bab 3

Di dalam sebuah mall terlihat dua sahabat sedang berjalan mengelilingi satu toko ke toko lain nya tanpa membeli sesuatu.

Mereka hanya keluar masuk toko, melihat lihat barang yang mereka kagumi tanpa membelinya. Itulah cara mereka berdua menghabiskan waktu untuk menghilangkan sedikit penat dalam diri.

"Ayu,....aku lapar" rengek Salsa pada sahabatnya.

"ya sudah kita makan dulu di lantai atas."

Ayu pun mengiyakan ajakan Salsa karena perutnya pun sudah minta di isi.

Mereka pun menuju lantai atas menuju tempat makan yang di Mall tersebut.

setelah duduk dan memesan makanan mereka pun berbincang bincang tentang hal sepele sambil menunggu pesanan makan datang.

tak lama kemudian pelayan pun datang membawakan pesanan mereka berdua.

hening tercipta diantara mereka, mereka berdua fokus menyantap makan nya sambil sesekali mengedarkan pandangan nya pada meja meja lain, banyak diantara meja meja tersebut pasangan pasangan yang terlihat romantis, dan sampailah mata Ayu tertuju pada satu meja yg menunjukan sepasang kekasih yg sedang beradegan romantis.

Ayu menunduk menampakan kesedihan di wajahnya, Salsa yang menyadari itu hanya bisa menghela nafas pasrah sambil mengelus punggung tangan sahabatnya itu. Tak disangka pergi ke tempat ini untuk menghibur sang sahabat malah membuatnya semakin merasa sedih. Salsa meraih tangan sahabatnya meremas punggung tangan sahabatnya seolah memberikan kekuatan dan mengatakan semua baik-baik saja.

Di sebuah meja di sudut ruangan itu nampak Burhan bersama Rena tunangan nya sedang menikmati makan siang sambil bersenda gurau dan terlihat mereka pun sesekali saling menyuapkan makanan mereka kepada pasangan nya. Sungguh terlihat begitu pasangan serasi yang sangat romantis. Sungguh pemandangan yang membuat Ayu ingin segera pergi dari sana. Padahal dia sudah mengatakan ikhlas namun hatinya tetap berkata lain.

Di sebuah kamar yang tidak begitu mewah nampak lah seorang gadis sedang memeluk sebuah guling yang sesekali terlihat tangan nya mengusap sudut matanya yang berair.

Ayu tersadar dan segera bangkit dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya.

Ayu kembali merebahkan badan nya sambil menerawang menatap langit langit kamarnya.

ternyata sesakit ini mencintai seseorang secara diam diam tanpa mengungkapkan nya, melihatmu bersama dengan wanita lain hatiku bagai tergores sembilu, luka yang tak berdarah yang aku rasakan ini terasa sangat perih.

akan kah aku bisa melupakan mu menghapus nama mu di hati ku, mungkin kah??? aku teramat mencintainya ya Allah salah kah rasa ini, salahkah aku mencintai pria yang sekarang telah di miliki orang lain bahkan pria itu tidak tau akan perasaan ku padanya jangan kan membalas cintaku mungkin menoleh padaku saja tidak akan pernah, tapi mengapa aku teramat mencintainya walaupun aku tau aku tidak akan pernah bisa untuk memilikinya.

Sebuah ketukan di pintu kamar Ayu membuyarkan semua lamunan nya

" kak mama dan papa sudah menunggu di meja makan" terdengar suara adik laki laki nya memanggil, dan tanpa menunggu sahutan dari kakaknya dia langsung bergegas turun ke bawah menuju ruang makan. dialah adik laki laki satu satunya Ayu.

Ayu tiga bersaudara dengan satu kakak laki laki dan satu adik laki laki.

Papa nya seorang pengusaha walaupun bukan pengusaha yg sukses seperti cerita cerita di novel tapi ayah Ayu memiliki perusahaan sendiri, sedangkan ibunya seorang dokter anak yang sudah mempunyai klinik sendiri sedangkan kakak laki lakinya bekerja di perusahaan milik papanya. adik nya bersekolah di salah satu SMA swasta yg ada di kota x beliau masih duduk di kelas sebelas.

Mereka keluarga bahagia yang selalu terlihat harmonis di mata orang lain dan juga memang kenyataan nya seperti itu dan yang terpenting mereka menyayangi satu sama lain di dalam anggota keluarganya. Itu adalah sebuah poin penting dalam sebuah hubungan keluarga. Ayu sangat bersyukur untuk itu. Memiliki orang tua penyayang dan tidak otoriter, begitupun dengan kedua saudaranya. Kakak dan adiknya sangat menyayangi dan melindunginya karena posisi mereka laki-laki maka seharusnya selalu melindungi saudara perempuannya.