Valia menuruni satu persatu tangga gedung pengadilan agama dengan hati-hati. Matanya buram lantaran terlalu banyak air mata yang menumpuk di pelupuk. "Valia, aku tahu aku tidak akan bisa membantumu." Agnes terus saja memapah adiknya. "Tapi semua keputusan ini akan membuatmu semakin menderita," tambahnya.
"Kalau tahu hatimu akan berubah, seharusnya kau menjadi istri yang baik untuknya. Valia, kau dalam masalah besar." Agnes akhirnya melepaskan adiknya masuk ke dalam sebuah mobil mewah yang telah menunggunya. Namun, sebelum Valia masuk, kembali ia menoleh pada kakaknya. "Maafkan aku, Kak." Dia memeluk Agnes erat sekali.
Di dalam mobil mewah itu, Devalia meremuk sekali lagi gaunnya. Dia menatap Finn--asisten pribadi suaminya--yang sedang duduk di sebelah supir. "Nona, ada yang bisa aku bantu?" Finn sadar Devalia dari tadi hanya terus memandanginya.
"Ah tidak. Tidak ada." Devalia memutar jari-jemari yang pucat dan dingin. Wajahnya pucat dengan rasa gugup yang mencuat. “Senang bisa membawa Anda kembali,” tambah Finn. Finn mampu membaca gerak-gerik itu dengan sekali pandang. Dia tersenyum sebelum melayangkan pendapat pada Valia. "Nona, Anda gugup?" tanya Finn.
"Anda sudah menikah dengan Tuan Muda selama hampir dua tahun, mengapa harus gugup? Tuan Muda pasti sangat senang karena Nona membatalkan perceraian." Finn mencoba menenangkan Devalia.
Devalia merengut sedih. Finn pasti tidak tahu apa-apa, pikirnya. Meski mereka sudah menikah selama hampir dua tahun, tak pernah sekalipun mereka melakukan kontak fisik. Bahkan Damar jarang sekali pulang sejak Devalia melakukan kesalahan fatal yang membuatnya merasa sangat kehilangan sosok yang dulu pernah mengemis cinta pada malam pertama mereka. Boleh dikatakan, mereka hanya bertemu sekitar 14 hari dalam setahun. Itupun tiada kontak dan komunikasi sama sekali.
Ya, mereka belum melakukannya. Semuanya berubah dalam waktu singkat. Devalia jatuh cinta, pada seorang pria yang telah beku hatinya. Pria dingin yang semakin beku.
***
"Finn, apa dia sudah sehat?" tanya Valia. "Tuan Muda masih dalam pengawasan dokter, Nona. Beliau memutuskan untuk berhenti dirawat, padahal masih dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Aku harap Anda bisa membujuk beliau untuk tetap melanjutkan perawatan dari dokter." Finn menyerahkan rekam medis milik Damar pada Valia.
"Apa dia makan dan tidur dengan baik?" tanya Valia khawatir. "Belakangan ini beliau tidak mau makan dan tidak tidur dengan baik, Nona." Finn menekuk wajahnya yang sudah lama menaruh risau.
Tak lama setelah itu,
"Sudah sampai, Nona." Finn keluar dari mobil itu terlebih dahulu. Dia memutar langkahnya untuk segera membukakan pintu Devalia. Jantung Devalia berdetak sangat kencang saat kaki itu melangkah turun dari mobil mewah suaminya. Saat ini dia benar-benar berdiri di depan sebuah gedung mewah yang menjulang tinggi. Seluruh asisten dan pelayan suaminya datang mengiringnya masuk ke apartemen Damar.
Setelah sekian lama, inilah pertama kalinya Devalia datang ke apartemen pribadi suaminya. Tempat dimana Damar tidur, sehingga tidak pernah pulang ke rumah.
"Maaf, apa … apa dia ada di dalam?" tanya Valia sebelum langkahnya sampai. "Tidak, Nona. Tuan Muda akan pulang dan istirahat di sini nanti malam," jawab salah seorang pelayan wanita. Devalia merasa sesak, lantaran sebagai istri dia bahkan tidak pernah tahu kapan dan di mana suaminya tidur selama ini.
"Lalu … mengapa kalian membawaku kemari?" tanya Devalia kebingungan. Karena sangat aneh rasanya berjumpa dengan suami yang baru saja bertemu dengannya di persidangan cerai.
"Anda tidak ingin berjumpa dengan beliau?" Para pelayan menaruh heran pada Devalia yang terlihat sangat gugup dan pucat. "Bukan, bukan begitu. Aku hanya …"
Ceklek!
Pintu apartemen Damar terbuka hanya dengan sidik jari Devalia yang entah kapan mereka rekam. "Silakan, Nona." Bersamaan para pelayan itu membungkukkan tubuh mereka pamit undur diri.
Valia menapaki apartemen suaminya ragu-ragu. Pelan-pelan dia memasuki kediaman mewah itu dengan rasa canggung luar biasa. Tak ada yang terlihat, selain perabotan mewah yang memang pantas dimiliki Damar. Namun, kemana pria itu?
