulu aja ya Bu , nanti kalau ada info saya kasih tahu ibu, soalnya lagi rawan penculikan anak Bu, saya juga takut " ucap Bu Sarah
" Saya ikut Bu "
" ya udah mari pak Bu "
Ketika bapak ibu dan Bu Sarah mau keluar pintu , kami datang, ibu langsung memelukku, Bu Sarah pun juga begitu.
" Lya, kamu dari mana aja nak ? " tanya ibu
" Kami diajak sarapan sama Tante Wulan Bu " sahut Susi
" Susi, ibu kan sudah pernah bilang kalau mau kemana mana itu bilang ke ibu dulu, jangan langsung pergi, apalagi kamu ajak temen, semuanya panik nyariin , ngerti enggak ?" ucap Bu Sarah menegur Susi
" iya Bu, aku minta maaf ya " ucap Susi sedih
" Maaf ya Bu, sebenarnya ini tadi yang ngajak sarapan itu saya, tadi saya baru pulang kerja, dan Susi manggil saya, terus saya tanya sudah sarapan belum, mereka jawab belum, terus saya inisiatif untuk ajak mereka sarapan, tapi sebelumnya saya mau minta maaf karena belum izin dulu sebelumnya" jelas Tante Wulan panjang lebar
" iya Bu, tapi lain kali tolong izin dulu, biar kamu tahu anak kami pergi kemana , apalagi Lya belum terlalu kenal daerah sini " jawab bapak yang kesal juga dengan Tante Wulan
" iya pak Gunawan ,saya minta maaf ya , besok kalau saya ngajak Lya pasti saya bilang dulu ke pak Gunawan " ucap Tante Wulan sambil senyum senyum ke bapak.
" Ya sudah Lya, sekarang mandi dulu ya , baru nanti maen lagi kalau mau maen lagi " ucap ibu
" Aku mau maen disini dulu boleh Bu ?" ucap Susi
" Eh tapi kamu belum mandi Susi, mandi dulu, baru nanti maen lagi sama Lya, ayo pulang dulu " ucap Bu Sarah
" Ya sudah saya pamit dulu ya Bu Martina, Pak Gunawan " ucap Bu Sarah
" Saya juga pamit dulu ya Pak , Bu " ucap Tante wulan
" iya Bu "
Susi dan ibunya pulang mandi, aku juga mandi , sedang ibu bapak mau melanjutkan beberes, sedang kan Tante Wulan juga masuk ke kamarnya.
***
" Pak , ibu liat ada yang gak beres sama Wulan Wulan itu " ucap ibu sambil merapikan dapur
" Gak beres gimana Bu ?"
" Dia suka sama bapak kelihatan sekali pak , aku gak nyaman "
" Bu kita kan bertetangga , jadi kemungkinan untuk interaksi itu pasti banyak, sudah jangan berfikiran yang enggak enggak , kembali ke tujuan awal kita aja Bu kesini itu untuk apa , sudah bapak mau berangkat jualan, Lya dijaga ya Bu, jangan boleh kemana mana, main dirumah aja, bapak gak mau kejadian kaya tadi keulang lagi "
" iya pak, mungkin firasat ibu aja pak , iya pak hati hati ya pak "
***
Selesai mandi aku mendekati ibu , aku ingin minta izin maen ke tempatnya Susi
" Bu..."
" iya nak , ada apa ?"
" Bu Lya boleh main tempatnya Susi Bu ?"
" Emang Lya enggak capek sayang, Lya gak mau istirahat dulu nak?"
" Enggak capek Bu, Lya pengen mainan "
" Ya sudah kalau gitu mainnya sama ibu kesana ya "
" iya Bu "
Aku dan ibu ke tempat Susi untuk bermain, sampai dirumah Susi, aku melihat susi dan ibunya sedang bercanda di depan rumah . Kebetulan di kali Ciliwung juga sedang ada bapak bapak jumlahnya 5 orang , mereka menaiki ban, dan membawa jaring, aku penasaran mereka sedang apa ?
" Bu mereka sedang apa ?"
Rupanya Bu Sarah mendengar pertanyaanku dan menjawab pertanyaanku
" Itu mereka sedang cari ikan sapu sapu Lya, hehehe. pintar sekali anak ini Bu "
" hehehhe. iya Bu Lya suka nanya nanya begitu "
" maaf ya Bu, ganggu ini, ini tadi Lya ngajak main sama Susi, jadi saya anterin , kebetulan saya sudah selesai juga kerjaannya "
" Oalah iya Bu, enggak ganggu kok"
Aku bermain sama Susi, kami main masak masakan lagi, kami asyik bermain berdua dan ibu dan Bu Sarah juga ngobrol berdua.
" Bu Martina, kenal tidak sama Wulan tadi ?"
" Saya belum terlalu kenal Bu, memang nya ada apa Bu ?"
" Hati hati pak Gunawan Bu ?"
Ibuku kaget bukan main mendengar ucapan Bu Sarah,
" memangnya ada apa Bu ?"
" Dia itu maaf Bu .... " ucap Bu Sarah sambil memainkan dua jarinya ke atas, menyensor perkataannya
" maksud ibu , PSk ?"
