Chapter 01~ Salah Sasaran

Matahari menyapa pagi melalui sinarnya yang hangat. Tunas- tunas menggeliat dan terbangun dari tidurnya, kepompong berdenyut- denyut penuh semangat, cicit anak-anak burung liar riuh di sarang mereka.

Bukankah sebuah isyarat alam jika matahari memintamu untuk memulai kehidupan yang baru? Pemberi semangat kehidupan.

Rumah peristirahatan itu terletak di wilayah nan indah, diapit dua pegunungan besar yang penuh kabut dan danau besar di hadapannya. Tempat langka yang hanya mampu dimiliki keluarga dengan kekayaan tak terbatas. Mencari ketenangan, tempat pelarian dari carut marut dunia, apalah sebutannya.

Seorang pelayan laki- laki dengan penampilan apik melangkah santun saat memasuki area belakang. Di tangannya ada nampan berisi dua gelas langsing berisi cairan berwarna kuning dengan potongan jeruk di bibir gelasnya. Di samping gelas, bersisian dua sedotan masih terbungkus beserta koran terbitan terbaru.

Bocah berusia sepuluh tahun terlihat berenang sendirian di kolam biru nan luas. Entah sudah berapa kali bocah itu bergerak bolak- balik di dalam air, dari ujung ke ujung. Gerakannya begitu gesit dan kuat seakan tak kenal lelah. Kepalanya timbul tenggelam di air dalam hitungan yang konstan dan stabil.

Bocah itu adalah putera tunggal pemilik tempat peristirahatan ini. Bocah tampan yang tentu saja menjadi kebanggaan keluarga terutama sang ayah.

" Minumannya, Tuan Lion." Pelayan laki- laki berusia 20 tahun itu bernama Wisnu. Ia tersenyum sopan setelah berada di dekat pemilik rumah, yang sedang duduk santai di kursi sembari mengawasi puteranya di dalam air. Tak ada sahutan dari pria itu, tapi karena Wisnu sudah terbiasa dengannya, ia tidak mempermasalkannya.

Wisnu memindahkan isi nampan di tangannya ke atas meja bulat di samping majikannya.

Dalam waktu singkat, dua gelas jus jeruk dan sedotan sudah berpindah tempat. Namun, ketika Wisnu ingin meletakkan koran di samping gelas- gelas itu, sang majikan bersuara,

" Berikan korannya."

Wisnu segera menyodorkan koran itu,"Oh, baik. Ini korannya, Tuan Lion."

Dan, setelah koran itu berada di tangan Tuan Lion, Wisnu beringsut undur diri.

Lion, pria berusia 40 tahun itu adalah seorang pekerja keras. Kenyataan bahwa ia terlahir dari keluarga kaya raya, tidak membuatnya terlena dan bersantai-santai ria.

Pundaknya berat dengan tanggungjawab. Tugasnya cukup jelas. Menjaga keberlangsungan perusahaan keluarga, membuatnya makin maju dan berkembang. Satu hal lagi, memastikan putera tunggalnya, bocah berusia 10 tahun yang sedang berenang di hadapannya, mewarisi semuanya, tanpa halangan satu orang pun!

Setelah tengelam sejenak dalam kebisuan, Lion melirik koran di tangannya. Ia membuka koran itu, memegangnya dengan kedua tangan. Terdapat berita besar yang tersaji di halaman depan.

TERJADI PENCULIKAN DI JALUR LALU LINTAS PUKUL 10 PAGI HARI. KORBAN BERNAMA NARAYA, USIA 4 TAHUN, PUTERI GEMA SYAHLENDRA, PENGUSAHA PROPERTI. PIHAK KEPOLISIAN SEGERA TURUN TANGAN UNTUK MENYELIDIKI KASUS INI. SAKSI- SAKSI,...

,...Belum selesai Lion membaca berita terbaru, ia sudah meremas koran tersebut dan membantingnya ke tanah. Wajah tenangnya berubah merah padam karena amarah.

" Apakah mereka tolol?! Bagaimana mungkin bisa melakukan kesalahan fatal sebesar itu? Dasar orang-orang tidak berguna!!!"

