Kicauan burung pagi menciptakan melodi nyanyian yang seharusnya damai dan menentramkan. Namun, sekali lagi Valia terjaga dari mimpi buruknya yang kelam. Otaknya kembali berputar tentang kejadian hampir dua tahun yang lalu. Tentang masa-masa yang paling dia sesali.
(Dua tahun yang lalu)
“Apa? Menikah? Aku tidak mau!”
Seorang gadis melempar sepeda bututnya ke sudut rumah. Pria bertubuh bongsor bertolak pinggang di tepi pintu kediaman mereka memandangi gadis berkeringat itu.
“Pria itu menyukaimu! Jangan bodoh kau Valia!” balas Pak Hans, pria bongsor yang dari tadi melotot pada putrinya. “Hanya itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan keluarga kita!”
SET!
Pak Hans menarik lengan putri bungsunya itu dengan kasar. “Menikah atau aku akan menjualmu!” bentaknya dengan nada tinggi yang menakutkan. Dia mencekat lengan putrinya, hingga gadis itu kesakitan.
“Aku tidak mau! Aku tidak mau menikah dengan orang yang sama busuknya seperti Ayah!”
PLAK!
Telapak tangan lebar yang kasar itu mendarat penuh di pipi bulat Valia. Tubuhnya yang sudah penuh luka lebam tak dapat memberontak tiap kali sang ayah berlaku kasar. “Memangnya apa yang bisa dilakukan pecundang itu untukmu? Apa dia punya uang berlimpah sehingga hidup kita menjadi lebih baik?! Ha! Kita tidak punya pilihan lain!” Pak Hans menodong Valia berkali-kali. “Cepat kau akhiri hubunganmu denganmu Rafa, atau kau akan melihat mayatnya dalam waktu dekat!” Pak Hans mendorong tubuh putrinya hingga terpojok di sudut kursi. “Jadilah anak yang berguna untukku. Kau harus menyelamatkan keluarga kita dengan pernikahan ini!”
“Sudah cukup, Ayah!” Agnes yang baru saja tiba di rumah, langsung mengejar gadis malang yang sedang meringkuk di tanah. Dia membantu adiknya berdiri tegak. “Apa kau baik-baik saja?” tanya Agnes sembari merapikan rambut sang adik yang berantakan.
Pak Hans mengeluarkan sebatang rokok lalu menghisapnya. “Tolong kau ajarkan adikmu untuk patuh padaku. Aku akan segera menikahkannya.” Perkataan Pak Hans, membuat Agnes menatap sang adik yang sedang terisak-isak.
“Dengan siapa, dengan siapa Ayah akan menikahkannya?” tanya Agnes mencoba mengolah kesabaran. Pak Hans meludahkan rokok dari mulutnya, sebelum menginjak dan memutar rokok itu di bawah tepalak sepatunya.
“Dengan pengusaha terkenal dan kaya raya, Tuan Muda Damarion.” Pak Hans mendekatkan wajahnya pada Agnes yang sesak. “Dia putra sulung keluarga besar Pak Anton, pengusaha kaya yang punya bisnis gelap. Mereka siap membantuku, karena aku sudah membantu mereka,” tambah Pak Hans cekikikan.
Agnes melempar seluruh amarah itu masuk dalam genggamannya. “Cukup hanya aku yang Ayah libatkan. Jangan melibatkan adikku juga,” balas Agnes menekan.
“Hei bodoh, kau kira nasibmu akan sama dengan Valia? Pria itu menyukainya, sedangkan suamimu tidak menyukaimu. Tuan Muda Damar juga jauh lebih kaya daripada suamimu yang bangkrut itu.” Pak Hans mengangkat dagu putri sulungnya. “Aku heran padamu. Mengapa kau tidak bercerai saja dan menikah dengan pria lain yang lebih kaya?”
“Sudah cukup Ayah!” Agnes tak mampu lagi menahan air matanya. “Ayah! Kau yang sudah melibatkan aku dalam pernikahan menyedihkan itu! Ayah pikir berpisah itu mudah seperti yang kau inginkan? Bagaimana bisa Ibu dulu menikahi laki-laki tidak punya hati seperti Ayah?!”
