Dunia Baru, Orang Baru

***

Jakarta, Yayasan Harapan Mulia Baby Sitter

Aku sampai di tempat yayasan baby sitter , tempat ibu Ida bekerja, ibu Ida mengajakku bertemu dengan ibu Wahyu.

Ibu Ida pencet bel berkali kali, dan keluar seorang ibu ibu separuh baya, perawakannya tinggi , rambutnya pendek , putih , dan logat sundanya kelihatan sekali.

" Eh Bu Ida, masuk sini, udah lama td? " ucap Bu Wahyu merangkul Bu Ida , dan sesekali tersenyum kepadaku , aku membalas senyuman itu.

Aku dan bu Ida diajak ke ruang tamu, beliau menawari minum.

" nih pada mau minum apa teh? "

" Es boleh kali teh" ucap Bu Ida

" terus adeknya mau apa? " ucapnya sambil menatapku

" sama aja bu " ucapku lirih.

" neng , neng Mirna, ambilin minum atuh buat bu Ida Ama nih ada neng baru mau gabung " ucapnya sambil menatap anak tangga .

Tak selang berapa lama, muncul perempuan, dari umurnya mungkin sebaya denganku, dia turun sambil menjawab "iya Bu"

" Siapa itu teh? " tanya Bu Ida

" Mana? Oh neng Mirna, iya itu mah anak baru, kemaren baru dateng kesini, dari Semarang dia " ucap Bu Wahyu

" Oalah, anak baru, ya udah beneran dong teh, biar si cathleya ini ada temennya, belum pengalaman soalnya, kalau ada yang sebaya, kan bisa belajar bareng " ucap Bu Ida

" Siapa namanya tadi? " ucap Bu Wahyu menatapku

" Cathleya Bu " ucapku lirih

" Cathleya, nama nya cantik sekali, cocok sama orangnya, maneh geulis pisan " ucap Bu Wahyu tersenyum kepadaku

" Terima kasih Bu " ucapku

" Ini anaknya Bu Ida ? "

" Bukan Bu, ini anaknya temen suami saya " jawab Bu Ida sambil ketawa

Bukan main hatiku bergetar, terlihat jelas dia tidak menyukaiku, aku mau menolak, tapi memang dia bukan ibu kandungku, aku tidak kuasa menahannya.

" Oalah, ya kaya yang saya udah bilang kemarin Bu Ida, untuk pendaftarannya 550rb, nanti saya tampung disini dulu, kalau sudah ada yang cari baby sitter , saya kasihkan , nanti untuk gaji yang 10% buat saya, sisanya masuk ke rekening cathleya gtu, paham ya? " ujar Bu Wahyu menjelaskan

" Cathleya, kamu itu ditanya , jawab !!!" Ucap Bu Ida kepadaku

" Iya Bu Wahyu saya paham "

" Ya sudah klu sudah paham, saya buat notanya ya? "

" Iya Bu "

***

Setelah administrasi selesai, aku diantar ke kamarku oleh Bu Wahyu.

" Neng Cathleya, ini kamar sementara disini bareng bareng Ama anak yang lain, klu mau mandi ,toilet ada disana , sementara disini dulu sampe ada yang butuh baby sitter ya , ya sudah saya tinggal turun dulu ya, Bu Ida saya turun dulu ya " ucapnya tersenyum sambil menepuk pundak Bu Ida.

" Iya teh, duluan "

***

" Cathleya, inget ya, kamu gak boleh kabur, gak boleh males malesan, saya udah bayar 550, itu nanti gaji awal kamu lgsg transfer ke saya 550, jangan lupa " ucap Bu Ida

" Iya Bu, saya pasti langsung transfer setelah gajian "

" Ok saya pergi dulu "

Bu Ida meninggalkan saya , entah apa yang membuat hati saya tumpul tak mampu merasakan apa apa, kosong dan bingung yang saya rasakan.

***

Aku mulai beres beres dan merapikan tempat tidurku, rasanya sepi sekali , ini tempat asing bagiku, badanku rasanya lengket sekali, aku berfikir segera untuk mandi. Ketika ku bergegas ambil handuk dan peralatan mandi, tiba tiba Mirna memanggilku.

