Flashback : Ganti Pakaianmu di Depanku

Valia menuruni satu persatu anak tangga kediaman Damar. Saat itu, Tuan Anton sudah tiba di rumah dengan wajah yang berbeda. Mereka--Tuan Anton dan Nyonya Laras--duduk rapi di meja makan. Sementara tiga bangku lainnya tampak kosong tak berpenghuni. Valia terus saja memandang ke arah pintu yang terbuka. Rasanya sangat canggung berada di antara kedua mertuanya yang kaya raya.

Dia menoleh ke kursi kosong di sebelahanya. Biasanya Damar duduk di sana, membantunya bersandiwara seolah menjadi pasangan yang bahagia dan baik-baik saja. Namun, kali ini Valia perlu memutar otak jauh lebih dalam dari sebelumnya untuk bersandiwara. 

Aneh sekali. Tuan Anton yang biasanya bersikap ramah pada Valia, kali ini tidak terlihat ramah sama sekali. 

"Valia, aku ingin bertanya padamu." Tuan Anton menatap Valia lekat. Nyonya Laras menghela napas panjang mendengar kalimat pembukaan itu. Valia sekeras mungkin untuk terus mempertahankan senyum di wajahnya.

"Aku sudah melihat video yang beredar soal pertengkaran Damar dengan seorang pemuda yang ada di sana. Aku mempercayaimu lebih dari apapun. Aku harap semua berita bahwa kau selingkuh itu tidak benar. Jadi, aku mohon agar kau mematuhi perkataan putraku dengan senang hati. Dia memang bodoh dan sampah, tetapi aku ingin dia berguna untukku kali ini.”

SRET

Sebuah tisu ditarik keluar dari sebuah kotak. Tuan Anton menyudahi makan paginya. “Sayang, mau ke mana?” Nyonya Laras mengikuti langkah Tuan Anton. “Aku ingin menemui anak tukang cari masalah itu. Aku tidak bisa membiarkan berita buruk tentang putraku menjadi taktik orang-orang untuk menjatuhkan nama baik perusahaan.” Tuan Anton meraih kunci mobil dari atas kenap.

“Suamiku, jangan seperti itu. Biar aku saja yang bicara pada Damar. Kau tetaplah istirahat di rumah, ya?” Nyonya Laras berupaya keras menahan Tuan Anton untuk tidak berangkat. Pemandangan aneh itu menampar keras Valia yang sedang termangu.   

Sebenarnya ada apa?

“Bukankah sudah kuperingatkan kau untuk mendidiknya agar tidak gegabah?” Tuan Anton bersedekap di hadapan sang istri dengan tatapan mengerikan. “Aku tidak ingin kebodohannya menghancurkan seluruh aset yang sudah aku bangun untuk anak bodoh sepertinya.” Nyonya Laras mematung tak menjawab. Sulit rasanya untuk berada di antara mereka berdua. 

Tuan Anton berjalan angkuh dengan konci mobil di tangan kanan. Nyonya Laras memalingkan wajah pada Valia. “Ini semua gara-gara kau. Seharusnya aku tidak membiarkan putraku menikah denganmu.” Menangis Nyonya Laras berlutut di lantai karena sudah tidak lagi kuasa.

Valia yang dari tadi meremas erat gaunnya akhirnya datang membantu Nyonya Laras berdiri. “Ibu … Ibu tidak apa-apa?” Valia membopong Nyonya Laras ke kamar. Meski masih banyak pertanyaan yang mengawang di dalam pikiran Valia, gadis itu tetap berusaha keras memperlihatkan rasa nyaman.

Sejak hari itu, Valia sama sekali tidak bisa keluar dari rumah mewah suaminya. Damar mengirimkan banyak bodyguard untuk mengawal ketat agar dia tak lagi pergi.

Sementara, Damar sudah lama tidak pulang ke rumah.

Valia duduk di tepi jendela, melihat sebuah mobil yang sangat dia kenal melesat masuk setelah satpam membukakan pagar. Matanya yang sudah bulat semakin membola seketika. Damar turun dari mobil mewah itu sama sekali tak rapi. Dia berantakan dan kusut sekali.

Namun, penampilan seperti itu malah membuatnya kelihatan lebih menarik dan menggoda. Damar berdiri sejenak di halaman rumah. Dia menengadah ke atas, memergoki Valia yang sedang memandanginya dari jendela bilik mereka.

