Hari Pertama Belajar

🌻 Happy reading 🌻

Bella masih separuh melayang. Rasanya, tubuh yang sekarang menjadi miliknya itu, sudah tidak bernyawa. "Apa ini? Aku tidak halu seperti Arinda kan? Apa iya, pria di sampingku ini adalah pria menyebalkan tadi?" benak Bella bertanya-tanya.

Kepala Bella berputar 30 derajat setelah mendapati mata pria itu mengarah padanya. "Aduh, Bella. Kenapa kau terus melototinya. Dia pasti akan membunuhku sekarang." benak Bella tak henti membicarakan pria itu. Bella benar-benar takut karena raut wajahnya yang garang. Pria itu seperti jagoan yang akan melawan 1000 Mafia.

"Jangan pernah menatapku."

Suara pria super dingin itu membuat Bella menoleh. "Heuh?"

"Kubilang, jangan menatapku!" tegasnya. Namun, Bella malah menatapnya sekarang.

"Kalau kau masih menatapku, kau akan ...." Tangan pria itu mengepal seolah membawa senjata tajam. Lalu dia arahkan tangannya untuk memotong leher.

"Haah!" Bella menganga dan langsung memalingkan pandangannya. Jedag jedug jantungnya tak karuan.

Pria itu tersenyum sinis saat melihat Bella ketakutan. Lalu dia kembali menatap ke arah lain.

TOK TOK.

Jari manis itu perlahan mengetuk pintu kelas. Sontak, semua pasang mata tertuju padanya.

"Selamat pagi, Anak-anak." Suara lembut menyapa seolah menghangatkan suasana.

Seisi kelas itu menjawab, "Pagi, Bu."

Huufft ... Untunglah ada Guru yang datang seolah menyelamatkan Bella dari pria angkuh di sampingnya itu.

Bella membuka tasnya dan mengeluarkan buku, walaupun belum disuruh. Sedangkan orang di sampingnya hanya menatap Guru itu dengan wajah dinginnya.

"Perkenalkan, saya Rosalia Andin. Kalian bisa menyapa saya dengan sebutan Ibu Andin," ucapnya dengan wajah ceria.

Rosalia Andin, seorang wanita cantik dengan karakter yang lembut. Umurnya sekitar 30-an. Gaya keibuannya, menuai banyak anak-anak yang tak ingin lulus dari Sekolah.

Pakaiannya terlihat sopan. Tidak terlalu ketat juga tidak terlalu longgar. Tubuhnya juga sempurna. Hanya saja, dia seorang janda sekarang.

"Baiklah. Selamat Ibu ucapkan untuk kalian yang naik kelas." Kedua tangan Andin mengepal seperti sedang paduan suara.

PROK PROK PROK ...

Suara tepuk tangan menyambut kemenangan mereka.

"Di sini, Ibu adalah wali kelas kalian. Eh, Varrel kenapa kau ada di kelas dua. Bukankah kau sudah kelas 3?" tanya Andin pada seseorang di sana.

Yah, siapa yang tidak kenal dengan jagoan Sekolah itu. Ketua Geng Yolex. Geng yang paling ditakuti di Sekolah.

"Tidak naik kelas," ucap Varrel dengan wajah songongnya.

Seketika, Orang-orang yang tengah menatapnya jadi memalingkan wajah. Tentu saja karena mereka takut. Apalagi mereka hanya adik kelas saja.

Begitu juga Bella. Dia semakin merasa jika ini adalah awal kematiannya. Yah ... Benar. Pria yang duduk di sampingnya saat ini adalah Varrel.

Bella adalah anak paling pintar di Sekolah. Dia juga anak yang pendiam dan cukup misterius jika orang belum mengenalnya.

Selama setahun Bella sekolah di SMA itu, dia memang tidak perduli dengan apapun di sekelilingnya. Dia tidak perduli berapa banyak fansnya, tidak perduli berapa banyak lelaki yang menyukainya, dan tidak peduli jika ada yang membencinya. Dia hanya ingin hidup dengan caranya sendiri.

Andin menghela nafas panjang lalu dia menggeleng dengan cepat. "Baiklah, Sekarang mari kita mulai pelajaran pagi ini."

Seketika semua anak-anak langsung sigap membuka bukunya. Dan memperhatikan penjelasan Guru dengan baik. Kecuali, Varrel. Dia tertidur di kelas. Bella yang duduk di sampingnya tidak memperdulikan itu.

"Oke, Apa kalian paham dengan penjelasan tadi?"

"Paham, Bu."

"Tentu saja, ini adalah rumus paling sering kalian temui di kelas satu. Oke, Ibu akan kasih soal dan harus di kumpulkan sebelum istirahat ya ...."

"Iya, Bu."

Andin menulis beberapa soal di sana. Setelah itu, ponselnya berdering.

"Anak-anak, silahkan kerjakan dengan baik. Ibu keluar sebentar ya," ucapnya. Lalu melangkah pergi.

Suasana kelas menjadi ricuh. Ada yang mengobrol, ada juga yang mulai menulis soal. Dan ada juga yang memilih untuk tidak mengerjakan apapun.

