Beberapa hari kemudian, Tibalah hari pernikahan mantan kekasihnya dengan Sepupunya sendiri, meskipun ada perasaan ragu yang selalu bermunculan, akan tetapi Laura tetap saja bertekad untuk pergi.
Dengan memakai gaun panjang berwarna pick, sepatu highHill dan rambut yang kali ini dibuat bergelombang terurai begitu saja, dia tampak begitu anggun memakai gaun tersebut.
"Kakak yakin mau pergi kesana? Apa perasaan kakak tidak akan terluka lagi saat mantan kakak itu bersanding sama Keyla?" Seka Maira gelisah menatap kakaknya.
"Hm... Yakin! Kakak sangat-sangat yakin, kamu tenang saja, kakakmu ini adalah seorang wanita yang cepat move on!" tegasnya penuh keyakinan.
***
Tak seperti yang dia katakan sebelumnya, baru saja Laura menginjakkan kaki di sebuah hotel mewah yang menjadi tempat resepsi pernikahan Yohan dan Keyla sepupunya, dia sudah berkeringat dingin, langkahnya begitu kaku untuk mulai berjalan.
"Hufh.... Bagaimana ini? Kenapa aku sangat gugup? Ahk... Aku mau pulang saja! Tapi, kalau aku pulang pasti Maira akan menertawakanku!" Lenguhnya bicara sendiri.
Ia melongos, "Tidak-tidak jangan seperti ini Laura, Bukankah kamu adalah wanita Strong? Dia menikah hari ini berarti dia bukan pria yang terbaik untukmu dimasa depan, jadi berikan dia selamat lalu pulang! Sangat simple kan?" lanjutnya bergumam.
Perlahan tapi pasti dia melangkah masuk ke lobi hotel, ia celingak-celinguk kebingungan mencari jalan menuju ruang resepsi Yohan.
Namun, begitu ia melihat beberapa orang berpakaian rapi dan terlihat mewah, Ia menjadi yakin bahwa itu adalah tamu undangan seperti dirinya.
Dia mengikuti orang-orang tersebut, hingga sampailah mereka di ruang resepsi, bunga-bunga tertata rapi dengan sangat indah, matanya menatap datar di 2 kursi kosong ditempat pelaminan tersebut.
"Jadi kau benar-benar akan menikah hari ini Han? Teganya kau!!! Bahkan kau sendiri yang membawa undangan ke rumahku, tapi saat kita pacaran setiap kali aku mengundangmu datang kerumah kau selalu saja menolak dengan berbagai alasan, oke... Sekarang aku paham kau memang laki-laki yang tidak pantas untuk kucintai lagi!" fikirnya dalam lamunan.
***
Resepsi mulai digelar, mempelai pria berjalan masuk dengan mengandeng Mempelai wanitanya, Laura tertunduk merasa tak kuasa melihat pasangan itu melangkah ke atas pelaminan.
Hingga tiba ketika para tamu undangan antri untuk memberi selamat kepada Yohan dan Keyla, Laura terpaksa mendonggakkan wajahnya, tak disangka sejak tadi ia ternyata mencoba untuk menahan air mata yang hampir saja berjatuhan.
"Laura! Ternyata kamu datang?" Ada seorang laki-laki menepuk bahunya, "Ahh paman!" sahutnya menatap pamannya sekilas dan langsung memutar mata dengan malas.
"Paman kira kamu tidak akan datang! Ohh iya lihatlah sepupumu akhirnya menikah dengan orang yang sangat dicintainya, Paman sangat senang karena keduanya begitu mencintai hingga paman rasa tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain mengadakan resepsi pernikahan secepatnya, dan paman harap kamu juga akan menikah dengan orang yang mencintaimu!" Tutur pamannya begitu membanggakan putri serta menantunya.
"Ohh jadi mereka saling mencintai ya paman? Keponakanmu ini mengira pernikahan Keyla hanyalah pernikahan bisnis, dan mereka yang jadi korban agar bisnis hasil curian paman tidak bangkrut kan?" sindir Laura.
Pamannya itu mulai emosi, "Kamu!!! Kamu bilang apa tadi, Hasil curian? Jaga mulut kamu ya! Orangtuamu sendiri yang mewariskan perusahaan kepada paman! Jadi jangan asal bicara, dan pernikahan Keyla itu bukan soal bisnis, ah... Apa jangan-jangan kamu hanya iri karena Keyla menikah dengan seorang yang begitu kaya dan tampan?" seru pamannya tersebut mengejek.
Laura berdecih, "Kenapa aku harus Iri paman! Laki-laki yang tampan dan lebih kaya dari dia ada banyak didunia ini, bahkan aku ingin berterimakasih kepada anak serta menantu paman, karena telah membuka mataku lebar-lebar kalau bisnis orangtua lebih penting daripada cinta!" sindirnya lagi.