Valia terkejut, dan mundur secara spontan.

DEG

DEG

DEG

Perasaan tak karuan itu datang sekali lagi. Entah kenapa, sejak kejadian hari itu … rasanya untuk bertemu kembali dengan Damar membuatnya sakit perut. Rasanya mual dan ingin muntah karena gugup. 

Valia menyiapkan diri atas kedatangan pria mengerikan yang membuatnya takut itu. Gagang pintu selalu dia perhatikan. Dan benar saja, setelahnya Damar langsung menemuinya.

CEKLEK!

Pintu kamar terkunci rapat setelah Damar masuk. Damar mencabut kunci pintu dan menyimpannya ke dalam kantung. Dia melemparkan sebuah paper bag ke atas ranjang. Valia menoleh pada benda itu. Di dalamnya ada sebuah gaun mewah yang harganya sama dengan biaya bulanan keluarganya dulu.

“Cepat ganti pakaianmu. Aku mau kita jalan-jalan.” Dengan kedua tangan di dalam kantung celana, mata setajam elang milik Damar merapatkan sebuah rasa pada Valia. Valia meraih pakaian itu, menatap lama sebelum akhirnya beranjak untuk memakainya. Memang benar, dia sangat bosan setelah lama terkurung di dalam kamar mewah itu.

“Mau kemana?” tanya Damar. Langkah Valia terhenti sesaat. “Mau mengganti pakaian, Tuan.” Jawaban Valia terkesan datar tanpa emosi. Dia berusaha sangat tenang.

“Ganti di depanku.”

“Apa?!” Valia membungkam mulutnya sendiri karena keceplosan. Damar duduk di atas sofa, menyilang kedua kakinya dengan angkuh.

“Berdiri di depanku. Dan ganti pakaianmu di sana.” Damar menunjukkan posisi terbaik baginya untuk melihat Valia.

“Ba-bagaimana bisa?” Valia menatap mata Damar yang tampak sangat mengerikan.

“Ba-baik. Baik, Tuan.” Tak ingin menimbulkan masalah, ia mencoba untuk menuruti perkataan suaminya. Sebelum itu, dia kembali menatap tubuhnya sendiri. Dia sangat bersyukur, karena masih mengenakan dalaman yang terkesan menutupi seluruh bagian yang selama ini dia jaga.

Valia memutar tubuhnya memunggungi Damar. “Kenapa ada baju lagi di dalam?” tanya Damar.

Sebenarnya, mau pria ini apa?

“Aku … aku sudah terbiasa berpakaian seperti itu. Memakai baju berlapis.” Valia sangat gugup berbicara pada Damar. Rasanya kikuk sekali.

“Gadis yang menggodaku, mereka tidak memakai baju berlapis dan sengaja memperlihatkan tubuh mereka padaku. Aku tidak ingin melihat pemandangan menjijikkan itu sama sekali." Damar menurunkan pandangannya, menelisik lebih dalam tubuh Valia dengan matanya yang tajam.

" Valia, aku rasa ... kau menipuku.” Damar menyipitkan mata. "Gadis lain bahkan berusaha menggodaku."

Ada gadis yang menggodanya? Cih pasti mereka wanita murahan. Bisanya hanya menggoda suami orang. Setelah melihat yang tampan, langsung jualan.

“Valia, jangan menipu suamimu. Buka pakaian dalaman itu, baru pakai gaun barunya agar tidak membuatmu gerah.” Damar tak lagi menyilang kedua kakinya. Dia menyandarkan sikutnya di salah satu kaki nya yang terbuka lebar.

Memperhatikan tubuh Valia dari bawah sampai atas. “Tidak hanya wajahmu, bahkan tubuhmu juga tidak menarik. Kau beruntung karena hanya kau yang mampu membuatku tergoda.”

Valia tak peduli apa yang dikatakan suaminya, karena kalimat itu sangat mengerikan baginya. Membelakangi Damar, dia berusaha keras membuka dalaman itu tanpa bisa dijangkau oleh mata Damar yang sangat tajam.

Kapan pria ini berhenti menatapku?!

