Chapter 3 - A sight of him

Rose POV

Akhirnya aku bisa pulang ke hotel setelah kemarin dirawat selama 1 hari. Wen mengantarku sampai ke hotel. Aku masih belum menceritakan tentang mimpiku siang itu. Jika aku menceritakan itu, dia pasti akan takut dan khawatir berlebihan.

Ah, yeah!

Tadi di perjalanan ke hotel, kami sempat berbicara mengenai kelanjutan perusahaan Firstin yang kehilangan 2 orang penting yaitu, CEO dan asisten pribadinya.

Revon tidak pernah memiliki siapapun yang dekat dengannya. Tapi semua manager tidak ingin jika merekrut CEO baru karena itu sangat tidak mungkin, butuh surat resmi dari CEO sebelumnya yang berisi penyerahan jabatan.

Aku juga sudah mengatakan kepada Wen kalau aku ingin resign besok. Disini aku memiliki terlalu banyak kenangan tentang Revon dan juga ada lelaki berbahaya itu yang bisa mendatangiku kapan saja. Lebih baik aku kembali ke kota asalku New York agar bisa sedikit menenangkan jiwaku.

Wen tidak setuju dengan keputusanku ini, karena aku sudah membangun karier yang bagus disini.

"Untuk apa karier bagus kalau jiwaku hampa?" Itu yang aku katakan kepada Wen.

Kekasihku sudah mati dan ... aku ... aku membunuhnya. Tidak! Itu bukan aku. Aku ....

Aku tidak sanggup memikirkannya lagi, air mataku mengalir dengan sendirinya. Beribu kata maaf aku ucapkan. Tapi itu tidak merubah segalanya.

Kenapa semuanya menjadi seperti ini. Dan Erica, aku tidak pernah melihat wanita itu lagi sejak aku pingsan di hotel.

Kemana dia? Apa hilangnya dia ada hubungannya dengan kejadian semua ini? Apa aku harus mencari dia? Tapi aku sudah coba menelponnya dan selalu tidak tersambung.

Pikiranku kalut akan semua pertanyaan yang masih belum terpecahkan. Hingga tanpa sadar aku tertidur.

•••

Firstin Entertainment and Modeling, Inc.

Pagi ini Rose mengantar surat resign ke manager yang mengurus tentang kontrak kerja. Namun saat Rose baru memasuki lobby, seketika dia berhenti dan bersembunyi di balik dinding. Disana lelaki misterius yang pernah menemuinya di hotel.

"Apa yang dia lakukan disini?" ujar Rose cemas.

Mereka naik ke elevator dan menuju ke lantai 60. Itu adalah lantai tempat kantor CEO. Rose merasa penasaran dan iku naik ke lantai 60 setelahnya.

Ketika di dalam elevator dia sambil memikirkan berbagai kemungkinan di kepalanya. Selang beberapa menit pintu elevator terbuka dan dia melangkah pelan-pelan melalui koridor.

Saat melalui ruang meeting yang sisinya terbuat dari kaca tebal transparan, Rose melihat lelaki itu berbicara sesuatu dengan manager. Tapi dia tidak mendengar percakapan mereka.

Hingga tiba-tiba lelaki itu menoleh ke arah dia. Lelaki itu tersenyum smirk dan menghampirinya di luar ruangan.

"Masuk!" perintah lelaki itu sambil membuka pintu untuknya.

Rose merasa enggan untuk masuk. Dia takut apa yang akan lelaki itu lakukan nanti jika dia masuk.

"Masuk, Rose! Jangan sampai aku yang menyeretmu masuk," ujar lelaki itu dengan tatapan tajam.

Dengan terpaksa, Rose pun masuk ke ruang meeting itu. Setelah melihat ke meja, ternyata manager itu sedang mengetik sesuatu. Semakin mendekat, semakin terlihat apa yang sedang dia ketik. Rose seketika kaget dan matanya terbuka lebar.

"Surat penyerahan jabatan?" gumamnya lirih namun terdengar jelas oleh lelaki tadi.

"Perusahaan ini akan memiliki CEO baru," ujar lelaki itu dengan tenang.

"Apa maksud kamu? Ini tidak benar. Kamu! kamu membuat surat palsu," ujar Rose marah.

