LELAKI PENGGANTI Season 2

LELAKI PENGGANTI Season 2

KABAR BAIK VS KABAR BURUK

Hi, Readers ...

Karena banyak permintaan agar LELAKI PENGGANTI lanjut ke season 2, maka kubuatlah novel ini untuk memuaskan hati kalian.

Di sini kalian akan melihat dengan gamblang keuwuan Janu si tentara cool. Apakah dia akan tetap cool saat perempuan pujaan hati sudah dalam genggaman?

Untuk kalian yang belum baca LELAKI PENGGANTI season 1, kusarankan bacalah dulu. Sehingga kalian nggak akan merasa tersesat di part-part yang aku sajikan dalam novel ini.

Ok. Happy reading....

Jangan lupa like, komen, vote, rate 5.

...----------------...

Bandung, tiga bulan setelah pernikahan Janu dan Maira.

Udara dingin di pagi buta, membuat malas membuka mata dan menggoda untuk kembali menarik selimut tebal. Namun Maira sudah harus bangun tepat jam empat pagi. Menyiapkan sarapan, beres-beres rumah dan semua aktivitas domestik ibu rumah tangga lainnya. Jam enam tepat nanti semua harus siap. Suami dan anaknya sudah akan duduk rapi di meja makan, menikmati sarapan, selanjutnya bersiap berangkat kerja dan sekolah.

Sreet ....

Maira urung bangkit dari ranjang. Ujung piyamanya ditarik dari belakang. Perempuan itu menoleh pada Janu yang masih memejamkan mata, sementara tangannya mencengkeram baju Maira.

"Mas, lepasin!" lirih Maira berkata.

"Hmm ..., " Mata Janu sedikit terbuka. Ada senyum aneh di bibirnya. Sementara tangan masih mencengkeram baju Maira.

"Aku mau mandi dulu," lanjut Maira.

Ritual suci suami istri yang mereka lakukan semalam mengharuskan dia mandi di pagi sedingin ini.

"Masih lama kan, subuhnya?" Janu menarik baju Maira sehingga perempuan itu kembali jatuh terjerembab, di dada suaminya.

"Maas ...!" pekiknya tertahan.

Janu tak mempedulikan. Tangannya liar bermain di dada Maira.

"Ih, Mas, mau ngapain?"

"Mau nambah," jawab Janu pendek, dengan nafas yang sedikit memburu.

"Aduuh ..., semalam kan, sudah!" gerutu Maira.

"Kurang, sayang," bisik Janu di telinga Maira.

"Maas ..., aku tuh, mau masak juga, mau beres-beres, mau ....!"

Kalimat Maira terpotong ketika Janu ******* bibirnya. Lelaki itu kemudian membalikkan tubuh Maira, membuatnya terbaring di ranjang. Janu mengunci tubuh istrinya dengan kungkungan badannya yang kekar.

"Nggak usah masak. Nanti beli lauk saja!" Bibir lelaki itu beralih ke telinga Maira. "Biar Oza cepet punya adik," bisiknya.

Janu kemudian menelusuri leher jenjang Maira dengan bibirnya. Jari-jari beraksi membuka kancing piyama istrinya.

Maira mendesah ketika bibir Janu mulai beraksi di area dadanya. Setengah hati dia berontak. Antara menikmati permainan Janu dan keinginan untuk segera melakukan kewajiban rutin ibu rumah tangga. Dan pemberontakannya berakhir, saat Janu semakin liar bermain di area bawahnya.

Pagi yang dingin itu kembali mereka hangatkan dengan ritual suci suami istri.

***

Tiga bulan menikah dengan Maira, membuat Janu serasa di surga. Setiap hari yang ada hanya rasa bahagia. Sempurna rasanya, memiliki istri cantik, baik, sekaligus anak yang lucu dan pintar.

"Nanti aku nggak pulang makan siang ya, Dik. Ada tugas ke lanud Husein."

"Mau bekal makan nggak, Mas?" tanya Maira sambil menyendokkan nasi ke piring Janu.

Sejenak Janu diam. Sebenarnya sudah ada jatah makan saat dia ada tugas keluar. Tapi masakan Maira selalu membuat lidahnya ketagihan.

"Em, boleh. Sedikit saja, ya!"

