Flashback : Malam Pertama

Drap! Drap!

Langkah ramai mendekati kamar pengantin. Saat itu, Valia sedang berduel dengan rasa sakit di atas ranjang. Wajahnya pucat, dengan air mata yang tiada henti mengalir. Tubuhnya bergetar gugup, ketakutan, sekaligus tak terima pada kenyataan. Kesucian yang selama ini dia jaga untuk Rafa, sangat sulit baginya untuk diberikan kepada pria dengan latar belakang mengerikan seperti Damar yang terkesan brutal.

Dia sangat yakin Damar merencanakan sesuatu, hingga memanfaatkan dirinya yang polos dan lugu.

Tok Tok

Pintu itu diketuk sebelum para pelayan masuk. Valia cekatan menyeka air matanya. “Silakan,” jawabnya. Beberapa pelayan wanita masuk, membungkukkan tubuh mereka pada Valia. “Selamat datang, Nona. Senang, akhirnya kami punya majikan wanita yang baik dan ramah seperti Anda.” Para pelayan itu mulai melepaskan riasan di kepala Valia. Mereka meletakkan beberapa gaun malam yang tipis dan minim di atas ranjang.

Salah seorang pelayan wanita yang tampak sudah berumur, menyodorkan sebuah gaun malam merah muda pada Valia. “Ini, pakaian yang harus Anda kenakan di malam pertama Anda, Nona.” Perkataan pelayan itu membuat Valia mengernyitkan dahi. Dia meraih gaun itu dan membentangnya.

Jantungnya berdegup kencang. Bagaimana mungkin mereka menyebutnya sebagai pakaian? Itu terlalu tipis dan terlalu minim untuk disebut sebagai pakaian. “Kenapa aku harus menggunakan ini? Aku tidak mau,” tolaknya.

Semua pelayan saling melempar pandang. Pelayan tua itu akhirnya duduk di sebelah Valia dan mulai berbicara. “Nona, pakaian ini harus Anda gunakan. Ini malam pertama Anda, dan pakaian ini adalah pilihan dari Tuan Muda langsung.” 

Sekali lagi Valia terperangah. Pemuda yang sudah menjadi suaminya itu bahkan telah menyiapkan keperluan malam pertama. Hal itu sangat menjijikkan bagi Valia. “Aku tidak mau.” 

“Nona, Tuan Muda itu tidak bisa dibantah. Mohon laksanakan saja, apapun yang beliau perintahkan. Semua ini demi kenyamanan Nona sendiri,” kembali pelayan itu menjelaskan.

“Beliau tidak pernah berkencan, dan tidak pernah pula tidur dengan wanita manapun. Malam ini akan jadi yang pertama baginya, mohon dimaklumi karena saat ini beliau sudah resmi menjadi suami Anda.” Pelayan tua itu menggenggam tangan Valia dengan harapan yang berlebih.

Sembari mengusap tangan Valia dengan air dingin, salah seorang pelayan lain tersenyum genit padanya. “Beliau sangat cupu dan tidak mengerti soal wanita. Namun sebagai seorang pria, dia pasti menginginkan wanitanya. Nona, ada banyak wanita yang bahkan memberikan tubuh mereka pada Tuan Muda. Sayang sekali Tuan Muda tidak pernah tertarik. Anda sangat beruntung.”

Cih, beruntung? Menikah dengan manusia kejam yang punya rahasia besar yang mengerikan seperti Damar adalah kutukan. Sangat mustahil pria itu tidak pernah tidur dengan banyak wanita karena dia punya segalanya. Begitu pikir Valia saat itu. Valia merasa dia bukan gadis bodoh yang bisa tertipu oleh rencana licik mereka termasuk para pelayan. Dia hanya bisa mencoba mengendalikan diri demi keluarganya, dan Rafa.

“Baiklah. Mungkin Anda sangat malu dilihat oleh kami.” Pelayan itu meletakkan baju merah muda itu di sebelah Valia. “Selamat menikmati malam yang indah dan dingin ini bersama Tuan Muda. Sebentar lagi beliau akan tiba, mohon kenakan pakaian ini.” Akhirnya mereka semua keluar dari kamar pengantin itu, meninggalkan Valia dengan rasa takut.

