Pulang Ke Rumah Lama

Marchel baru saja pulang ke rumah setelah seharian beraktivitas, disambut oleh ibu dan juga Audry yang tak henti-hentinya menebar pesona di hadapan laki-laki yang sudah beristri. Namun, sekeras apapun usaha Audry untuk mendapatkan perhatian dari Marchel, nyatanya tak membuat sang dokter tertarik.

Marchel begitu dingin dan kaku, tidak mempedulikan perlakuan istimewa dari Audry padanya.

"Ibu, dimana Sheila?" tanya Marchel membuat Audry merengut kesal.

"Sheila? Dia belum pulang," jawab ibu dengan menunjukkan wajah yang kesal. Setiap kali Marchel menanyakan keberadaan Sheila, ibu sangat tidak suka. Marchel pun terlihat terkejut dengan jawaban ibu.

"Apa sopir tidak menjemputnya ke sekolah?" tanya Marchel. Seketika, ibu terdiam mendengar pertanyaan itu. "Kenapa ibu diam? Aku bertanya, apa sopir tidak menjemputnya?"

Wajah ibu pun menjadi semakin kesal karena Marchel terus memberondongnya dengan pertanyaan yang ibu tidak miliki jawabannya.

Karena tak kunjung mendapatkan jawaban, Marchel akhirnya memilih pergi meninggalkan ibu dan Audry yang masih saling diam.

"Marchel, kau mau kemana?" tanya ibu menyusul langkah kaki Marchel.

"Aku mau pergi mencari Sheila, Bu." Marchel melangkahkan kakinya lebih cepat keluar dari rumah itu, menuju mobil yang terparkir di luar.

Tinggallah ibu dan Audry yang terlihat sangat kesal, karena Marchel terlihat benar-benar mengkhawatirkan istrinya yang belum juga pulang ke rumah, padahal sudah malam.

Sambil menyetir, Marchel mencoba menghubungi nomor telepon Sheila, namun tidak tersambung.

"Apa Sheila kembali ke rumahnya?" gumamnya. Ia kemudian memutar arah, menuju rumah lama Sheila.

Hanya butuh waktu lima belas menit, Marchel telah tiba di rumah minimalis itu. Ia memperhatikan keadaan sekitar. Tampak beberapa lampu di rumah itu menyala, membuat Marchel yakin bahwa Sheila ada di sana. Laki-laki itu kemudian turun dari mobil, lalu beranjak menuju pintu dan mengetuknya.

TOK TOK TOK

Terdengar suara ketukan pintu, mengagetkan Sheila yang sedang makan mie instant malam itu, sambil nonton acara tv kesukaannya. Sejak tinggal di rumah Marchel, tidak pernah sekali pun Sheila mencoba menghibur dirinya walaupun itu hanya sekedar menonton acara tv.

"Siapa yang datang," gumamnya.

Pelan-pelan, Sheila melangkahkan kakinya ke arah pintu, namun sebelumnya mengintip dahulu melalui jendela. Dan alangkah terkejutnya ia melihat ada sang suami di sana.

Itu Kak Marchel. Bagaimana ini? batin Sheila. Ia segera membuka pintu.

"Kak Marchel..." ucap Sheila seraya menunduk.

"Hai ... Aku tidak diajak masuk?" tanya Marchel ketika Sheila hanya terdiam tanpa mempersilahkannya masuk.

"Oh, iya!" ucap Sheila, kemudian mengajak Marchel masuk ke dalam rumah.

Marchel menatap setiap bagian rumah itu dengan perasaan sedih. Foto-foto Shanum dan Sheila yang menggantung di dinding membuatnya kembali merindukan mendiang tunangannya itu. Dulu, saat Shanum masih hidup, ia sangat sering mengunjungi rumah itu. Bahkan Marchel sangat dekat dengan Sheila yang sudah dianggapnya adik sendiri.