Valia segera memakai gaun itu dengan cepat setelah membuka tanktop-nya, agar Damar tak terus memperhatikan tubuhnya. Damar menyeringai dengan bibir memar yang belum sepenuhnya pulih.

Terpopuler

Comments

Latifatul Asroriyah

Latifatul Asroriyah

entah bagaimana, damar sangat mencintai valia, tp tak tahu cara mengungkapkannya.. seperti kata para pelayan sebelumnya, damar sangat cupu.. damar ingin dicintai jg oleh valia, tp tak tahu cara memintanya..

2021-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (Prolog)
2 Episode 2 (Prolog)
3 Episode 3 (Prolog)
4 Flashback : Menikah?
5 Flashback : Pernikahan
6 Flashback : Malam Pertama
7 Flashback : Gagal
8 Flashback : Bar
9 Flashback : Makan Bersama Keluarga
10 Flashback : Sahabat
11 Flashback : Apa Lagi Sekarang?
12 Flashback : Damar Keluar Kota
13 Flashback : Bertemu Mantan
14 Flashback : Marah
15 Flashback : Cemburu
16 Flashback : Ganti Rugi
17 Flashback : Ganti Pakaianmu di Depanku
18 Flashback : Jalan-jalan
19 Flashback : Berkuda dan Makan Bersama
20 Flashback : Memohon
21 Flashback: Kabur
22 Flashback : Kenyataannya
23 Flashback: Maaf
24 Flashback: Mulai Tahu
25 Flashback: Masa Kecil
26 Flashback : Aku Akan Memberikan Cucu
27 Flashback : Tolong Katakan Hal yang Sama
28 Flashback: Dia Akan Meninggalkanmu
29 Flashback : Tidak Akan
30 Flashback : Kata-kata Jenny
31 Flashback : Tuan Muda Pulang
32 Flashback: Tuan Muda Pulang 2
33 Flashback : Pilih siapa?
34 Flashback : Pilihan Devalia
35 Flashback : Cemburu?
36 Flashback : Panggilan Masuk
37 Flashback : Cinta dalam Diam
38 Flashback : Sebenarnya, Aku Kenapa?
39 Flashback : Tembak Aku!
40 Flashback : Rasa Bersalah
41 Flashback : Mulai Menyesal
42 Flashback : Mulai Menyesal 2
43 Flashback : Menyesal
44 Flashback : Aku Tidak Ingin Kehilangan Anda
45 Penyesalan
46 Awal Perjuangan
47 Ya, Aku Jelek
48 Aku Akan Bercerai
49 Flashback Off (Perjuangan Valia Dimulai)
50 Anda Sudah Menikah!
51 Daisy Jean
52 "Dekat, tapi terasa jauh."
53 Author Note
54 Ditolak
55 Dua Kisah Cinta
56 Devalia Caroline
57 Tak Terkalahkan
58 Damar vs Rafa
59 Menggendong Valia
60 Bermalam
61 Agnes dan Bram
62 Hampir Saja
63 Tidak Fokus
64 Rantang Nasi
65 Valia Ngambek
66 Menggoda
67 Jadi Tambah Jelek (Warning!)
68 Liburan
69 Cinta : Suamiku, Sumpah Aku Cinta Kamu!
70 Nasihat Alex
71 Hati yang Patah
72 Terjadi (Warning ++)
73 Canggung
74 Suamiku Sayang
75 Sosok Misterius
76 Mengejar Cinta
77 Masalah yang Terjadi di Kota
78 Anda Mesum Sekali Tuan
79 Note Author
80 Mengenal Perbedaan Bram dan Damar
81 Ada Sesuatu
82 Tentang Vinka
83 Bram dan Agnes
84 Mendadak Dijemput
85 Yang Terlupakan
86 Catatan Author
87 Yang Sebenarnya (Dua episode digabung jadi satu)
88 Terima Kasih Finn
89 Vivi dan Bram
90 Dia adalah Damarion
91 Hani dan Dena Terlibat
92 Jangan Ambil Dia, Tuhan
93 Bertemu di Surga
94 Dia Sahabatku
95 Seluruh Pelaku
96 Hai Tuan Putri
97 Hari yang Menyedihkan
98 Hanya Agnes dan Bram
99 Kabar Bahagia untuk Semua
