Dekil, Pembuat Susah Hidup Orang

Keesokan harinya, seperti biasa Luna akan pergi kuliah. Semalam setelah dari kafe, ia langsung menginap di rumah sakit, tidurnya sedikit tidak nyenyak, sehingga pagi ini dia merasa kurang segar.

"Loneeeng ...! Kok tiduran di kelas sih? Sudah kebal sama hukuman pak Edric nih ye?" Seperti biasa, Rina akan mengganggu Luna jika melihat sahabatnya sedang teler di dalam kelas seperti sekarang ini.

"Iiiish, Rina! Apa-apaan sih, orang lagi istiraha mumpung dosen belum dateng juga! Lagipula hari ini kan, nggak ada kuliah pak Edric tau, Rin!" gerutu Luna sambil melanjutkan tidur.

"Ya ampun, Loneeeng! Oneng banget sih jadi anak, si Leo dari tadi udah ngerjain tugas resume dan tugas tambahan khusus buat kalian berdua. Apa kamu nggak dapet jarkom dari kosma?" Rina sedikit gereget pada Luna yang akhir-akhir ini terlihat banyak mengabaikan tugas kuliahnya. "Itu teh tugas tambahan cuma khusus buat kalian berdua yang kemarin dihukum."

Luna melamun, pikirannya kosong. "Tugas tambahan?"

"Ya Tuhan, Oneng Loneng! Ya udah, hayu sama aku dibantuin buat tugas itu. Katanya jam sepuluh dikumpulin! Buka coba grup kelas!" ujar Rina sambil membongkar tas Luna dan mencari buku untuk mengerjakan tugas tambahan milik Luna.

Luna membuka ponselnya untuk memastikan ucapan Rina. "Ya ampun, ini dekil beneran ngasi aku tugas tambahan kimia organik dua puluh soal?" Luna menatap ponselnya tak percaya.

"Halaman 101 sampai 103 Lun! Coba buka!" ujar Rina.

Luna pun mengeluarkan buku yang dimaksud dan membuka halaman tersebut. "Waaaah?" Luna tergemap ketika melihat soal-soal yang harus ia kerjakan.

"Ini, satu soalnya beranak pinak, Rin! Itu dekil beneran hatinya juga dekil tau nggak! Dia itu seakan punya dendam sama mahasiswa kayaknya!" Luna bersungut-sungut pada dosennya, yang tentu saja ia takkan berani melakukannya jika di depan orangnya langsung.

"Udah, yuk kerjain. Aku bantuin, nomor satu sampai sepuluh, sisanya kamu!" ujar Rina.

"Yang sisanya sih, yang susahnya, Rin!" Luna mengeluh.

"Ya, kan tugas kamu! Kalau pak Edric nanti nanya-nanya, pasti dia nanya yang sulit kan? Jadi biar kamu bisa jawabnya!" Rina mengangkat-angkat alisnya sambil tersenyum pada Luna.

"Ya, udah sih! Penting kamu bantuin aku."

Mereka berdua pun, mengerjakan tugas milik Luna yang katanya harus dikumpulkan jam sepuluh nanti.

"Selamat pagi, anak-anak!" Seorang dosen perempuan datang ke kelas tersebut.

Luna dan Rina pun langsung memasukkan buku tugas yang sedang mereka garap saat itu.

"Aduh, aku baru satu nomer tadi, itu juga baru setengahnya." Luna mengeluh sambil berbisik pada Rina.

"Kuliah selesai jam sembilan, Lun! Masih ada waktu satu jam lagi nanti ngerjain!" ujar Rina menghibur.

"Soalnya beranak pinak!"

Luna menjadi tak fokus dalam mengikuti kuliah pagi itu. Fisiknya masih terasa lelah karena kurang tidur semalam, lalu tugas dari dosen killer yang menambah bebannya.

"Hoaahm!" Luna menguap begitu selesai perkuliahan.

"Lun, ayo kita kerjain ke perpus, yuk!" ajak Rina. "Nyontek aja deh ke si Leo, kayaknya dia udah deh!" usul gadis berambut panjang sepinggang itu.

"Kamu bener banget, sekarang Leo mana? Dia gak ikut kuliah yang tadi, kan?" tanya Luna.

"Nggak, tadi pagi sih di perpus, nggak tau kalau sekarang."

"Uuuugh, ini semua karena pak Edric dekil tau nggak! Dasar dekil, nyusahin aja jadi dosen. Pak Edric dekil, pak Edric dekil, dekil, dekil!" teriak Luna tanpa mengontrol mulutnya.

"Luna?" Suara bariton yang tiba-tiba terdengar dari arah pintu kelas.

"Siapa, Rin?" Luna tak berani menengok, melihat Rina hanya menelan ludah, hatinya semakin tidak enak.

