Flashback : Bar

Semua mata gencar mencari Damar meski Finn sudah berusaha keras untuk menutupi kedatangan tuannya ke sebuah bar paling terkenal di kalangan pengusaha dan artis papan atas di pusat kota. Para gadis malam yang melalang-buana hingga tengah malam berbinar tak percaya, sesaat setelah melihat seorang pria tampan yang kaya raya itu datang kesana untuk yang pertama kalinya. 

Penampilan Damar dengan rambut acak-acakan itu membuatnya terlihat semakin tampan dan menggoda.

“Apa aku tidak salah lihat?” Mereka semua terperangah tak percaya. “Bukankah ini malam pertamanya?” Suara di dalam sana berubah hening, lantaran semua mata tertuju pada Damar. 

Seorang Bartender wanita terkesiap melihat kedatangan Damar. “Berikan aku yang terbaik,” pinta Damar dengan tangan terluka. Untuk beberapa waktu, wanita tersebut hanya mematung. Dia menatap wajah pucat Damar sebelum berpaling ke tangan Damar yang tampaknya terluka.

Brak!

Satu pukulan mendarat sempurna di atas meja, hingga semua orang terkejut. “Apa kau tidak mendengarku?”

Bartender itu tersentak setelah sekian lama termangu, lantas tak sengaja melabuhkan pandangannya pada Finn yang sedang berdiri jauh disana. Finn memberikan kode lewat tangannya. Bartender itu sangat mengerti, karena dia tahu ini adalah kedatangan pertama Damar di tempat penuh gemerlap kebebasan.

Dia bergegas meracik sebuah minuman dan menyodorkannya di hadapan Damar. “Ini, Tuan.” 

Damar menatap gelas kecil mewah yang mungkin akan segera membuatnya melayang dan melupakan banyak masalah yang menghimpit seluruh isi kepalanya. “Apa nama minuman ini?” tanya Damar.

“Itu …” Wanita itu tersenyum pada Damar. “Itu namanya Unschuldig (jerman:polos),” sambungnya. “Unschuldig? Nama yang aneh.” Damar mengangkat gelas itu, memandanginya sebelum meminumnya dalam satu kali tegukan. “Lagi.” Damar menghempaskan gelas itu ke atas meja.

“Wah? Dia benar-benar minum?” Para gadis yang dari tadi sibuk curi-curi pandang, mulai bereaksi. Pelan-pelan mereka mendekati Damar. “Malam, Tuan. Senang bertemu dengan … .”

“Singkirkan tanganmu.” Tanpa memandang wajah para gadis itu, Damar sudah menohok salah satu dari mereka dengan kata-kata karena sudah lancang menyentuh lengannya. Para wanita itu tak mau kalah, mereka malah tertawa genit karena mulai berpikir liar. Semakin liar pula tangan mereka menyentuh otot-otot di lengan Damar. Damar meremuk gelas di tangannya hingga gelas itu pecah.

Dia menoleh kepada para gadis yang sedang terpesona itu. “Singkirkan, atau mati.” 

Para wanita itu melempar malu dan rasa takut satu sama lain. Mereka tidak terima diperlakukan seperti itu oleh Damar. Meski sebenarnya mereka tahu Damar itu sangat dingin dan beku, mereka tetap ingin mencoba. Berharap Damar akan luluh, karena dia juga seorang pria yang normal dan membutuhkan belaian.

Damar berdiri, mengeluarkan setumpuk uang kertas yang tidak dia ketahui jumlahnya. Bartender itu tak peduli pada uang yang akan segera Damar berikan, dia hanya terpaku pada sosok sempurna seperti Damar yang hendak beranjak. Damar meletakkan uang itu tepat di depan Bartender wanita yang telah meracik minuman untuknya tadi. 

Damar memandangi gadis-gadis itu dengan tatapan dingin penuh emosi. “Aku sudah menikah.” Damar tersenyum tipis mulai membawa kakinya melangkah pergi. Namun, tiba-tiba seorang wanita yang entah darimana asalnya mencegat Damar dan berdiri tepat di hadapannya.

Jessica, seorang model sekaligus aktris yang sempat digosipkan memiliki hubungan dengan Damar berdiri tepat di depannya. Tidak hanya cantik dan kaya, Jessica juga sangat terkenal akan sikap kejamnya yang selalu menolak cinta banyak pria. Jessica sangat elegan dan mahal.

