Aroma Permusuhan

Acara siang itupun selesai bersamaan dengan bel tanda jam pulang para siswa. Sheila segera keluar dari gedung aula itu bersama Rayhan. Lututnya yang masih terasa sakit membuatnya berjalan sedikit pincang. Rayhan pun membantunya berjalan keluar.

Sedangkan Marchel yang masih duduk di sana merasa tidak senang dengan pemandangan itu. Laki-laki itu segera bangkit dari duduknya, lalu beranjak keluar dari aula itu.

"Kau mau kemana?" tanya salah seorang temannya yang menghampirinya saat melihat Marchel akan keluar.

"Aku ada urusan sebentar!" jawab Marchel singkat, lalu bergegas keluar.

Marchel mengedarkan pandangannya kesana kemari mencari sosok Sheila. Namun, gadis itu sudah tidak terlihat lagi. Bahkan Marchel tidak tahu dimana ruang kelas istrinya itu. Marchel pun berkeliling mencari, hingga beberapa saat kemudian, melihat Sheila di kejauhan sudah dengan tas ransel di punggungnya.

Marchel mempercepat langkahnya mendekat ketika melihat Sheila akan naik ke sebuah bus yang berhenti tepat di depan halte.

"Sheila!!" panggil Marchel. Sheila menghentikan langkahnya, terkejut melihat suaminya itu ada disana. Dipikirnya sang dokter sudah kembali ke rumah sakit. Gadis berambut panjang itupun tidak jadi naik ke bus itu.

"Kak Marchel..."

"Ayo ikut aku! Aku akan mengantarmu pulang," ajak Marchel.

Sheila menundukkan kepalanya, "Tidak usah, Kak. Bukannya Kak Marchel mau kembali ke rumah sakit, ya... Aku naik bus saja."

"Jangan! Kakimu masih sakit, kan?"

"Sudah tidak lagi, Kak." Sheila mengelak walaupun terlihat menahan sakit.

Marchel menghela napas kasar, jelas-jelas tadi dia melihat Sheila berjalan dengan agak pincang menuju bus. Marchel pun menarik pergelangan tangan Sheila dan membawanya masuk kembali ke halaman sekolah. Mendudukkannya di sebuah kursi.

"Tunggu di sini! Aku ambil mobil dulu," ucap Marchel setelah mendudukkan gadis itu di sebuah kursi. Sheila menatap punggung tegak Marchel yang sedang menuju ke tempat parkir.

Tidak jauh dari sana, Maya dan geng-nya datang menghampiri Sheila yang sedang duduk menunggu Marchel. Sheila yang melihat Maya dan teman-temannya mendekat, hanya menundukkan kepala seperti biasanya.

"Coba lihat anak culun ini. Dia sedang menunggu siapa di sini?" ujar Maya dengan nada menyindir. "Kau sedang menunggu Rayhan, ya?"

Mendapat pertanyaan bernada sindiran itu, Sheila hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya. Maya dan teman-temannya tidak pernah puas menghina dan mengerjai Sheila. Bagi anak-anak orang kaya itu, mengerjai Sheila yang merupakan anak culun dan pendiam sungguh sangat menyenangkan.

"Bagaimana rasanya jatuh di aula? Kau suka?" tanya Maya lagi diikuti tawa renyah dari ke dua temannya.

Akhirnya, untuk pertama kalinya, Sheila berani menyahut mereka. "To-tolong tinggalkan aku. A-ku mau pulang." ucap Sheila terbata-bata.

"Maya... Ada apa dengannya? Dia tiba-tiba bisa bicara. Selama ini dia diam saja kalau kita mengajaknya bicara."

"Aku juga heran! Kan lututnya yang terbentur. Tapi kenapa kepalanya yang sakit?" Mereka kembali tertawa, sedangkan Sheila kembali menunduk.

"Kalian ini kenapa selalu mengganggu Sheila!" terdengar suara laki-laki yang berasal dari belakang punggung Maya. Rayhan berdiri di sana dengan tatapan mengintimidasi.

Maya pun menatap Rayhan dengan raut wajah kesalnya. "Jangan ikut campur! Ini urusanku dengan anak culun ini!" ucap Maya tanpa mengalihkan pandangannya dari Sheila.