" mbak, boleh kenalan? " ucapnya sambil mengulurkan tangannya untukku

" boleh mbak, aku Cathleya, kalau mbak? " ucapku sambil menerima uluran tangannya.

" aku Mirna mbak, dari Semarang "

( Semarang , itu kan tempat tinggal ibu kandungku, rasanya kangen sekali aku dengan beliau, tapi aku tak bisa mengharapkan hal yang sama dari beliau ) " ucapku dalam hati.

" Semarang nya mana mbak? "

" Aku daerah Peterongan mbak "

" Dari Toko Sri Ratu sama SMK 7 Semarang, mananya kak? " tanyaku antusias

" Lho mbak e malah tahu daerahku, aku warung makan "Berkah" mbak, itu ibuku " ucap Mirna menjelaskan

( Astaga itu samping rumah ibuku, gmana kabarmu sekarang Bu? )

" Emang kamu orang mana mbak? Kok tahu daerahku? "

" Aku punya teman di Semarang mbak, aku orang solo "

" Oalah gtu ceritanya, ini mbak mau mandi atau mau ngpain? Itu kamar mandinya sebelah sana, kalau mau nyuci itu disampingnya, trs kalau mau jemur baju itu didepan mbak, pintunya dibuka aja" ucapnya sambil menunjuk arah pintu

" iya mbak makasih sudah ngasih tahu 😉 "

***

Selesai mandi , moodku lumayan membaik, walau tetap masih berasa sepi dan sunyi. Aku melihat lihat sekeliling, mencoba untuk beradaptasi, sampai tiba tiba Mirna kembali mengagetkanku dengan suaranya.

" Cathleya " ucapnya sambil menghampiriku yang duduk di depan tv. aku menengok ke arahnya dan tersenyum " iya mbak Mirna"

Dia duduk di sebelahku , " Bolehkan aku manggil kamu Cathleya ?"

" Ya boleh lah mbak, kan emang namaku Cathleya "

" Syukur deh, jadi kan bisa lebih akrab kalau manggil nama, kamu manggil aku juga Mirna aja "

" Hehe iya Mirna, gmana kamu udah dapet yang mau pake jasa baby sitter belum ? "

" Kemungkinan besok aku dah kerja Lya, semoga aja aku dapet majikan yang baik, seenggaknya enggak kasar , kamu gimana kira kira kapan ?"

" hmmm kalau aku belum tahu kapannya Mirna , aku baru pertama kali ini juga sebenarnya "

" Semoga ceper dapet kerjaan Lya, kalau disini terus, kita udah kaya pembantunya Bu Wahyu aja tapi enggak dibayar "

" Iya kak amiin "

" Ya sudah aku bobo duluan ya, ngantuk banget e aku Lya, kamu juga gek bobo, capek to abis perjalanan jauh ? " ucapnya seraya berdiri, mengajakku balik ke kamar

" Iya Mirna , capek aku, tapi mau sholat dulu baru bobo "

" Ya sudah, aku duluan ya " ucapnya sambil menarik selimut di kasurnya. "iya Mirna " ucapku sambil beranjak menuju tempat wudhu dan sholat.

Dalam sujudku, dalam bimbangku, aku hanya memohon kepada Allah semoga melindungi ku dari bentuk ancaman bahaya apapun itu, begitupun untuk orang tuaku.

Seusai sholat, aku merasa lapar, ku tengok ke dalam tasku, aku masih ada bekal roti sisir dan air mineral, aku mulai makan roti itu perlahan, tiba tiba saja hp ku berbunyi , ternyata ada notif pesan dari bapak.

" Nak, gimana sudah sampe tempatnya belum? sudah makan apa belum? Jangan lupa sholat, hati hati kerja ikut orang nak "

Itu pesan ayahku di chat , aku balas chat itu mengabarkan kalau aku sudah sampai dan selamat sampai tujuan. Dalam hatiku semakin sedih, aku meninggalkan bapak dirumah sendirian , disaat bapak juga memiliki riwayat sakit diabetes, aku khawatir akan keadaannya, tapi dalam hatiku juga berusaha menguatkan ku, karena hanya dengan aku bekerja, roda perekonomian keluargaku akan sedikit terbantu.

Malam semakin larut, aku bergegas untuk tidur dan berharap besok pagi, aku sudah bisa mulai bekerja.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

cerita yang baru kak

2021-01-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!