"Bunda, aku juga dibuatkan bekal lauk ayam goreng, ya!" Oza tak mau kalah.

"Iyaa ...."

Setelah melepas suaminya berangkat dinas, rutinitas pagi Maira berlanjut dengan mengantar Oza ke sekolah. Sekolahnya tak begitu jauh dari rumah, masih di dalam komplek perumahan dinas juga. Oza sudah kelas satu SD, sebentar lagi naik ke kelas dua. Sejak pertama pindah ke sekolah itu, dia tak perlu ditunggui lagi. Anak pemberani itu tak pernah takut dan malu untuk bergaul dengan teman-teman barunya.

Rutinitas pagi Maira akan berakhir setelah mengantar Oza. Namun pagi ini dia tak langsung pulang. Maira mengarahkan motor menuju ke klinik kesehatan di dalam area komplek. Hasil testpack bergaris dua di dalam tasnya yang membuat perempuan itu berencana bertemu dengan dokter kandungan pagi ini. Sengaja dia tak memberi tahu Janu. Dia ingin memastikan terlebih dulu tentang kehamilannya.

"Selamat ya, Bu," ucap dokter kandungan yang beberapa waktu lalu memeriksanya.

"Jadi bener saya hamil, Dok?"

Dokter perempuan berusia paruh baya itu mengangguk sambil menebar senyum. "Kurangi aktivitas yang berat-berat, ya. Jaga asupan makan!" ucap dokter itu sambil menuliskan resep.

Sepanjang perjalanan pulang Maira tersenyum-senyum sendiri. Tiga bulan menunggu akhirnya berujung bahagia. Tak sabar rasanya menunggu Janu pulang.

Sore hari, sepasang lengan kekar tiba-tiba memeluk Maira dari belakang. Perempuan yang sedang mengaduk sayur di depan kompor itu tersentak.

"Mas!" pekiknya tanpa menoleh. "Assalamualaikum dulu, kek!"

Janu yang memeluk dari belakang tak menghiraukan. Dia sibuk menyesap aroma wangi tubuh istrinya. Mau tak mau Maira merinding dibuatnya. Perempuan itu bergidik sesaat ketika bibir basah Janu menyentuh leher belakangnya.

"Ish, nanti dilihat Oza, lho!" hardiknya.

Janu tak peduli. Dia justru membalikkan tubuh Maira, menghadap padanya. Lelaki yang masih berseragam loreng lengkap itu kemudian mencium bibir Maira.

"Oza main di luar, kan?" tanya Janu, menjeda permainannya di bibir Maira.

Belum sempat Maira menjawab, Janu sudah mengangkat tubuh istrinya.

"Mas!" pekik Maira lagi.

Janu tak mengindahkan. Dibawanya Maira masuk ke kamar.

Setelah beberapa waktu berselang, keduanya tampak sudah terbaring di ranjang. Keringat masih membanjiri kening, menandai tuntasnya penyatuan ragawi mereka.

Maira memiringkan tubuh menghadap Janu. Tangannya diletakkan di dada bidang suaminya. "Mas, aku ada kabar bahagia untukmu."

"Hem, apa itu?" Janu melingkarkan lengan di bahu Maira, menarik tubuh istrinya itu mendekat padanya. Lalu dia mulai mengusap-usap rambut Maira dan sesekali menciumnya.

Maira melepaskan pelukan Janu. Lalu dia bangkit dan berjalan menuju tasnya yang tergantung di dinding. Dari dalam tas dia keluarkan selembar kertas dan kembali pada Janu yang sekarang sudah duduk di tepi ranjang.

"Mas," Maira menyerahkan kertas hasil pemeriksaan dokter tadi pagi. "Aku hamil."

Mata Janu membulat. Mulutnya pun terbuka. Seakan tak percaya, lelaki itu bangkit dan memegang kedua bahu istrinya. "Serius?"

"Lihat saja hasil pemeriksaannya," ucap Maira dengan senyum terkembang.

Janu beralih pada kertas di tangannya. Lalu lelaki itu kembali menatap Maira dengan takjub. Sejurus kemudian dipeluk istrinya erat-erat. Diciumi wajah Maira hingga perempuan itu kesulitan bernafas.

"Alhamdulillah ... Alhamdulillah ...!"

"Mas, aku engap. Gak bisa nafas ini!" rajuk Maira.

