4. Calon Keponakan

Masih di rumah utama, namun di kamar yang berbeda.

Kamar tiga gadis yang mempunyai kepribadian berbeda-beda. Daripada tidur di kamar  yang terpisah mereka memilih tidur di satu kamar. Dengan dua Kasur besar yang disatukan. Mereka satukan kasur di sebuah sudut ruangan. Jen  memilih merapat ke samping dinding, dia punya kebiasaan nempel-nempel pada dinding kamar saat tidur. Biasanya tangannya yang selalu menempel.  Dari ujung siku sampai telapak tangan. Sofi aman berada di tengah, mendapat jatah yang paling luas. Masih seperti bocah yang tidur bergerak ke kanan dan ke kiri. Sementara Amera tidur manis sambil memeluk guling di bagian pinggir.

“Kakak ipar ngidamnya masih berlanjut ya? Aku lucu sekaligus gemas melihat tingkahnya” Jen mengunci pintu kamar. Tidak mau pembicaraan mereka terdengar oleh angin sekali pun. Naik ke tempat tidur, mencari posisi paling nyaman. Lihat telapak tangannya sudah ia tempelkan di dinding. Merasai dingin yang membuatnya nyaman.

“Ibu malah mendukung kakak ipar. Haha, kata ibu Kak Saga jadi terlihat menggemaskan kalau lagi pusing dengan ngidamnya kakak ipar.” Sofia sambil berkirim pesan selamat malam  dengan Haze bercerita tentang apa yang dilihatnya akhir-akhir ini.

Sofia pernah melihat Saga keluar dari kamar ibu. Tadinya dia tidak mau percaya penglihatannya. Kalau Kak Saga sampai mengadu pada ibu. Biasanya kalau Kak Saga mau bicara dengan anggota keluarga, pasti di ruang kerja. Pak Mun yang menjadi perantara.

Tapi melihat ibu yang terlihat bahagia, sepertinya benar. Ibu bahkan hampir seminggu masih membicarakan curhatnya Kak Saga padanya. Ibu sedang pamer. Kak Saga menunjukan sisi manusiawi yang jarang ia tunjukan pada orang lain. Sekalipun pada ibu. Setelah ibu merestui mereka, tidak hanya kakak ipar dan Kak Saga yang senang, ibu juga nampak lebih bahagia.

“Aku kangen Han.” Amera mulai lagi, sambil menelungkupkan wajah. “Aku berangkat kerja dia belum datang. Aku pulang kerja tidak pernah berjumpa, kadang menunggunya sampai ketiduran.” Memukul-mukul bantal kesal. “Aku kangen Han.”

Sekretaris Han membuat pembatas setinggi gunung yang mustahil didaki Amera. Perbedaan usia, status dan yang paling utama. Anda bukan selera saya Nona.

Huaaaaaa, aku benci Han. Tapi aku kangen Han.

“Apa si Kak Mera nggak penting.” Sambil bergaya merinding. Menggoyangkan bahu. Kangen kok sama Han, tidak ada yang lain apa yang bisa dirindukan. “Mending juga kangen sama Haze.” Tertawa senang.

“Maaf ya, siapa ya Haze.” Meringkuk. “Aku kangen Han.”

Jen tak acuh, beralih meraih hpnya. Menarik selimut sampai ke lutut, menarik bantal juga, supaya menyangga punggung dan kepala. Dia terlihat sangat serius, sambil ketawa-ketawa senang. Tidak tahu apa yang dilihatnya.

Sementara Sofia merapat ke arah Amera. Mau merayu Amera untuk membuatkannya couple ring. Yang akan melingkar di jari manisnya dan Haze.

“Kalau Kak Mera mau buatkan aku akan kasih tahu  satu rahasia  penting Han.” Tersenyum, sudah dengan aura kemenangan.

“Rahasia apa?” Langsung bangun dari posisi malas-malasannya. Mengguncang-guncang bahu Sofia. “Jangankan couple ring, aku akan buatkan gelangnya juga.”

Benarkan, haha.

