Melihat keluarga barunya tidak ada yang bereaksi, Jin Lien mengangkat bahu acuh dan membaca buku yang dia ambil secara acak.
Melihat judul di sampulnya, Jin Lien mengernyit, ia tidak menyangka jika buku yang diambilnya secara acak adalah buku untuk mempelajari ilmu forensik dan itu dalam bahasa Jerman.
Dia bahkan berpikir, apakah semua buku yang ada di kamarnya adalah buku dengan bahasa asing.
Tidak lagi peduli, Jin Lien membuka sampul dan membuka lembaran pertama. Setelah membaca 5 lembar, baru saat itu keluarga Feng akhirnya sadar.
"Woaaah Lien kecil, kau menebaknya dengan benar. Tidak hanya profesinya yang sebagai dokter, kau bahkan menebak jika Rui adalah dokter saraf."
Jin Lien mengangkat kepalanya dan memandang Feng Zhi Shui, dia kemudian menunduk melanjutkan apa yang dia baca.
"Itu tidak sulit untuk ditebak, jangan lupakan hadiahku! Oh, jangan ganggu aku dulu, aku lagi sibuk."
Jin Lien berdiri dari posisi duduknya, ketika dia ingin melangkah, dia dihentikan oleh Feng Zhixing.
"Lien kecil, buku apa yang kau baca?"
Jin Lien berhenti, dia kemudian mengangkat bukunya dan menunjukkan pada Feng Zhixing.
"Saat aku keluar, aku melihat lemari buku dan mengambil buku dengan acak. Apakah ada yang salah dengan buku yang aku baca?"
Semua yang ada di ruangan menggeleng menandakan jika tidak ada yang salah.
"Tapi apakah kau mengerti dengan apa yang tertulis di buku?"
Jin Lien mengernyit dan kembali mengangguk.
"Bukunya bagus, tapi sayang, aku tidak memiliki minat untuk mendalami."
"I..itu bahasa Jerman." Feng Zhi Rui bahkan tergagap.
Mereka kemudian saling pandang dan berpikir dalam benak mereka.
Apakah gadis di depan mereka ini benar-benar tumbuh di pedesaan?
"Oh kakak ku sekalian, aku menantikan hadiahku." Jin Lien tidak tinggal lebih lama, dia mengecup pipi Nian Fei dan naik ke kamarnya.
"Tunggu! Simpan buku mu! Kami akan mengajakmu keluar untuk memilih hadiah."
Jin Lien menatap Feng Zhi Rui, lalu dia mengangguk dengan semangat.
Dengan kecepatan kilat, dia kembali ke kamarnya, menyimpan bukunya, sedikit mengoleskan pelembab di bibirnya kemudian dia melangkah ke arah rak sepatu, mengambil salah satu sepatu kets. Merasa sudah lengkap, dia kemudian turun.
"Aku siap."
Begitu Jin Lien sampai di bawah. Feng Zhixing, Feng Zhi Rui dan Feng Zhi Shui menatap penampilan Jin Lien dari atas ke bawah.
Meski Jin Lien tidak mengganti pakaian, tapi itu terlihat modis dan sama sekali tidak terlihat seperti style gadis desa.
"Tunggu di sini!"
Melihat ada yang kurang dari penampilan Jin Lien, Zhi Rui segera berlari ke kamarnya dan mengambil salah satu hoodie kesayangannya dan memakaikan pada Jin Lien.
"Ini sudah malam, di luar dingin."
"Oh oke."
Feng Lingya dan Nian Fei tersenyum melihat tingkah putra ketiga mereka. Siapa yang tidak tahu, Zhi Rui sangat tidak suka seseorang memakai barang-barang miliknya. Namun, dia dengan senang hati memberikannya pada Jin Lien.
"Ayo!"
Keempat saudara dan saudari itu keluar dari kediaman Feng. Berdiri di depan pintu, mereka saling melirik.
"Jadi kita menggunakan mobil siapa?"
Tiga orang tertentu kemudian memandang Feng Zhixing. Entah mengapa mereka bertiga terlihat kompak dan memiliki pemahaman diam-diam.
"Kakak pertama, bagaimana jika menggunakan mobilmu? Mobilmu lebih besar dari mobil kami berdua, sedangkan Lien kecil tidak memiliki mobil."
Feng Zhi Shui berkata dengan nada main-main dan tersenyum licik menatap Feng Zhixing.
Feng Zhixing sendiri sweatdrop melihat pemahaman diam-diam mereka bertiga. Terlebih pada Jin Lien yang baru saja saling mengenal dan itu belum ada satu hari.
