Episode 19 – Buruk

‘Ada saatnya kita merasa terpuruk di satu hari yang cerah.’

Alat pendeteksi kembali menyala, malam itu terasa berlalu lebih lama. Chanyong berjalan dalam kegamangannya, ingin rasanya ia mengabaikan benda yang melingkar di pergelangan tangannya. Tetapi sebuah suara menyuruhnya untuk menghancurkan robot humanoid menggema di otaknya, semakin lama semakin mencekik hampir membuatnya tak bisa bernapas. Terpaksa ia mengangkat tangan, melirik layar yang menampilkan keberadaan HMD03.

Sekarang apa yang harus dilakukannya? Saat itu kedua kakinya melangkah ke arah yang berbeda, ia berlari menuju tempat HMD03 berada. Nanti, dia akan memikirkan tindakannya nanti setelah bertemu Choi Jaewon. Langkahnya semakin pelan, dia sudah dapat melihat si robot humanoid.

Jaewon baru saja keluar dari telepon umum saat rintik hujan turun dari langit gelap, dia mengenali siapa laki-laki di hadapannya, dia memanggilnya pemburu humanoid. Tak setakut sebelumnya, Jaewon berjalan mendekati Chanyong.

“Kita bertemu lagi,” kata Jaewon jelas tidak senang.

“Benar, aku juga bertemu dengan HMD07! Oh-Se-Jun, seseorang memanggilnya dengan nama itu.” Chanyong mendenguskan tawanya, “Dia terlihat lebih baik darimu, diam saja saat aku pukuli.”

“Beraninya kau! Setelah aku peringatkan, kau sama saja dengan ayahmu!” geram Jaewon bersamaan dengan tinju yang dilayangkan ke wajah Chanyong.

Bekas luka perkelahian mereka sebelumnya juga masih belum sembuh, ditambah lagi luka baru. Tubuh Chanyong terhempas cukup keras, sakitnya tak lagi terasa dibanding hancurnya kepercayaan pada seseorang yang telah lam aia hormati sebagai ayah. Jaewon mencengkeram kerah baju Chanyong, melihat tak ada perlawanan sama sekali, ia pun menghempaskannya kembali.

“Siapa kau sebenarnya?” tanya Chanyong menginginkan jawaban yang menentang kecurigaannya.

“Awalnya aku sama sepertimu, tetapi seseorang merubahku menjadi sebuah robot demi keserakahannya, kau tahu betul siapa dia,” jelas Jaewon menjatuhkan harapan Chanyong. Laki-laki dengan sorot mata sedih itu, masih menolak kalau ayahnya tidaklah seburuk yang Jaewon katakan.

“Hentikan omong kosongmu, kau pikir aku akan percaya dengan ucapanmu!” Chanyong tak mau menerima kenyataan, dikeluarkannya suntikan yang diketahui bisa dengan cepat mematikan kontroler dari sistem robot, PLC (Programmable Logic Control). “Aku ingin tahu apa yang akan terjadi setelah cairan ini masuk ke dalam tubuhmu, untuk mengetahuinya aku akan mencoba menggunakannya padamu,” lanjut Chanyong mengangkat tangannya.

“AYAH!” ucap Suhyun keras-keras, anak kecil itu berdiri tak jauh dari mereka, kedua tangannya yang bergetar memegang mainan robot iron man yang masih terbungkus.

Genggaman tangan Chanyong dari suntikan merenggang lalu terlepas, membiarkannya membentur aspal. Satu hal yang ia tahu sekarang adalah ia telah bersalah, ayahnya telah membuatnya menjadi seorang pembunuh. Bagaimana ia akan mengambil langkah selanjutnya, apa yang harus dilakukannya setelah mengetahui kebenaran di balik pembuatan humanoid.

“Oh putra ayah sudah memilih mainannya, ayo, kita harus kembali dan membayarnya dulu,” kata Jaewon dengan harapan anaknya tak mendengar perkataan mereka. “Ayo, ayo, pasti ibumu sedang menunggu.” Ia menambahkan sembari menarik Suhyun dari memperhatikan Chanyong yang masih terpuruk dalam keterkejutannya.

ΘΘΘ

Ruangan luas di salah satu hotel berbintang sedang sangat ramai pengunjung, dimana semua orang menghadiri acara pelelangan barang milik selebriti yang hasil penjualannya akan didonasikan pada panti asuhan. Kim Serin menjadi salah satu aktris yang mengamalkan barangnya, ia hampir tak percaya tas cantik yang dibelinya saat berkunjung ke London terjual begitu cepat dengan harga cukup tinggi.