"Luna, ada yang ingin saya bicarakan di ruangan saya!"

***

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

anca

anca

banyakn ngumpatin org and ngeluh aja si luna,,,jdu males

2021-01-06

2

Ririn Santi

Ririn Santi

rasain lo, ngumpatin dosen sih hahaha....

2021-01-01

6

Mheylan Zhau

Mheylan Zhau

lanjut

2021-01-01

2

lihat semua
Episodes
1 Syarat
2 Luna dan Dosen Killer
3 Suaminya Adalah Calon Suamiku
4 Pasangan Aneh
5 Hamili Dia
6 Alasan Sebenarnya
7 Usianya Mencurigakan
8 Masih Dilema
9 Tamu Spesial Itu ...
10 Mengapa Sakit Hati?
11 Dekil, Pembuat Susah Hidup Orang
12 Permohonan
13 Konflik Masa Lalu
14 Konflik Masa Lalu 2
15 Jadikan Dia Istri Kedua
16 Jika Gagal, Kita Pisah
17 Belum Memutuskan
18 Keceplosan
19 Keputusan Luna
20 Penyakit Dita
21 Membicarakan Keputusan
22 Harus Resign
23 Sampai Di Apartemen
24 Sampai Di Apartemen 2
25 Terkunci
26 Kunci yang Hilang
27 Tak Usah Ditemani, Aku Hanya Istri Bohongan
28 Edric Bertemu Calon Mertua
29 Meminta Izin
30 Pernikahan
31 SAH
32 Honeymoon
33 Honeymoon 2
34 Suara Kamera Mencurigakan
35 Tidur Seranjang
36 Keringanan
37 Percakapan Di Rooftop
38 Cita-Cita Luna
39 Baik atau Mudah Dimanfaatkan?
40 Merasa Bersalah
41 Berniat Untuk Pulang
42 Istri Pura-Pura yang Tak Dianggap
43 Hal yang Paling Membahagiakan Istri
44 Erotisme Dalam Kamar Mandi
45 Luna Kembali
46 Kunjungan
47 Rasa yang Menggetarkan
48 Menangislah Padaku
49 Ke Dokter Kandungan
50 USG
51 Tidak Jadi USG
52 Diminta Ke Rumah Orang Tua
53 Sindiran Ibu
54 Memilih Ke Apartemen
55 Membuat Getuk Ala Luna
56 Berdua Di Apartemen
57 Mandul?
58 Menghilangkan Jarak Antara Kita
59 Rasa Ingin Menjaga
60 Pesan dari Ibu
61 Memenuhi Undangan
62 Syukuran
63 Syukuran 2
64 Usai Syukuran
65 Kapan Ibu Punya Cucu?
66 Dituduh Mandul
67 Edric Mabuk
68 Edric Mabuk 2
69 Sadar
70 Bicara Berdua
71 Sebelum Berangkat Lagi
72 Senyuman Dosen Killer
73 Dita Minta Maaf
74 Jangan Panggil Pak
75 Jangan Panggil Pak 2
76 Kebahagian Edric, Kegalauan Dita
77 Ancaman Dita
78 Ancaman Dita 2
79 Keegoisan Dita
80 Kelicikan Dita
81 Luna Di Perantauan
82 Luna Di Perantauan 2
83 Kepergian Pak Anwar
84 Hilangnya Luna, Kepanikan Edric
85 Kondisi Luna
86 Berita yang Mulai Tersebar
87 Kekecewaan Sahabat
88 Fitnah Dita
89 Asal-Usul Luna
90 Leo
91 Kesaksian Leo
92 Riona, Tetangga Baru
93 Edric Mempersiapkan Perceraian
94 Keraguan Di Hati Luna
95 Salah Orang
96 Riona yang Penasaran
97 Panti Asuhan Tempat Luna dan Liona dahulu
98 Mengumpulkan Bukti
99 Pergi Ke Rumah Tua
100 Ketegangan Di Rumah Tua
101 Ketegangan Di Rumah Tua 2
102 Dita Berfoya-Foya
103 Dita Berkunjung Ke Rumah Tua
104 Evakuasi Jenazah
105 Antara Luna dan Riona
106 Darah pada Kain Kuning
107 Perceraian Edric dan Dita
108 Kekacauan Di Apartemen
109 Pengakuan Riona
110 Misteri Darah pada Kain Kuning
111 Kepulangan Riona
112 Misteri Darah pada Kain Kuning 2
113 Leo dan Riona
114 Hari Pertama Kembali
115 Kehamilan Luna
116 Ke Rumah Luna
117 Pertemuan
118 Aku Hamil, Mas!
119 Mencari Bukti Lagi
120 Leo Sadar, Dita Sakit
121 Penyakit Dita