Suaranya lembut, dengan wajah cantik yang sangat menggoda. Bahkan tanpa riasan wajahpun dia tetap terlihat cantik. Bertubuh tinggi, dengan lekuk indah sempurna membuatnya selalu terpilih sebagai wanita terbaik yang memenuhi standar kecantikan dan tipe ideal setiap pria. 

Sayang sekali, Jessica malah tertarik pada pria dingin seperti Damar. Saking cocoknya mereka secara visual, orang-orang mulai membuat praduga bahwa mereka pernah menjalin hubungan beberapa waktu yang lalu.

Pertemuan mereka berdua malam itu benar-benar berhasil mencuri perhatian seluruh orang tak terkecuali. Semua orang mewaspadai gerak-gerik mereka.

Jessica melangkah perlahan-lahan mendekati Damar. Belahan dada pada gaunnya benar-benar sangat rendah untuk berdiri di depan seorang pria bertubuh tinggi seperti Damar yang bisa saja mengintipnya. Jessica tersenyum padanya.

Dia merapikan dan membersihkan kemeja Damar yang kusut dan berantakan.

Orang-orang yang melihatnya hanya bisa bergidik takut, karena Damar sangat benci jika disentuh.

"Memangnya kenapa jika Anda sudah menikah?" Jessica semakin mendekatkan tubuhnya pada Damar. "Bahkan hampir tiap hari, yang orang-orang ini layani adalah pria yang beristri," tambahnya berbisik. Jessica menyentuh dada Damar dengan ujung telunjuk kanannya. "Ini adalah tempat hiburan, di mana Anda bisa menemukan banyak kebahagiaan dan kebebasan. Bahkan wanita dengan ukuran yang Anda inginkan akan siap melayani Anda," lanjut Jessica.

Damar menyingkirkan telunjuk lancang Jessica sekali tepis. "Aku sudah menikah. Itu artinya, aku adalah milik istriku. Jadi, jangan pernah mencoba menggodaku." Damar menurunkan pandangannya ke bawah, menatap belahan dada Jessica yang terbuka sebagian. "Sudah berapa pria yang kau goda dengan ini? Murahan sekali." Jawaban itu membuat Jessica sesak napas. Dia yang sudah lama tergila-gila pada Damar dibuat sakit hati.

Jessica memandangi semua orang yang sedang menatapnya. Rasanya sangat memalukan karena Damar sudah terang-terangan menolaknya di hadapan banyak orang. Damar beranjak keluar, tepat setelah beberapa orang asisten pribadi Jessica masuk untuk menjemput Jessica kembali. 

***

Finn menahan diri untuk tidak menertawai. Dia sangat kenal Damar, dan tahu semua tentang tuannya itu. Dia tersenyum tipis, penuh penghinaan pada para wanita yang sudah ditolak Damar mentah-mentah. Finn mengikuti langkah arogan Damar keluar dari bar. Dia cekikikan sendiri di dalam hati. Tepat seperti dugaannya, mana mungkin Damar betah berada di dalam sana karena Damar sangat membenci keramaian. 

“Tuan, bagaimana kalau kita kembali saja? Besok pagi, Anda dan Nona Muda akan berangkat ke kediaman Anda.”  Sembari menatap lekat tuannya yang sedang bersandar di depan mobil mewah mereka, Finn mencoba membujuk Damar untuk kembali bertemu Valia.

“Aku tidak ingin melihat gadis miskin, jelek dan tidak tahu diri itu. Antar kemana saja aku, asal tidak melihatnya.” Damar memperlihatkan dengan jelas wajah penuh kecewanya yang terkesan sombong. Finn terkekeh sendiri secara spontan.

“Kenapa kau tertawa?” tanya Damar.

“Jadi, karena itu Anda memintaku untuk mengajak Anda menuju bar yang sangat mengganggu Anda ini?” balas Finn masih dengan tawa recehnya yang terkesan meledek. Damar tak mengatakan apapun, tetapi sorot matanya menunjukkan kemarahan. 