Baru saja ia tersenyum pada orang-orang di sekitar, sampai matanya menangkap sosok Lee Jihyuk sedang berjalan menaiki podium sambil membawa lukisan yang ia akui sebagai karyanya untuk diamalkan. Dalam waktu singkat saja lukisan tersebut sudah terjual mahal. Lee Jihyuk turun dari podium dengan bangga, matanya terus tertuju pada Serin di sudut ruangan.

“Astaga Manajer Han!” seru Serin melalui ponsel genggam yang ditempelkan di telinganya, ia menambahkan pelan, “Sudah aku bilang periksa dulu siapa saja yang akan datang, dia ada di tempat yang sama denganku ... itu pertanda buruk.”

Di belakangnya Lee Jihyuk mendesah mendengar dirinya disebut sebagai pertanda buruk, ini menjadi semakin menarik, pikirnya melangkah mendekati Serin yang kini marah-marah dengan suara lebih jelas.

“Bagimu aku ini pertanda buruk,” kata Lee Jihyuk merangkul pundak Serin, gadis itu terbeliak menatapnya. “Akan aku tunjukkan buruk itu seperti apa.”

Serin merasakan tangan dari pundaknya turun ke bawah. Sontak ia berteriak keras, mengalihkan beberapa pandang mata ke arah mereka, kemudian memandang Lee Jihyuk jijik.

“Beraninya kau ....” Serin gemetar menahan marah.

“Bagaimana apakah ini termasuk buruk yang kau maksud,-“

PLAKK~

Ruangan menjadi riuh, suara saling bisik terdengar menggema. Semua ponsel dan juru kamera terarah pada Serin. Meski begitu Serin tak peduli dengan tudingan orang-orang tentangnya yang kasar, toh mereka tidak tahu apa yang sudah Lee Jihyuk lakukan.

“Benar-benar buruk,” gumam Kyungmin menerobos kerumunan menarik Serin untuk segera pergi.

Tak butuh waktu lama berita Serin yang menampar Lee Jihyuk diacara amal menjadi pencarian pertama, komentar pedas tertuju pada Serin. Mengatakan dia wanita tak tahu malu, apa dia merasa begitu cantik sampai pantas memperlakukan Lee Jihyuk seperti itu.

‘Dia memang mantannya tapi itu tak benar, beraninya dia memukul Lee Jihyuk Oppa!!!’

‘YA, Kim Serin kau boleh bangga pernah menjadi kekasihnya, setelah melakukan ini akan aku pastikan kau menderita XXX’

Pintu pengemudi mobil dibuka dari luar, Kyungmin masuk dengan segelas minuman di tangannya. “Sudah jangan dibaca lagi,” katanya sembari menyodorkan es kopi yang diminta Serin.

Tanpa minat Serin menerimanya, mengalihkan pandangan dari layar ponsel. “Keterlaluan mereka menghakimiku tanpa tahu yang sebenarnya,” ia menggerutu lalu melempar ponsel ke bangku sebelahnya.

“Begitulah cara mereka hidup di dunia maya, sekali melihat maka anggapan pertama sesuai dengan apa yang mereka lihat ... kau telah menamparnya di tempat umum.” Kyungmin malah semakin membuat Serin kesal, dimana sosok laki-laki yang selalu menenangkannya. “Tadi presdir menghubungiku dia marah besar dan menyuruhmu untuk ke kantornya sekarang juga, jadi apa yang akan kau lakukan?” tambah Kyungmin menanyakan keputusan pada aktrisnya.

Seketika itu juga Serin memberengut kesal, tidak ada yang bisa memahaminya. “Menurutmu aku akan pergi ke kantor presdir atau pulang ke rumah?” tanya Serin pada Kyungmin yang segera mengangguk mengerti.

ΘΘΘ

Harinya tak berjalan lancar setelah kejadian di acara amal. Semua jadwal syuting drama, iklan dan variety ditunda bahkan dibatalkan. Jadilah Serin diantar pulang oleh Kyungmin yang tak henti-hentinya memberikan kata-kata penghibur.

Sesampainya di rumah Serin membuka kulkas, diambilnya sebotol air mineral lalu menegaknya hingga menyisakan setengah. Di luar rumah mobil yang dikendarai Kyungmin melesat cepat, setelah mendapat panggilan telepon dari atasannya. Pasti dia akan dimarahi karena tak bisa mengatur aktrisnya, habislah dia.

