LUCEM

LUCEM

Chapter I

Suatu hari, Tuan Jhonatan melintasi kota yang dikelola dengan baik oleh saingan terberatnya, Wali Kota Ahem, Tuan Adam.

Melewati alun-alun kota yang terlihat seperti pasar festival yang meriah malam itu dan penuh dengan tawa riang penghuni kota Ahem benar-benar mengusik perasaannya saat itu. Tuan Jhonatan, bagaimanapun ia berupaya selama ini, alun-alun kotanya tidak pernah menampilkan keceriaan seperi yang ia harapkan. Ini sepertinya tidak adil.

Ini pertarungan dingin dua wali kota! Mereka saling mengejar dan menggigit, ya... mereka seperti anjing mengejar kucing dan kucing mencakar anjing lalu anjing menggigit kucing, itu siklus yang tak dapat dihentikan. Tapi ada yang lebih dari itu.

Seperti yang dikatakan kakakku Marbella yang luar biasa, itu hanya sebuah cerita tentang manusia dan tikus. Dan bagian yang sulit dari itu adalah memutuskan siapa orangnya, dan siapa tikusnya. Tapi bilang saja itu cerita tentang cerita.

Mari dimulai! Sebagian dimulai, dengan kehadiran petugas pos muda yang datang membawakan sepucuk surat dari tuan Jhonatan untuk kakakku Marbella. Kami tinggal jauh di pegunungan dan itu cukup menyiksa petugas pos manapun yang datang dari kota-kota yang jauh di dataran rendah.

Ini adalah bagian dari perjalanan yang tidak disukai petugas pos. Jalan menuju tempatku melewati hutan dan pegunungan di jalan yang rusak, berlumpur dan kadang runtuh. Ada bayangan yang dalam dan aroma hutan di antara pepohonan.

Kadang-kadang dia mengira ada penguntit yang mengikuti laju kendaraannya, suara-suara berdesau yang kadang samar dan kadang jelas membuat bulu tengkuknya meremang, beberapa kali ia menoleh tapi tetap tidak terlihat. Tapi dia yakin itu. Mereka datang dari belakangnya, dari jok belakang kendaraannya, tapi tidak ada apa-apa di sana kecuali tas surat besar dari kain kanvas dan koper pemuda pos itu.

Dan dalam perjalanan ini, tekad yang sangat besar adalah kuncinya. Dia sangat loyal dengan tugasnya. Aku diam-diam mengagumi kegigihan yang ia perlihatkan setiap kali datang mengantarkan surat atau paket ke tempat kami.

Sembari menikmati suguhan teh yang biasa aku hidangkan setiap kali ia datang, pemuda pos itu akan bercerita tentang perjalanan yang baru saja ia lalui, sesekali dia yakin dia mendengar suara-suara melengking, berbisik. Dan aku, aku selalu akan menyimak dan menikmati setiap cerita yang ia bawa tidak peduli itu sungguhan atau imajinasinya.

Kisah perjalan pemuda pos ini kadang panjang kadang singkat. Biasanya setelah menyerahkan surat petugas pos itu akan berlalu, bergerak menuju desa dimana orang-orang berkumpul lebih ramai dan kisahnya akan terdengar lebih meriah di sana. Tapi, dia tidak pernah melewatkanku sebelum itu.

Memandangi punggung pemuda pos itu hingga menghilang dikejauhan, aku mengalihkan pandangan pada satu-satunya rumah di sisi rumah kami.

Ya, hanya ada satu tetangga saat ini di dekat rumah kami. Dia adalah seorang pemuda berambut coklat, duduk sendirian di teras rumah dan menikmati ayunan kursi goyang, membaca buku. Dia membaca perlahan, dan dengan keras, menggerakkan jarinya di atas kata-kata. Dia membacakan. 'Itu 'Daemoooooooonologie,' kata asing itu diucapkan sebuah suara kecil, melengking miliknya.

“Daemonologie?” ulangku pelan.

'Ada yang namanya terlalu banyak pengucapan, Nak,' kata suara lain, yang terdengar setengah tertidur dari sisi dalam rumah.

“Tapi kau tahu yang terbaik tentang Daemonologie?” Terdengar suara Marbella di belakangku.

“Itu sangat jauh dari desa ini. Itu jauh dari Gunung Colonomis. Ini jauh dari mana saja di mana Komandan Pengawas pernah mengatakan, bahwa dia pencipta Daemologie akan membuat kita direbus hidup-hidup jika dia pernah melihat atau mendengar tentang kita. Dan itu tidak terlalu modern.