100 Baru Saja Sadar, Sudah Genit
101 Kata Dokter
102 Menghadap Mertua
103 Bram yang Cemburu
104 Dua Suami Bucin
105 Tetap Ingin Berpisah
106 Pilih Cerita yang Kalian Mau Yuk!
107 Pikiran Licik Pria
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 1 (Prolog)
2
Episode 2 (Prolog)
3
Episode 3 (Prolog)
4
Flashback : Menikah?
5
Flashback : Pernikahan
6
Flashback : Malam Pertama
7
Flashback : Gagal
8
Flashback : Bar
9
Flashback : Makan Bersama Keluarga
10
Flashback : Sahabat
11
Flashback : Apa Lagi Sekarang?
12
Flashback : Damar Keluar Kota
13
Flashback : Bertemu Mantan
14
Flashback : Marah
15
Flashback : Cemburu
16
Flashback : Ganti Rugi
17
Flashback : Ganti Pakaianmu di Depanku
18
Flashback : Jalan-jalan
19
Flashback : Berkuda dan Makan Bersama
20
Flashback : Memohon
21
Flashback: Kabur
22
Flashback : Kenyataannya
23
Flashback: Maaf
24
Flashback: Mulai Tahu
25
Flashback: Masa Kecil
26
Flashback : Aku Akan Memberikan Cucu
27
Flashback : Tolong Katakan Hal yang Sama
28
Flashback: Dia Akan Meninggalkanmu
29
Flashback : Tidak Akan
30
Flashback : Kata-kata Jenny
31
Flashback : Tuan Muda Pulang
32
Flashback: Tuan Muda Pulang 2
33
Flashback : Pilih siapa?
34
Flashback : Pilihan Devalia
35
Flashback : Cemburu?
36
Flashback : Panggilan Masuk
37
Flashback : Cinta dalam Diam
38
Flashback : Sebenarnya, Aku Kenapa?
39
Flashback : Tembak Aku!
40
Flashback : Rasa Bersalah
41
Flashback : Mulai Menyesal
42
Flashback : Mulai Menyesal 2
43
Flashback : Menyesal
44
Flashback : Aku Tidak Ingin Kehilangan Anda
45
Penyesalan
46
Awal Perjuangan
47
Ya, Aku Jelek
48
Aku Akan Bercerai
49
Flashback Off (Perjuangan Valia Dimulai)
50
Anda Sudah Menikah!
51
Daisy Jean
52
"Dekat, tapi terasa jauh."
53
Author Note
54
Ditolak
55
Dua Kisah Cinta
56
Devalia Caroline
57
Tak Terkalahkan
58
Damar vs Rafa
59
Menggendong Valia
60
Bermalam
61
Agnes dan Bram
62
Hampir Saja
63
Tidak Fokus
64
Rantang Nasi
65
Valia Ngambek
66
Menggoda
67
Jadi Tambah Jelek (Warning!)
68
Liburan
69
Cinta : Suamiku, Sumpah Aku Cinta Kamu!
70
Nasihat Alex
71
Hati yang Patah
72
Terjadi (Warning ++)
73
Canggung
74
Suamiku Sayang
75
Sosok Misterius
76
Mengejar Cinta
77
Masalah yang Terjadi di Kota
78
Anda Mesum Sekali Tuan
79
Note Author
80
Mengenal Perbedaan Bram dan Damar
81
Ada Sesuatu
82
Tentang Vinka
83
Bram dan Agnes
84
Mendadak Dijemput
85
Yang Terlupakan
86
Catatan Author
87
Yang Sebenarnya (Dua episode digabung jadi satu)
88
Terima Kasih Finn
89
Vivi dan Bram
90
Dia adalah Damarion
91
Hani dan Dena Terlibat
92
Jangan Ambil Dia, Tuhan
93
Bertemu di Surga
94
Dia Sahabatku
95
Seluruh Pelaku
96
Hai Tuan Putri
97
Hari yang Menyedihkan
98
Hanya Agnes dan Bram
99
Kabar Bahagia untuk Semua
100
Baru Saja Sadar, Sudah Genit
101
Kata Dokter
102
Menghadap Mertua
103
Bram yang Cemburu
104
Dua Suami Bucin
105
Tetap Ingin Berpisah
106
Pilih Cerita yang Kalian Mau Yuk!
107
Pikiran Licik Pria

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!