Laki-laki itu melirik ke atas meja, dimana ada mangkuk berisi sisa mie instant yang tadi dimakan Sheila. Entah mengapa hatinya merasa tercubit.

"Kau makan mie instant?" tanya Marchel.

Sheila yang sebelumnya sudah diperingatkan oleh Marchel agar menjaga pola makannya, menjawab dengan anggukan kepala.

"Aku kan sudah bilang kau jangan makan sembarangan. Mie instant tidak baik untuk kesehatanmu."

"Maaf, Kak! Aku ... Aku hanya ...."

"Kali ini tidak apa. Lain kali jangan makan mie instant lagi. Kalau kau mau makan sesuatu, beritahu Bibi Yum, atau beritahu aku saja."

"Iya."

Marchel kemudian mengusap sisa saus yang menempel di bibir Sheila dengan ibu jarinya, membuat Sheila merasa malu. Gadis itu langsung salah tingkah mendapat perhatian dari sang suami.

"Kenapa kau pulang kemari? Apa kau ada masalah?" tanya Marchel menatap Sheila dalam-dalam. Sementara Sheila tidak menjawab. Gadis itu begitu takut mengatakan yang sebenarnya pada sang suami bahwa ibu dan Audry memperlakukannya dengan sangat buruk.

"Tidak, Kak!" jawabnya.

"Apa kau tidak betah tinggal di rumahku?" Marchel kembali melayangkan pertanyaan yang sheila tidak tahu harus menjawab apa.

Gadis itupun mulai menitikkan air matanya, lalu memberanikan diri menatap wajah sang suami. "Kak Marchel, tolong izinkan aku tinggal disini saja. Aku bisa mengurus diriku sendiri. Kak Marchel boleh menceraikan aku, dan bisa menikah dengan seseorang yang lebih layak. Aku tidak pantas untuk menjadi istri Kak Marchel. Aku hanyalah gadis miskin yang tidak menarik. Aku hanya akan menjadi benalu dalam hidupmu," lirih Sheila seraya terisak.

Ucapan Sheila membuat goresan sembilu di hati Marchel. Walaupun menyadari dirinya belum mampu menerima kehadiran Sheila, namun hatinya seakan tak rela jika kalimat menyakitkan itu keluar dari bibir sang istri. Marchel kemudian membelai puncak kepala istrinya itu.

"Kata siapa kau hanya benalu dalam hidupku? Aku tidak merasa begitu," ucapnya sambil menghapus air mata yang jatuh membasahi wajah tirus sang istri. Marchel menyadari perlakuan dinginnya pada Sheila selama ini yang mungkin menyakiti Sheila. "Maafkan aku, Sheila. Aku butuh waktu yang lebih lama untuk bisa menerima semua ini. Aku belum bisa melupakan Shanum, bukan berarti aku tidak mau belajar menerimamu. Setiap hari aku selalu berusaha untuk bisa berdamai dengan takdir. Tapi aku berjanji kau tetap akan menjadi satu-satunya."

Hati seorang gadis culun yang tadinya begitu sedih, kini terasa menghangat mendengar ucapan Marchel.

"Tapi Kak Marchel berhak bahagia. Aku tidak akan pernah bisa membuka hati Kak Marchel. Aku ini siapa? Aku bukan Kak Shanum yang memiliki kecantikan sempurna. Dan juga bukan Kak Audry yang tidak hanya cantik tapi juga berkelas," ucap Sheila.

"Tapi kau adalah istriku. Dan itu sudah cukup bagiku untuk membuatmu layak ada di sisiku. Lagipula bukan kau yang harus menjadi layak untukku. Akulah yang harus belajar untuk bisa layak bagimu. Sheila, maukah kau memberiku waktu sekali lagi untuk bisa layak berada di sisimu?"

Sheila memberanikan diri menatap dalam-dalam wajah yang baginya memiliki ketampanan sempurna itu. Lalu kemudian menganggukkan kepalanya.

