Pagi ini Liora bangun kesiangan, mungkin karena semalam dia tidur terlalu larut, selesai membuat kue dia juga harus mengerjakan tugas kuliahnya, hingga sampai lewat tengah malam dia baru beranjak untuk tidur.
Sebelum berangkat bekerja, kue-kuenya yang sudah dia susun rapi ke dalam wadah plastik berbentuk segi empat itu harus dia antarkan dulu ke warung-warung langganannya.
Sekitar setengah jam dia baru selesai berkeliling, dilihatnya jam tangan kecil yang melingkar di pergelangan tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 8 pagi.
Akhirnya dengan sekuat tenaga dia mengayuh pedal sepedanya, tak enak jika dia harus telat masuk kerja, karena dia hanya bekerja setengah hari.
Dia terus mengayuh melewati jalanan pagi yang lumayan padat, bahkan cenderung macet, mengingat ini adalah waktunya orang-orang berangkat bekerja.
Beberapa supir angkot yang berhenti di bibir jalan semaunya, menaikkan penumpang semaunya, tanpa peduli bunyi klakson mobil yang menyalak buas di belakangnya, menambah ramainya kondisi jalanan pagi ini.
Kakinya pun seakan tak mengenal lelah untuk mengayuh, sambil sesekali dia melirik jam tangannya.
Sayangnya, mungkin karena saking terburu-buru hingga dia tak bisa mengendalikan laju sepedanya.
Bruk!!!
Sepedanya menabrak sebuah mobil mewah yang sedang terparkir di depan Minimarket. Badannya ikut terperosok jatuh ke pelataran parkir, untung hanya sedikit luka lecet di telapak tangan yang dia gunakan untuk menopang badannya.
Buru-buru dia bangun, memeriksa bagian mobil yang ia tabrak tadi, dan ternyata ada sedikit goresan yang terlihat disana.
"Ya Tuhan, bagaimana ini!" Liora mondar-mandir terlihat sangat panik.
Sampai saat sosok lelaki gagah nan tampan dengan setelan jas rapi terlihat keluar dari dalam mobil mewah itu dan berjalan menghampirinya. Liora diam terpaku, tak berani melihat, wajahnya menunduk.
"Maaf Tuan, saya tidak sengaja, tadi saya lagi buru-buru." Ucap Liora masih dengan menunduk dan menangkupkan kedua tangannya.
"Kamu nggak lihat mobil segede ini, sampai kamu tabrak pakai sepeda butut mu itu!" Ucap lelaki itu sembari membuka kaca mata hitamnya, memperlihatkan aura dingin dan tatapan tajam.
Liora memberanikan diri mengangkat wajahnya, seketika dia menelan ludahnya dengan susah payah saat menatap sosok lelaki di hadapannya.
"Ya Tuhan, dia tampan sekali!"
"Kamu nggak tuli kan?" Sinis laki-laki itu melihat Liora yang terdiam bengong menatapnya.
Liora mengerjap kan matanya berkali-kali, mencoba mengembalikan kewarasannya, dia terlalu sibuk mengagumi lelaki di hadapannya, sampai lupa dengan apa yang terjadi.
"Tuan, saya minta maaf, saya benar-benar tidak sengaja."
"Makanya lain kali kalau jalan pakai mata!"
"Tapi Tuan, saya sudah terbiasa jalan memakai kaki, sayang kalau mata indah saya ini dipakai untuk berjalan." Lanjut Liora dengan mengangkat wajahnya, mengerjap kan matanya berulang-ulang dengan bibir menahan senyum.
Lelaki itu memandang kesal pada Liora, ingin rasanya dia mengumpat pada gadis di depannya itu.
Sampai tak sengaja tatapan mata mereka bertemu, dilihatnya bulu mata lentik Liora yang bergerak naik turun. Lelaki itu pun terdiam, tak jadi melontarkan umpatannya.
Tatapan mata Liora yang teduh membuat lelaki gagah nan tampan itu terhanyut, dia merasakan kedamaian di sana, hingga ingin berlama-lama memandangnya.
Namun suara dari sang asisten kembali menyandarkannya.