"Jangan membuat paman marah Laura, Paman sudah bilang kalau pernikahan mereka itu atas dasar suka sama suka dan paman ingatkan berhenti berfikir kalau paman mencuri harta orangtuamu!" ucapnya mencekam.
"Hm... Baiklah, tapi jangan salahkan keponakanmu ini kalau tidak bisa menahan diri ya paman, aku bisa saja merebut apa yang paling di cintai oleh anakmu! Sama seperti apa yang paman lakukan kepada orangtuaku, bukankah menyenangkan menikmati hasil curian tanpa perduli bagaimana perasaan korbannya?" ancam Laura membuat pamannya bergidik ngeri.
"Sial!!! Bagaimana bisa anak dari orang bodoh ini membuatku kehilangan Kata-kata? Tidak! Tidak bisa, aku harus mengusirnya dari sini sebelum dia berbuat hal aneh dan menghancurkan pernikahan Keyla!" batin paman Laura.
"Puffh... Sepertinya paman sudah ingin Cepat-cepat aku pergi ya? Hahah tenang saja paman, aku belum bertindak kok, lagian aku datang kesini karena ingin memberi selamat!" Laura tertawa dingin berbalik badan dan melangkah ke arah pasangan yang kini juga menatapnya.
"Anak kurang ajar! Aku tidak akan membiarkan dia mengambil kembali hasil jerih payahku selama beberapa tahun ini, apalagi aku sudah capek-capek membuat orangtuanya kecelakaan dan dia hanyalah anak kecil yang tidak tau soal bisnis!" siasat paman Laura dalam hati.
Laura semakin mendekat pada kedua pasangan itu, "Laura!" panggil Yohan terdengar kaget. Senyum lebar menampakkan giginya yang rapi, tapi itu hanyalah keterpaksaan.
Laura melakukan itu, untuk menyembunyikan rasa sesak didadanya, bagaimana tidak orang yang pernah berkata akan menjadikannya istri dan menjadi ayah dari anak-anaknya, kini malah bersanding dengan perempuan lain.
"Selamat yah!" kata Laura, "I-iya... te-Terimahkasih sudah datang Ra! Dan maaf!" sahut Yohan dengan suara berbisik.
Laura tak menggubrisnya, ia hanya melangkah melewati yohan, dan langsung memeluk Keyla, "Selamat ya Keyla sepupuku tersayang! Aku harap pernikahan kalian selalu di ter-pa ke-ba-ha-giaan!" ucapnya secara perlahan.
Keyla mengerutkan keningnya, ia merasa aneh mendengar ucapan Laura, "Apa maksud kamu!!"
Laura mengangkat kedua bahunya bersamaan, "Mmm... Tidak! Aku hanya mendoakan hubungan kalian semoga langgeng sampai kakek nenek! Iyakan Yohan!" Cibirnya memberi tatapan intens kepada sang mantan.
"I-iya makasih doanya Ra! Ohh iya ternyata kalian saling kenal ya?" Yohan mencoba mengalihkan topik.
"Dia itu dulu sepupu aku, tapi sekarang bukan lagi!" ketus Keyla, "Loh kenapa bisa begitu?" Tanya Yohan penasaran.
Laura yang sudah malas berdiri didepan mereka seketika menguap, "Hoah... Udahlah, ini bukan saatnya membahas soal hubungan keluarga kita ya kan Keyla, ups...sepertinya aku salah, kalian ternyata sudah tidak menganggapku bagian dari keluarga, tapi tidak apa-apa, ohh iya aku akan pulang sekarang karena sepertinya tidak ada yang menginginkanku hadir di pernikahan kalian tapi nyatanya ada 2 undangan yang sampai kerumahku, yah terpaksa aku datang demi menghargai 2 orang pembawa undangan itu!" kata Laura.
Ia perlahan berjalan pergi meninggalkan kedua orang yang begitu menjengkelkan baginya, "Laura tunggu dulu! Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu" seka Yohan berteriak membuat para tamu undangan serentak menatapnya.
Namun Laura tak menoleh sedikitpun ia hanya bisa mencengkram kuat gaun yang kini membalut tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Just Rara
lupa yohan laura,dan bukalah lembaran baru bersama reyhan,dan ambil kembali apa yh seharusnya menjadi milikmu dan adikmu😏😏
2021-11-27
0
Alya Yuni
Lupakn si Yohan jngn trllu sdih dia bukan lki lki baik
2021-11-15
0
Umayya Arull
lupakan yohan buka lah lembaran baru bersama Reyhan 😊😊
2021-01-24
6