“Hari paling melelahkan,” desah Serin berjalan gontai menuju kamarnya, menekan knop pintu, memasukinya dengan malas.

Sedetik kemudian matanya membelalak, membuka mulut lebar sembari menarik napas. “Benar-benar buruk, Lee Jihyuk sialan!” umpat Serin bersungut-sungut melihat keadaan kamar berantakan, dengan dinding penuh coretan. “AAAAAAKH!”

Di kamarnya Sejun tersentak sejenak, selimut yang menutupi kakinya terhempas, terlintas dibenaknya Serin terpeleset lalu jatuh menelungkup di kamar mandi. Atau ada seorang pencuri masuk ke rumah tetangganya. Tahu wanita itu tinggal sendiri, Sejun bergegas menuju balkon, meloncat ke balkon kamar Serin, mengetuk jendela panik hingga terbuka. Sepertinya Serin lupa mengunci jendela, mungkin juga jendelanya dirusak pencuri.

Serin masih ingat dengan jelas, pagi tadi kamarnya masih rapih dan layak untuk ditinggali, tapi sekarang keadaan berbanding terbalik dengan barang-barang berserakkan di lantai. Peralatan kosmetik berjatuhan dari meja rias, hanya beberapa yang masih berada di tempat meski tergeletak menyedihkan. Kapas-kapas putih dari bantal berserakan di kasur, terbawa angin dari jendela yang baru dibuka oleh Sejun.

“Apa yang terjadi di sini?” tanya Sejun mengeryit heran. “Tulisan di dinding itu.”

Coretan-coretan berwarna merah hampir menutupi wallpaper dinding, selain tulisan, ‘Kau akan mati karena telah menampar Lee Jihyuk’, ada juga gambar tengkorak dan begitu banyak tanda X. Memikirkan penggemar macam apa yang sangat menyukai Lee Jihyuk sehingga berani menerornya, dia jamin akan menuntut orang itu.

“Kau baik-baik saja?” kata Sejun melihat bagaimana Serin mengatur napasnya yang tak beraturan.

“Apa aku terlihat baik! Kacau, aku kacau sekali! Hari-hari burukku akan dimulai, dan itu karena laki-laki berengsek itu!” Serin benar-benar marah, hidupnya tidak bisa lebih buruk lagi karena mantan sialan yang selalu menyulitkannya, kan.

Serin tidak ingin kehilangan pekerjaannya. Dia tidak ingin kesepian, dia suka keramaian dan menjadi pusat perhatian. “Bagaimana ini?” tanya Serin menangis, lelah akan semua masalah, belum lagi anggota Delight menyalahkannya atas diundurnya tanggal ‘comeback’ mereka.

“Ternyata kau bisa menangis.”

“Kau pikir aku robot, aku ini manusia yang bisa menangis juga!”

Buru-buru Sejun menutup mulutnya, kebingungan. “Katakan apa yang harus aku lakukan?” Sejun ingin membuat Serin merasa lebih baik, tapi gadis itu malah menangis semakin keras.

Dari drama yang pernah Sejun tonton. Karakter pria akan memeluk karakter wanita, saat sedang sedih, sebelum itu dia harus menepuk-nepuk pelan lengan bagian atas sambil berkata, “Tenanglah semuanya akan baik-baik saja.” Setelah itu menariknya dalam pelukan dan kembali mengatakan, “Aku akan melindungimu jadi berhentilah menangis.”