Lelaki di depannya tersenyum smirk dan menyandarkan tubuhnya ke dinding.

"Ms. Hill, anda harus menghentikan ini semua. Anda bisa terjerat hukum atas tindakan yang sekarang anda lakukan. Ms. Hill?! Anda mendengar saya?" ujar Rose mencoba membuat manager itu berhenti mengetik, tapi dia terlihat fokus ke laptop dan tidak menghiraukan perkataannya.

Wanita itu mencoba melambaikan tangannya di depan wajah manager itu, dan fokusnya tetap sama yaitu ke laptop itu.

"Percuma. Dia hanya mendengar perkataanku. Benarkan, Ms. Hill?" ujar lelaki itu dengan tenang.

Ms. Hill menoleh dan menganggukkan kepalanya.

What the ****! Apa yang sudah lelaki itu lakukan? Ms. Hill bukanlah orang yang bisa disuruh-suruh. Malah dia yang biasanya menyuruh orang. Pikir Rose.

Dia mencoba memikirkan cara lain untuk menghentikan semua ini. Karena Ms. Hill sedang berada dikendali lelaki itu. Berarti hanya ada satu cara. Merusak laptopnya.

Setidaknya akan butuh waktu untuk mencari laptop lain. Dan saat lelaki itu pergi, dia akan membawa Ms. Hill keluar dari gedung ini.

Dengan gerakan cepat Rose mengambil laptop di meja dan sekuat tenaga melemparnya ke dinding hingga laptop itu retak dan layarnya pecah.

Melihat tindakan Rose membuat lelaki itu naik pitam.

"Kamu mencari masalah denganku, hah?" ujar lelaki itu dan mendorong tubuh Rose dengan keras ke dinding.

Dia menarik rambut wanita itu dengan kasar dan membuat wajah mereka bertatapan. Rose dapat melihat warna mata lelaki itu berubah dari coklat menjadi keemasan.

"Aku bisa saja membunuhmu sekarang juga. Tapi itu tidak menyenangkan kalau kamu mati terlalu cepat. Aku ingin kamu masuk ke dalam rencanaku," bisik lelaki itu di depan wajah Rose.

"Aku tahu kamu masih memimpikan Revon bukan? Aku bisa membuatmu lupa dengannya. Bagaimana, huh?" ujar lelaki itu sambil memberikan open kiss ke leher Rose.

Air mata perlahan jatuh membasahi pipi Rose. Andai saja Revon ada disini, pasti dia tidak akan tinggal diam melihatnya seperti ini.

Saat pandangannya melihat ke arah sudut ruangan menuju kantor CEO. Disana dia melihat punggung lelaki yang dia kenal. Dia sedang berjalan ke arah ruangan itu.

Tidak mungkin?! Apa ini benar-benar nyata? Apa itu benar Revon? Pikir Rose.

Rose sekuat tenaga mendorong lelaki di depannya dan berlari ke arah ruangan CEO. Jantungnya berdetak cepat. Dia bisa merasakan darah dalam tubuhnya mengalir dengan cepat. Perasaannya campur aduk.

Sampai di depan pintu, dia mendorongnya dengan kuat dan segera masuk ke dalam. Rose mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Tapi tidak ada siapapun disana.

"Revon? Apa kamu disini? Revon! Tolong jangan main-main dan keluar sekarang," teriak Rose sambil berkeliling ruangan.

Namun tidak ada jawaban dan hanya keheningan yang dia dengar. Dia berhenti di meja besar tepat di tengah ruangan.

Aku tadi melihat dia masuk ke sini. Postur tubuhnya bahkan rambutnya sangat aku kenal. Aku melihat Revon. Tapi bagaimana bisa sekarang tidak ada siapapun? Apa aku hanya berkhayal? Apa aku mulai gila?

Pikir Rose tak henti-hentinya bekerja mencari jawaban.

"Hahaha. Apa kamu sudah gila Rose?" tawa lelaki tadi yang entah sejak kapan sudah berada di dalam ruangan bersamanya.

"Keluar! Keluar dari sini!" usir Rose dengan teriak. Saat ini dia tidak ingin seseorang melihatnya seperti ini.

Lelaki itu terlihat terhibur melihat Rose sekarang. Kali ini dia menuruti permintaan wanita itu dan pergi keluar ruangan.