Rayhan mendekat dan menarik pergelangan tangan Maya. "Ayo ikut!"

"Aku tidak mau! Kenapa kau selalu saja membelanya?" ucap Maya dengan kesalnya.

Rayhan menarik napas dan membuangnya kasar, kemudian melirik Sheila sekilas.

Tidak lama kemudian, Marchel tiba di lokasi itu. Dia melihat keributan di sana dan langsung turun dari mobil, lalu menghampiri Sheila. Gadis itupun kembali menundukkan kepalanya ketika melihat sang suami mendekat.

Marchel hanya melirik anak-anak itu sekilas dengan tatapan dinginnya, lalu menarik tangan Sheila.

"Ayo, Sheila!" ajak Marchel. Sheila pun berdiri dari duduknya, lalu mengikuti langkah kaki suaminya itu menuju mobilnya.

Maya dan teman-temannya pun keheranan melihat Marchel dan Sheila menaiki mobil itu. Tanpa permisi, Marchel melajukan mobilnya keluar dari gerbang sekolah itu.

"Bukankah itu Dokter Marchel?" ucap Maya dengan heran, "Dia siapanya si Culun itu? Kenapa mereka pergi bersama?"

"Wah, beruntung sekali si Culun itu... Bisa satu mobil dengan dokter tampan itu. Aku benar-benar iri dengannya," ucap Felly, salah seorang teman se-geng Maya.

Rayhan hanya menatap mobil milik Marchel yang semakin menjauh, lalu segera meninggalkan tempat itu menuju sebuah motor yang terparkir di sudut halaman itu. Maya pun mengekor di belakangnya lalu menarik lengan Rayhan dengan kasar.

"Lepaskan!" bentak Rayhan seraya menghempaskan lengan Maya.

"Kenapa? Kau kesal karena si Culun itu pergi dengan dokter itu? Haha, kau sangat lucu!"

"Jaga bicaramu, Maya! Dia punya nama," teriak Rayhan.

"Ya, dia punya nama. Si CULUN," ujarnya dengan menekan kata culun.

Karena sudah tidak tahan dengan tingkah Maya, Rayhan segera menuju motor sportnya meninggalkan halaman sekolah. Tinggallah Maya dengan kebenciannya yang semakin menjadi-jadi pada sosok Sheila. Ia bersumpah dalam hati akan semakin membuat Sheila semakin menderita bersekolah di sana.

****

"Kau baik-baik saja?" Marchel membuka suara, memecah keheningan siang itu. Sheila yang polos hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Keheningan kembali tercipta. Entah akan seperti apa hubungan rumah tangga yang dijalani kedua orang itu kedepannya. Marchel yang tadinya seorang dokter yang sangat ramah menjadi sangat dingin setelah kepergian Shanum. Dan Sheila, dia hanya seorang gadis pemalu, pendiam dan culun. Sungguh kedua orang itu memiliki karakter yang sangat jauh berbeda.

Berselang dua puluh menit perjalanan, mobil memasuki gerbang rumah itu.

"Aku akan kembali ke rumah sakit. Jangan lupa makan siang dan minum obatmu!" ucap Marchel dengan nada datar. Sheila menganggukkan kepalanya lalu turun dari mobil itu.

Marchel pun segera melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumahnya. Sheila menatap rumah itu dengan perasaan takut.

Kenapa hidupku begini? Di sekolah, aku dikucilkan dan dijauhi. Di rumah ini, aku seperti hidup di neraka dengan seorang ibu yang sangat membenciku. Dan Kak Marchel, dia tidak lagi seperti kakak dokter yang dulu. Sekarang dia sangat berbeda.

Dengan berat hati, Sheila melangkahkan kakinya memasuki rumah itu. Di dalam sana, ibu yang sedang duduk di ruang keluarga sembari membaca sebuah majalah langsung menunjukkan aura permusuhan ketika melihat Sheila datang.

Sheila kemudian mendekat, mengulurkan tangannya, hendak menyalami mertuanya itu. Namun, bukannya sambutan, wanita paruh baya itu malah memelototinya dengan tatapan penuh kebencian.