🐧🐧🐧

Terpopuler

Comments

Candu_21

Candu_21

orang orang tak berguna. asyikkk

2021-03-13

0

smithswift

smithswift

hai thor,ceritanya keren,like meluncur untukmu thor🤗

yuk kakak-kakak onlineku jangan lupa mampir juga dikaryaku ya kak
"sesakit inikah mencintaimu"
langsung klik profil aja ya kak😉
terima kasih....

2021-02-09

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 01~ Salah Sasaran
3 Chapter 02~ Dendam si Paruh Tajam
4 Chapter 03~ Makan Malam Terakhir
5 Chapter 04~ Ulang Tahun si Kembar
6 Chapter 05~ Perjumpaan yang Menyakitkan (1)
7 Chapter 06~ Perjumpaan yang Menyakitkan (2)
8 Chapter 07~ Menawarkan Diri Menjadi Teman
9 Chapter 08~ Ini Adalah Takdir
10 Chapter 09~ Hukuman untuk Gendis
11 Chapter 10~Tugas Sang Ketua Kelas
12 Chapter 11~ Menyelidiki Kehidupan...
13 Chapter 12~ Menyambangi rumah Franda
14 Chapter 13~ Menerima Perbedaan, Itulah Teman
15 Chapter 14~ Sama- sama menyukai susu coklat (1)
16 Chapter 15~ Sama- sama menyukai susu coklat (2)
17 Chapter 16~ Bos mencarimu, Ken!
18 Chapter 17~ Tanpa Alas Kaki
19 Chapter 18~ Tim Pamela vc Tim Gendis
20 Chapter 19~ Pertumpahan Darah (1)
21 Chapter 20: Pertumpahan Darah (2)
22 Chapter 21~ Hujan air mata
23 Chapter 22~ Membawa Gendis ke rumah sakit
24 Chapter 23~ Sepuluh menit yang berharga
25 Chapter 24~ Kebersamaan yang membuat iri
26 Chapter 25~ Mengupas kulit bawang, selapis demi selapis
27 Chapter 26~ Nemenin mama reuni
28 Chapter 27~ Dua orang yang menyebalkan
29 Chapter 28~ Keputusan Bastian
30 Chapter 29 Warna yang identik
31 Chapter 30 Dunia,... begitu sempit
32 Chapter 31 Bahkan kami tidak saling mengenal, sampai,...
33 Chapter 32 Kami tidak pacaran!
34 Chapter 33 Bara yang kian menyala
35 Chapter 34 Berita terpanas!
36 Chapter 35 Membungkam mulut semua anak
37 Chapter 36 Karena kau sahabatku,...
38 Chapter 37 Menyelamatkan Morin
39 Chapter 38 Rival (1)
40 Chapter 39 Rival (2)
41 Chapter 40 Merah, Kuning, Hijau,...
42 Chapter 41 Menyelesaikan Masalah
43 Chapter 42 Satu di Antara Dua
44 Chapter 43 Dukungan untuk Morin
45 Chapter 44 Pemikiran Sederhana Gendis
46 Chapter 45 Sisi Paranoid Sasa
47 Chapter 46 Morin dan Kisah Hidupnya
48 Chapter 47 Meringkusnya
49 Chapter 48 Aku Menolongmu Karena,...
50 Chapter 49 Dia yang Bernama Gendis
51 Chapter 50 Penyelidikan Identitas Diri (1)
52 Chapter 51 Penyelidikan Identitas Diri (2)
53 Chapter 52 Penyelidikan Identitas Diri (3)
54 Chapter 53 Awal Persahabatan
55 Chapter 54 Berbagi Kebahagiaan Kecil
56 Chapter 55 Gigitan Terakhir
57 Chapter 56 Satu Rahasia Banyak Kisah (1)
58 Chapter 57 Satu Rahasia Banyak Kisah (2)
59 Chapter 58 Berjumpa Narayan
60 Chapter 59 Menangislah, bahu ini tersedia untukmu
61 Chapter 60 Pertengkaran Pertama Mereka
62 Chapter 61 Mimpi versus Realita
63 Chapter 62 Cuka di Wajah Gema
64 Chapter 63 Kesimpulan yang Keliru
65 Chapter 64 Meluruskan Simpul (1)
66 Chapter 65 Meluruskan Simpul (2)
67 Chapter 66 Mengambil Sikap
