Tidak Yakin!

Maira tertegun, ia merasa dirinya terciduk oleh ucapannya sendiri, "Ehh maaf kak! Aku lupa!" imbuhnya tertunduk.

"Kenapa kakak tidak mau jujur sama aku? Padahal aku bisa menjadi pendengar yang baik, atau rasa sakitnya terlalu mendalam sampai kakak tidak mau curhat padaku? Ohh tidak bisa, aku harus mencari tau siapa itu Yohan! Bisa-bisanya dia membuat kakakku yang konyol menangis sepanjang malam!" umpat Maira dalam hatinya.

"Tidak apa-apa lebih baik kamu duduk dulu, lalu makan!" Maira menurut, Ia memonyongkan bibirnya dengan kasar menyendok nasi goreng hingga suara pertemuan antara piring dan sendok terdengar nyaring.

Laura mulai risih mendengar suara itu, "Maira... Hentikan! kamu tidak bisa makn pelan-pelan?, itu namanya tidak sopan! Apa kamu mau seperti ini kalau bertamu di rumah orang hah!" omelnya marah.

"Kakak ini apa-apaan sih! Tidak usah marah-marah! Aku muak mendengar kakak mengomel tidak jelas! Kakak kan bisa menegurku tanpa membesarkan Suara kakak! Maira tau kondisi kakak tidak baik sekarang, tapi tidak melampiaskan ke Maira juga kan?" sindir adiknya.

Matanya mengerjap menatap kearah Maira, "Kenapa Maira Bicara seperti itu? Apa dia tau sesuatu tentang masalahku? Tapi dari mana dia tau? Atau dia hanya menebak-nebaknya saja?" gumamnya bertanya-tanya dalam hati.

"Kakak tidak bermaksud seperti itu Mai... Kakak hanya.... "

"Ahh udahlah kak! Aku sudah kenyang, aku mau tidur!" potong Maira melangkah cepat kearah kamar meninggalkan kakaknya yang belum menghabiskan nasi goreng miliknya.

Laura menyusul, "Maira... Tunggu, jangan marah dong!" bujuk Laura namun dia tidak bisa menyusul sang adik sebab adiknya tersebut keburu masuk kamar dan menguncinya dari dalam.

Tok tok tok...

Ia mengetuk pintu kamar Adiknya ,sambil berkata "Maira... Buka pintunya! Kakak tadi tidak marah kok! Tadi itu kakak tidak sengaja jadi Kakak...."

"Maira mau istrihat kak! Jangan menggangguku!" ketus Maira didalam kamar, "Ahh oke... Istirahatlah... Kakak tidak akan mengganggumu lagi!" balas Laura.

Ia kembali kekamarnya yang bersebelahan dengan Maira, disetiap langkahnya ia terus memikirkan kata-kata sindiran adiknya itu, "Sebenarnya, apa yang Maira ketahui? Kenapa aku merasa seolah-olah dia tau semua masalahku! Apa jangan-jangan...." Dia mengecek ponselnya akan tetapi tidak ada jawaban untuk apa yang sedang ia fikirkan.

Laura menghela nafas panjang, ia berjalan Kesisi samping ranjang dan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, "Dan ini juga siapa? Kenapa aku tidak bisa mengingat apa-apa tentang orang yang bernama Reyhan ini?" Gumamnya bertanya-tanya memandangi kartu nama yang kini dipegang olehnya.

Ia merebahkan diri, "Ahh kenapa 2 hari ini ada banyak sekali masalah untukku? Aku bingung harus apa menghadapinya! Lebih baik aku besok ke perusahaan orang ini untuk berterimakasih terlebih dahulu!" gumamnya.

***

Keesokan harinya, langit cerah seperti biasa panas yang begitu menyengat tanpa ada awan yang menghalangi terangnya Laura memesan ojek online dan mencari alamat perusahaan tersebut.