"Kau tahu kan, posisimu di rumah ini? Aku tidak akan pernah menerimamu sebagai menantuku. Jadi aku akan meminta Marchel untuk menceraikanmu secepat mungkin, agar putraku bisa menikah dengan gadis yang layak untuknya."

Ibu memindahkan majalah yang berada di pangkuannya ke atas meja dengan kasar, lalu pergi meninggalkan Sheila yang masih mematung di sisi sofa dengan kepala menunduk.

Gadis polos itu terdiam, dengan setitik air mata yang jatuh membasahi pipinya. Ia menyeka air matanya, lalu melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamarnya.

Kakak... Lihat kan, bagaimana ibu memperlakukanku? Ibu tidak seperti ibu dulu yang sangat baik padaku?. Sekarang dia sangat membenciku. Tidak apa-apa kalau Kak Marchel menceraikan aku dan menikah lagi. Jadi aku bisa pulang ke rumah kita. Aku lebih baik tinggal sendirian daripada harus hidup di neraka ini.

***

Terpopuler

Comments

Helen Nirawan

Helen Nirawan

dunia kejam tau, maka ny jgn lembek ,jgn cengeng , jgn apa2 takut, klo di jahat in lawan ,jgn oon

2024-04-01

3

Salwa Antya

Salwa Antya

kasian kau shela

2024-04-21

0

Enung Samsiah

Enung Samsiah

pling nggk suka karakter lemah,,,

2024-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pernikahan rahasia
3 Pembullyan Di Sekolah
4 Aroma Permusuhan
5 Tidak Kuat
6 Pewaris Tunggal
7 Di Kurung
8 Aku Ingin Pulang
9 Qiandra...
10 Bagai Langit dan Bumi
11 Ibu dan Audry Yang Jahat
12 Pulang Ke Rumah Lama
13 Kemarahan Marchel Part 1
14 Kemarahan Marchel Part 2
15 Belajar Saling Menerima
16 Menunjukkan Perhatian
17 Kelakuan Jahat Maya
18 Perkenalan Dengan Pak Arman
19 Kedapatan
20 Jebakan part 1
21 Jebakan part 2
22 Jebakan Part 3
23 Akibat Penjebakan
24 Menyesal
25 Ingin Sendiri!
26 Ingin Pergi
27 Kepergian Marchel
28 Pingsan!
29 POSITIF
30 Diusir!
31 Harus Kemana?
32 Cari Dia!!
33 Pulang
34 Dimana istriku?
35 Seharusnya....
36 Anak Siapa?
37 Tes
38 Bagaimana Hasilnya?
39 Tragedi
40 Bertahanlah.
41 Kembalikan Anakku!
42 Kabur!!!
43 Akan menunggu
44 Tetap Menunggu
45 Titik Awal
46 Latihan
47 Aku datang!!!
48 Penyambutan
49 Hukuman
50 RAHASIA DI BALIK RAHASIA
51 MICHELLA
52 Menangislah!
53 Siapa dirimu?
54 Marchel dan Chella
55 Perasaan apa ini?
56 Jebakan Yang Sama!
57 Qiandra dan Sheila
58 baru permulaan.
59 Hukuman
60 Antara Puas Atau Sedih
61 Makna sebenarnya dari sebuah dendam
62 Ingin Mengadopsi
63 KETIKA RAHASIA TERUNGKAP
64 Om Dokter Menjadi Ayah
65 Dimana Sheila?
66 Penculikan part 1
67 Penculikan Part 2
68 Michella Anakku
69 Kepanikan Ibu
70 TERTEMBAK
71 Ibu...
72 DIA MEMANG ANAKKU!
73 Takdir Yang Menyatukan
74 Dendam masa lalu
75 Memulai Dari Awal
76 Prewed
77 Menikah
78 Hasil Penantian Panjang
79 Pedang Samurai Beraksi
80 Kejahilan Willy