Jalan yang buruk. Banyak bukit dan lembah yang harus dilewati. Orang tidak banyak bergerak di atas sini. Jadi, berita tidak menyebar dengan sangat cepat, paham? Dan kita tidak memiliki polisi. Mars, kita bisa menghasilkan banyak uang di sini!”

'Marbi?' ucapku dengan hati-hati.

“Ya, Mars!?”

“Kamu tidak berpikir apa yang kita lakukan adalah, kamu tahu ... tidak jujur, kan?”

Ada jeda sebelum suaranya, '

“Well... kita mengambil uang mereka, Mars.”

Marbella menggoyang-goyangkan amplop putih bercap kantor wali kota di tangannya.

"Baiklah," kata Marbella dengan suara pelan, "tapi yang harus kau tanyakan pada dirimu sendiri adalah: dari siapa sebenarnya kita mengambil uang itu?"

“Yah ... biasanya wali kota atau dewan kota atau seseorang seperti itu.” Jawabku.

“Baik. Dan itu artinya… apa? Aku sudah memberitahumu sedikit sebelumnya.”

'Emm...'

“Itu uang pemerintah, Mars,” sambung Marbella dengan santai. “Katakan!? Uang pemerintah.”

“Uang pemerintah,” aku mengulangi ucapan Marbi dengan patuh.

“Baik! Dan apa yang dilakukan pemerintah dengan uang?”

“Emm, mereka ...”

"Mereka membayar tentara," potong Marbella. “Mereka berperang. Faktanya, kita mungkin telah menghentikan banyak perang dengan mengambil uang itu dan meletakkannya di tempat yang tidak membahayakan. Masyarakat akan memberikan gelar pahlawan kepada kita, jika mereka memikirkannya.” Ucap Marbella dengan mengangkat dagunya sembari melangkah masuk.

Aku mengekori langkahnya.

"Beberapa dari kota itu tampak sangat miskin, Marbi," kataku ragu.

“Hei, kalau begitu, itu hanya jenis tempat yang tidak membutuhkan perang.” sahut Marbella.

Aku melirik dari jendela, anak laki-laki itu berkonsentrasi, dan bibirnya bergerak-gerak larut dalam buku digenggamannya.

“Itu benar, Marbi. Tapi, bukankah Nyonya Mascherano pernah mengatakan kita seharusnya tidak hidup dengan tipu daya.”

“Dengar, Mars, tipu daya adalah inti dari manusia,” ujar Marbella.

“Mereka sangat ingin menipu satu sama lain sepanjang waktu sehingga mereka memilih pemerintah untuk melakukannya untuk mereka.

Sedangkan kita, kita memberi mereka nilai uang.

Mereka mendapat wabah tikus yang mengerikan, mereka membayar pengendali tikus, semua tikus mengikuti pengendali ini ke luar kota, melompat-lompat, dan itu berakhirlah wabah, semua orang senang bahwa tidak ada lagi yang mengotak-atik padi, sawah dan ladang, pemerintah dapat kembali dipilih oleh populasi yang bersyukur, perayaan umum di semua tempat. Uang dibelanjakan dengan baik, menurutku.” Ucap Marbella yang kini telah duduk di kursi kayu di tengah ruang baca.

"Tapi hanya ada wabah karena kita membuat mereka mengira ada," ucapku lagi.

“Wah, sayangku, hal lain yang semua pemerintah kecil lakukan dalam menghabiskan uang anggaran mereka adalah dengan menangkap tikus, paham? Aku tidak tahu mengapa kamu hari ini repot dengan itu semua?” Selidik Marbella.

“Ya, tapi kita-' bagaiman jika mereka menyadari bahwa kau telah berhenti?” Kejarku.

Marbella mengabaikan pertanyaanku. Aku kembali memandang keluar jendela yang mulai menggelap karena dihampiri senja dan juga mendung yang menggelayut. Hujan segera turun.

********

Daemonologie (secara harfiah, artinya ilmu setan). Biasa dituliskan juga sebagai Demonology atau Demonologi.

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈

◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈

masih nyimak

2023-12-24

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈

◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈

aku mampir,,, tinggalkn jejak

2023-12-24

0

❤🏘⃝Aⁿᵘ Kiis Kᵝ⃟ᴸ

❤🏘⃝Aⁿᵘ Kiis Kᵝ⃟ᴸ

ini bacaan yang berat, perlu fokus...