“Janji!” Sofia mengangkat dua jarinya. Amera mengikuti gerakan tangan Sofia. Dan mengatakan janjinya.  “Aku pernah melihat Aran, sopir kakak ipar mencium Han.”

Nyala api ketidakterimaan menari-nari di mata Amera. Bagaimana mungkin, Aran mencium Han. Mustahil! Kalau Kak Saga yang mencium Han, itu masih bisa diterima akal sehatnya.

“Tidak mungkin, janji batal. Tidak mungkin Aran. Memang apa si yang Aran punya dan aku tidak!” Protes entah kepada siapa.

“Dia punya jumlah usia yang lebih banyak dari Kak Mera. Haha, ia, maaf. Maaf.” Ngeri saat Amera memelototinya dengan garang.  “ Hei, Kak Mera sudah janji lho, mau membuatkan aku couple ring sama gelang juga.”

Pura-pura tidak mendengar. Berguling-guling ke arah lain, dan memeluk  bantal gulingnya. Sedang berusaha menerima informasi tidak masuk akal itu.

Huaaaa, aku mau menyentuh tangannya saja sulitnya minta ampun.

Tiba-tiba Amera bangun. Memaksa Sofi duduk juga.

“Kamu melihat mereka berciuman dengan mata kepalamu sendiri? Bersumpah. Kapan? Ciuman di bagian mana, sini, sini atau sini.” Menunjuk kening, melanjutkan menunjuk pipi lalu ragu  dan takut-takut, terakhir menunjuk bibir. “Ayo jawab!” Walaupun sebenarnya dia tidak mau mendengar, kalau jawabannya adalah bibir.

Sofia mau menggoda, tapi melihat wajah Amera yang bahkan sudah depresi sebelum mendengar jawabannya membuatnya iba.

“Aran yang mencium pipi Han duluan, tapi setelahnya dia langsung kabur kok. Han juga tidak mengejarnya.”

Aku tidak perlu bilang kalau Han menyentuh pipi bekas ciuman itu kan. Tidak usah, nanti dia jadi tidak mau membuatkanku cincin pasangan dengan Haze.

“Tapi.” Sofia ragu menyentuh bibirnya. “Aran masih hidup sampai hari ini,dan masih menjadi sopir kakak ipar bukannya itu tanda-tanda Kak Mera harus menyerah ya.”

Sama halnya seperti Kak Saga yang tidak suka di sentuh orang lain, kebiasaan itu tentu saja menular pada sekretaris setianya. Penyakit aneh Han itu kan kadang menyukai apa yang disukai Kak Saga.

Amera tidak mau mengakui karena rasa kesalnya yang langsung menjadi-jadi.

“Sofi, sudah biarkan saja dia.Coba lihat ini.” Jen menarik baju Sofia agar mendekat ke arahnya. Sementara Amera berguling  membelakangi kakak beradik itu. Mencerca entah apa, yang cuma bisa dimengerti olehnya.

“Aku kangen Han.” Tidak mau mempercayai apa yang baru saja dia dengar.

Jen dan Sofia langsung melihat ke arahnya kemudian mendesah. Lalu mengibaskan tangan dan bersamaan berkata. “Jangan perdulikan dia.”

Tertawa bersama.

Sebenarnya mereka sudah berkali-kali mengatakan kepada Amera, kalau perasaannya mustahil terbalaskan. Beberapa kali menyatakan cinta, sebanyak itu pula Amera di tolak perasaanya.

“Kak Jen, kita jodohkan Kak Mera yuk.” Merasa iba.

“ Itu nanti dulu. Lihat ini sekarang, lucu ya. Aku sudah nggak  tahan pengen beliin keponakanku.” Jen menggoyangkan hpnya gemas. Menunjukan sebuah toko oline yang menjual baju bayi lucu-lucu.  “Anak kakak ipar cowok apa cewek ya. Kak Saga pelit banget nggak mau ngasih tahu kita.” Masih memencet tanda like dibaju-baju yang dia incar.

Informasi jenis kelamin anak Daniah dan Saga belum terkuak.

“Kalau anak kakak  ipar perempuan pasti imut dan menggemaskan seperti kakak ipar. Ihh, apalagi kalau rambutnya seperti kakak ipar.”