"Terima kasih. Sekarang kau mau kan, ikut pulang bersamaku?"

Bingung, hanya itu yang dirasakan Sheila. Jika kembali ke rumah itu, Ibu dan Audry akan menjahatinya. Namun, gadis itu juga tidak memiliki keberanian untuk mengatakan pada sang suami apa yang membuatnya memilih pergi dari rumah.

"Sheila, apa ada yang mengganggu pikiranmu?"

"Tidak ada! Baiklah, aku mau pulang bersama Kak Marchel." Dan akhirnya, menyerah dan memutuskan ikut pulang ke rumah yang baginya seperti neraka itu. Bujukan Marchel membuatnya tidak berkutik.

Selama perjalanan pulang ke rumah, Sheila terus memikirkan akan seperti apa kemarahan ibu dan Audry jika Sheila pulang ke rumah bersama Marchel. Hingga akhirnya, gadis itu tertidur di mobil.

Sesampainya di rumah besar itu...

Karena tidak tega membangunkan Sheila yang sudah tertidur, Marchel menggendongnya memasuki rumah itu. Sang dokter melewati ibu dan Audry begitu saja yang sedang mengobrol di ruang keluarga.

Ibu dan Audry bahkan belum mampu berkata-kata saat melihat Marchel masuk dan menggendong Sheila yang sedang tidur.

"Ibu..." Audry memelototkan matanya kemana Marchel melangkah. Begitupun dengan ibu yang belum sanggup berkata-kata.

Setibanya di kamar, Marchel membaringkan Sheila di tempat tidur lalu menyelimutinya. Kemudian melepas kacamata tebal itu. Dibelainya wajah Sheila dengan lembut, sambil terus memandanginya.

Beberapa saat kemudian, Marchel keluar dari kamar Sheila, lalu menuju balkon. Laki-laki itu merenungi nasibnya, sambil sesekali menghela napas panjang.

Hingga tepukan lembut mendarat di bahu dan mengagetkannya. Tampak Audry sedang berdiri tepat di samping Marchel dengan senyum merekah.

"Ada apa?" tanya Marchel tanpa menoleh pada gadis cantik itu.

"Aku ingin bicara denganmu," ucap Audry.

"Katakan saja!"

"Marchel ... Aku tahu pernikahanmu dengan Sheila tidak berjalan semestinya. Kau menikahinya hanya untuk menepati janjimu pada mendiang Shanum. Tapi, kau kan tidak perlu menikahi gadis seperti Sheila. Dia itu bukan..."

"Cukup!" bentak Marchel. "kau tidak punya hak menilai istriku. Apalagi menghinanya."

"Tapi aku..." Suara Audry sudah mulai getir. Gadis itu menyadari Marchel tidak suka mendengar ucapannya.

"Audry... Aku tahu kemana arah pembicaraanmu. Aku juga tahu apa tujuan ibu mengajakmu tinggal di rumah ini. Aku peringatkan, jangan melewati batasmu! Aku mengizinkanmu tinggal di rumahku hanya karena ibu yang meminta."

Marchel akan pergi meninggalkan Audry, namun Audry segera memeluknya dari belakang. Sementara Marchel langsung menepis tangan yang melingkar di tubuhnya itu.

"Lepaskan!" Marchel menghempaskan tangan Audry membuat gadis itu menunduk malu.

"Aku mohon, lihat aku sebentar saja. Aku lebih segala-galanya jika dibandingkan dengan Sheila. Lagi pula ibu tidak menyukainya," ucap Audry dengan percaya dirinya.

Marchel menatap tajam Audry, "Hentikan!" ucap Marchel pelan. "Dengar! Sampai kapan pun aku tidak akan meninggalkan Sheila. Dia akan tetap menjadi istriku, satu-satunya dan selamanya. Tidak akan ada yang mampu membuatku menceraikannya. Baik itu ibu ataupun kau!"