Valia menatap pakaian minim itu dengan perasaan jijik yang membuatnya ingin kabur saja. Namun, belum lama dia bergulat dengan rasa takut, tiba-tiba suara pelayan yang serentak mengucapkan selamat malam membuat Valia bergidik ngeri. Dia mencengkram kain seprei ranjang dalam genggaman. 

Ceklek!

Suara pintu yang terkunci setelah dibuka membuatnya kebingungan harus melakukan apa di malam pertama ini. Membayangkan betapa tampannya sang suami memang sangat menyenangkan, tetapi mengingat betapa buruk sikap sang pemuda ditambah kenyataan bahwa hatinya telah menjadi milik orang lain membuat Valia merasakan sakit.

Semua ruang terasa menghimpit dadanya hingga sangat sesak. Dia semakin meremas alas ranjang, kala suara derapan langkah seseorang mulai mendekat padanya. Pria itu kini berdiri di hadapannya, menyilang kedua tangan di dada dengan tatapan yang menggoda.

Tepat di depan Valia, pemuda itu membuka pakaiannya tanpa rasa malu. Dia membuka jasnya, melemparnya ke sembarangan arah. Menarik dasi hitam yang menggantung elegan di kerahnya, melepasnya dan menjatuhkannya ke atas lantai. Tak sampai disitu, dia juga menarik lepas sabuk mahal yang melilit pinggangnya. 

“Berdiri, buka kancing kemejaku.” 

“Apa?!” Valia terkejut. Pemuda itu sangat lancang tanpa rasa malu sama sekali. 

“Mengapa terkejut? Kita adalah pasangan suami istri.” Damar berjalan naik ke atas ranjang, menyandarkan tubuhnya yang berkeringat.

“Cepat bukakan,” perintahnya.

Valia menoleh pada suaminya yang sedang menikmati angin sejuk AC. Dia sangat takut, tetapi tetap mendekat dan melakukan perintah itu ragu-ragu. Pelan-pelan Valia membuka satu persatu kancing kemeja Damar. Tubuh indah pria itu sangat mengagumkan. Berjejer rapi otot di atas perutnya. Valia sempat terpana, tetapi cepat-cepat memalingkan muka. Damar menatap lekat sudut mata Valia. “Kau menangis?” tanya Damar.

“Aku ... .” 

“Apa tadi itu yang pertama bagimu?” tanya Damar mengingatkan kembali Valia soal ciuman panas yang Damar berikan di depan banyak orang. Wajah Valia memerah, dia menjadi sangat canggung dari sebelumnya. “Kau cupu sekali,” ledek Damar padanya dengan wajah datar.

Tangan Damar meraih bibir ranum Valia yang telah dia nikmati tadi, mengusap bibir itu perlahan-lahan membuat Valia menjadi geli dan jijik. “Bibirmu sangat manis, dan cantik.” 

“Maaf, Tuan. Bukankah itu tadi berlebihan?” Valia mencoba mengelak. “Berlebihan? Aku berhak melakukan jauh lebih panas dari itu, karena kau adalah milikku.” Damar tersenyum tipis pada Valia. Entah kenapa wajah pemuda itu terlihat aneh dan menggelikan baginya.

Damar mulai menjelajahi tubuh istrinya dengan tatapan liar. “Mengapa kau jelek sekali?” Damar kembali bersuara, tapi kali ini untuk menghina Valia. Valia tersulut geram, dia yang dari tadi menundukkan pandangan mulai mengangkat wajahnya. “Kalau aku jelek, mengapa Anda memilih aku untuk terjebak dalam sandiwara Anda?” balas Valia.

Damar tersenyum sekali lagi. Dengan kekuatannya sebagai seorang pria, dia melingkarkan lengannya di punggung kecil Valia. Gadis itu terjatuh di atas tubuh hangat Damar. “Karena aku menyukaimu, aku tidak peduli kau jelek atau cantik.” Damar menggerayangi rambut indah Valia dengan tangan kanannya.

“Sandiwara katamu? Sayang sekali, di antara seluruh sandiwaraku … kau adalah yang paling serius.” Damar mendaratkan kecupan tipis di leher jenjang Valia. Gadis itu tak dapat lagi mengendalikan diri. Dia ingin sekali memberontak. Namun, Damar tampak lebih elegan menguasai dirinya. Dia mampu menyeret tubuh istrinya hanyut dalam hawa hangat di bawah tubuhnya. Valia berusaha keras mendorong tubuh sang suami, tetapi kekuatannya tak mampu melawan betapa kuatnya Damar.