Tak cukup waktu lama, dia sampai disebuah perusahaan pencakar langit yang dia sendiri tak bisa melihat ujungnya. "Wah... Ini sebenarnya perusahaan apa? Atau jangan-jangan aku salah alamat? tapi Nama perusahaannya cocok sama yang ada di kartu nama ini!" lagi-lagi ia masih berbicara sendiri.

Seorang security menghampirinya, "Permisi, mbak cari siapa?"

Laura kebingungan harus menjawab apa, "Ehh begini pak! Saya di suruh datang kesini sama yang namanya pak Reyhan WijayaKusuma tapi saya masih bingung apa benar ini memang tempatnya?"

"Yah... Benar sekali, pak Reyhan adalah pemilik perusahaan ini, mbak siapa ya? Ada keperluan apa bertemu pak Rey? Atau sudah ada janji sebelumnya?" Bak interview Security tersebut bertanya sekaligus membuat Laura semakin linglung mau menjawab yang mana.

"Nama saya Laura Clarissa pak, dan saya disuruh datang kesini oleh pak Reyhan sendiri!" jawabnya.

Security tersebut menelfon atasannya terlebih dahulu sebelum mengizinkan Laura untuk masuk, Langkah yang begitu berat, lantai perusahaan yang sangat bersih hingga Laura begitu terpukau melihatnya.

Ia celingak-celiguk memandangi luasnya perusahaan tersebut, ditambah dia tidak tau harus kemana, hingga dia melihat seorang karyawati yang tak jauh darinya, "Ehh permisi... Saya ingin bertanya! Ruangan pak Reyhan dimana ya?" tanya Laura sedikit gugup.

"Ohh Ruangan pak Reyhan ada di lantai paling atas mbak!" jawab karyawati tersebut yang langsung dibalas 'Terimahkasih' olehnya.

Kakinya lemas memasuki lift, ia sangat gugup untuk bertemu pria misterius yang sudah membawanya kerumah sakit dan mengaku sebagai suaminya, "Ohh tuhan... Jangan sampai orang itu adalah orang yang berumur sekitar 50 tahun atau 60 tahun ke atas? Apalagi dia seorang CEO! pasti sudah berumur lansia kan? Ahh tidak-tidak, aku tidak boleh memikirkan hal seperti itu, setidaknya dia sudah membantuku! Apapun yang terjadi aku akan mengucapkan rasa terimakasih" lirihnya.

Ting...

Berkali-kali lift terbuka dan kali ini adalah gilirannya untuk keluar sebab sudah berada di lantai paling atas lebih tepatnya lantai milik CEO.

Orang-orang yang masih berada didalam lift serentak memberikan tatapan penasaran dengan sosok Laura. Namun Laura tak menyadarinya ia hanya terus melangkah dengan sorot matanya yang berkeliling.

Hingga dia menyadari tepat dihadapannya hanya ada 1 pintu yang terlihat begitu lebar, "Ahh mungkin itu ruangannya!" dugaannya.

Tok tok tok

Ia mengetuk pintu tersebut, yang awalnya tak ada respon, "Apa tidak ada orang? Tapi security tadi menyuruhku kesini setelah dia menelfon seseorang!" ucapnya mengulangi mengetuk pintu beberapa Kali.

"Masuklah.... "

Akhirnya yang ia tunggu-tunggu terdengar juga dari dalam ruangan, perlahan ia membuka pintu pertama kali melangkah masuk pandangan matanya menatap punggung orang yang kini membelakanginya sambil membereskan beberapa berkas diatas meja kerjanya.

Orang itu tak berbalik menyambut kedatangan Laura, "Ehh permisi maaf saya lancang! Apa pak Reyhannya ada?" kata Laura mengira orang yang dihadapannya bukanlah orang yang ia cari.

Pria tersebut berbalik badan, memancarkan kharisma yang begitu memukau membuat Laura sempat menatapnya akan tetapi dia langsung memalingkan wajah menghindari kontak mata dengan orang tersebut.

"Ohh Reyhan? Memangnya ada apa kamu mencari dia? Apa dia pacarmu?" selidik pria tersebut.