"Ini semakin menarik." gumam lelaki itu sambil tersenyum smirk.

•••

Hai readers👋

Jangan lupa dukung author dengan tekan tombol rating bintang 5 dan vote.

Tinggalkan like dan comment juga agar author tahu keberadaanmu😊

Dukungan kamu sangat berharga untuk author. 😉

Selamat membaca....

Salam hangat,

Author

Affxxvi

Terpopuler

Comments

Ida Rachmalida

Ida Rachmalida

msh mencerna, knp n siapa ?

2021-06-09

1

Karningsih Juhardi

Karningsih Juhardi

yang msih bngung kt Stu

2021-06-04

0

Yoona Ariana Stefhanie Lee

Yoona Ariana Stefhanie Lee

Kasar amat sih 😌😌🙄

2021-05-11

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Dreaming of him
2 Chapter 2 - Bad Dream
3 Chapter 3 - A sight of him
4 Chapter 4 - He is dangerous.
5 Chapter 5 - The new CEO
6 Chapter 6 - Who is he?
7 Chapter 7 - Werewolf pack
8 Chapter 8 - between a dream and reality
9 Chapter 9 - Stevan
10 Chapter 10 - Confused
11 Happy New Year
12 Chapter 11 - Welcoming party
13 Chapter 12 - Challenge
14 Chapter 13 - He's here
15 Chapter 14 - Mine
16 Chapter 15 - Oh No!
17 Chapter 16 - Changed
18 Chapter 17 - Sing a song
19 Chapter 18 - I want you
20 Chapter 20 - Happy
21 Chapter 21 - Plan
22 Chapter 22 - Playing with fire
23 Chapter 23 - Feeling thirsty
24 Chapter 24 - Jealousy
25 Chapter 25 - Girls talk
26 Chapter 26 - Pianist
27 Chapter 27 - Telling you
28 Chapter 28 - He's cute
29 Chapter 29 - Shapeshifting
30 Character visual
31 Chapter 30 - Still unconscious
32 Chapter 31 - Alex's coming
33 Chapter 31 - Uninvited calls
34 Chapter 32 - Mission of the day (Special)
35 Chapter 33 - Wedding Invitation (Special)
36 Chapter 34 - Meet her again
37 Chapter 35 - Erica
38 Chapter 36 - Trying to remember
39 Chapter 37 - Trouble
40 Chapter 38 - Finding a way
41 Chapter 39 - My Brother
42 Chapter 40 - The Darkness
43 Chapter 41 - A Test
44 Chapter 42 - I don't know about it
45 Chapter 43 - A voice
46 Chapter 44 - Special guest
47 Chapter 45 - A returning soul
48 Chapter 46 - The power of him
49 Chapter 47 - Hello bae
50 Chapter 48 - Love love
51 Chapter 49 - I miss you
52 Chapter 50 - Alex is back
53 Chapter 51 - Trauma?
54 Chapter 52 - Ouch my face
55 Chapter 53 - Sense of Smell
56 Chapter 54 - Aston
57 Chapter 55 - Let's Go
58 Chapter 56 - Execute the plan 1
59 Chapter 57 - Execute the plan 2
60 Chapter 58 - Go to Paris
61 Chapter 59 - My Sweet Honey
62 Chapter 60 - Curious Aston
63 Chapter 61 - Just a kiss
64 Chapter 62 - Distaste
65 Chapter 63 - Telling you
66 Spesial Hari Raya Idul Fitri 1442 H
67 Chapter 64 - Teresa's arrival
68 Chapter 65 - Asking
69 Chapter 66 - Wedding plan
70 Chapter 67 - Lovely
71 Chapter 68 - Trying
72 Chapter 69 - Her power
73 Chapter 70 - Healing
74 Chapter 71 - Dream
75 Chapter 72 - Purposeful
76 Chapter 73 - Back to Paris
77 Chapter 74 - Date
78 Chapter 75 - Engagement
79 Chapter 76 - Dress
80 Chapter 77 - Suit
81 Chapter 78 - The night before
82 Chapter 79 - Worried
83 Chapter 80 - What the hell?
84 Chapter 81 - Child?
85 Chapter 82 - they are coming
86 Chapter 83 - Playing a little bit
87 Chapter 84 - First night