"Oke tidak masalah. Dengan ucapanmu, aku tahu hadiah apa yang akan aku berikan pada Lien kecil."
Feng Zhixing berkata dengan serius, tapi bibirnya mengkung senyum menggoda dan provokatif.
Ya, setidaknya dia tahu apa yang akan dijadikan hadiah untuk adik perempuannya, sedangkan dua bajingan kecil belum tahu hadiah apa yang akan diberikan pada Jin Lien.
Melihat senyum Feng Zhixing, entah mengapa Jin Lien merasa dingin di punggungnya.
Feng Zhixing segera menuju garasi dan mengambil mobilnya, dia kemudian memerintahkan ketiga adiknya itu untuk naik.
Jin Lien mengambil kursi penumpang bagian depan dan duduk dengan malas sambil memainkan ponselnya.
"Lien kecil, apa yang kau butuhkan untuk saat ini?"
Jin Lien terdiam dan melirik Feng Zhi Rui melalui kaca spion.
"Aku kekurangan laptop."
"Oke, kakak akan memberikan laptop untukmu."
"Oke, tapi aku ingin merek Tulip E-go Diamond."
Seketika suasana di dalam mobil menjadi hening. Bukan karena Feng Zhi Rui tidak bisa membelikan laptop yang diinginkan Jin Lien, tapi karena Jin Lien seorang yang baru tiba dari desa dapat mengetahui merek laptop dan itu merupakan salah satu laptop termahal.
"Tidak masalah."
Karena Feng Zhi Rui telah mengetahui apa yang diinginkan Jin Lien, tinggal Feng Zhi Hui sendiri yang tidak tahu hadiah apa yang akan dia berikan pada adiknya.
Tas bermerek?
Tidak, adiknya telah memiliki banyak dan itu baru saja dibeli sore tadi.
Sepatu?
Sepertinya juga tidak.
Gaun?
Melihat penampilan adiknya, dia langsung menggeleng.
Perhiasan?
Itu juga tidak mungkin, dia bahkan melihat Jin Lien tidak memakai perhiasan di tubuhnya, satu-satunya yang dia kenakan hanya jam tangan.
Kakak pertama pasti akan memberikan mobil pada Lien kecil, adik ketiga telah memutuskan untuk memberikan laptop.
Dia merenung cukup lama dan kemudian matanya cerah.
"Lien kecil, apakah kau menyukai motor sport?"
Jin Lien yang kembali berkonsentrasi pada ponselnya segera mengalihkan pandangannya pada Feng Zhi Shui.
Bisa dilihat jika dikedua manik hitam Jin Lien, terdapat binar kebahagiaan dan keinginan.
"Aku suka, tapi aku tidak ingin motor sport, cukup sepeda untuk aku pakai ke sekolah."
"Sudah aku putuskan, kakak kedua akan memberikan Anda motor sport dan sepeda yang kau inginkan."
Jin Lien tersenyum cerah, dia mengangguk dengan patuh. 3 saudara Feng ini sangat baik padanya dan bersedia memanjakannya, mengapa dia tidak menikmati kasih sayang mereka.
Dia diam-diam berjanji di hatinya untuk membiarkan ketiga kakak laki-lakinya itu hidup bahagia dan tidak kekurangan, berani ada yang menggertak, dia akan turun tangan.
"Terima kasih, tapi aku tidak mungkin terus meminta uang jajan pada kalian, aku juga harus mandiri dan menghasilkan uang jajan untuk diriku sendiri dan juga bisa membaginya pada kalian."
Jin Lien merasa hangat di hatinya, tapi entah mengapa di sisi lain dia merindukan kehangatan yang sama.
"Ah hubby, aku merindukanmu."
Jin Lien tertegun dengan pikirannya, dia hanya merasa hatinya kosong dan merindukan.
.....
kalau ada typo, jangan lupa ingatkan Aska ya.
berharap kalian tidak bosan baca ketidak jelasan dan keabsurdan Lien kecil 🤧🤧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 240 Episodes
Comments
Nurul 12
perhatian banget, jadi pengen punya kakak yg kek gitu
2024-04-16
0
Nurul 12
langsung kaya dadakan kalo begitu cerita nya
2024-04-16
0
Marcelina Febriani
Ya Allah.. aku mau punya kakak kayak Feng bersaudara 🥲🥲🥲
atau hubby kayak hong zhuang jg gpp 😁😁😁
2023-12-28
0