Laki-laki itu melangkah mendekati Laura, ia terus mendekat semakin dekat hingga jarak mereka hanya beberapa senti saja, "Maaf saya tidak mengenal pak Reyhan, sa-saya datang kesini hanya ingin berterimakasih padanya karena telah membantu saya!" balasnya sopan.

"Ke-kenapa orang ini sangat dekat sekali denganku, bahkan aku bisa mencium dengan jelas aroma parfumenya!" Gelisah Laura.

"Ohh memangnya Reyhan pernah membantumu soal apa?" tanya pria itu lagi.

"Maaf saya tidak kenal anda! Dan anda bukanlah pak Reyhan yang saya cari jadi saya rasa saya tidak bisa menjelaskan Secara detailnya pada anda!" elak Laura menghindar dengan cepat melangkah kesamping lalu segera menjauh beberapa meter dari pria tersebut.

Akan tetapi semakin Laura menjauh, pria itu mengikutinya, "Apa kau tau bagaimana wajah orang yang bernama Reyhan itu? Kenapa kamu begitu yakin Kalau aku bukanlah orang yang kamu cari?" ujar pria itu mengintimidasi.

"Ti-tidak... Tapi begini, saya melihat anda terlihat begitu muda untuk menjadi seorang CEO jadi Saya tidak yakin!" jawab Laura terbata, "Ohh jadi kamu fikir seorang CEO itu tidak bisa dijalankan sama yang muda, Begitu?"

"Ti-tidak juga... Maksud saya!"

"Jadi kamu benar-benar sudah lupa denganku Ra? " tiba-tiba saja Suara yang tadinya terdengar begitu dingin dari pria tersebut seketika berubah lembut.

Terpopuler

Comments

Just Rara

Just Rara

siapa reyhan sebenarnya?