Setelah mengucapkan kalimat itu, Marchel meninggalkan Audry yang masih mematung di balkon. Gadis itu tidak menyangka jika Marchel benar-benar peduli pada seorang gadis culun seperti Sheila.

Apa lebihnya dia dibanding aku. Dia hanya gadis miskin dan kampungan. Sedangkan aku... Aku jauh lebih cantik, berkelas, dan tentu saja lebih baik. Lihat saja, Marchel, kau akan menyadari Sheila tidak layak untukmu. batin Audry.

****

Terpopuler

Comments

Suzila Matsalleh

Suzila Matsalleh

bencinya pompuan mcm audry ni..

2024-04-13

1

Helen Nirawan

Helen Nirawan

oon ny ampun ampun ,sumpah ,

2024-04-01

0

Nonengsupartika

Nonengsupartika

aku rada rayhan itu pelindung sheila, dia tahu rahasianya

2023-01-31

5

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pernikahan rahasia
3 Pembullyan Di Sekolah
4 Aroma Permusuhan
5 Tidak Kuat
6 Pewaris Tunggal
7 Di Kurung
8 Aku Ingin Pulang
9 Qiandra...
10 Bagai Langit dan Bumi
11 Ibu dan Audry Yang Jahat
12 Pulang Ke Rumah Lama
13 Kemarahan Marchel Part 1
14 Kemarahan Marchel Part 2
15 Belajar Saling Menerima
16 Menunjukkan Perhatian
17 Kelakuan Jahat Maya
18 Perkenalan Dengan Pak Arman
19 Kedapatan
20 Jebakan part 1
21 Jebakan part 2
22 Jebakan Part 3
23 Akibat Penjebakan
24 Menyesal
25 Ingin Sendiri!
26 Ingin Pergi
27 Kepergian Marchel
28 Pingsan!
29 POSITIF
30 Diusir!
31 Harus Kemana?
32 Cari Dia!!
33 Pulang
34 Dimana istriku?
35 Seharusnya....
36 Anak Siapa?
37 Tes
38 Bagaimana Hasilnya?
39 Tragedi
40 Bertahanlah.
41 Kembalikan Anakku!
42 Kabur!!!
43 Akan menunggu
44 Tetap Menunggu
45 Titik Awal
46 Latihan
47 Aku datang!!!
48 Penyambutan
49 Hukuman
50 RAHASIA DI BALIK RAHASIA
51 MICHELLA
52 Menangislah!
53 Siapa dirimu?
54 Marchel dan Chella
55 Perasaan apa ini?
56 Jebakan Yang Sama!
57 Qiandra dan Sheila
58 baru permulaan.
59 Hukuman
60 Antara Puas Atau Sedih
61 Makna sebenarnya dari sebuah dendam
62 Ingin Mengadopsi
63 KETIKA RAHASIA TERUNGKAP
64 Om Dokter Menjadi Ayah
65 Dimana Sheila?
66 Penculikan part 1
67 Penculikan Part 2
68 Michella Anakku
69 Kepanikan Ibu
70 TERTEMBAK
71 Ibu...
72 DIA MEMANG ANAKKU!
73 Takdir Yang Menyatukan
74 Dendam masa lalu
75 Memulai Dari Awal
76 Prewed
77 Menikah
78 Hasil Penantian Panjang
79 Pedang Samurai Beraksi
80 Kejahilan Willy
81 Bulan Madu itu berdua, Bukan bertiga!
82 Sentuh dia, dan buat menggantung
83 Kau Yang Minta, Ya...?
84 Sea World
85 Rianna Shanum Anggara
86 Cinta Pertama
87 Maldives
88 Persetan dengan Willy dan Segala Ocehannya!
89 Mana Dede Bayinya???