Jen sedang membayangkan membuat kucir kecil-kecil di rambut keponakannya. Rambut ikal yang kruel, kruel tergulung-gulung.

“Kalau perempuan dia wajahnya mirip kakak ipar tapi kalau  galaknya seperti Kak Saga gimana ya.” Sofi dengan imajinasi nyelehnya berhasil membuat mereka terpingkal. Membayangkan wajah imut dan mengemaskan tapi dengan gaya seperti Saga.

Kalau yang ada begitu bukannya takut, malah tambah mengemaskan. Aku sudah tidak sabar. Moga-moga mirip kakak ipar. Mirip Kak Saga juga nggak apa-apa. Masih ribut tidak mau mengalah.

“Mungkin bisa jadi dia mirip Raksa. Haha.” Mulai deh, katanya move on.

“Pasti imut kalau anak Kak Saga dan Kak Niah mirip Han." Tanpa dosa menyela khayalan indah Jen dan Sofi. Sofia langsung merinding.

"Jangan sampai ya, sudah sana berdoa sendiri, jangan bawa-bawa keponakan kami."

"Aku kangen Han.” Dua buah bantal melayang ke arah Amera. "Apa si kalian."

"Kak Jen, kita serang saja dia.Sudah menodai khayalan kita. Bisa-bisanya minta keponakan kita  mirip sama Han." Jen tertawa jahat sambil meraih bantalnya menerima ajakan Sofia. "Ayo cabut kata-kata Kak Mera tadi." Sofia sudah memulai serangannya.

"Aku kangen Han." Dengan tidak tahu malu masih saja memancing suasana.

Akhirnya perang bantal tiga gadis itu terjadi. Yang satu teriak ini. yang satu membalas itu. Bisa-bisanya Amera masih berteriak kangen Han. Tawa ketiganya memenuhi ruangan ketika mereka sudah kehabisan energi.

Tiba-tiba ketukan pintu membuat ketiganya membeku. Menjatuhkan bantal.

"Nona, suara kalian terdengar sampai ke kamar tuan muda." Suara Pak Mun, keras terdengar. Sambil masih mengetuk pintu.

Ketiganya langsung saling pandang. Masih membisu. Mengambil bantal masing-masing, menarik selimut sampai menyelimuti kepala tanpa suara. Tangan Amera menyebul pelan di bawah selimut, mengambil remot lampu. Klik, lampu padam. Masih mencoba mendengar, apa Pak Mun masih berdiri di depan pintu. Sepi. Mereka langsung menarik selimut, terkikik bersamaan.

"Aku kangen Han."

"Kak Mera!"  Teriak kakak beradik itu tanpa suara.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Putri Sera