" bukan Bu, tapi dia suka ngrebut suami orang, dulu kan kejadian dia ngrebut suami orang, sampai orang itu nyeraiin istrinya , terus orang itu nikah sama Wulan, gak selang berapa bulan, laki laki itu meninggal, terus Wulan pindah ke sini itu Bu "
" Astagfirullah , pantas saja Bu "
" Pantas gimana Bu ?"
" Sejak kemarin gelagatnya menurut saya aneh kalau liat suami saya ".
" Yah begitu Bu, dulu suami saya juga digituin sama dia, tapi suami saya menolak mentah mentah dia Bu, diajak ngobrol aja dia gak mau, terus sekarang suami saya kerjanya di luar kota, karena males dideketin perempuan kaya begity Bu, suami saya ngajak pindah kontrakan kalau sudah ada rezeki nanti Bu ".
" Ya Allah Bu, saya jadi khawatir "
" Yang penting suami ibu gak nanggapin gtu aja Bu "
" iya Bu, coba nanti saya bilang ke suami saya Bu "
Tak lama kemudian, Tante Wahyu keluar kontrakan, dia menyapa Bu Sarah dan ibu
" Siang ibu ibu, lagi ngobrolin apa ini ?" ucapnya sambil tersenyum
" Lagi ngobrolin pelakor Bu, kan lagi zaman pelakor sekarang " ucap Bu Sarah
" hahahaha... ada ada aja ibu ibu ini, makanya kalau gak mau direbut pelakor suaminya, harus tampil cantik setiap hari ibu ibu " ucap Tante Wulan sambil tersenyum sinis
" Yang jadi masalah itu bukan istri istri yang resah karena ditinggalkan , tapi pelakor yang sudah ada dimana mana meresahkan , yang jelas orang seperti itu adalah orang yang sangat menjijikan , betul kan Bu Martina ?"
" A.... i...iya betul Bu Sarah "
" hehehe, ya sudah saya masih sibuk dengan rutinitas saya, jadi saya pergi dulu ya " ucap Tante Wulan
" iya rutinitas ngelirik suami orang " sahut Bu Sarah kesal
" apa maksud ibu bilang begitu ke saya ? " ucap Tante Wulan sambil menunjuk ke arah Bu Sarah
" Kenapa harus tanya maksud saya apa, situ punya otak kan? harus bisa mikir, atau jangan jangan otaknya udah gak berfungsi "
" Jaga ya mulut kamu , dasar nenek nenek peyot " ucap Tante Wulan sembari berusaha menjambak rambut Bu Sarah
"Apa kamu bilang ?" Bu Sarah juga berusaha menjambak Tante Wulan
Suasana menjadi panik , ibu mencoba melerai keduanya
" Aduh udah jangan bertengkar, stop, stop, tolong jangan bertengkar " ibu berusaha melerai, akhirnya keduanya bisa diredam berkelahinya
" udah ibu ibu stop jangan berkelahi, malu sama tetangga " ucap ibu lagi
" Mbak Wulan kalau mau pergi silahkan pergi, biar redam dulu satu sama lain " ucap ibu.
Tante Wulan pun pergi tanpa pamit, sedang Bu Sarah masih berdiri, mukanya jelas menunjukkan amarah
" Bu Sarah, sudah Bu Sarah, ini diminum dulu Bu Sarah, biar reda emosinya " ucap ibu mencoba menenangkan
" iya Bu mar, terima kasih , abis saya udah kepalang jengkel itu sama Wulan, omongannya malah begitu , gak tahu malu "
" iya Bu Sarah sabar Bu "
***
Ibu sehabis kejadian tadi banyak diam, dan seperti orang gelisah, ibu berkali kali bergumam sendiri " bapak kok belum pulang "
" Ibu , ibu kenapa gelisah ?"
" Ini Lya, sudah jam 10 malam bapak belum pulang ?"
" mungkin masih dijalan Bu, apa ditlp aja ya Bu ?"
" ehmmm iya Lya, coba ibu tlp, " ucap ibu sambil menelpon bapak, tidak tersambung
" hp bapak gak bisa dihubungi sayang , kita tunggu dulu aja, Lya buru bobo ,sudah malem sayang "
" aku nemenin ibu aja nungguin bapak "
Bapak lama sekali enggak kunjung pulang, tepat setengah 12 malam, ada pintu diketok...
Ternyata suara bapak, ibu segera membukakan pintu untuk bapak , tapi terkejutnya ibu melihat bapak pulang bersama Tante Wulan.
" Pak, kenapa baru pulang ? Terus kenapa bisa pulang bareng sama mbak Wulan ?"
" iya Bu, tadi temen temen mbak Wulan borong dagangan bapak waktu bapak udah mau pulang, mau gak mau bapak nungguin mereka selesai makan dulu Bu "
" Ya sudah saya permisi dulu ya pak Gunawan " ucap Tante Wulan tersenyum ke arah bapak
" Bu bantuin bapak beberes sebentar ini , capek sekali bapak , tapi alhamdulilah laku semua Bu "
" iya pak "
Terlihat jelas raut wajah ibu sangat sedih, ingin rasanya aku marahin Tante Wulan agar jangan mendekati ayahku.
***
" Pak, ibu mau bicara "
" Bicara apa Bu? Besok aja ya, bapak capek sekali, besok juga masih harus bangun pagi untuk belanja buat dagang lagi "
" ya sudah pak gek bobo dulu "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments