Lan Xuan membawa Jin Lien memasuki kediaman keluarga Lan, pertama kali melihat kediaman keluarga Lan, Jin Lien tidak menyembunyikan kekagumannya, seolah dia baru pertama kali melihat bangunan yang begitu bagus.
Binar keingintahuan itu tidak disembunyikan, membuat Lan Xuan memutar mata di benaknya.
"Sungguh pandai, saat memasuki restauran yang begitu mewah tadi malam, bahkan tidak ada jejak kekaguman seperti saat ini."
Di dalam kediaman, Old Lan dan yang lainnya telah menunggu kedatang Jin Lien, tidak hanya ada ayah dan ibu Lan Xuan, tapi juga paman, bibi dan beberapa sepupu.
Melihat tingkah udik Jin Lien, semua yang hadir mencibir di dalam benak mereka.
"Orang desa, tetaplah orang desa."
Old Lan dengan dingin menilai Jin Lien, dia awalnya sangat berharap Jika Jin Lien tidak seperti gadis desa pada umumnya, tapi siapa yang sangka, jika Jin Lien bahkan lebih udik dari gadis desa yang pernah dia temui.
"Kakek, aku telah membawa anak haram ayah, kegiatanku telah tertunda beberapa hari hanya untuk menjemputnya, sekarang aku akan pergi."
Suara Lan Xuan sangat datar, tanpa kehangatan atau keterasingan.
Old Lan sendiri menatap Lan Xuan dengan tidak puas, dia kemudian melambaikan tangannya menyetujui keinginan Lan Xuan.
Dia kemudian melirik Jin Lien dengan dingin dan memanggilnya.
"Kau Jin Lien?"
Jin Lien menatap Old Lan dengan sedikit ketakutan, dia mengangguk patuh.
"Ya."
Melihat reaksi Jin Lien yang seperti itu, Old Lan merasa sangat tidak puas.
"Karena kau memiliki darah keluarga Lan, kami tidak bisa membiarkanmu hidup seperti bajingan di luar sana. Namun, aku tidak setuju kau menggunakan nama keluarga Lan. Namamu tetaplah Jin Lien, kau juga tidak akan tinggal di kediaman utama ini, keluarga Lan hanya menjamin dirimu selama tiga tahun, setelah tiga tahun berlalu, hutang keluarga Lan pada dirimu akan lunas."
Jin Lien mendengar ucapan Old Lan merasa sangat sedih, keluarga Lan tidak begitu baik, kemurahan hati keluarga Lan untuk menjamin dirinya selama tiga tahun, sudah sangat murah hati bagi keluarga Lan.
"Ya."
Dengan suara gemetar, Jin Lien menjawab. Dia seolah tidak kuasa menahan tangisnya dan membuat seisi ruangan semakin memandangnya dengan rendah.
"Gadis kampung, kau harus bersyukur karena kakek bermurah hati untuk membiayai kehidupanmu."
Semua kemudian menatap penuh persetujuan pada seorang gadis mengucapkan kata-kata seperti itu.
"Membawamu kembali, bukan berarti kami menerima dirimu ke dalam keluarga, tapi kami hanya akan memberimu kompensasi."
"Lien mengerti."
"Kalau begitu, ambil kotak ini dan keluar dari kediaman keluarga Lan!"
Pengusiran segera diterima Jin Lien begitu dia memasuki kediaman keluarga Lan, setelah dia mengambil kotak, dengan wajah yang tidak rela, dia berbalik dan keluar dari kediaman keluarga Lan.
Berdiri di depan pintu kediaman keluarga Lan, Jin Lien membuka kotak yang ada di tangannya. Di dalam kotak hanya ada selembar kartu bank yang mungkin berisi uang yang dapat menjamin dirinya selama tiga tahun.
Jin Lien mengangkat kepalanya dan menatap langit biru, ada seringai di bibirnya, dia kemudian memandang kartu bank di tangannya. Kartu bank itu bukanlah kartu bank biasa, melainkan kartu hitam yang tidak memiliki batas saldo, dia dapat membeli apa saja tanpa harus memikirkan jika dirinya akan kehabisan uang.
"Berani memberiku kartu hitam? Apakah orang tua itu meremehkan ku?"
Jin Lien sendiri tidak sadar, Jika gadis desa pada umumnya tidak akan mengetahui apa itu kartu hitam dan tidak akan tahu berapa perkiraan jumlah yang terdapat dalam kartu tersebut.
