"Abi sama Umi pamit yah, jaga diri kalian baik-baik. Dan ya, Dama kamu sekarang punya tanggung jawab!" tegas Abi. Umi terus memeluk anaknya seakan tak rela dipisahkan.
"Kamu juga jangan aneh-aneh Mei ...," lirih Umi seraya matanya menatap sendu Meira.
"Jaga diri kalian baik-baik yah," ujar Ibu. "Untuk villa ini sekarang akan menjadi rumah kalian, segeralah buat cucu untuk kami," sambung Ibu. Kedua sejoli itu membulatkan kedua matanya.
"Dan untuk masalah nafkah, Ayah udah serahin semuanya sama Meira, Ayah takut kalo di berikan sama kamu bisa boros!" tegas ayah pada Dama. Mereka menatap kepergian para orangtua dengan sendu.
Setelah mobil kedua orang tua sudah menghilang dari pandangan Dama sudah masuk terlebih dahulu. "Loe, gak masak Mei!" teriak Dama.
"Enggak, hehehe!" Dama hanya bisa menghela nafasnya sejenak. Dia sejenak mengatur otak dan pikirannya agar tetap tenang dan tak banyak emosi.
"Cepet delivery aja!" ujar Meira. Dama hanya meliriknya sepintas.
"Ya, loe lah. Loe yg pegang duit!" gerutu Dama.
"Ih, kamu tuh bego apa oon si Yeobo, kenapa semuanya harus diperjelas gitu! Maksud gue tuh nanti di bayarin pake uang dari ayah tapi pesen lewat ponsel kamu!" tegasnya.
Dama hanya menatap Meira tajam,Tak banyak kata lagi Dama langsung memesan makanan yg mereka inginkan. Dan tak lama kemudian makanan datang dan keduanya menyantapnya dengan lahap.
Setelah semuanya merasa kenyang Meira beranjak untuk pergi ke kamar, matanya terasa begitu mengantuk setelah menghabiskan banyak makanan yg di pesannya tadi.
"Tidur enak kali yah," gumamnya, tak banyak waktu iya sudah tertidur pulas di ranjang nyamannya. Bukan tanpa alasan, Meira semalam sulit tidur karna ada seseorang di sampingnya yg tertidur begitu nyaman sampai membuatnya kesulitan tidur dan ia malah memperhatikan wajah damai yg tengah tertidur pulas sampai dini hari.
"Si Otan malah molor lagi!" gerutu Dama.
Sebenarnya ia mengharapkan Meira membantunya mengerjakan semua proposal ekskul bersamanya.
*********
Siang hari yg panjang kini telah berganti sore, Dama yg sedari tadi sibuk memasak di dapur melupakan seorang istri yg masih tertidur lelap di kamarnya. "Udah sore aja," gumamnya setelah menghidangkan berbagai masakan di meja makan.
Tak ambil pusing ia memilih makan sendiri ketimbang bersama Meira, entah kenapa Dama selalu kesal saat menatap wajah Meira yg selalu menggodanya. "Bodolah mau makan, mau engga," gumamnya.
Satu suap, dua suap, tiba-tiba ia teringat kembali ucapan umi Meira tentang tanggung jawabnya. Sesaat ia menghentikan suapan yg ketiga kalinya karna teringat sang istri menyebalkanya belum makan sedari siang.
Ia berjalan menuju kamar, tampaklah makhluk kecil yg tengah meringkuk dengan nyaman saat tertidur pulas. "Mei, bangun," ucap Dama lembut. "Jangan sok jadi putri tidur deh Otan!" kesal Dama karna Meira tak kunjung membuka matanya.
"Eng ...." Meira menggeliat, ia merasakan bahwa ada tangan yg terus menggoyangkan lengannya.
"Afternoon kiss." Meira memonyongkan bibirnya ke hadapan Dama.
"Gue siram pake minyak panas juga tuh bibir. Biar makin hot!" gerutu Dama. Sejujurnya, tangannya sudah gatal ingin segera menyeret Meira ke meja makan.