90 Elsa?
91 PENGUMUMAN
92 Sebuah foto Masa Lalu
93 Willy Sahabatku!
94 Harus Menjaga Emosi
95 Segalanya Telah Kembali Ke Tempatnya
96 EPILOG
97 PENGUMUMAN
98 Pengumuman
99 BUNDA BUKAN WANITA MALAM STORY
100 DOKTER WILLY DAN ELSA RILIS
101 BUKAN SALAHKU MEREBUT ISTRIMU
102 Extra Part 01
103 HIDDEN WIFE
104 MY SEXY LITTLE WIFE
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Prolog
2
Pernikahan rahasia
3
Pembullyan Di Sekolah
4
Aroma Permusuhan
5
Tidak Kuat
6
Pewaris Tunggal
7
Di Kurung
8
Aku Ingin Pulang
9
Qiandra...
10
Bagai Langit dan Bumi
11
Ibu dan Audry Yang Jahat
12
Pulang Ke Rumah Lama
13
Kemarahan Marchel Part 1
14
Kemarahan Marchel Part 2
15
Belajar Saling Menerima
16
Menunjukkan Perhatian
17
Kelakuan Jahat Maya
18
Perkenalan Dengan Pak Arman
19
Kedapatan
20
Jebakan part 1
21
Jebakan part 2
22
Jebakan Part 3
23
Akibat Penjebakan
24
Menyesal
25
Ingin Sendiri!
26
Ingin Pergi
27
Kepergian Marchel
28
Pingsan!
29
POSITIF
30
Diusir!
31
Harus Kemana?
32
Cari Dia!!
33
Pulang
34
Dimana istriku?
35
Seharusnya....
36
Anak Siapa?
37
Tes
38
Bagaimana Hasilnya?
39
Tragedi
40
Bertahanlah.
41
Kembalikan Anakku!
42
Kabur!!!
43
Akan menunggu
44
Tetap Menunggu
45
Titik Awal
46
Latihan
47
Aku datang!!!
48
Penyambutan
49
Hukuman
50
RAHASIA DI BALIK RAHASIA
51
MICHELLA
52
Menangislah!
53
Siapa dirimu?
54
Marchel dan Chella
55
Perasaan apa ini?
56
Jebakan Yang Sama!
57
Qiandra dan Sheila
58
baru permulaan.
59
Hukuman
60
Antara Puas Atau Sedih
61
Makna sebenarnya dari sebuah dendam
62
Ingin Mengadopsi
63
KETIKA RAHASIA TERUNGKAP
64
Om Dokter Menjadi Ayah
65
Dimana Sheila?
66
Penculikan part 1
67
Penculikan Part 2
68
Michella Anakku
69
Kepanikan Ibu
70
TERTEMBAK
71
Ibu...
72
DIA MEMANG ANAKKU!
73
Takdir Yang Menyatukan
74
Dendam masa lalu
75
Memulai Dari Awal
76
Prewed
77
Menikah
78
Hasil Penantian Panjang
79
Pedang Samurai Beraksi
80
Kejahilan Willy
81
Bulan Madu itu berdua, Bukan bertiga!
82
Sentuh dia, dan buat menggantung
83
Kau Yang Minta, Ya...?
84
Sea World
85
Rianna Shanum Anggara
86
Cinta Pertama
87
Maldives
88
Persetan dengan Willy dan Segala Ocehannya!
89
Mana Dede Bayinya???
90
Elsa?
91
PENGUMUMAN
92
Sebuah foto Masa Lalu
93
Willy Sahabatku!
94
Harus Menjaga Emosi
95
Segalanya Telah Kembali Ke Tempatnya
96
EPILOG
97
PENGUMUMAN
98
Pengumuman
99
BUNDA BUKAN WANITA MALAM STORY
100
DOKTER WILLY DAN ELSA RILIS
101
BUKAN SALAHKU MEREBUT ISTRIMU
102
Extra Part 01
103
HIDDEN WIFE
104
MY SEXY LITTLE WIFE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!