Ruangan itu sangat kusut tak beraturan. Apa pelayan tidak membersihkannya? Ada banyak baju-baju yang belum dicuci berserakan di lantai.
Setelan jas mewah yang tergeletak dimana-mana, dengan beberapa pakaian dalam yang seharusnya tak berada di sana. Juga beberapa botol minuman yang dibuang sembarangan. Apartemen itu layaknya kapal pecah. Pria kaya yang hidup super mewah dengan barang-barang berserakan adalah sebuah aib yang menyedihkan.
Ting … Tong …
Suara bel apartemen segera dijawab oleh Devalia. Finn sedang berdiri di depan pintu apartemen Damar membawa beberapa barang. “Maaf sudah mengganggu, Nona. Ini beberapa pakaian Tuan Muda yang baru saja aku jemput dari kediaman Anda dan Tuan Muda.” Finn segera beranjak setelah memberikan beberapa helai pakaian itu. “Eh Finn,” panggil Devalia sedikit canggung pada asisten pribadi suaminya yang bahkan tampak seperti seorang bos. “Ya, Nona?”
“Mengapa kamar suamiku berantakan sekali? Apa pelayan tidak merapikannya?” tanya Devalia. Finn tersenyum pada Devalia, sebelum memberikan jawaban. “Tuan Muda tidak mengizinkan siapapun masuk ke ruang pribadinya, Nona.” Jawaban Finn membuat Valia bergidik ngeri. “Lalu kenapa kalian malah membawaku kemari?” tanya Devalia.
Finn mengernyitkan dahi. “Karena sebagai seorang istri, sudah sepantasnya Anda dibawa ke rumah suami Anda. Apakah … Anda tidak nyaman, Nona?” tanya Finn. “Bukan begitu, aku hanya takut dia akan marah padaku.” Valia menyatukan kedua tangannya. Ekspresi takut itu terlihat sangat jelas pada wajah Devalia.
Finn hanya tersenyum pada Devalia, dia bergegas pergi setelah membungkukkan tubuhnya tanpa mengatakan apapun juga. Devalia akhirnya menutup pintu apartemen itu dengan perasaan bahagia. Itu artinya … dia wanita pertama dan satu-satunya yang punya akses untuk masuk ke apartemen pribadi Damar.
pDevalia mengutip satu persatu pakaian suaminya. Aroma tubuh Damar masih melekat disana, dengan beberapa tumpukan kertas-kertas laporan yang bertebaran sembarangan. Devalia menarik setelan jas wangi milik suaminya, membawanya masuk dalam dekapan peluknya. Berderaian air mata gadis itu mencium pakaian suaminya.
Bagaimana cara aku menyentuh hatinya?
Tak lama setelah selesai merapikan ranjang dan mengumpulkan pakaian-pakaian yang kotor untuk segera dicuci, Devalia terburu cepat menuju dapur. Dia memeriksa kulkas mewah itu, dan hanya bisa tercengang.
Air matanya kembali jatuh sesaat setelah membuka lemari es yang hanya berisi beberapa makanan instan yang sangat tidak baik untuk kesehatan. Bukan hanya itu yang ia temukan, tetapi juga beberapa jenis obat keras menumpuk cukup banyak dalam sebuah kotak berukuran sedang tepat di sebelah lemari es.
Dia mengonsumsi semua ini?
Devalia menyisihkan semua obat itu untuk membuangnya. Hampir semua jenis obat itu adalah obat pereda sakit kepala dan obat penenang tidur. Rasanya sangat sakit bagi Devalia, menemukan obat-obat menyedihkan itu di apartemen suaminya. Di dalam tong sampahnya bahkan ada beberapa obat rekomendasi dokter yang sama sekali tidak diminum oleh Damar.
Tubuhnya melemas melihat semua kenyataan menyedihkan itu. Setelah hampir dua tahun lamanya dia menjadi seorang istri, baru sekarang dia tahu bagaimana Damar menderita.
Devalia membawa langkahnya yang lemah kembali menuju ranjang. Saat ia menyeka air matanya, tak sengaja mata bulatnya berlabuh pada kain berwarna merah muda di bawah bantal Damar.
“Pakaian wanita?” Devalia cepat-cepat meraih kain itu. “Ini baju tidurku.” Yap, itu pakaian tidur yang seharusnya Devalia gunakan di malam pertama mereka. Sayang sekali, Devalia bahkan belum pernah menggunakan pakaian itu di hadapan Damar. Lalu, mengapa Damar menyimpannya di bawah bantal?
Hanya satu yang ditakutkan Devalia, yaitu ada wanita lain yang sudah mengenakan itu selama satu tahun belakangan.
Cepat-cepat Devalia menghalau pikiran buruknya. Dia tetap berusaha keras untuk mempertahankan keinginannya untuk segera memperbaiki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Reana
suka
2023-03-25
0
mom mikayla
sukaa
2021-03-07
0
annin
seru ... lanjut ah
2021-02-26
0