88 Chapter 85 - Last
89 Chapter 86 - She knows
90 Chapter 87 - Relation
91 Chapter 88 - Bored
92 Chapter 89 - Strawberry Toast
93 Chapter 90 - Just tell him
94 Chapter 91 - Bite me
95 Chapter 92 - Feeling
96 Chapter 93 - Mood swing
97 Chapter 94 - bergulat
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Chapter 1 - Dreaming of him
2
Chapter 2 - Bad Dream
3
Chapter 3 - A sight of him
4
Chapter 4 - He is dangerous.
5
Chapter 5 - The new CEO
6
Chapter 6 - Who is he?
7
Chapter 7 - Werewolf pack
8
Chapter 8 - between a dream and reality
9
Chapter 9 - Stevan
10
Chapter 10 - Confused
11
Happy New Year
12
Chapter 11 - Welcoming party
13
Chapter 12 - Challenge
14
Chapter 13 - He's here
15
Chapter 14 - Mine
16
Chapter 15 - Oh No!
17
Chapter 16 - Changed
18
Chapter 17 - Sing a song
19
Chapter 18 - I want you
20
Chapter 20 - Happy
21
Chapter 21 - Plan
22
Chapter 22 - Playing with fire
23
Chapter 23 - Feeling thirsty
24
Chapter 24 - Jealousy
25
Chapter 25 - Girls talk
26
Chapter 26 - Pianist
27
Chapter 27 - Telling you
28
Chapter 28 - He's cute
29
Chapter 29 - Shapeshifting
30
Character visual
31
Chapter 30 - Still unconscious
32
Chapter 31 - Alex's coming
33
Chapter 31 - Uninvited calls
34
Chapter 32 - Mission of the day (Special)
35
Chapter 33 - Wedding Invitation (Special)
36
Chapter 34 - Meet her again
37
Chapter 35 - Erica
38
Chapter 36 - Trying to remember
39
Chapter 37 - Trouble
40
Chapter 38 - Finding a way
41
Chapter 39 - My Brother
42
Chapter 40 - The Darkness
43
Chapter 41 - A Test
44
Chapter 42 - I don't know about it
45
Chapter 43 - A voice
46
Chapter 44 - Special guest
47
Chapter 45 - A returning soul
48
Chapter 46 - The power of him
49
Chapter 47 - Hello bae
50
Chapter 48 - Love love
51
Chapter 49 - I miss you
52
Chapter 50 - Alex is back
53
Chapter 51 - Trauma?
54
Chapter 52 - Ouch my face
55
Chapter 53 - Sense of Smell
56
Chapter 54 - Aston
57
Chapter 55 - Let's Go
58
Chapter 56 - Execute the plan 1
59
Chapter 57 - Execute the plan 2
60
Chapter 58 - Go to Paris
61
Chapter 59 - My Sweet Honey
62
Chapter 60 - Curious Aston
63
Chapter 61 - Just a kiss
64
Chapter 62 - Distaste
65
Chapter 63 - Telling you
66
Spesial Hari Raya Idul Fitri 1442 H
67
Chapter 64 - Teresa's arrival
68
Chapter 65 - Asking
69
Chapter 66 - Wedding plan
70
Chapter 67 - Lovely
71
Chapter 68 - Trying
72
Chapter 69 - Her power
73
Chapter 70 - Healing
74
Chapter 71 - Dream
75
Chapter 72 - Purposeful
76
Chapter 73 - Back to Paris
77
Chapter 74 - Date
78
Chapter 75 - Engagement
79
Chapter 76 - Dress
80
Chapter 77 - Suit
81
Chapter 78 - The night before
82
Chapter 79 - Worried
83
Chapter 80 - What the hell?
84
Chapter 81 - Child?
85
Chapter 82 - they are coming
86
Chapter 83 - Playing a little bit
87
Chapter 84 - First night
88
Chapter 85 - Last
89
Chapter 86 - She knows
90
Chapter 87 - Relation
91
Chapter 88 - Bored
92
Chapter 89 - Strawberry Toast
93
Chapter 90 - Just tell him
94
Chapter 91 - Bite me
95
Chapter 92 - Feeling
96
Chapter 93 - Mood swing
97
Chapter 94 - bergulat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!