68 Chapter 67 Kegelisahan Gendis
69 Chapter 68 Si Kembar yang Menjengkelkan
70 Chapter 69 Mengumpulkan Sampel (1)
71 Chapter 70 Mengumpulkan Sampel (2)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 01~ Salah Sasaran
3
Chapter 02~ Dendam si Paruh Tajam
4
Chapter 03~ Makan Malam Terakhir
5
Chapter 04~ Ulang Tahun si Kembar
6
Chapter 05~ Perjumpaan yang Menyakitkan (1)
7
Chapter 06~ Perjumpaan yang Menyakitkan (2)
8
Chapter 07~ Menawarkan Diri Menjadi Teman
9
Chapter 08~ Ini Adalah Takdir
10
Chapter 09~ Hukuman untuk Gendis
11
Chapter 10~Tugas Sang Ketua Kelas
12
Chapter 11~ Menyelidiki Kehidupan...
13
Chapter 12~ Menyambangi rumah Franda
14
Chapter 13~ Menerima Perbedaan, Itulah Teman
15
Chapter 14~ Sama- sama menyukai susu coklat (1)
16
Chapter 15~ Sama- sama menyukai susu coklat (2)
17
Chapter 16~ Bos mencarimu, Ken!
18
Chapter 17~ Tanpa Alas Kaki
19
Chapter 18~ Tim Pamela vc Tim Gendis
20
Chapter 19~ Pertumpahan Darah (1)
21
Chapter 20: Pertumpahan Darah (2)
22
Chapter 21~ Hujan air mata
23
Chapter 22~ Membawa Gendis ke rumah sakit
24
Chapter 23~ Sepuluh menit yang berharga
25
Chapter 24~ Kebersamaan yang membuat iri
26
Chapter 25~ Mengupas kulit bawang, selapis demi selapis
27
Chapter 26~ Nemenin mama reuni
28
Chapter 27~ Dua orang yang menyebalkan
29
Chapter 28~ Keputusan Bastian
30
Chapter 29 Warna yang identik
31
Chapter 30 Dunia,... begitu sempit
32
Chapter 31 Bahkan kami tidak saling mengenal, sampai,...
33
Chapter 32 Kami tidak pacaran!
34
Chapter 33 Bara yang kian menyala
35
Chapter 34 Berita terpanas!
36
Chapter 35 Membungkam mulut semua anak
37
Chapter 36 Karena kau sahabatku,...
38
Chapter 37 Menyelamatkan Morin
39
Chapter 38 Rival (1)
40
Chapter 39 Rival (2)
41
Chapter 40 Merah, Kuning, Hijau,...
42
Chapter 41 Menyelesaikan Masalah
43
Chapter 42 Satu di Antara Dua
44
Chapter 43 Dukungan untuk Morin
45
Chapter 44 Pemikiran Sederhana Gendis
46
Chapter 45 Sisi Paranoid Sasa
47
Chapter 46 Morin dan Kisah Hidupnya
48
Chapter 47 Meringkusnya
49
Chapter 48 Aku Menolongmu Karena,...
50
Chapter 49 Dia yang Bernama Gendis
51
Chapter 50 Penyelidikan Identitas Diri (1)
52
Chapter 51 Penyelidikan Identitas Diri (2)
53
Chapter 52 Penyelidikan Identitas Diri (3)
54
Chapter 53 Awal Persahabatan
55
Chapter 54 Berbagi Kebahagiaan Kecil
56
Chapter 55 Gigitan Terakhir
57
Chapter 56 Satu Rahasia Banyak Kisah (1)
58
Chapter 57 Satu Rahasia Banyak Kisah (2)
59
Chapter 58 Berjumpa Narayan
60
Chapter 59 Menangislah, bahu ini tersedia untukmu
61
Chapter 60 Pertengkaran Pertama Mereka
62
Chapter 61 Mimpi versus Realita
63
Chapter 62 Cuka di Wajah Gema
64
Chapter 63 Kesimpulan yang Keliru
65
Chapter 64 Meluruskan Simpul (1)
66
Chapter 65 Meluruskan Simpul (2)
67
Chapter 66 Mengambil Sikap
68
Chapter 67 Kegelisahan Gendis
69
Chapter 68 Si Kembar yang Menjengkelkan
70
Chapter 69 Mengumpulkan Sampel (1)
71
Chapter 70 Mengumpulkan Sampel (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!