"Ah ... kamu mah gitu Yeobo!" gumamnya. Ia menutup kembali wajahnya dengan selimut.
"Gue bawain minyak panas beneran ya, Mei!" geram Dama. tangannya terus menarik-narik selimut yg dikenakan Meira.
"Iya, bawel!" Meira beranjak dari tidurnya.
"Ini makanannya gak di apa-apain kan?" selidiknya.
"Astaga!" Dama berkacak pinggang tak percaya. "Harusnya gue yg nanya, Loe gak kasih gue pelet kan, kok gue bisa kasian liat loe tidur seharian tanpa makan!" gerutunya.
"Loe ni ya, emang gue maen dukun apa!" kesal Meira.
"Ya, kali aja. Cinta ditolak dukun bertindak," balas Dama enteng.
"Gue cabok pake centong nasi juga tuh mulut!" ketus Meira. Matanya menajam saat Dama hanya tersenyum kecut mendengar ocehannya.
Meira menyantap makanannya dengan nikmat, sesekali ia menggoda Dama, untuk mencairkan suasana dingin diantara keduanya. "Pinter masak juga ya loe," cetus Meira seraya tersenyum.
"Emang Loe tidur mulu kerjanya," ketusnya.
"Ampun Bang jago, ampun Bang jago, ea, ea, ea, ea," sahut Meira. Dia tertawa puas saat Dama beranjak pergi dari kursi makannya.
"Bisa gila, lama-lama bareng dia!" kesalnya. Dama beranjak pergi meninggalkan gadi menyebalkan yg masih terbahak melihatnya begitu kesal.
*********
Sudah satu minggu Dama dan Meira cuti dari kampusnya, kini banyak tugas dan kegiatan yg mereka tinggalkan selama seminggu itu. Keduanya kompak berbarengan saat berangkat dari Villa menuju kampus. "Dam, kalo gue diserang sama fans loe gimana?" ucap Meira. Mobil yg mereka tumpangi tengah terhenti oleh lampu merah.
"Pede banget, orang mau nyerang situ," ejek Dama. Matanya masih lurus menatap jalanan yg sedikit ramai.
"Ish, serius juga," gerutu Meira. "Kan, gue ketua ormas sejagat raya!"
Dama melirik Meira, matanya memicjng meminta penjelasan. "Iya ormas ... orang manis!" jelas Meira.
Dama tersenyum kecut. "Narsis bener sih nih anak." Batin Dama.
"Orang sinting iya loe mah, Mei," balasnya, kini mereka tengah beradu pandang.
"Terkesima?" goda Meira, tatapan yg tak bisa dibohongi itu kini memalingkan wajahnya lurus menatap jalan. "Gue, emang cantik kali Dam, jangan terkesima gitu," godanya kembali. Kini Meira tengah cengar-cengir tak karuan, hatinya juga tak bisa dibohongi saat beradu pandang dengan Dama jantung selalu berdetak dengan kencang.
Setelah kejadian padangan beradu itu, kini dama terus memfokuskan pandangannya pada jalanan, ia rasa ia takut khilaf kembali saat menatap mata wanita di sampingnya kembali. "Fokus nyetir Dam!" batinnya memperingati.
"Lepas tuh cincin!" ketus Dama. Dia sudah terlebih dahulu melepas cincin pernikahannya saat di Villa.
"Gak mau!" ujar Meira. Dia menjaga cincin seolah akan dilepas paksa Dama.
"Mei, kita udah sepakat ya, buat gak saling kenal!" Dama mencoba memperingati. Tanggannya senantiasa meraih cincin yg tengah dilindungin oleh tangan lainnya.
"Iya, iya!" dengan berat hati Meira melepaskan dan menaruh dalam tas yg dikenakannya.
.
.
.
Tbc. Luv❤
.
klik Hati❤ biar updatenya gak pada ketinggalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Sus Siti
special boomm like
2021-02-01
0