Putri Sera

sisi manusiawi/Facepalm/

2025-01-03

1

Mivta Ndolu

Mivta Ndolu

🤍🤭🤭

2024-09-04

1

Isma Izza

Isma Izza

kita sama ameera,q yang han makanya hadir lg ini

2024-06-18

6

lihat semua
Episodes
1 1. Pengenalan Karakter
2 2. Kisah Dimulai
3 3. Pendidikan Penerus Keluarga
4 4. Calon Keponakan
5 5. Keinginan Daniah
6 6. Gara-Gara Nonton Drama
7 7. Dia Yang Tidak Disebut Namanya
8 8. Ditakuti Tapi Juga Dicintai
9 9. Impian Arandita
10 10. Perasaan Dokter Harun
11 11. Harapan Seorang Ibu
12 12. Amera Dan Arandita
13 13. Lamaran Tiba-Tiba
14 14. Ikut Aku Ke Kamar
15 15. Ruang Kerja Sekretaris Han
16 16. Menginap (Part 1)
17 17. Menginap (Part 2)
18 18. Hidup Normal
19 19. Kecemasan Tuan Saga
20 20. Pertemuan Sangat Penting
21 21. Anak yang Mirip Daniah
22 22. Si Jenius Antarna Group
23 23. Selamat Pagi
24 24. Pristiwa Tak Terduga (Part 1)
25 25. Pristiwa Tidak Terduga (Part 2)
26 26. Dipecat
27 27. Kuliah Panjang Bersama Amera
28 28. Daniah Di Dalam Kamar
29 29. Aran Pergi
30 30. Kesalahan Han (Part 1)
31 31. Kesalahan Han (Part 2)
32 32. Sesuka itu Kau padanya?
33 33. Hidup Baru Arandita Dimulai
34 34. Surat Panggilan Kerja
35 35. Ketulusan
36 36. Karena Sekretaris Han
37 37. Hari persalinan Daniah
38 38. Menuju konfrensi Pers
39 39. Pertemuan Han dan Aran Kembali
40 40. Konfrensi Pers
41 41. Panggilan Kakak (Part 1)
42 42. Panggilan Kakak (Part 2)
43 43. Nama Tuan Putri
44 44. Erina Menangis
45 45. Perasaan firman Untuk Aran
46 46. Makan Malam
47 47. Ibu
48 48. Boleh Aku Menciummu?
49 49. Semua Orang Tahu (Part 1)
50 50. Semua Orang Tahu (Part 2)
51 51. Pertengkaran Kecil
52 52. Mendua Dengan Amera
53 53. Pengakuan Cinta Firman
54 54. Kedatangan Tidak Terduga Han
55 55. Hadiah Untuk Ibu
56 56. Permohonan Maaf
57 57. Hadiah Indah Dari Tuhan
58 58. Pertemuan Firman Dan Sekretaris Han
59 59. Kebaikan Hati Sekretaris Han
60 60. Izin Dari Saga
61 61. Kompaknya Haze dan Sofia (Part 1)
62 62. Kompaknya Haze Dan Sofia (Part 2)
63 63. Bertemu Tuan Saga Dan Daniah (Part 1)
64 64. Bertemu Tuan Saga Dan Daniah (Part 2)
65 65. Calon Penerus Keluarga (Part 1)
66 66. Calon Penerus Keluarga (Part 2)
67 67. Pesona Aran
68 68. Rahasia Terkuak
69 69. Memajukan Hari Pernikahan
70 70. Alasan.
71 71. Firman Sudah Move On
72 72. Tiga Dara Cantik Rumah Utama
73 73. Mempelai Laki-laki
74 74. Mempelai Perempuan
75 75. Final Episode (Janji Pernikahan)
76 76. Spesial Episode (Kejadian Di Pesta)
77 77. Spesial Episode (Malam Pertama)
78 78. Spesial Episode (Malamnya Saga Dan Daniah)
79 79. Spesial Episode (Malam Pertama Yang Tertunda)
80 80. Spesial Episode (Hari Pertama Setelah Menikah)
81 81. Bonus (Grup Chat)
82 82. Epilog (Janji Pernikahan)
83 Terimakasih ^_^
84 LAS Versi Cetak
85 TMTM Musim Spesial
86 83. Setelah Pertengkaran.
87 84. Pindah Tugas Firman
88 85. Hadiah Mobil
89 86. Tidak Pantas
90 87. Rekan Baru
91 88. Main Ke Rumah Erina
92 89. Pamer Kemampuan
93 90. Reka Ulang Adegan
94 91. Sok Kecakepan
95 92. Tendangan Maut
96 93. Masalah selesai
97 97. Pertemuan Di RS
98 98. Tidak Sengaja Curhat
99 99. Pagi Yang Mendung
100 100. Kamu Hamil?
101 101. Final Episode
102 102. Spesial Episode
103 103. Spesial Episode
104 104. Terimakasih