2021-11-26

0

Lanang sejati

Lanang sejati

waah....Reyhan bisa menghancurkan paman laura

2021-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bukan Lamaran? (Visual)
2 Teriaknya ditengah keramaian
3 Sumpahnya!
4 Iya atau Yes!
5 Suami?
6 Penyebab Laura Menangis
7 Tidak Yakin!
8 Kenangan Masa Kecil
9 Datang menepati Janji
10 Pernikahan Mantan
11 Berusaha Terlihat Kuat
12 Benar-benar Muak
13 Gombalnya
14 Ungkap Reyhan
15 Perlakuannya
16 Menjemput Laura!
17 Orang berbahaya!
18 Ketemu Mantan Lagi
19 Sikapnya yang Lembut
20 Malu!
21 Karena Luka biasa
22 Membicarakanku atau tidak?
23 Tatap Aku Ra!
24 Ke Toko Perhiasan
25 Ada Apa Dengannya?
26 Malah tertawa
27 Ke Pesta Ulangtahun
28 Aku cemburu!
29 Hanya Karena Sebuah Kalung
30 Bodoh!
31 Bertarung Lewat Tatapan
32 Adu Mulut
33 Perjalanan Pulang
34 Senjataku?
35 Menampar Reyhan
36 Keluarga Vanno
37 Ada Manis-manisnya
38 Ungkapan Sang Sahabat
39 Genggaman Tangan
40 Vanno Mengantar Pulang
41 Menunggu Vanno
42 Saling Menggoda
43 Di Depan Toilet
44 Pembuktian?
45 Tiga Pria
46 Ingin Membicarakan Sesuatu
47 Vanno yang Salah Tingkah
48 Harapan
49 Sesuatu yang penting itu
50 Gigitan Sebagai Tanda Kepemilikan!
51 Waktu Untuk Menemui Reyhan
52 Reyhan Murka
53 Akan Kesepian
54 Membujuk
55 Curiga dengan telfonan
56 Ingin kejujuran Laura
57 Seperti Sebuah Ancaman
58 Keputusan Yang Tiba-tiba
59 Keberangkatan Maira
60 Pesan kakak!
61 Di Lihat Vanno
62 Marahi Saja Aku!
63 Pertanyaan Yang Sama
64 Menginap Dirumah Laura
65 Makanan Pemberian Reyhan
66 Ancaman dari Ayah
67 Bagaimana ini?
68 Undangan?
69 Mimpi Buruk
70 Ke Rumah Vanno
71 Ejekan dari Keyla
72 Reyhan bukan Vanno
73 Karena Payung
74 Mandi!
75 Memakai Pakaian Laura
76 Petir
77 Jelas Laura
78 Tertidur pulas
79 Masuk Kamar Tanpa Izin
80 Minuman
81 Sudah bereaksi
82 Akhirnya Menjadi Miliknya
83 Bukan Mimpi?
84 Mengakhiri Hubungan?
85 Kenapa harus seperti ini!!!
86 Mencurigai
87 Membuang Sesuatu
88 Pernikahan Vanno
89 Alasan Yang Tidak Masuk Akal Itu Lagi
90 Kecelakaan
91 Melihat Yohan
92 Sepi Dalam Ruangan
93 Niat Vanno
94 Kata Dokter
95 Mereka Mau Kemana?
96 Tanpa Ada Keluarga
97 Butik
98 Gaun!
99 Cincin Lamaran
100 Seperti Tak Nyata
101 Pemaksaan
102 Melihat Cincin
103 Tak Ingin Menyembunyikan Apapun Lagi
104 Kepergian Vanno
105 Sayangku?
106 Tinggal Dengan Reyhan
107 Sekamar
108 Tak Bisa lagi Percaya
109 Ada Apa di Lantai 2?
110 Sikap Reyhan yang berubah-ubah
111 Mengusir Pembantunya
112 Surat
113 Alesa, Sepupu Reyhan
114 Ibu?
115 Lolucon?
116 Ruang Kerja
117 Mendengar Semuanya
118 Tunggu Saja
119 Aku Merindukanmu
120 Sangat Menyenangkan
121 Berbicara dengan Yohan
122 Fakta Malam Itu
123 Mengungkap Kebenaran
124 Di Usir
125 Ingin Menceraikan Alesa
126 Apa yang Laura Fikirkan?
127 Kembali Ke Rumah Reyhan
128 Darah!!
129 Kamu Pasti Senang kan?
130 Perceraian
131 Ajakan Vanno
132 Reyhan Datang
133 Penjelasan Maira
134 Ketemu Ayah Vanno
135 Hangatnya Keluarga Vanno
136 Derita Alesa
137 Melahirkan
138 Terprovokasi
139 Akhir Hidupnya
140 Rencana Pernikahan
141 Sangat Gugup
142 Di Tembak
143 Tapi?
144 Kedatangan Maira Dan Revan
145 Cerita Revan
146 Reyhan menanyakan kabar
147 Revan Ternyata....
148 Saudara?
149 Bangun
150 Bahagia -THE END
151 TERIMAKASIH