122 Dita Depresi
123 Ternyata Leo Tahu
124 Meninggalnya Brian
125 Happy Ending
126 Memaafkan
127 Suamiku Seorang Raja
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Syarat
2
Luna dan Dosen Killer
3
Suaminya Adalah Calon Suamiku
4
Pasangan Aneh
5
Hamili Dia
6
Alasan Sebenarnya
7
Usianya Mencurigakan
8
Masih Dilema
9
Tamu Spesial Itu ...
10
Mengapa Sakit Hati?
11
Dekil, Pembuat Susah Hidup Orang
12
Permohonan
13
Konflik Masa Lalu
14
Konflik Masa Lalu 2
15
Jadikan Dia Istri Kedua
16
Jika Gagal, Kita Pisah
17
Belum Memutuskan
18
Keceplosan
19
Keputusan Luna
20
Penyakit Dita
21
Membicarakan Keputusan
22
Harus Resign
23
Sampai Di Apartemen
24
Sampai Di Apartemen 2
25
Terkunci
26
Kunci yang Hilang
27
Tak Usah Ditemani, Aku Hanya Istri Bohongan
28
Edric Bertemu Calon Mertua
29
Meminta Izin
30
Pernikahan
31
SAH
32
Honeymoon
33
Honeymoon 2
34
Suara Kamera Mencurigakan
35
Tidur Seranjang
36
Keringanan
37
Percakapan Di Rooftop
38
Cita-Cita Luna
39
Baik atau Mudah Dimanfaatkan?
40
Merasa Bersalah
41
Berniat Untuk Pulang
42
Istri Pura-Pura yang Tak Dianggap
43
Hal yang Paling Membahagiakan Istri
44
Erotisme Dalam Kamar Mandi
45
Luna Kembali
46
Kunjungan
47
Rasa yang Menggetarkan
48
Menangislah Padaku
49
Ke Dokter Kandungan
50
USG
51
Tidak Jadi USG
52
Diminta Ke Rumah Orang Tua
53
Sindiran Ibu
54
Memilih Ke Apartemen
55
Membuat Getuk Ala Luna
56
Berdua Di Apartemen
57
Mandul?
58
Menghilangkan Jarak Antara Kita
59
Rasa Ingin Menjaga
60
Pesan dari Ibu
61
Memenuhi Undangan
62
Syukuran
63
Syukuran 2
64
Usai Syukuran
65
Kapan Ibu Punya Cucu?
66
Dituduh Mandul
67
Edric Mabuk
68
Edric Mabuk 2
69
Sadar
70
Bicara Berdua
71
Sebelum Berangkat Lagi
72
Senyuman Dosen Killer
73
Dita Minta Maaf
74
Jangan Panggil Pak
75
Jangan Panggil Pak 2
76
Kebahagian Edric, Kegalauan Dita
77
Ancaman Dita
78
Ancaman Dita 2
79
Keegoisan Dita
80
Kelicikan Dita
81
Luna Di Perantauan
82
Luna Di Perantauan 2
83
Kepergian Pak Anwar
84
Hilangnya Luna, Kepanikan Edric
85
Kondisi Luna
86
Berita yang Mulai Tersebar
87
Kekecewaan Sahabat
88
Fitnah Dita
89
Asal-Usul Luna
90
Leo
91
Kesaksian Leo
92
Riona, Tetangga Baru
93
Edric Mempersiapkan Perceraian
94
Keraguan Di Hati Luna
95
Salah Orang
96
Riona yang Penasaran
97
Panti Asuhan Tempat Luna dan Liona dahulu
98
Mengumpulkan Bukti
99
Pergi Ke Rumah Tua
100
Ketegangan Di Rumah Tua
101
Ketegangan Di Rumah Tua 2
102
Dita Berfoya-Foya
103
Dita Berkunjung Ke Rumah Tua
104
Evakuasi Jenazah
105
Antara Luna dan Riona
106
Darah pada Kain Kuning
107
Perceraian Edric dan Dita
108
Kekacauan Di Apartemen
109
Pengakuan Riona
110
Misteri Darah pada Kain Kuning
111
Kepulangan Riona
112
Misteri Darah pada Kain Kuning 2
113
Leo dan Riona
114
Hari Pertama Kembali
115
Kehamilan Luna
116
Ke Rumah Luna
117
Pertemuan
118
Aku Hamil, Mas!
119
Mencari Bukti Lagi
120
Leo Sadar, Dita Sakit
121
Penyakit Dita
122
Dita Depresi
123
Ternyata Leo Tahu
124
Meninggalnya Brian
125
Happy Ending
126
Memaafkan
127
Suamiku Seorang Raja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!