"Apakah ada masalah Tuan?" Tanya lelaki yang baru saja datang, sambil membawa kantong plastik berisi air mineral, rupanya tadi sang asisten sedang diminta sang Tuannya untuk membeli minuman ke Minimarket itu.
Merasa ada kesempatan untuk kabur, Liora akhirnya berlari masuk ke dalam Minimarket, meninggalkan lelaki dingin yang terdengar berteriak mengumpat padanya.
Shit!!
"Hai gadis sialan, jangan kabur!"
Tapi sang asisten itu menghentikan langkah Tuannya yang hendak mengejar Liora.
"Maaf Tuan, sebentar lagi Tuan akan ada Meeting, jadi kita harus berangkat ke kantor sekarang juga!"
Dengan wajah kesal mau tak mau akhirnya lelaki itu kembali masuk kedalam mobilnya.
.
.
"Kamu kenapa sih Ra kok macam di kejer setan aja?" tanya Shifa, teman kerja Liora di Minimarket itu, saat melihat Liora yang masuk dengan terburu-buru.
"Iya Cip, setannya ganteng, sayang galaknya minta ampun." jawab Liora dengan nafas memburu.
Shifa yang kini berteman baik dengan Liora mendadak kepo dengan apa yang barusan terjadi.
"Tadi pagi aku bangun kesiangan Cip, mana harus nganter pesanan kue dulu, akhirnya aku ngebut naik sepedanya, sampai gak sengaja di parkiran depan tadi aku nabrak mobil orang, untung aja hanya tergores sedikit."
"Tapi kamu nggak apa-apa kan?" Shifa memastikan keadaan Liora.
"Nggak apa-apa, ini hanya tergores sedikit tadi." Sambil memperhatikan luka di telapak tangannya.
"Syukurlah, terus orangnya cakep nggak?, Kayak di cerita novel-novel gitu nggak sih Ra, abis nabrak, terus diajakin kenalan?" Tanya Shifa yang penasaran, dia teringat akan cerita-cerita Novel yang sering dibacanya.
"Boro-boro ngajak kenalan, kena semprot mah iya Cip, untungnya aja sebelum dia minta ganti rugi aku udah langsung kabur duluan tadi, hahaha."
Shifa yang melihat tingkah Liora hanya bisa geleng-geleng kepala.
Beberapa saat kemudian pintu Minimarket itu terbuka, muncul sosok laki-laki muda yang kemudian menyapa Liora.
Merasa dirinya tak disapa, Shifa yang sedari tadi berada disebelah Liora untuk menyusun sabun ke dalam rak-rak di depannya itu spontan protes.
"Mas Dika yang disapa cuma Liora aja nih, emang Shifa yang Segede gini nggak kelihatan apa?" Ucap Shifa berpura-pura marah.
Shifa sudah hafal kalau pria tampan anak dari pemilik Percetakan yang letaknya tepat di sebelah Minimarket itu, setiap harinya akan datang untuk menyapa Liora, meski dengan alasan hanya sekedar untuk membeli air mineral saja.
Liora yang mendengar ucapan Shifa seketika tergelak.
Melihat tawa lepas Liora membuat Dika ikut menaikkan sudut bibirnya, di pandangnya mata Liora yang teduh, garis tawa yang membuat wajahnya semakin memukau, meskipun wajah itu tanpa tersentuh polesan make up sama sekali.
Itu salah satu alasan kenapa hampir setiap hari Dika selalu rajin mengunjungi Minimarket itu, hanya sekedar melihat senyum dan tawa Liora saja itu sudah terasa menentramkan hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Adinda
Hari ini Ruru ULTAH
🌷🌷🌷🌷🌷🌷
2021-11-04
2
KIA Qirana
1 Like 1 dukungan
1 Komen 1 dukungan
1000 Like, mustahil
1000 Komen baru mantab
🌿🌿🌿🌿🌿🌿
2021-09-04
3
KIA Qirana
1 Like 1 dukungan
1 Komen 1 dukungan
1000 Like, mustahil
1000 Komen baru mantab
😘😘😘😘😘😘
2021-09-04
3