Janu segera melepaskan pelukannya. Lelaki itu kemudian beralih mengelus perut Maira dengan lembut. Kalimat tahmid tak henti dia ucapkan.

"Kenapa nggak bilang dari tadi, sayang. Tahu gitu kan, aku akan lebih hati-hati memperlakukan kamu di ranjang."

Maira tersipu. Lalu dicubitnya hidung Janu. "Makanya mulai sekarang jangan berangasan mainnya. Yang kalem!"

Janu kembali memeluk Maira, menciumnya lagi dan lagi.

Tiba-tiba gerakan lelaki itu terhenti. Mendadak dia ingat kabar yang juga ingin disampaikan ke Maira.

Surat penugasan itu ....

Kegembiraan yang beberapa detik lalu menguasai Janu, mendadak jadi hambar. Surat penugasan ke daerah Papua yang dia terima siang tadi, seperti mata pisau tajam yang merobek lembaran indah kebahagiaan.

Haruskah kutinggalkan Maira dalam kondisi hamil seperti ini?

Janu menghela nafas. Diciumnya puncak kepala Maira dengan hati gundah.

(bersambung)

Terpopuler

Comments

Siti Chotimah

Siti Chotimah

waaah...lama gk up,akhirnya ada session 2 nya.

Maira hamil...janu tugas k papua. hhhmmm....akan mulai konflik niiy ya.

2022-04-27

0

chacha khairunisa

chacha khairunisa

duh ampun dah....baru juga bahagia dah d tinggal lg...tp itulah resikonya jd istri prajurit...jgnkan d tinggal tugas ditinggal mati pun hrs siap....

2021-09-29

0

vie-cha

vie-cha

Baru baca sinopsis sma komen2 semuanya,aq dh gk pngen baca karna gk sanggup liat maira menderita lagi.apalagi d sni ad wanita lain dan janu amnesia.dh gemeter dulu blm baca.pngen aq lewatkan tapi kok mlah penasaran....

2021-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 KABAR BAIK VS KABAR BURUK
2 MENEBAR KABAR BAHAGIA
3 RENCANA JANU
4 DAGO I'M IN LOVE
5 MENJADI YANG KEDUA
6 PUASA DI TRISEMESTER PERTAMA
7 DETIK-DETIK MENJELANG
8 BERJANJILAH UNTUK KEMBALI!
9 CINTAKU JAUH DI PAPUA
10 TUGAS BARU PENGHALAU RINDU
11 ISTRI SOLEHAH
12 RAHASIA KARINA
13 JADWAL MELEPAS KANGEN
14 KAPTEN RI
15 TERNYATA OH TERNYATA
16 BUKAN MANTAN
17 HIERARKI ITU ADA!
18 RAHASIA YANG TERBONGKAR
19 TERPESONA AKU TERPESONA
20 TERPAKSA NEBENG
21 BUNTUT ITU BERNAMA MASALAH
22 RUMOR
23 TENTARA JULID
24 KARINA, KAMU HARUS KUAT!
25 MENCINTAIMU TANPA SYARAT
26 SEBELUM KEMBALI BERTUGAS
27 SERANGAN SEPARATIS BERSENJATA
28 GUGUR BUNGA
29 PENYANDERAAN
30 ESCAPED
31 LUKA YANG KEMBALI MENGANGA
32 MENUJU KE TITIK NADIR
33 DEPRESI
34 ALASAN UNTUK BERTAHAN
35 TETES DARAH UNTUK MAIRA
36 KAPTEN RI PEMANTIK RINDU
37 BIDADARI HITAM
38 HANIN HANANINA
39 NGEBET HAMIL
40 RASA YANG SALAH
41 PENGUMUMAN
42 AKU SIAPA? AKU KENAPA?
43 DIA YANG SELALU ADA
44 LELAKI LAIN
45 EVAKUASI
46 KEMBALINYA PRAJURIT YANG HILANG
47 LELAKI YANG TAK INGIN KEMBALI
48 BERBURU INFO
49 KESAKSIAN MENYAKITKAN
50 GALAU
51 JODOH BUKAN TALI JEMURAN
52 SESAL
53 RUMIT
54 PROVOKASI KAPTEN RIAN
55 MELUPAKAN UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH
56 PULANG
57 SECUIL BAHAGIA DI TENGAH LUKA
58 IDE KARINA
59 MEMBANGUN HARAPAN
60 PEREMPUAN YANG DIRINDUKAN
61 MERUNUT KENANGAN
62 KEMBALINYA CINTA
63 DEPRESI
64 MENENANGKAN DIRI
65 MENJEMPUT CINTA
66 KEMBALI MENEGAKKAN PILAR BAHAGIA
67 BAYANG-BAYANG RASA BERSALAH
68 UJUNG NESTAPA BIDADARI HITAM
69 DILEMA
70 MELEPAS BEBAN
71 MEMELUK BIDADARI KECIL
72 BERLIAN LANGIT
73 IKHLAS YANG TERNODA
74 MAAFKAN BUNDA
75 BENCI AKU, JANGAN BAYI ITU!
76 KESEPAKATAN EMPAT KEPALA
77 ANCAMAN KOMANDAN
78 MENJEMPUT BAHAGIA
Episodes