81 Bulan Madu itu berdua, Bukan bertiga!
82 Sentuh dia, dan buat menggantung
83 Kau Yang Minta, Ya...?
84 Sea World
85 Rianna Shanum Anggara
86 Cinta Pertama
87 Maldives
88 Persetan dengan Willy dan Segala Ocehannya!
89 Mana Dede Bayinya???
90 Elsa?
91 PENGUMUMAN
92 Sebuah foto Masa Lalu
93 Willy Sahabatku!
94 Harus Menjaga Emosi
95 Segalanya Telah Kembali Ke Tempatnya
96 EPILOG
97 PENGUMUMAN
98 Pengumuman
99 BUNDA BUKAN WANITA MALAM STORY
100 DOKTER WILLY DAN ELSA RILIS
101 BUKAN SALAHKU MEREBUT ISTRIMU
102 Extra Part 01
103 HIDDEN WIFE
104 MY SEXY LITTLE WIFE
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Prolog
2
Pernikahan rahasia
3
Pembullyan Di Sekolah
4
Aroma Permusuhan
5
Tidak Kuat
6
Pewaris Tunggal
7
Di Kurung
8
Aku Ingin Pulang
9
Qiandra...
10
Bagai Langit dan Bumi
11
Ibu dan Audry Yang Jahat
12
Pulang Ke Rumah Lama
13
Kemarahan Marchel Part 1
14
Kemarahan Marchel Part 2
15
Belajar Saling Menerima
16
Menunjukkan Perhatian
17
Kelakuan Jahat Maya
18
Perkenalan Dengan Pak Arman
19
Kedapatan
20
Jebakan part 1
21
Jebakan part 2
22
Jebakan Part 3
23
Akibat Penjebakan
24
Menyesal
25
Ingin Sendiri!
26
Ingin Pergi
27
Kepergian Marchel
28
Pingsan!
29
POSITIF
30
Diusir!
31
Harus Kemana?
32
Cari Dia!!
33
Pulang
34
Dimana istriku?
35
Seharusnya....
36
Anak Siapa?
37
Tes
38
Bagaimana Hasilnya?
39
Tragedi
40
Bertahanlah.
41
Kembalikan Anakku!
42
Kabur!!!
43
Akan menunggu
44
Tetap Menunggu
45
Titik Awal
46
Latihan
47
Aku datang!!!
48
Penyambutan
49
Hukuman
50
RAHASIA DI BALIK RAHASIA
51
MICHELLA
52
Menangislah!
53
Siapa dirimu?
54
Marchel dan Chella
55
Perasaan apa ini?
56
Jebakan Yang Sama!
57
Qiandra dan Sheila
58
baru permulaan.
59
Hukuman
60
Antara Puas Atau Sedih
61
Makna sebenarnya dari sebuah dendam
62
Ingin Mengadopsi
63
KETIKA RAHASIA TERUNGKAP
64
Om Dokter Menjadi Ayah
65
Dimana Sheila?
66
Penculikan part 1
67
Penculikan Part 2
68
Michella Anakku
69
Kepanikan Ibu
70
TERTEMBAK
71
Ibu...
72
DIA MEMANG ANAKKU!
73
Takdir Yang Menyatukan
74
Dendam masa lalu
75
Memulai Dari Awal
76
Prewed
77
Menikah
78
Hasil Penantian Panjang
79
Pedang Samurai Beraksi
80
Kejahilan Willy
81
Bulan Madu itu berdua, Bukan bertiga!
82
Sentuh dia, dan buat menggantung
83
Kau Yang Minta, Ya...?
84
Sea World
85
Rianna Shanum Anggara
86
Cinta Pertama
87
Maldives
88
Persetan dengan Willy dan Segala Ocehannya!
89
Mana Dede Bayinya???
90
Elsa?
91
PENGUMUMAN
92
Sebuah foto Masa Lalu
93
Willy Sahabatku!
94
Harus Menjaga Emosi
95
Segalanya Telah Kembali Ke Tempatnya
96
EPILOG
97
PENGUMUMAN
98
Pengumuman
99
BUNDA BUKAN WANITA MALAM STORY
100
DOKTER WILLY DAN ELSA RILIS
101
BUKAN SALAHKU MEREBUT ISTRIMU
102
Extra Part 01
103
HIDDEN WIFE
104
MY SEXY LITTLE WIFE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!