Dia menunduk dan memegang dadanya, dia merasa dia kehilangan sesuatu yang penting.
Hubby yang dia pikirkan tanpa sadar, bahkan membuatnya lebih bingung.
Hubby?
Siapa itu?
Siapa dia?
Untuk beberapa saat Jin Lien linglung dan tidak sadar jika ketiga kakaknya telah menatapnya dengan cemas.
Namun, Jin Lien juga tidak menyadari jika waktu telah membeku, dia hanya terdiam dengan pemikiran tentang siapa sosok hubby itu?
Dia bahkan tidak sadar jika kalung pusaka yang menyatu dengan tubuhnya melayang mengitarinya.
Begitu dia terbangun dari linglung, dia melihat waktu berhenti, ada kalung liontin yang tampak sangat akrab melayang di depannya.
"Nyonya, berjuanglah untuk memulihkan ingatan Anda."
Kalung itu kembali ke leher Jin Lien dan perlahan menyatu dengan Jin Lien. Waktu yang terhenti juga kembali seperti semula.
"Nyonya, itu bagus jika Anda merindukan Yang Mulia, ini juga bagus jika ingatan Anda terkunci, itu akan menguji seberapa besar cinta Anda pada Yang Mulia."
Jin Lien bahkan tidak mengetahui pikiran kecil liontin yang menyatu dengan dirinya, dia hanya merasa ajaib dan tidak bisa berkata-kata ketika melihat kalung liontin itu melayang di depannya, kemudian perlahan menyatu dengan dirinya.
Dia kemudian perlahan menerima, hal aneh apa yang belum ditemukan? Dia bahkan memiliki sistem.
Jin Lien tersenyum menatap ketiga kakak laki-lakinya dan tersenyum manis.
"Kakak, aku tidak apa-apa. Itu hanya sedikit lapar."
Melihat waktu, memang telah waktu makan malam.
Ketiga saudara laki-laki itu tersenyum tipis.
"Baik, kita akan pergi untuk makan, untuk hadiah, kita bisa membicarakannya saat makan dan besok hadiah yang kau inginkan akan berada di rumah."
Jin Lien mengangguk patuh dan memberikan senyum paling manisnya pada ketiga kakak laki-lakinya itu.
***
Di dalam dimensi lotus, Di Hong Zhuang yang sedang berkultivasi membuka matanya.
Bukan mata hitam yang terlihat tapi mata merah dengan pupil vertikal.
Dia tersenyum penuh pesona jahat yang membuatnya terlihat semakin tampan.
Perlu diingat, karena mereka telah saling menandai, mereka dapat mengetahui apa pikiran batin pasangan mereka.
Namun, karena Jin Lien memiliki ingatan yang disegel, Di Hong Zhuang tidak bisa mendengar apa pikiran batin Jin Lien, tapi kali ini berbeda, karena ketika Jin Lien membatin mengatakan jika Jin Lien merindukannya, Di Hong Zhuang dapat mendengar.
"Meskipun ingatanmu tersegel, tapi hatimu telah menjadi milikku Lien kecil. Walaupun kau melupakanku, tapi di alam bawah sadar mu, kau merindukanku."
Setelah menggumam, Di Hong Zhuang kembali menutup matanya dan membatin berharap isi pikirannya akan tersampaikan pada Jin Lien.
"Aku juga merindukanmu Wifei, tunggu kami! kami akan berusaha untuk membantumu melepas segel ingatanmu."
Menenangkan kembali dirinya, Di Hong Zhuang kembali berkultivasi.
***
Jin Lien dan ketiga kakak laki-lakinya akhirnya sampai di restauran yang lumayan mewah.
Ketika akan turun dari mobil, Jin Lien terdiam, karena mendengar gema suara di benaknya.
Suara yang tampak sangat akrab dan sangat dia rindukan. Walaupun begitu, dia masih tidak tahu siapa seorang yang dia rindukan itu.
"Ayo!"
Mendengar suara Feng Zhixing, Jin Lien tersadar dan mengangguk pada kakak laki-lakinya itu.
Keluar dari mobil yang diparkirkan oleh Feng Zhixing di parkiran, mereka berempat memasuki restauran.
Feng Zhixing, Feng Zhi Shui, Feng Zhi Rui menatap Jin Lien secara bersamaan, ingin melihat bagaimana reaksi Jin Lien.
Namun, mereka kembali dibuat tidak dapat berkata-kata melihat reaksi Jin Lien yang terlihat biasa saja, seolah dia sudah sering ke restauran mewah.