“Ckckckckck! Bukankah seharusnya kau berterima kasih padaku? Jika aku tidak menikahkanmu dengan suamimu sekarang, kau akan jadi perawan tua yang kesepian.” Pak Hans berputar menatap Valia yang ketakutan di belakang tubuh kakaknya. “Lihat saja kakakmu ini. Sekarang dia sudah jatuh cinta pada suami miskinnya itu. Kau pasti bisa seperti itu juga.” Pak Hans terbahak-bahak meninggalkan putri-putrinya.
**
“Menikah?” Rafa menarik tangan Valia dan menggenggamnya cukup lama. “Jangan bercanda padaku, Sayang. Apa aku berbuat kesalahan?” Rafa menatap lekat sepasang mata penuh cinta yang sedang berdiri di depannya.
“Hanya ini satu-satunya cara, untuk menyelamatkan keluargaku. Aku tidak punya pilihan lain.” Rafa tak terima, dia menahan tangan kekasihnya itu dalam genggaman. “Tidak. Jangan meninggalkan aku. Bagaimana dengan janji-janji kita?”
“Hanya satu tahun. Cukup setahun saja, aku akan berpisah dengan pemuda itu,” tambah Valia meyakinkan.
Menangis perempuan itu sejadi-jadinya. Dia melangkah gontai meninggalkan Rafa yang tertekuk dalam kepedihan. Kenyataan memang seburuk itu.
Valia terus saja membawa tangis dalam langkahnya di malam yang gelap dan dingin. Tak lama lagi berita mungkin akan meliputnya, sesaat setelah namanya diumumkan sebagai istri dari seorang pengusaha terkenal. Pengusaha yang sama sekali tidak dia kenal.
Namun, bagaimana bisa ayahnya mengatakan bahwa lelaki itu menyukainya? Rasanya sangat aneh. Itu tidak mungkin. Pengusaha terkenal yang sangat tampan itu pasti akan menginjak-injaknya seperti apa yang dilakukan oleh Bram, suami yang terus saja menyiksa kakaknya. Apalagi semua orang tahu betapa dingin dan angkuhnya pemuda dengan derajat tinggi yang akan segera dinikahinya itu.
Sebuah mobil mewah tiba-tiba saja berhenti sangat dekat darinya. Devalia mencurigai mobil itu dan berjalan cepat untuk menghindar.
Namun, seorang pria berparas rupawan menghentikan langkahnya. Pria itu tersenyum ramah di depan Valia sebelum membungkukkan tubuhnya. “Syukurlah aku bisa menemukan Nona di sini. Mari ikut denganku. Tuan Muda ingin bertemu dengan Anda.”
“Tuan Muda?” Devalia melirik ke seluruh arah. Sebenarnya dia juga tidak ingin bertemu pria itu. Namun, dia takut sekali pulang karena tidak ingin bertemu dengan ayahnya yang kejam.
Dengan berat hati Valia akhirnya mengikuti pemuda yang datang menjemputnya.
Tak ada suara selama di dalam mobil. Valia hanya takjub saat melihat dua orang yang duduk di depan. Mereka sangat rapi dan elegan. “Senang rasanya, akhirnya Tuan Muda kami akan segera menikah dengan wanita pilihannya. Aku turut bahagia dan bersyukur.” Pemuda ini mengintip dari kaca mobil, melihat Valia yang terlihat canggung. Dia tersenyum tipis setelahnya.
Valia melihat wajah pria aneh yang menjemputnya. Pria itu tersenyum tipis sendiri entah mengapa. Valia tidak nyaman berada di dua rasa takut yang berbeda. Masih terus memikirkan cara tepat untuk segera berpisah, tetapi Valia meyakinkan diri terlebih dahulu bahwa pemuda itu akan segera menceraikannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
lalalisa
Hai kak ceritanya menarik aku suka, udah aku like juga. Btw jangan lupa mampir yah ke karya ku, judulnya :
"pengagum kakak santri"
2021-01-11
0