“Ma-maaf. Maaf, Tuan Muda.” Finn terpojok sendiri. “Tuan, ini kan baru hari pertama. Masih ada hari-hari berikutnya. Anda tidak perlu khawatir.” Finn memberikan keyakinan pada Damar, karena selama ini pemuda itu memang mudah mendapatkan apapun yang dia inginkan. 

Terpopuler

Comments

Latifatul Asroriyah

Latifatul Asroriyah

semangat damar..😍😍

2021-02-14

1

Yaya Eraa

Yaya Eraa

semangat Thor💪💪

2021-02-09

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (Prolog)
2 Episode 2 (Prolog)
3 Episode 3 (Prolog)
4 Flashback : Menikah?
5 Flashback : Pernikahan
6 Flashback : Malam Pertama
7 Flashback : Gagal
8 Flashback : Bar
9 Flashback : Makan Bersama Keluarga
10 Flashback : Sahabat
11 Flashback : Apa Lagi Sekarang?
12 Flashback : Damar Keluar Kota
13 Flashback : Bertemu Mantan
14 Flashback : Marah
15 Flashback : Cemburu
16 Flashback : Ganti Rugi
17 Flashback : Ganti Pakaianmu di Depanku
18 Flashback : Jalan-jalan
19 Flashback : Berkuda dan Makan Bersama
20 Flashback : Memohon
21 Flashback: Kabur
22 Flashback : Kenyataannya
23 Flashback: Maaf
24 Flashback: Mulai Tahu
25 Flashback: Masa Kecil
26 Flashback : Aku Akan Memberikan Cucu
27 Flashback : Tolong Katakan Hal yang Sama
28 Flashback: Dia Akan Meninggalkanmu
29 Flashback : Tidak Akan
30 Flashback : Kata-kata Jenny
31 Flashback : Tuan Muda Pulang
32 Flashback: Tuan Muda Pulang 2
33 Flashback : Pilih siapa?
34 Flashback : Pilihan Devalia
35 Flashback : Cemburu?
36 Flashback : Panggilan Masuk
37 Flashback : Cinta dalam Diam
38 Flashback : Sebenarnya, Aku Kenapa?
39 Flashback : Tembak Aku!
40 Flashback : Rasa Bersalah
41 Flashback : Mulai Menyesal
42 Flashback : Mulai Menyesal 2
43 Flashback : Menyesal
44 Flashback : Aku Tidak Ingin Kehilangan Anda
45 Penyesalan
46 Awal Perjuangan
47 Ya, Aku Jelek
48 Aku Akan Bercerai
49 Flashback Off (Perjuangan Valia Dimulai)
50 Anda Sudah Menikah!
51 Daisy Jean
52 "Dekat, tapi terasa jauh."
53 Author Note
54 Ditolak
55 Dua Kisah Cinta
56 Devalia Caroline
57 Tak Terkalahkan
58 Damar vs Rafa
59 Menggendong Valia
60 Bermalam
61 Agnes dan Bram
62 Hampir Saja
63 Tidak Fokus
64 Rantang Nasi
65 Valia Ngambek
66 Menggoda
67 Jadi Tambah Jelek (Warning!)
68 Liburan
69 Cinta : Suamiku, Sumpah Aku Cinta Kamu!
70 Nasihat Alex
71 Hati yang Patah
72 Terjadi (Warning ++)
73 Canggung
74 Suamiku Sayang
75 Sosok Misterius
76 Mengejar Cinta
77 Masalah yang Terjadi di Kota
78 Anda Mesum Sekali Tuan
79 Note Author
80 Mengenal Perbedaan Bram dan Damar
81 Ada Sesuatu
82 Tentang Vinka
83 Bram dan Agnes
84 Mendadak Dijemput
85 Yang Terlupakan
86 Catatan Author
87 Yang Sebenarnya (Dua episode digabung jadi satu)
88 Terima Kasih Finn
89 Vivi dan Bram
90 Dia adalah Damarion
91 Hani dan Dena Terlibat
92 Jangan Ambil Dia, Tuhan
93 Bertemu di Surga
94 Dia Sahabatku
95 Seluruh Pelaku
96 Hai Tuan Putri
97 Hari yang Menyedihkan
98 Hanya Agnes dan Bram
99 Kabar Bahagia untuk Semua
100 Baru Saja Sadar, Sudah Genit