"Berikan jawabanmu," ucap Varrel tanpa menoleh sedikit pun. Tatapannya lurus.

Saat itu, Bella tidak menghiraukan ucapan Varrel. Dia sibuk dengan buku dan pulpennya.

"Kubilang, Berikan jawabanmu!" tegas Varrel yang mengarahkan ucapannya pada Bella. Namun, Bella tetap tidak menggubrisnya.

BRAK!

Varrel menggebrak meja. Dan semua orang langsung menoleh padanya. Tatapannya masih datar dan dingin. Pria itu, tidak melihat siapapun. Dia hanya ingin memandang lurus saja.

Bella mulai kesal. Dia memang tidak senang jika diganggu. Apalagi, ketika sedang belajar.

"Tidak mau," ucapnya singkat. Lalu kembali meneruskan pekerjaannya.

Orang-orang yang melihat mereka tiba-tiba berbisik. Seolah mengatakan "Wah, Bella hebat sekali bisa melawan pria ganas itu."

Varrel langsung terpancing emosi. Dia melototi setiap mata yang tertuju padanya. Sontak pandangan mereka pun langsung terusir dengan pelototan Varrel.

Lalu, perlahan, dia menoleh pada gadis yang berani melawannya itu. Wajahnya menjadi kesal sekarang. "Apa dia tidak tahu aku ini siapa," benaknya.

"Berapa harga jawabanmu," tantang Varrel.

Bella masih sibuk dengan rumus-rumus di otaknya. Sepertinya, Bella memang tidak bisa diganggu. "Sorry, aku bukan penjual. Aku adalah pelajar. Jika kau ingin membeli sesuatu, pergilah ke kantin," ucapnya santai. Wajahnya tetap fokus pada buku tulisnya.

BRAK!

Varrel semakin marah dengan jawaban itu. Dia sampai berdiri dan menatap Bella dengan tatapan paling sengitnya.

Orang-orang ingin sekali menonton adegan mereka. Tapi, ketakutannya lebih besar ketimbang rasa penasarannya.

Tangan Varrel terlihat mengepal geram. Bibirnya bergetar karena sudah tidak bisa menahan amarahnya. "Belum ada yang berani melawanku selama ini! Tapi kau ...." kesal Varrel. Saat itu, Bella menatapnya lekat. Dan Varrel tiba-tiba susah untuk melanjutkan ucapannya.

"Apa?" tanya Bella. Dalam hal belajar, dia memang tidak bisa dilawan. Semua anak kelas sudah mengetahui itu.

"Ada apa Varrel?" tanya Ibu Andin yang tiba-tiba masuk. Varrel dan Bella menoleh pada wanita cantik itu.

Varrel tidak ingin menjawabnya. Dia masih memancarkan tatapan kesalnya lalu duduk.

Bella pun kembali meneruskan pekerjaannya tanpa berpikir aneh saat itu. Dia memang tidak tau, seperti apa Varrel yang di sampingnya itu. Dia hanya tau, jika Varrel adalah murid yang bodoh dan tidak naik kelas.

Awalnya, Bella memang takut dengan tampang lelaki itu. Namun, setelah tau dia adalah murid yang tidak pintar, Bella jadi berani kepadanya.

***

Istirahat telah tiba. Semua anak-anak sibuk memilih kelas tambahannya. Sementara Bella, tidak perlu memilih itu. Tentulah dia akan masuk kelas tambahan berakting.

Saat itu, Bella tengah berjalan sendiri di lorong Sekolah. Dia berniat untuk pergi ke Perpustakaan seperti biasanya.

PUK.

Seseorang tiba-tiba menepuk bahu Bella. Dia pun menoleh.

Deg!

Bella menatapnya lekat. Hatinya berdebar-debar tidak tentu arah.

"Aldo?" ucapnya dengan mata yang berbinar-binar.

"Apa kamu yang bernama Bella?" ucap seseorang di depannya.

Karena itu benar Aldo, Bella akhirnya terharu.

Mata itu?? Kenapa mata itu sama dengan Aldo? dan suaranya juga benar-benar mirip Aldo? Ya Tuhan ... Apakah ini Aldo?

"Hey?" tegur lelaki itu.

"Eh ... Iya," ucapnya gugup.

Bella memberanikan diri untuk tersenyum pada lelaki di depannya.

"Akhirnya aku menemukanmu Bella, aku sangat merindukanmu," ucap Aldo hangat.

"Aldo ...." pikir Bella masih setengah tidak percaya.

Setelah cukup lama menatapnya, tiba-tiba Bella langsung bahagia dan memeluk erat kekasihnya itu.

"Cepatlah pergi! Kepala Sekolah sudah menunggumu!" tegas Aldo.

"Siapa?? kepala Sekolah?"

Apa hubungannya Aldo dengan Kepala Sekolah?

TO BE CONTINUE ...

Terpopuler

Comments

Desi Lestari

Desi Lestari

oh ya author ini gimana si cerita pacarnya bella meninggal gitu ya atau gimana si bingung aku dengan ceritanya

2021-03-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!