Terpopuler

Comments

Yaya Eraa

Yaya Eraa

kasihan juga si damar y ya thor🙄😔

2021-02-09

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (Prolog)
2 Episode 2 (Prolog)
3 Episode 3 (Prolog)
4 Flashback : Menikah?
5 Flashback : Pernikahan
6 Flashback : Malam Pertama
7 Flashback : Gagal
8 Flashback : Bar
9 Flashback : Makan Bersama Keluarga
10 Flashback : Sahabat
11 Flashback : Apa Lagi Sekarang?
12 Flashback : Damar Keluar Kota
13 Flashback : Bertemu Mantan
14 Flashback : Marah
15 Flashback : Cemburu
16 Flashback : Ganti Rugi
17 Flashback : Ganti Pakaianmu di Depanku
18 Flashback : Jalan-jalan
19 Flashback : Berkuda dan Makan Bersama
20 Flashback : Memohon
21 Flashback: Kabur
22 Flashback : Kenyataannya
23 Flashback: Maaf
24 Flashback: Mulai Tahu
25 Flashback: Masa Kecil
26 Flashback : Aku Akan Memberikan Cucu
27 Flashback : Tolong Katakan Hal yang Sama
28 Flashback: Dia Akan Meninggalkanmu
29 Flashback : Tidak Akan
30 Flashback : Kata-kata Jenny
31 Flashback : Tuan Muda Pulang
32 Flashback: Tuan Muda Pulang 2
33 Flashback : Pilih siapa?
34 Flashback : Pilihan Devalia
35 Flashback : Cemburu?
36 Flashback : Panggilan Masuk
37 Flashback : Cinta dalam Diam
38 Flashback : Sebenarnya, Aku Kenapa?
39 Flashback : Tembak Aku!
40 Flashback : Rasa Bersalah
41 Flashback : Mulai Menyesal
42 Flashback : Mulai Menyesal 2
43 Flashback : Menyesal
44 Flashback : Aku Tidak Ingin Kehilangan Anda
45 Penyesalan
46 Awal Perjuangan
47 Ya, Aku Jelek
48 Aku Akan Bercerai
49 Flashback Off (Perjuangan Valia Dimulai)
50 Anda Sudah Menikah!
51 Daisy Jean
52 "Dekat, tapi terasa jauh."
53 Author Note
54 Ditolak
55 Dua Kisah Cinta
56 Devalia Caroline
57 Tak Terkalahkan
58 Damar vs Rafa
59 Menggendong Valia
60 Bermalam
61 Agnes dan Bram
62 Hampir Saja
63 Tidak Fokus
64 Rantang Nasi
65 Valia Ngambek
66 Menggoda
67 Jadi Tambah Jelek (Warning!)
68 Liburan
69 Cinta : Suamiku, Sumpah Aku Cinta Kamu!
70 Nasihat Alex
71 Hati yang Patah
72 Terjadi (Warning ++)
73 Canggung
74 Suamiku Sayang
75 Sosok Misterius
76 Mengejar Cinta
77 Masalah yang Terjadi di Kota
78 Anda Mesum Sekali Tuan
79 Note Author
80 Mengenal Perbedaan Bram dan Damar
81 Ada Sesuatu
82 Tentang Vinka
83 Bram dan Agnes
84 Mendadak Dijemput
85 Yang Terlupakan
86 Catatan Author
87 Yang Sebenarnya (Dua episode digabung jadi satu)
88 Terima Kasih Finn
89 Vivi dan Bram
90 Dia adalah Damarion
91 Hani dan Dena Terlibat
92 Jangan Ambil Dia, Tuhan
93 Bertemu di Surga
94 Dia Sahabatku
95 Seluruh Pelaku
96 Hai Tuan Putri
97 Hari yang Menyedihkan
98 Hanya Agnes dan Bram
99 Kabar Bahagia untuk Semua
100 Baru Saja Sadar, Sudah Genit
101 Kata Dokter
102 Menghadap Mertua
103 Bram yang Cemburu
104 Dua Suami Bucin
105 Tetap Ingin Berpisah
106 Pilih Cerita yang Kalian Mau Yuk!