Dia hanya merasa tidak asing dengan kartu hitam tersebut dan sudah sangat akrab.
Dia awalnya mengira akan tinggal di kediaman keluarga Lan, tapi siapa yang menyangka jika dirinya hanya akan diberikan konpensasi, seolah keluarga Lan sedang melakukan amal.
Berjalan keluar dari kompleks perumahan mewah tersebut, Jin Lien mengeluarkan ponselnya dan memandang lama pada nama Lan Xuan.
Dia ragu apakah dia akan menelpon atau tidak. Ketika dia akan menelpon, suara klakson mobil mengagetkan dirinya.
Jin Lien mengangkat matanya, dia menatap mobil yang tidak asing lagi di depannya. Jin Lien tersenyum cerah dan langsung memasuki kursi penumpang.
"Kenapa kau tidak tinggal di kediaman keluarga Lan?"
Lan Xuan bertanya dengan tidak sabar, dia tidak tahu apa yang dipikirkan oleh kakek dan keluarganya yang lain.
"Kakak, mereka memanggilku bukan untuk mengakui ku sebagai keluarga, tapi hanya memberikan aku konpensasi dan akan menanggung biaya hidupku selama tiga tahun. Lihat! Kakekvmu bahkan memberiku kartu hitam."
Wajah Lan Xuan dalam sekejap mengeras, aura tak mengenakan menguat darinya.
Dia melihat kartu hitam di tangan Jin Lien, dan tanpa berperasaan dia mematahkan kartu hitam tersebut.
"Jika mereka tidak menginginkanmu, mengapa mereka memintaku untuk menjemputmu?"
"Mana aku tahu, tapi kakak, kau mematahkan kartu hitam itu."
"Ck gadis bodoh, kakak akan mengganti kartu yang diberikan oleh orang tua itu dengan kartu hitam lainnya, jadi kemana tujuanmu saat ini?"
Jin Lien memiringkan kepalanya dan menatap Lan Xuan.
"Sebelum aku mengatakan ingin tinggal di mana, aku ingin bertanya."
"Apa itu?"
Lan Xuan sangat penasaran dengan apa yang ingin ditanyakan oleh Jin Lien.
"Apakah kakak tidak sibuk atau bekerja?"
Lan Xuan terdiam sejenak, dia kemudian menjawab setelah beberapa saat.
"Aku masih memiliki libur selama 2 hari."
"Bagus kalau begitu, kakak bawa aku ke kota F! Aku memutuskan untuk tinggal dan bersekolah di sana."
"Kota F?"
"Uhm."
"Baiklah, tapi kita akan ke Bank dulu untuk mengurus kartu bank untukmu."
"Ya, terima kasih kakak."
Lan Xuan membawa mobilnya menuju ke salah satu bank yang terdapat di kota N. Begitu sampai di Bank, Jin Lien tidak langsung turun dari mobil, dia menahan tangan Lan Xuan.
"Kakak, tidak perlu untuk mengambil kartu hitam untukku, kartu bank biasa sudah cukup. Jika aku memerlukan uang, aku hanya akan menghubungimu saja."
Lan Xuan memandang Jin Lien sejenak, dia mengira jika Jin Lien akan meminta kartu hitam yang sama, tapi dia tidak pernah berpikir jika Jin Lien meminta kartu bank biasa, sangat jarang menemukan seorang yang tidak serakah.
Dia tersenyum dan mengacak rambut Jin Lien dengan sayang.
"Oke, sesuai keinginanmu, tapi jika liburanku selesai dan aku kembali bekerja, aku akan susah dihubungi. Jika kau kekurangan uang, cukup hubungi kakak Jia."
"Ya."
Jin Lien secara alami tahu mengapa Lan Xuan akan sulit dihubungi, jika dia kembali bekerja.
Di markas militer tentu tidak memperbolehkan ponsel untuk dibawa, dan tentu akan sulit bagi keluarga untuk menghubungi mereka, kecuali orang tersebut yang menghubungi keluarga mereka.
....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 240 Episodes
Comments
Nurul 12
penasaran banget gua
2024-04-16
0
Wayan Damayanti
ynkbini hak seru
2021-11-28
0
밤비(♡ω♡ ) ~♪
1469
2021-11-21
0