ΘΘΘ

Episodes
1 Episode 1 - Terjalin
2 Episode 2 - Identitas
3 Episode 3 - Luka
4 Episode 4 - Orang Baru
5 Episode 5 - Pekerjaan
6 Episode 6 - Lebih
7 Episode 7 - Rumah
8 Episode 8 - Nama
9 Episode 9 - Poster
10 Episode 10 - Tetangga
11 Episode 11 - Bohong
12 Episode 12 – Kau
13 Episode 13 - Saksi
14 Episode 14 - Lullaby
15 Episode 15 - Membatasi
16 Episode 16 - Bertemu Kembali
17 Episode 17 - Tertarik
18 Episode 18 – Terima kasih
19 Episode 19 – Buruk
20 Episode 20 – Terhubung
21 Episode 21 – Bangun
22 Episode 22 – Pergi Keluar
23 Episode 23 – Nilai
24 Episode 24 – Kenapa
25 Episode 25 – Malam
26 Episode 26 – Debaran
27 Episode 27 – Detak
28 Episode 28 – Bahaya
29 Episode 29 – Asisten Manajer
30 Episode 30 – Stalker
31 Episode 31 – Cahaya
32 Episode 32 - Bercerita
33 Episode 33 – Menyukai Manusia
34 Episode 34 – Zero
35 Episode 35 – Manis
36 Episode 36 – Saudara
37 Episode 37 – Kebenaran
38 Episode 38 – Ungkapan Kata
39 Episode 39 – Cara
40 Episode 40 – Janggal
41 Episode 41 – Hukuman
42 Episode 42 – Cemburu
43 Episode 43 – Aku Tahu
44 Episode 44 – Paham
45 Episode 45 – Lawan
46 Episode 46 – Kebersamaan
47 Episode 47 – Permainan
48 Episode 48 – Singkat
49 Episode 49 – Kehilangan
50 Episode 50 – Pulih
51 Episode 51 – Manisnya Tertelan
52 Episode 52 – Lengan Robot
53 Episode 53 – Bercermin
54 Episode 54 – Tak Terduga
55 Episode 55 – HMD07
56 Episode 56 – Menerima
57 Episode 57 – Obsesi
58 Episode 58 – Kendali
59 Episode 59 – Putus
60 Episode 60 – Dinding Cermin
61 Episode 61 – Mengikis Jarak
62 Episode 62 – Kopi
63 Episode 63 – Terbongkar
64 Episode 64 – Kejutan
65 Episode 65 – Menikah
66 Episode 66 – Suara
67 Episode 67 – Dua Pasang
68 Episode 68 – Menetap
69 Episode 69 – Rahasia
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Episode 1 - Terjalin
2
Episode 2 - Identitas
3
Episode 3 - Luka
4
Episode 4 - Orang Baru
5
Episode 5 - Pekerjaan
6
Episode 6 - Lebih
7
Episode 7 - Rumah
8
Episode 8 - Nama
9
Episode 9 - Poster
10
Episode 10 - Tetangga
11
Episode 11 - Bohong
12
Episode 12 – Kau
13
Episode 13 - Saksi
14
Episode 14 - Lullaby
15
Episode 15 - Membatasi
16
Episode 16 - Bertemu Kembali
17
Episode 17 - Tertarik
18
Episode 18 – Terima kasih
19
Episode 19 – Buruk
20
Episode 20 – Terhubung
21
Episode 21 – Bangun
22
Episode 22 – Pergi Keluar
23
Episode 23 – Nilai
24
Episode 24 – Kenapa
25
Episode 25 – Malam
26
Episode 26 – Debaran
27
Episode 27 – Detak
28
Episode 28 – Bahaya
29
Episode 29 – Asisten Manajer
30
Episode 30 – Stalker
31
Episode 31 – Cahaya
32
Episode 32 - Bercerita
33
Episode 33 – Menyukai Manusia
34
Episode 34 – Zero
35
Episode 35 – Manis
36
Episode 36 – Saudara
37
Episode 37 – Kebenaran
38
Episode 38 – Ungkapan Kata
39
Episode 39 – Cara
40
Episode 40 – Janggal
41
Episode 41 – Hukuman
42
Episode 42 – Cemburu
43
Episode 43 – Aku Tahu
44
Episode 44 – Paham
45
Episode 45 – Lawan
46
Episode 46 – Kebersamaan
47
Episode 47 – Permainan
48
Episode 48 – Singkat
49
Episode 49 – Kehilangan
50
Episode 50 – Pulih
51
Episode 51 – Manisnya Tertelan
52
Episode 52 – Lengan Robot
53
Episode 53 – Bercermin
54
Episode 54 – Tak Terduga
55
Episode 55 – HMD07
56
Episode 56 – Menerima
57
Episode 57 – Obsesi
58
Episode 58 – Kendali
59
Episode 59 – Putus
60
Episode 60 – Dinding Cermin
61
Episode 61 – Mengikis Jarak
62
Episode 62 – Kopi
63
Episode 63 – Terbongkar
64
Episode 64 – Kejutan
65
Episode 65 – Menikah
66
Episode 66 – Suara
67
Episode 67 – Dua Pasang
68
Episode 68 – Menetap
69
Episode 69 – Rahasia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!