152 Info Karya Baru "CINTA CEO TAMPAN"
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Bukan Lamaran? (Visual)
2
Teriaknya ditengah keramaian
3
Sumpahnya!
4
Iya atau Yes!
5
Suami?
6
Penyebab Laura Menangis
7
Tidak Yakin!
8
Kenangan Masa Kecil
9
Datang menepati Janji
10
Pernikahan Mantan
11
Berusaha Terlihat Kuat
12
Benar-benar Muak
13
Gombalnya
14
Ungkap Reyhan
15
Perlakuannya
16
Menjemput Laura!
17
Orang berbahaya!
18
Ketemu Mantan Lagi
19
Sikapnya yang Lembut
20
Malu!
21
Karena Luka biasa
22
Membicarakanku atau tidak?
23
Tatap Aku Ra!
24
Ke Toko Perhiasan
25
Ada Apa Dengannya?
26
Malah tertawa
27
Ke Pesta Ulangtahun
28
Aku cemburu!
29
Hanya Karena Sebuah Kalung
30
Bodoh!
31
Bertarung Lewat Tatapan
32
Adu Mulut
33
Perjalanan Pulang
34
Senjataku?
35
Menampar Reyhan
36
Keluarga Vanno
37
Ada Manis-manisnya
38
Ungkapan Sang Sahabat
39
Genggaman Tangan
40
Vanno Mengantar Pulang
41
Menunggu Vanno
42
Saling Menggoda
43
Di Depan Toilet
44
Pembuktian?
45
Tiga Pria
46
Ingin Membicarakan Sesuatu
47
Vanno yang Salah Tingkah
48
Harapan
49
Sesuatu yang penting itu
50
Gigitan Sebagai Tanda Kepemilikan!
51
Waktu Untuk Menemui Reyhan
52
Reyhan Murka
53
Akan Kesepian
54
Membujuk
55
Curiga dengan telfonan
56
Ingin kejujuran Laura
57
Seperti Sebuah Ancaman
58
Keputusan Yang Tiba-tiba
59
Keberangkatan Maira
60
Pesan kakak!
61
Di Lihat Vanno
62
Marahi Saja Aku!
63
Pertanyaan Yang Sama
64
Menginap Dirumah Laura
65
Makanan Pemberian Reyhan
66
Ancaman dari Ayah
67
Bagaimana ini?
68
Undangan?
69
Mimpi Buruk
70
Ke Rumah Vanno
71
Ejekan dari Keyla
72
Reyhan bukan Vanno
73
Karena Payung
74
Mandi!
75
Memakai Pakaian Laura
76
Petir
77
Jelas Laura
78
Tertidur pulas
79
Masuk Kamar Tanpa Izin
80
Minuman
81
Sudah bereaksi
82
Akhirnya Menjadi Miliknya
83
Bukan Mimpi?
84
Mengakhiri Hubungan?
85
Kenapa harus seperti ini!!!
86
Mencurigai
87
Membuang Sesuatu
88
Pernikahan Vanno
89
Alasan Yang Tidak Masuk Akal Itu Lagi
90
Kecelakaan
91
Melihat Yohan
92
Sepi Dalam Ruangan
93
Niat Vanno
94
Kata Dokter
95
Mereka Mau Kemana?
96
Tanpa Ada Keluarga
97
Butik
98
Gaun!
99
Cincin Lamaran
100
Seperti Tak Nyata
101
Pemaksaan
102
Melihat Cincin
103
Tak Ingin Menyembunyikan Apapun Lagi
104
Kepergian Vanno
105
Sayangku?
106
Tinggal Dengan Reyhan
107
Sekamar
108
Tak Bisa lagi Percaya
109
Ada Apa di Lantai 2?
110
Sikap Reyhan yang berubah-ubah
111
Mengusir Pembantunya
112
Surat
113
Alesa, Sepupu Reyhan
114
Ibu?
115
Lolucon?
116
Ruang Kerja
117
Mendengar Semuanya
118
Tunggu Saja
119
Aku Merindukanmu
120
Sangat Menyenangkan
121
Berbicara dengan Yohan
122
Fakta Malam Itu
123
Mengungkap Kebenaran
124
Di Usir
125
Ingin Menceraikan Alesa
126
Apa yang Laura Fikirkan?
127
Kembali Ke Rumah Reyhan
128
Darah!!
129
Kamu Pasti Senang kan?
130
Perceraian
131
Ajakan Vanno
132
Reyhan Datang
133
Penjelasan Maira
134
Ketemu Ayah Vanno
135
Hangatnya Keluarga Vanno
136
Derita Alesa
137
Melahirkan
138
Terprovokasi
139
Akhir Hidupnya
140
Rencana Pernikahan
141
Sangat Gugup
142
Di Tembak
143
Tapi?
144
Kedatangan Maira Dan Revan
145
Cerita Revan
146
Reyhan menanyakan kabar
147
Revan Ternyata....
148
Saudara?
149
Bangun
150
Bahagia -THE END
151
TERIMAKASIH
152
Info Karya Baru "CINTA CEO TAMPAN"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!