Reyhan terus memancarkan senyumnya didepan Laura dan Maira, "Kak Laura... Aku ke kamar dulu ya, ada tugas sekolah yang mau aku kerjakan sekarang!" Pamit Maira mencari alasan saat menyadari ada yang aneh dengan mereka berdua.
"Baiklah adik ipar, kamu harus giat belajar biar nantinya jadi orang sukses dimasa depan!" kata Reyhan disela langkah Maira menuju kamar.
Ia berbalik, memaksakan diri untuk tersenyum, "Ahh iya kak! Maira bakal giat belajar, kakak bisa mengobrol sama kak Laura sekarang!" Jawabnya.
"Astaga... Tadi kakak bilang laki-laki hanya temannya, tapi setiap kali mendengar kata gombalan itu aku merasa ingin muntah, dari mana kakak mengenal orang seperti dia, bahkan aku tidak tahan menjadi penangkis nyamuk diantara mereka!" umpat Maira berjalan terus sampai masuk kekamarnya dan mengunci diri didalam sana.
Sementara itu, Reyhan tak pernah memalingkan wajah sedikitpun dari Laura, ia terus menatap bahkan tanpa sadar mata itu tak pernah terpejam beberapa saat.
"A-ada apa kak? Apa ada sesuatu yang salah di mukaku? Atau aku ada belek?" Risihnya.
"Hm... Tidak, kamu terlihat sangat cantik Ra! Berapa kalipun aku melihatmu setiap hari, aku merasa kamu malah bertambah cantik, dan aku juga tidak sabar menjadikanmu milikku sepenuhnya!" ungkap Reyhan, kata yang sama sekali tak ingin di dengar oleh Laura lagi dan lagi.
"Maaf kak! Mungkin ini untuk kesekian kalinya aku meminta maaf sama kakak, tapi aku benar-benar belum siap, apalagi aku baru saja putus hubungan dengan orang yang kucintai selama hampir 2 tahun, apa kakak tidak takut jika suatu saat kita menikah tapi cintaku masih belum hilang sama mantan kekasihku itu?" ujarnya berceloteh.
Tanpa diduga Reyhan dengan santainya mengangkat kedua bahu bersamaan, "Aku tidak masalah, mau kamu belum move on, sering bertemu mantan pacarmu, aku sama sekali tidak perduli, karena yang penting akulah suamimu! Aku yang menjadi suami sahmu! Aku juga tidak akan menekanmu untuk mencintaiku secepatnya, yang aku inginkan kamu hanya boleh menjadi istriku itu saja karena aku yakin suatu hari nanti aku akan membuatmu benar-benar mencintaiku!" tutur Reyhan percaya diri.
Laura menggeleng tak percaya, "Bagaimana bisa kakak dengan mudah mengatakan itu, tapi aku tetap menolak kak, karena kita juga baru bertemu beberapa kali!" tolaknya secara halus.
"Soal pertemuan itu sangatlah biasa Ra... Kamu pernah lihat bagaimana pasangan yang dijodohkan, Pasti pernah kan? Kadang ada pasangan yang langsung dijodohkan tanpa saling bertemu atau mengenal satu sama lain, tapi apa? Ujung-ujungnya mereka saling jatuh cinta, punya anak dan akhirnya bahagia, jadi ayo kita mencobanya juga Ra... Aku yakin kita bakalan selalu bahagia, untuk sekarang mungkin kita baru bertemu beberapa kali, tapi kedepannya jangan heran kalau aku selalu ada disekitar kamu!" Kata Reyhan terdengar mencekam.
"Maaf, aku tetap tidak bisa, semakin kakak mengucapkan kata-kata seperti itu aku malah merasa tidak bisa mempercayai satu katapun, karena mulai sekarang aku takut jatuh cinta lagi kak, aku takut terluka untuk kesekian kalinya karena kebodohanku!" mata Laura berkaca-kaca sambil mengungkapkan isi hatinya.
"Kamu tidak perlu takut Laura, ada aku yang selalu berdiri disamping kamu, aku bisa menjadi seperti taman didepan rumah kita dulu, menjadi tempat pelarianmu ketika sedang ada masalah, aku akan memberikan semuanya agar kamu bisa kembali tersenyum sama halnya ketika aku memberimu 2 lolipop saat kita masih kecil dulu! Aku bisa segalanya Ra... Jadi terima aku untuk mengobati luka lamamu! Aku akan bersabar sampai luka itu benar-benar sembuh !" pintanya lirih.