Melihat kedatangan Feng bersaudara, pelayan seketika bersikap hormat. Mereka segera mengantar keempat saudara dan saudari itu ke ruang VIP yang memang sering digunakan oleh Feng bersaudara.
Setelah melihat pelanggannya duduk, pelayan langsung menyerahkan menu pada Jin Lien dan yang lainnya.
Jin Lien membalik menu dengan santai, lalu memesan apa yang ingin dia makan.
Ketiga saudara Feng kembali saling melirik, di buku menu tertulis menggunakan bahasa Prancis dan Jin Lien mengerti dan bahkan memesan makanan yang ingin dia makan menggunakan bahasa Prancis.
Berbeda dengan reaksi Feng bersaudara, pelayan dengan senang hati menulis pesan Jin Lien dan juga sesekali membalas ucapan Jin Lien menggunakan bahasa Prancis.
Pelayan tersebut sangat kagum dengan kefasihan Jin Lien dalam berbicara bahasa Prancis.
Setelah selesai memesan miliknya, Jin Lien menatap ketiga kakak laki-lakinya yang duduk dengan expresi kosong.
"Kakak, apa yang kalian inginkan?"
Suara Jin Lien yang sangat lembut sukses membangunkan ketiganya. Segera, mereka juga memesan makanan yang ingin mereka makan, tapi mereka tidak seperti Jin Lien yang berbicara menggunakan bahasa Prancis, mereka tetap menggunakan bahasa lokal.
Setelah pelayan mengulang pesanan dan tidak ada yang salah, pelayan tersebut segera pamit untuk menyampaikan pesanan mereka.
Melihat pelayan keluar, Feng Zhixing menggeser posisinya agar lebih dekat dengan Jin Lien.
"Lien kecil, jenis mobil apa yang kau sukai?"
Jin Lien melirik Feng Zhixing, kemudian mengalihkan pandangannya pada ponsel Feng Zhixing yang terdapat berbagai jenis mobil.
"Aku mau Ferrari, tapi modelnya, kakak pertama saja yang pilih. Oh, aku juga ingin warna merah."
"Kalau itu yang kau mau, tidak masalah, kakak akan memberimu yang terbaik."
Jin Lien kemudian memandang Feng Zhi Shui dan tersenyum kecil.
"Kakak kedua, kalau Anda ingin membeli sepeda untukku, belikan saja aku sepeda yang paling murah dan terlihat butut, tapi kuat."
"Hmmp, tidak masalah."
Menunggu makanan mereka datang, Jin Lien kembali memainkan ponselnya.
"Apakah kau juga membutuhkan laptop paling mcurah dan terlihat jelek?"
Jin Lien mengangkat kepalanya dan menatap Feng Zhi Rui, dia kemudian mengangguk perlahan.
Feng Zhi Rui awalnya bingung dengan permintaan Jin Lien untuk dibelikan sepeda termurah dan terlihat jelek, dia kemudian merenungkan hingga dia dengan berani mengambil kesimpulan, jika Jin Lien tidak ingin memamerkan kekayaan di sekolah.
Dengan pikiran seperti itu, Feng Zhi Rui bertambah kagum sama adik perempuannya yang baru dia temui.
Biasanya gadis yang tumbuh di pedesaan akan terlihat udik dan memamerkan kekayaan yang dia miliki, tapi Jin Lien tidak. Walaupun hadiah yang diminta Jin Lien termasuk mahal, tapi dia tidak menolak.
Sementara mereka sedang sibuk dengan urusan masing-masing, pesanan mereka juga tiba.
Jin Lien meletakkan ponselnya dan dengan bintang- bintang di matanya, dia menatap makanan yang perlahan tersaji di meja.
"Je vous remercie."
Pelayan tersebut mengangguk dengan ramah lalu keluar dari ruang pribadi, membiarkan empat orang tertentu menikmati makan malam mereka.
Feng Zhixing dan dua saudaranya hanya terkekeh mendengar Jin Lien menggunakan bahasa Prancis dengan fasih.
Mereka juga memiliki pemahaman diam-diam untuk tidak bertanya pada Jin Lien tentang bahasa yang dia ketahui.
.....
Je vous remercie : Terima Kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 240 Episodes
Comments
karenina
Merci beaucoup..🙏
2023-06-26
0
밤비(♡ω♡ ) ~♪
1349
2021-11-21
0
Oi Min
Aq sdah dua kali salah ketik nama hubby Lien.... Di Hong Zhuang..... Kali ini bner kan??
2021-10-03
0