107 Pikiran Licik Pria
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 1 (Prolog)
2
Episode 2 (Prolog)
3
Episode 3 (Prolog)
4
Flashback : Menikah?
5
Flashback : Pernikahan
6
Flashback : Malam Pertama
7
Flashback : Gagal
8
Flashback : Bar
9
Flashback : Makan Bersama Keluarga
10
Flashback : Sahabat
11
Flashback : Apa Lagi Sekarang?
12
Flashback : Damar Keluar Kota
13
Flashback : Bertemu Mantan
14
Flashback : Marah
15
Flashback : Cemburu
16
Flashback : Ganti Rugi
17
Flashback : Ganti Pakaianmu di Depanku
18
Flashback : Jalan-jalan
19
Flashback : Berkuda dan Makan Bersama
20
Flashback : Memohon
21
Flashback: Kabur
22
Flashback : Kenyataannya
23
Flashback: Maaf
24
Flashback: Mulai Tahu
25
Flashback: Masa Kecil
26
Flashback : Aku Akan Memberikan Cucu
27
Flashback : Tolong Katakan Hal yang Sama
28
Flashback: Dia Akan Meninggalkanmu
29
Flashback : Tidak Akan
30
Flashback : Kata-kata Jenny
31
Flashback : Tuan Muda Pulang
32
Flashback: Tuan Muda Pulang 2
33
Flashback : Pilih siapa?
34
Flashback : Pilihan Devalia
35
Flashback : Cemburu?
36
Flashback : Panggilan Masuk
37
Flashback : Cinta dalam Diam
38
Flashback : Sebenarnya, Aku Kenapa?
39
Flashback : Tembak Aku!
40
Flashback : Rasa Bersalah
41
Flashback : Mulai Menyesal
42
Flashback : Mulai Menyesal 2
43
Flashback : Menyesal
44
Flashback : Aku Tidak Ingin Kehilangan Anda
45
Penyesalan
46
Awal Perjuangan
47
Ya, Aku Jelek
48
Aku Akan Bercerai
49
Flashback Off (Perjuangan Valia Dimulai)
50
Anda Sudah Menikah!
51
Daisy Jean
52
"Dekat, tapi terasa jauh."
53
Author Note
54
Ditolak
55
Dua Kisah Cinta
56
Devalia Caroline
57
Tak Terkalahkan
58
Damar vs Rafa
59
Menggendong Valia
60
Bermalam
61
Agnes dan Bram
62
Hampir Saja
63
Tidak Fokus
64
Rantang Nasi
65
Valia Ngambek
66
Menggoda
67
Jadi Tambah Jelek (Warning!)
68
Liburan
69
Cinta : Suamiku, Sumpah Aku Cinta Kamu!
70
Nasihat Alex
71
Hati yang Patah
72
Terjadi (Warning ++)
73
Canggung
74
Suamiku Sayang
75
Sosok Misterius
76
Mengejar Cinta
77
Masalah yang Terjadi di Kota
78
Anda Mesum Sekali Tuan
79
Note Author
80
Mengenal Perbedaan Bram dan Damar
81
Ada Sesuatu
82
Tentang Vinka
83
Bram dan Agnes
84
Mendadak Dijemput
85
Yang Terlupakan
86
Catatan Author
87
Yang Sebenarnya (Dua episode digabung jadi satu)
88
Terima Kasih Finn
89
Vivi dan Bram
90
Dia adalah Damarion
91
Hani dan Dena Terlibat
92
Jangan Ambil Dia, Tuhan
93
Bertemu di Surga
94
Dia Sahabatku
95
Seluruh Pelaku
96
Hai Tuan Putri
97
Hari yang Menyedihkan
98
Hanya Agnes dan Bram
99
Kabar Bahagia untuk Semua
100
Baru Saja Sadar, Sudah Genit
101
Kata Dokter
102
Menghadap Mertua
103
Bram yang Cemburu
104
Dua Suami Bucin
105
Tetap Ingin Berpisah
106
Pilih Cerita yang Kalian Mau Yuk!
107
Pikiran Licik Pria

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!