105 Promo Novel
106 Novel Keluarga Franz Fernandez
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Pengenalan Karakter
2
2. Kisah Dimulai
3
3. Pendidikan Penerus Keluarga
4
4. Calon Keponakan
5
5. Keinginan Daniah
6
6. Gara-Gara Nonton Drama
7
7. Dia Yang Tidak Disebut Namanya
8
8. Ditakuti Tapi Juga Dicintai
9
9. Impian Arandita
10
10. Perasaan Dokter Harun
11
11. Harapan Seorang Ibu
12
12. Amera Dan Arandita
13
13. Lamaran Tiba-Tiba
14
14. Ikut Aku Ke Kamar
15
15. Ruang Kerja Sekretaris Han
16
16. Menginap (Part 1)
17
17. Menginap (Part 2)
18
18. Hidup Normal
19
19. Kecemasan Tuan Saga
20
20. Pertemuan Sangat Penting
21
21. Anak yang Mirip Daniah
22
22. Si Jenius Antarna Group
23
23. Selamat Pagi
24
24. Pristiwa Tak Terduga (Part 1)
25
25. Pristiwa Tidak Terduga (Part 2)
26
26. Dipecat
27
27. Kuliah Panjang Bersama Amera
28
28. Daniah Di Dalam Kamar
29
29. Aran Pergi
30
30. Kesalahan Han (Part 1)
31
31. Kesalahan Han (Part 2)
32
32. Sesuka itu Kau padanya?
33
33. Hidup Baru Arandita Dimulai
34
34. Surat Panggilan Kerja
35
35. Ketulusan
36
36. Karena Sekretaris Han
37
37. Hari persalinan Daniah
38
38. Menuju konfrensi Pers
39
39. Pertemuan Han dan Aran Kembali
40
40. Konfrensi Pers
41
41. Panggilan Kakak (Part 1)
42
42. Panggilan Kakak (Part 2)
43
43. Nama Tuan Putri
44
44. Erina Menangis
45
45. Perasaan firman Untuk Aran
46
46. Makan Malam
47
47. Ibu
48
48. Boleh Aku Menciummu?
49
49. Semua Orang Tahu (Part 1)
50
50. Semua Orang Tahu (Part 2)
51
51. Pertengkaran Kecil
52
52. Mendua Dengan Amera
53
53. Pengakuan Cinta Firman
54
54. Kedatangan Tidak Terduga Han
55
55. Hadiah Untuk Ibu
56
56. Permohonan Maaf
57
57. Hadiah Indah Dari Tuhan
58
58. Pertemuan Firman Dan Sekretaris Han
59
59. Kebaikan Hati Sekretaris Han
60
60. Izin Dari Saga
61
61. Kompaknya Haze dan Sofia (Part 1)
62
62. Kompaknya Haze Dan Sofia (Part 2)
63
63. Bertemu Tuan Saga Dan Daniah (Part 1)
64
64. Bertemu Tuan Saga Dan Daniah (Part 2)
65
65. Calon Penerus Keluarga (Part 1)
66
66. Calon Penerus Keluarga (Part 2)
67
67. Pesona Aran
68
68. Rahasia Terkuak
69
69. Memajukan Hari Pernikahan
70
70. Alasan.
71
71. Firman Sudah Move On
72
72. Tiga Dara Cantik Rumah Utama
73
73. Mempelai Laki-laki
74
74. Mempelai Perempuan
75
75. Final Episode (Janji Pernikahan)
76
76. Spesial Episode (Kejadian Di Pesta)
77
77. Spesial Episode (Malam Pertama)
78
78. Spesial Episode (Malamnya Saga Dan Daniah)
79
79. Spesial Episode (Malam Pertama Yang Tertunda)
80
80. Spesial Episode (Hari Pertama Setelah Menikah)
81
81. Bonus (Grup Chat)
82
82. Epilog (Janji Pernikahan)
83
Terimakasih ^_^
84
LAS Versi Cetak
85
TMTM Musim Spesial
86
83. Setelah Pertengkaran.
87
84. Pindah Tugas Firman
88
85. Hadiah Mobil
89
86. Tidak Pantas
90
87. Rekan Baru
91
88. Main Ke Rumah Erina
92
89. Pamer Kemampuan
93
90. Reka Ulang Adegan
94
91. Sok Kecakepan
95
92. Tendangan Maut
96
93. Masalah selesai
97
97. Pertemuan Di RS
98
98. Tidak Sengaja Curhat
99
99. Pagi Yang Mendung
100
100. Kamu Hamil?
101
101. Final Episode
102
102. Spesial Episode
103
103. Spesial Episode
104
104. Terimakasih
105
Promo Novel
106
Novel Keluarga Franz Fernandez

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!