aqua mana aqua

2023-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter I
2 Chapter II
3 Chapter III
4 Chapter IV
5 Chapter V
6 Chapter VI
7 Chapter VII
8 Chapter VIII
9 Chapter IX
10 Chapter X
11 Chapter XI
12 Chapter XII
13 Chapter XIII
14 Chapter XIV
15 Chapter XV
16 Chapter XVI
17 Chapter XVII
18 Chapter XVIII
19 Chapter XIX
20 Chapter XX
21 Chapter XXI
22 Chapter XXII
23 Chapter XXIII
24 Chapter XXIV
25 Chapter XXV
26 Chapter XXVI
27 Chapter XXVII
28 Chapter XXVIII
29 Chapter XXIX
30 Chapter XXX
31 Chapter XXXI
32 Chapter XXXII
33 Chapter XXXIII
34 Chapter XXXIV
35 Chapter XXXV
36 Chapter XXXVI
37 Chapter XXXVII
38 Chapter XXXVIII
39 Chapter XXXIX
40 Chapter XL
41 Chapter XLI
42 Chapter XLII
43 Chapter XLIII
44 Chapter XLIV
45 Chapter XLV
46 Chapter XLVI
47 Chapter XLVII
48 Chapter XLVIII
49 Chapter XLIX
50 Chapter L
51 Chapter LI
52 Chapter LII
53 Chapter LIII
54 Chapter LIV
55 Chapter LV
56 Chapter LVI
57 Chapter LVII
58 Chapter LVIII
59 Chapter LIX
60 Chapter LX
61 Chapter LXI
62 Chapter LXII
63 Chapter LXIII
64 Chapter LXIV
65 Chapter LXV
66 Chapter LXVI
67 Chapter LXVII
68 Chapter LXVIII
69 Chapter LXIX
70 Chapter LXX
71 Chapter LXXI
72 Chapter LXXII
73 Chapter LXXIII
74 Chapter LXXIV
75 Chapter LXXV
76 Chapter LXXVI
77 Chapter LXXVII
78 Chapter LXXVIII
79 Chapter LXXIX
80 Chapter LXXX
81 Chapter LXXXI
82 Chapter LXXXII
83 Chapter LXXXIII
84 Chapter LXXXIV
85 Chapter LXXXV
86 Chapter LXXXVI
87 Chapter LXXXVII
88 Chapter LXXXVIII
89 LXXXIX
90 Chapter XC
91 Chapter XCI
92 Chapter XCII
93 Chapter XCIII
94 Chapter XCIV
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Chapter I
2
Chapter II
3
Chapter III
4
Chapter IV
5
Chapter V
6
Chapter VI
7
Chapter VII
8
Chapter VIII
9
Chapter IX
10
Chapter X
11
Chapter XI
12
Chapter XII
13
Chapter XIII
14
Chapter XIV
15
Chapter XV
16
Chapter XVI
17
Chapter XVII
18
Chapter XVIII
19
Chapter XIX
20
Chapter XX
21
Chapter XXI
22
Chapter XXII
23
Chapter XXIII
24
Chapter XXIV
25
Chapter XXV
26
Chapter XXVI
27
Chapter XXVII
28
Chapter XXVIII
29
Chapter XXIX
30
Chapter XXX
31
Chapter XXXI
32
Chapter XXXII
33
Chapter XXXIII
34
Chapter XXXIV
35
Chapter XXXV
36
Chapter XXXVI
37
Chapter XXXVII
38
Chapter XXXVIII
39
Chapter XXXIX
40
Chapter XL
41
Chapter XLI
42
Chapter XLII
43
Chapter XLIII
44
Chapter XLIV
45
Chapter XLV
46
Chapter XLVI
47
Chapter XLVII
48
Chapter XLVIII
49
Chapter XLIX
50
Chapter L
51
Chapter LI
52
Chapter LII
53
Chapter LIII
54
Chapter LIV
55
Chapter LV
56
Chapter LVI
57
Chapter LVII
58
Chapter LVIII
59
Chapter LIX
60
Chapter LX
61
Chapter LXI
62
Chapter LXII
63
Chapter LXIII
64
Chapter LXIV
65
Chapter LXV
66
Chapter LXVI
67
Chapter LXVII
68
Chapter LXVIII
69
Chapter LXIX
70
Chapter LXX
71
Chapter LXXI
72
Chapter LXXII
73
Chapter LXXIII
74
Chapter LXXIV
75
Chapter LXXV
76
Chapter LXXVI
77
Chapter LXXVII
78
Chapter LXXVIII
79
Chapter LXXIX
80
Chapter LXXX
81
Chapter LXXXI
82
Chapter LXXXII
83
Chapter LXXXIII
84
Chapter LXXXIV
85
Chapter LXXXV
86
Chapter LXXXVI
87
Chapter LXXXVII
88
Chapter LXXXVIII
89
LXXXIX
90
Chapter XC
91
Chapter XCI
92
Chapter XCII
93
Chapter XCIII
94
Chapter XCIV

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!