Pagi pagi sekali Dara bangun untuk membersihkan rumah dan memasak makanan untuk dirinya dan juga suami, setelah selesai Dara masuk ke kamar untuk membersihkan diri dari keringat yang sudah bercucuran.
Seusai mandi Dara kembali ke ruang makan untuk sarapan, ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul tujuh tepat.
Dara memutuskan untuk menunggu Gio, Dara pun duduk dengan rapi, ia melihat meja makan yang sudah ada beberapa hidangan yang ia masak tadi.
Tak lama Dara mendengar langkah kaki, ia menoleh dan melihat Gio diikuti Agnes dibelakangnya.
"Selamat pagi Tuan" ucap Dara yang memberanikan diri untuk menyapa Gio.
Gio tidak menjawab sapaan istrinya, ia terus berjalan dan duduk di kursi makan begitu pun dengan Agnes. Mereka menatap heran semua makanan yang ada diatas meja makan.
"Mmm... Makanan ini saya yang memasaknya Tuan, semoga Tuan suka"
Agnes menatap tidak suka pada Dara yang sedari tadi mencoba berbicara pada Gio, bahkan Dara seperti tidak menghiraukan keberadaan dirinya, rasanya Agnes ingin menghancurkan wajah polos itu.
"APA? Kau yang memasak ini semua?" tanya Gio dengan terdengar kaget mengetahui Dara yang memasak hidangan semua ini.
"I-iya Tuan" jawabnya dengan takut.
"Cih, pasti rasanya tidak enak! buang semua makanan ini!" perintah Gio yang bahkan belum mencicipi makanan itu sama sekali.
"Ta-tapi Tuan anda bisa mencobanya terlebih dahulu" Dara mencegah agar Gio tidak menyuruh dirinya untuk membuang makanan yang telah ia masak dengan menawarkan Gio agar mencoba mencicipinya terlebih dahulu.
"Aku bilang buang makanan ini! Aku tidak mau memakan masakan hasil dari tangan kotormu itu! Menjijikan"
Dara terdiam, matanya berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata yang sudah dibendung nya sedari tadi.
"Apa kau tuli?! Gio bilang buang semua makanan ini. dasar bodoh!" Agnes yang sedari tadi duduk disamping Gio pun akhirnya tidak sabar untuk memarahi Dara juga.
Dengan berat hati Dara membawa satu persatu makanan yang sudah ia masak untuk sarapannya bersama Sang suami, ia membawa semua makanan itu kedalam kamarnya karna ia tidak mau sampai membuang semua makanan itu.
Setelah masuk kedalam kamar dengan semua makanan yang dibawanya akhirnya Dara tak kuasa menahan tangisnya sejak tadi.
Ia terduduk dilantai dengan isak tangis yang begitu terdengar menyakitkan.
"Ya Tuhan kenapa ini sangat menyakitkan?" ucapnya dengan tangis tersedu-sedu.
"Hiks... Hiks... Ibu... Aku ingin pulang.... "
***
Di ruang makan Gio dan Agnes tengah memakan sarapannya yang mereka pesan melalui online.
Mereka bahkan tidak memikirkan perasaan Dara kini.
"Sayang... Aku sungguh tidak suka jika wanita itu perhatian kepadamu" ujar Agnes dengan manja seusai menyelesaikan sarapannya.
"Kau tenang saja sayang, aku sungguh tidak peduli dengan perhatiannya padaku. Biarkan dia menderita dengan perhatian yang selalu aku tolak pada dirinya"
"Aku hanya tidak ingin kau terbawa suasana oleh perlakuannya padamu. aku takut kau berpaling padaku... Hiks" Agnes menangis sedih pada Gio seakan dirinya benar-benar tersakiti dengan kehadiran Dara.
"Sstt... Sudah jangan menangis sayang, aku janji akan secepatnya mencari seseorang yang mau menyewa wanita itu agar dia tidak menganggu kita lagi oke?" Gio menghapus air mata di pipi Agnes dan membawanya kedalam pelukan.
"Kenapa kau tidak usir saja dia sekarang? biarkan dia menderita diluaran sana" ucap Agnes yang masih berada dipelukan Gio.
"Kalau aku bisa sudah dari kemarin aku melakukannya, tapi sekarang aku sedang tidak bisa. Orang tuaku pasti akan menanyakan perempuan itu pada ku, jadi aku harus mencari seseorang yang bisa merawat semua kebutuhannya agar saat orang tua ku ingin bertemu aku tidak usah bersusah payah mencarinya" jelas Gio panjang lebar.
"Kenapa kau tidak belikan saja dia rumah kecil? Kau juga tidak akan sulit jika sedang akan mencarinya bukan?"
"Kau pasti tau aku tidak mau mengeluarkan uang sepeserpun untuk perempuan kampung seperti dia, keringat hasil kerja keras ku terlalu berharga hanya untuk wanita yang sama sekali tidak berarti apa apa dihidupku" ucap Gio yang membuat senyum Agnes terukir dibibirnya.
"Aku percaya padamu"
Setelah beberapa menit mereka pun melepaskan perlukan tersebut.
"Baiklah aku akan berangkat ke kantor sekarang" Gio dan Agnes keluar dari ruang makan menuju mobil yang sudah siap mengantarkan Gio bekerja.
"Sayang aku ingin sekali shopping hari ini" kode nya pada Gio agar memberinya uang untuk belanja.
Gio yang mengerti dengan keinginan kekasihnya itu langsung mengiyakan tanpa berpikir terlebih dahulu.
"Aku akan transfer setelah sampai dikantor"
"Terima kasih sayang, hati hati dijalan"
Setelah Gio masuk kedalam mobil, mobil itu pun melaju meninggalkan pekarangan rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Ikha Ranni
adakah yaaahh manusia omongnya begini .ku Ampe ikutan naik intonasi bacanya walo dlm hati...🤭😆
2023-10-19
0
desmita yakuza
Aku takut kau berpaling dariku...seharusnya seperti ini menurutku..
2023-08-18
0
Olla Tulandi Jom
othor buatlah dara kabur dan gio menyadari kesalahannya, dan menyesal setelah mengetahui kelakuan buruk agnes
akhirnya gio begitu bucin sama dara heheheeee
2023-08-11
0