"Dan lagi, aku sekarang punya banyak uang Ra... Apapun yang kamu minta, aku akan memenuhinya, aku juga bisa memasak, dan hanya satu yang kurang yaitu kamu... Aku akan lebih sempurna jika kamu menemaniku agar tidak kesepian dalam kesendirian lagi Ra...!" lanjutnya.
"Aku tidak perduli mau dia kaya, tampan, dan bisa segalanya, dan juga aku tidak masalah jika jodohku nanti adalah seseorang yang bisa dibilang serba kekurangan, karena yang aku inginkan adalah orang itu mencintaiku dengan sepenuh hati, tanpa melihat bagaimana kekuranganku, saat aku susah dia akan setia menemaniku tanpa melirik wanita lain, dan saat aku senang dia akan dengan senang hati mengapresiasikan kebahagiannya, hanya itu harapanku kak! Jadi jika kakak beranggapan aku adalah wanita tipe yang sangat menyukai laki-laki berdompet tebal? Berarti kakak salah besar dalam menilaiku!" cerocos Laura begitu panjang.
"A-aku tidak bermaksud untuk menghinamu atau bahkan menganggap kamu sebagai wanita seperti itu Ra, hanya saja...."
"Orang-orang memang biasanya menilai dari fisiknya saja kak! Jadi aku bisa memahami pandangan Kak Rey, apalagi setelah datang dan melihat langsung kondisi rumahku yang mungkin sama besar dengan kamar seorang CEO seperti kak Rey! Bukankah tebakanku benar kak?" selidiknya momotong ucapan Reyhan.
"Aku...minta maaf Laura aku bersalah, tapi jujur aku tidak seperti itu, aku kira semua wanita menginginkan suami yang sangat sempurna jadi aku fikir kamu juga sama seperti wanita yang ku maksud."
"Aku menyukai laki-laki yang sempurna menjaga hati, menjaga mata dan tahan akan godaan wanita lain, dia akan dengan suka rela mengusap air mataku, atau bahkan membelaku didepan orang-orang yang berusaha menjatuhkanku kak, sesimple itu impianku tapi mungkin sangat sulit bagi laki-laki yang benar-benar ingin mencintai 1 wanita!" terang Laura seakan menggungkapkan tipe calon suami masa depannya.
"Oke... Itu saja kan Ra?" dengan enteng Reyhan mengiyakan seakan ucapan Laura tadi hanya sebuah kata pengantar tidur
Tiba-tiba Reyhan mengeluarkan sesuatu di balik saku setelan jaznya, sebuah pulpen canggih yang tak lain adalah alat perekam, alat yang diam-diam dia gunakan untuk merekam ucapan Laura.
"Aku sudah merekam apa yang baru saja kamu ucapkan Ra! Dan aku akan berusaha menjadi laki-laki yang seperti kamu impikan, jadi beri aku kesempatan untuk merubah hingga kamu benar-benar sadar jika akulah laki-laki tepat untukmu!" tegasnya menerangkan.
Laura berdecak, "Kakak ternyata memang luar biasa, disaat aku merasa benar-benar serius tapi kakak malah merekam tanpa sepengetahuanku! Aku kira dengan tadi aku berkata seperti itu, kak Rey akan sadar kalau ucapan kakak tadi sama halnya merendahkanku!"
Reyhan menyipitkan matanya, ia baru paham jika saat ini wanita yang tengah ia kejar bukan memberikan ulasan tentang pria yang dia sukai tapi malah menampakkan wajah kesal seolah-olah ingin murka dan menampar mulutnya.
"La-laura... Aku bukan merendahkanmu! Aku hanya bingung mau berbuat apa karena aku belum sepenuhnya mengenalnya, tolonglah jangan marah!"
"Sudahlah kak Rey... Aku sepertinya sangat lelah dan ingin segera istirahat!" Laura berbohong, ia bukannya lelah hanya saja ia merasa tidak ingin lagi berbicara dengan Reyhan.
"Ta-tapi Ra... Aku masih ingin bicara denganmu! Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan!" sekanya tak ingin pergi.
"Apa lagi kak Rey? Apa menganggapku wanita matre belum cukup bagi kakak? Masih ingin membuatku lebih terluka lagi? Aku tau aku tidak sepadan dengan kak Rey... Apalagi aku hanya seorang mahasiswi biasa sedangkan kakak seorang pemimpin perusahaan! Jadi lain kali kak Rey tidak usah datang kesini lagi, dan jangan pernah mengaku 'Calon suami' didepan orang lain karena aku tidak suka itu! Harap kakak memaklumi!" Laura memalingkan wajah, menutupi emosi yang kian menggerutu batinnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Just Rara
duh reyhan slow aja kali ngejar lauranya😔
2021-11-27
0