Updated 78 Episodes

1
KABAR BAIK VS KABAR BURUK
2
MENEBAR KABAR BAHAGIA
3
RENCANA JANU
4
DAGO I'M IN LOVE
5
MENJADI YANG KEDUA
6
PUASA DI TRISEMESTER PERTAMA
7
DETIK-DETIK MENJELANG
8
BERJANJILAH UNTUK KEMBALI!
9
CINTAKU JAUH DI PAPUA
10
TUGAS BARU PENGHALAU RINDU
11
ISTRI SOLEHAH
12
RAHASIA KARINA
13
JADWAL MELEPAS KANGEN
14
KAPTEN RI
15
TERNYATA OH TERNYATA
16
BUKAN MANTAN
17
HIERARKI ITU ADA!
18
RAHASIA YANG TERBONGKAR
19
TERPESONA AKU TERPESONA
20
TERPAKSA NEBENG
21
BUNTUT ITU BERNAMA MASALAH
22
RUMOR
23
TENTARA JULID
24
KARINA, KAMU HARUS KUAT!
25
MENCINTAIMU TANPA SYARAT
26
SEBELUM KEMBALI BERTUGAS
27
SERANGAN SEPARATIS BERSENJATA
28
GUGUR BUNGA
29
PENYANDERAAN
30
ESCAPED
31
LUKA YANG KEMBALI MENGANGA
32
MENUJU KE TITIK NADIR
33
DEPRESI
34
ALASAN UNTUK BERTAHAN
35
TETES DARAH UNTUK MAIRA
36
KAPTEN RI PEMANTIK RINDU
37
BIDADARI HITAM
38
HANIN HANANINA
39
NGEBET HAMIL
40
RASA YANG SALAH
41
PENGUMUMAN
42
AKU SIAPA? AKU KENAPA?
43
DIA YANG SELALU ADA
44
LELAKI LAIN
45
EVAKUASI
46
KEMBALINYA PRAJURIT YANG HILANG
47
LELAKI YANG TAK INGIN KEMBALI
48
BERBURU INFO
49
KESAKSIAN MENYAKITKAN
50
GALAU
51
JODOH BUKAN TALI JEMURAN
52
SESAL
53
RUMIT
54
PROVOKASI KAPTEN RIAN
55
MELUPAKAN UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH
56
PULANG
57
SECUIL BAHAGIA DI TENGAH LUKA
58
IDE KARINA
59
MEMBANGUN HARAPAN
60
PEREMPUAN YANG DIRINDUKAN
61
MERUNUT KENANGAN
62
KEMBALINYA CINTA
63
DEPRESI
64
MENENANGKAN DIRI
65
MENJEMPUT CINTA
66
KEMBALI MENEGAKKAN PILAR BAHAGIA
67
BAYANG-BAYANG RASA BERSALAH
68
UJUNG NESTAPA BIDADARI HITAM
69
DILEMA
70
MELEPAS BEBAN
71
MEMELUK BIDADARI KECIL
72
BERLIAN LANGIT
73
IKHLAS YANG TERNODA
74
MAAFKAN BUNDA
75
BENCI AKU, JANGAN BAYI ITU!
76
KESEPAKATAN EMPAT KEPALA
77
ANCAMAN KOMANDAN
78
MENJEMPUT BAHAGIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!