101 Kata Dokter
102 Menghadap Mertua
103 Bram yang Cemburu
104 Dua Suami Bucin
105 Tetap Ingin Berpisah
106 Pilih Cerita yang Kalian Mau Yuk!
107 Pikiran Licik Pria
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 1 (Prolog)
2
Episode 2 (Prolog)
3
Episode 3 (Prolog)
4
Flashback : Menikah?
5
Flashback : Pernikahan
6
Flashback : Malam Pertama
7
Flashback : Gagal
8
Flashback : Bar
9
Flashback : Makan Bersama Keluarga
10
Flashback : Sahabat
11
Flashback : Apa Lagi Sekarang?
12
Flashback : Damar Keluar Kota
13
Flashback : Bertemu Mantan
14
Flashback : Marah
15
Flashback : Cemburu
16
Flashback : Ganti Rugi
17
Flashback : Ganti Pakaianmu di Depanku
18
Flashback : Jalan-jalan
19
Flashback : Berkuda dan Makan Bersama
20
Flashback : Memohon
21
Flashback: Kabur
22
Flashback : Kenyataannya
23
Flashback: Maaf
24
Flashback: Mulai Tahu
25
Flashback: Masa Kecil
26
Flashback : Aku Akan Memberikan Cucu
27
Flashback : Tolong Katakan Hal yang Sama
28
Flashback: Dia Akan Meninggalkanmu
29
Flashback : Tidak Akan
30
Flashback : Kata-kata Jenny
31
Flashback : Tuan Muda Pulang
32
Flashback: Tuan Muda Pulang 2
33
Flashback : Pilih siapa?
34
Flashback : Pilihan Devalia
35
Flashback : Cemburu?
36
Flashback : Panggilan Masuk
37
Flashback : Cinta dalam Diam
38
Flashback : Sebenarnya, Aku Kenapa?
39
Flashback : Tembak Aku!
40
Flashback : Rasa Bersalah
41
Flashback : Mulai Menyesal
42
Flashback : Mulai Menyesal 2
43
Flashback : Menyesal
44
Flashback : Aku Tidak Ingin Kehilangan Anda
45
Penyesalan
46
Awal Perjuangan
47
Ya, Aku Jelek
48
Aku Akan Bercerai
49
Flashback Off (Perjuangan Valia Dimulai)
50
Anda Sudah Menikah!
51
Daisy Jean
52
"Dekat, tapi terasa jauh."
53
Author Note
54
Ditolak
55
Dua Kisah Cinta
56
Devalia Caroline
57
Tak Terkalahkan
58
Damar vs Rafa
59
Menggendong Valia
60
Bermalam
61
Agnes dan Bram
62
Hampir Saja
63
Tidak Fokus
64
Rantang Nasi
65
Valia Ngambek
66
Menggoda
67
Jadi Tambah Jelek (Warning!)
68
Liburan
69
Cinta : Suamiku, Sumpah Aku Cinta Kamu!
70
Nasihat Alex
71
Hati yang Patah
72
Terjadi (Warning ++)
73
Canggung
74
Suamiku Sayang
75
Sosok Misterius
76
Mengejar Cinta
77
Masalah yang Terjadi di Kota
78
Anda Mesum Sekali Tuan
79
Note Author
80
Mengenal Perbedaan Bram dan Damar
81
Ada Sesuatu
82
Tentang Vinka
83
Bram dan Agnes
84
Mendadak Dijemput
85
Yang Terlupakan
86
Catatan Author
87
Yang Sebenarnya (Dua episode digabung jadi satu)
88
Terima Kasih Finn
89
Vivi dan Bram
90
Dia adalah Damarion
91
Hani dan Dena Terlibat
92
Jangan Ambil Dia, Tuhan
93
Bertemu di Surga
94
Dia Sahabatku
95
Seluruh Pelaku
96
Hai Tuan Putri
97
Hari yang Menyedihkan
98
Hanya Agnes dan Bram
99
Kabar Bahagia untuk Semua
100
Baru Saja Sadar, Sudah Genit
101
Kata Dokter
102
Menghadap Mertua
103
Bram yang Cemburu
104
Dua Suami Bucin
105
Tetap Ingin Berpisah
106
Pilih Cerita yang Kalian Mau Yuk!
107
Pikiran Licik Pria

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!